RUWATAN MENOLAK BALA
“ Dan
janganlah kamu menyembah apa apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain
Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu maka sesungguhnya kamu
kalau begitu termasuk
orang orang
yang dzalim ". ( Q.S. Yunus 106 )
Inti ajaran Islam sejak Nabi
Adam a.s. sampai Nabi Muhammad s.a.w. adalah tauhid ( mengesakan Allah ),
artinya segala prilaku termasuk ibadah ( khusus ) hanya semata
mata ditujukan sebagai penghambaan kepada Allah saja, satu satunya Tuhan Yang
maha Esa !.
Oleh karena
itu mengabdi kepada selain Allah sangatlah keliru dan sesat !!!. Apalagi selain
Allah tidak bisa memberi manfaat dan tidak bisa mendatangkan mudharat
MAHA
KUASA
Dengan demikian hanya Allah
sajalah yang dapat memberi mudharat dan manfaat “ secara mutlak ! “. Jadi bila
Allah sudah menetapkan keputusan Nya ( memberi mudharat atau kebaikan ) maka
tidak akan ada yang bisa menghalanginya !, kecuali hanya Dia sendiri !.
“ jika Allah menimpakan sesuatu
kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.
dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak
kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki Nya di
antara hamba hamba Nya
dan Dia lah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “. ( Q.S. Yunus 107 )
KEMBALI
KEDIRINYA
Maka dalam
menapaki kehidupan jangan sampai lepas dari ajaran Nya !, jangan mencari
keselamatan diluar tuntunan agama, semua kembalikan kepada ajaran agama, dengan
demikian hidayah akan selalu menyertainya, sehingga keselamatan dan barokah akan
diperoleh dari Nya !. Namun bila menyeleweng dari ajaran Nya, maka kesesatan pasti
akan menghadang dan mencelakainya, na’udzu billaahi min dzaalik !.
“ Katakanlah :
" Hai
manusia, sesungguhnya
teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang
mendapat petunjuk maka
sesungguhnya
(petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang
sesat, maka
sesungguhnya
kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri
dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu ". ( Q.S.
Yunus 108 )
KISAH
NYATA
Di harian pagi Surya terbitan
Ahad 6 Januari 2013 memuat berita pada halaman depan “ Dahlan nyaris masuk
jurang “.
“ Menteri
Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik ala “ Ferrari
“ Tucuxi di dusun Ngerong, desa Dadi, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan
sekitar pukul 15.30 w.i.b. Sabtu.
Mobil listrik yang dikendarai Dahlan Iskan
hancur bagian depannya setelah menabrak tebing, tiang penerangan jalan umum dan
baru berhenti setelah menabrak mobil kijang L 1041 AB yang dikemudikan
Sumarsono warga jalan beliton, Magetan “.
Menurut
Bapak Dahlan Iskan kecelakaan tersebut diakibatkan rem yang blong.
DIRUWAT
Selanjutnya pada halaman dibawahnya harian surya melanjutkan
: “ Mobil listrik ala Ferrari sebelum diberangkatkan dari Solo dilakukan
upacara tradisional tolak bala ( ruwatan ) dengan dimandikan air bunga oleh
dalang Ki Manteb Sudarsono.
Menurut Ki
Manteb dirinya baru pertama kali melakukan upacara tolak bala untuk sebuah
mobil baru. Dirinya sebelumnya lebih sering meruwat orang agar terhindar dari
kesialan dibanding benda.
Proses
ritual tolak bala dilakukan dengan memandikan mobil berwarna merah tersebut
dengan air kembang tujuh rupa dan air yang diambil dari empat sumber mata air.
Air yang digunakan untuk memandikan mobil ini diambil dari sumber air di empat
penjuru mata angin yakni selatan, barat, timur dan utara di kota Solo,
katanya.
TERPERANGKAP
KEMUSYRIKAN
Sebagai warga negara
Indonesia patut bersyukur dan bangga, karena mobil yang bertenaga listrik ini
merupakan hasil karya anak bangsa Danet Suryatama lulusan I.T.S. dan meraih
gelar Doktor di Michigan Amerika Serikat.
Namun sayang dan aneh, tehnologi yang cukup
canggih ini “ dikotori dan direndahkan
dengan upacara yang sangat memalukan, yakni ruwatan tolak bala !“.
Hati jadi
malu, lucu bercampur heran, betapa tidak ?, mobil listrik yang bertehnologi
begitu canggih, justru dimandikan dengan bunga tujuh rupa dan air dari empat
sumber, agar terhindar dari bencana. Bayangkan bila orang Eropah menyaksikan
acara ini, pasti mereka pada geli dan ketawa cekikikan !, karena aneh bercampur
heran.
