Rabu, 11 Februari 2015


KEMATIAN MENGERIKAN
" Seandainya kamu melihat ketika para Malaikat mencabut nyawa orang orang kafir sambil memukul muka dan belakang mereka ( sambil berkata ) : " Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar " ( tentulah kamu akan merasa ngeri ). Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali kali tidak menganiaya hambaNya". ( Q. S.Al Anfal 50-51 )
              
Kematian adalah proses mengerikan, hanya terjadi sekali dalam kehidupan, karena hanya sekali maka kita tidak dapat menerima informasi dari yang pernah mengalami kematian. Karena yang bersangkutan tak bisa hidup kembali memberikan informasi tentang pengalaman disaat proses pencabutan ruh yang sangat menyakitkan. Kita hanya memperoleh informasi sebatas ketika menyaksikan menjelang  kematian.
Informasi masalah ghoib ini secara mutlak dan akurat hanya didapat dari  Hadits dan Al Quran, ini keuntungan dan kelebihan orang beriman, yang yakin akan kebenaran, sehingga tak kebingungan karena punya pegangan.

DATANGNYA SULIT DIDUGA
Datangnya kematian sulit diduga, datangnya tidak pandang saat dan waktu, tak pandang jabatan dan posisi, tak pandang sakit maupun sehat, tak pandang usia : Baik dalam janin, ketika lahir, anak anak, pemuda dan lanjut usia.
Maut memang sangat misteri dan menakutkan, sulit diprediksi, tidak bisa diramal, memang kadang ada yang tahu saat kematian itupun hanya berlaku bagi hamba hamba Allah yang husus karena amalannya yang istimewa.

TEPAT WAKTU
Datangnya maut sesuai jadual yang telah ditetapkan Sang Pencipta.
" .....Maka apabila telah tiba ajal bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak ( pula ) memajukannya ". ( Q.S. An Nahl 61 )
Karena datangnya maut sulit diduga, hendaknya setiap hamba selalu siap siaga, dengan selalu memperbanyak amal sholih, hindari sekuat mungkin perbuatan dosa. Mengingat datangnya maut tidak bisa diajak kompromi dan musyawarah.
" Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh ".  ( Q.S. An Nisa 78 )

PROSES MENGERIKAN
Proses pencabutan maut mengerikan, menyakitkan dan menakutkan !.
                  Sekali kali jangan, apabila nafas ( seseorang ) telah ( mendesak ) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan ( kepadanya ) : " Siapakah yang dapat menyembuhkan ? ", dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan ( dengan dunia ), dan bertaut betis dengan betis 
( Q.S. Al  Qiyamah 27-29 )
Begitu dahsyat dan indah Allah menggambarkan, perhatikan sajaknya, pada tiap huruf ahir yang dipakai pada keempat ayat tersebut, Allah memakai dan memilih huruf qoof ( Q ), yang jika dibaca pada ahir kalimat jadi menekan pada kerongkongan, dan menimbulkan bunyi mencekik. Sehingga menimbulkan kesan ngeri dan menakutkan, sesuai dan sangat pas dengan informasi yang disampaikan, yang berkenaan dengan pencabutan ruh yang sangat erat berkaitan dengan berahirnya nafas  yang keluar dari kerongkongan !!!. Allaahu Akbar. 
Penderitaan, kengerian dan rasa sakit digambarkan menjadi satu oleh Allah dengan kalimat bertautnya betis dengan betis, orang jawa menyebutnya nggebek, nggebek adalah expressi tubuh dalam mengungkapkan rasa sakit badan dan hati yang bercampur menjadi satu, itu sekedar gambaran, adapun yang sebenarnya bisa kita membayangkan sendiri betapa dahsyat dan hebatnya !!!.
Demikian sempurna indah Al Quran memberitakan, mengapa ?, karena Al Quran merupakan Mu' jizat, kitab suci ahir zaman.

BERMACAM KEJADIAN PROSES PENCABUTAN
Dari berbagai kasus kematian dapat disimpulkan bahwa ada dua macam model dalam menghadapi proses ahir kematian, ahir kematian yang baik yang disebut husnul khotimah dan su' ul khotimah ahir kematian yang jelek.

KEJADIAN MENGERIKAN
Suatu saat kami mengajak istri ta'ziah keorang mati, namun dia menolak dengan alasan nanti saja kalau jenazahnya sudah berangkat. Saya tanya apa alasannya, dia mengaku bahwa ia trauma dengan orang mati, karena pernah  menyaksikan kejadian orang akan meninggal atau biasa disebut sakarotul maut.