CELAKA JUGA
Ternyata
ritual tolak bala yang mereka lakukan tetap saja tidak bisa melawan takdir Allah
Yang Maha Kuasa !. Walau dimandikan dengan ritual yang aneh, unik,
menelan biaya dan sangat merepotkan, toh kecelakaan tetap terjadi juga !.Allahu
Akbar.
KAGET DAN NGELES
Selanjutnya
setelah kecelakaan menimpa bapak Dahlan Iskan, harian Surya memberitakan : “ Sementara
itu Ki Manteb Sudharsono kaget bukan kepalang mendengar kabar menteri BUMN
Dahlan Iskan mengalami kecelakaan. Kata
dia ( Ki Manteb ) mobil Ferrari Tucuxi mengalami kecelakaan karena masalah teknis.
“ Lho kecelakaan dimana, kapan ? “. Kata Ki Manteb kaget seperti dilansir
deticom.
MUSYRIK
Berpegang
kepada ajaran agama secara total dan tulus harus dipegang teguh !, artinya
tanpa didampingi keyakinan lain ( termasuk adat para nenek moyang yang tanpa
dasar ). Jika keyakinan dicampuri pasti akan terjerumus kedalam kemusyrikan !
.
“ Dan (aku telah
diperintah) :
" Hadapkanlah
mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang orang
yang musyrik “. ( Q.S. Yunus 105 ) Dengan demikian jelas, bahwa acara tolak bala ( ruwatan )
yang tidak bersumber kepada ajaran agama Islam, apalagi tidak karuan sumber
ajarannya ( hanya berdasar apa kata leluhur dan nenek moyang ), jelas termasuk
perbuatan syirik !.
DZALIM
Begitu rendahnya prilaku
syirik sampai termasuk golongan dzalim ( dosa ).
“ Dan janganlah kamu
menyembah apa apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain
Allah, sebab
jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka
sesungguhnya
kamu kalau begitu termasuk
orang orang
yang dzalim". ( Q.S. Yunus 106 )
DOSA
BESAR
Perbuatan syirik bukan masalah ringan
dan sepele, justru termasuk dosa besar
“ Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya :
" Hai
anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kedzaliman ( dosa ) yang besar ". ( Q.S. Luqman 13 )
MENGHAPUS
AMAL
Begitu besar resiko
mempersekutukan Allah, sampai sampai amal yang telah dilakukannya akan dihapus
!, alangkah ruginya mereka di dunia dan akherat !.
“
Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) yang
sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk
orang orang
yang merugi “. ( Q.S. Azzumar 65 )
KISAH TAULADAN
ALLAH MAHA PENGAMPUN
Suatu hari
seorang wanita menghadap Nabi Musa a.s. untuk minta dido’akan kepada Allah agar
dosanya diampuni dan juga mau menerima taubatnya.
“ Apa Yang
telah kau perbuat sehingga engkau merasa berdosa dan ingin bertaubat ? “, tanya
Nabi Musa a.s.
“ Aku
telah berzinah sehingga membuahkan seorang bayi, karena aku tidak ingin
perbuatanku diketahui orang yang membuat aku jadi malu, maka bayi yang tak
berdosa tersebut kubunuh “, jawab wanita berterus terang.
Mendengar jawaban wanita, Nabi Musa a.s. marah
sambil berkata : “ Enyah engkau pelacur hina, jangan kau bakar aku dengan api
nerakamu, jangan ada api langit turun ke bumi, lantaran perbuatan kotormu ! “.
Begitu
mendengar umpatan Nabi Musa a.s. lemaslah tubuh wanita, harapannya untuk
bertaubat dan menjadi orang baik pupus sudah.
“ Apakah
orang yang telah melakukan perbuatan jahat dan ingin bertaubat seperti aku ini
tidak diampuni Allah ? “, keluh
wanita sambil meninggalkan tempat.
Sepeninggal
wanita, turunlah Malaikat Jibril menjumpai Nabi Musa a.s. untuk menyampaikan
firman Allah.
“ Wahai
Musa Allah telah menyampaikan teguran kepadamu, karena engkau menolak wanita
yang telah berbuat dosa dan datang kepadamu untuk bertaubat “.
“
Perbuatan wanita tersebut sangat nista dan jahat sekali, tak pantas orang
semacam dia mendapat ampunan “, jawab Nabi musa a.s.
“ Tidakkah
engkau tahu perbuatan yang lebih
jahat dari apa yang telah dilakukan wanita itu, Allah masih mengampuni Nya ? “,
tanya Malaikat Jibril.
“
Perbuatan jahat yang mana yang melebihi kejahatan wanita tadi ya Jibril ? “,
tanya Nabi Musa a.s. “ Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja “, jawab
Jibril.
Mendengar