MEREGANG NYAWA   
Selanjutnya ia berkisah, suatu hari dipanggil karena sahabat dekatnya diperkirakan akan menghadapi kematian, betapa kaget dan ngerinya setiba ditempat, menyaksikan sahabatnya yang sedang berjuang menghadapi maut, mengerang kesakitan, matanya membelalak liar kesana kemari, tubuhnya berputar putar merasakan derita yang tak berujung pangkal, tangan kakinya menekuk membuka tiada arah. 
Sahabat saya jadi ngeri dan ketakutan melihatnya. Derita tak kunjung berhenti sampai disini, dia minta minum tanda kehausan, keringatnya bercucuran, nafasnya mendengus deras tersengal tak karuan, kemudian jatuh terjerembab dan kembali keperaduan, ahirnya nafas terhembuskan.

TEREKAM   
Karena proses sakarotul maut ini berlangsung cukup lama, sehingga terekam secara sempurna kedalam ingatannya, sehingga membuat sahabat saya jadi trauma selamanya. Ahirnya saya bertanya tentang liku liku perjalanan hidup sahabatnya, bagaimana hubungannya dengan kawan kawan, keluarga dan para tetangga, dijawab sahabat saya : " cukup baik ", namun tatkala sampai pada pertanyaan bagaimana sholatnya, sahabat saya termenung sejenak, kemudian menjawab dengan lirih : " Tidak pernah melaksanakan sholat ".

ALQOMAH   
Dizaman Nabi s.a.w. pernah terjadi pula peristiwa menimpa seorang sahabat yang mengalami kesulitan ketika menghadapi maut, kemudian nabi dimohon hadir dan beliau menanyakan apa Alqomah masih punya orang tua ?. Nah rupanya dari sini terbuka tabir rahasia mengapa Alqomah sulit menghadapi maut, ternyata ibunya sakit hati dan tersinggung dengan sikap Alqomah setelah beristeri, rupanya Alqomah termasuk K.S.T.I. ( kelompok suami takut isteri ).
Bahkan Nabi sempat akan membakar tubuh Alqomah bila sang ibu tak memaafkannya, agar kelak Alqomah tidak disiksa dineraka. Namun sebagai seorang ibu, nalurinya yang santun dan halus rupanya tidak tega bila melihat jasad putranya terbakar hangus dan menderita.

DIMAAFKAN
Walau hati masih menyimpan sakit namun demi cintanya pada sang anak, ahirnya Alqomah dimaafkan, begitu kata maaf terlontar dari lesan sang ibu, secara spontan mulut Alqomah lancar mengucapkan : " Laa ilaaha illalloh ", diiringi pula lepasnya ruh dari jasad Alqomah.
Bukankah Nabi s.a.w. pernah bersabda bahwa ridlo Allah tergantung ridlo kedua orang tua !, marah Allah juga tergantung pada kedua orang tua !.
" Ditimpakan kehinaan dimana saja mereka berada kecuali yang menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hubungan dengan manusia...". ( Q.S. Ali Imran 112 )                      

KISAH TAULADAN
BERKAH MAKANAN

Abdurrahman putera Abu Bakar berkisah : " Abu Bakar beserta seorang atau beberapa tamu datang kerumah. Sebelumnya pada sore hari mereka berada dirumah Nabi s.a.w. Ketika Ayahku tiba ibuku berkata : " Aku tidak bisa menjamu tamumu ". Abu Bakar bertanya : " Apakah kamu tidak mempunyai makanan untuk makan malam ? ". Isteri Abu Bakar menjawab : " Kami tidak sanggup memberi makan tamu itu..".
Kemudian Abu Bakar marah, kesal dan bersumpah tidak akan memberi makan isterinya. Kemudian aku bersembunyi. Abu Bakar memanggil : " Wahai Ghuntsur ". isteri Abu Bakar juga  bersumpah tidak akan memberi makan Abu Bakar sebelum Abu Bakar memberi makan dirinya.
Abu Bakar berbisik : " Sepertinya sumpah serapah ini datang dari setan ".
Kemudian Abu Bakar berdoa kepada Allah memohon makanan, ( tiba-tiba makanan tersebut menjadi banyak ). Kemudian dia makan begitu juga para tamu. Setiap kali mereka menyantap makanan itu semakin bertambah banyak.
Abu Bakar berkata : " Wahai saudariku dari bani Firas, lihatlah apa yang terjadi pada makanan ini ? ".
Isterinya menjawab : " Aku sangat bahagia, makanan ini menjadi lebih banyak dari sebelum kita memakannya ". Kemudian mereka semua makan dan mengirim sebagian makanan kepada Rasulullah s.a.w.. ". Kemudian beliau menikmati  makanan tersebut.

  
MUTIARA DO'A
AGAR DIWAFATKAN DALAM KEADAAN MUSLIM

RABBANAA AFRIGH 'ALAINAA SHOBBRROWWATAFFANAA MUSLIMIIN
" Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri ( kepadaMu ) ". ( Q.S. Al A'raaf 126 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar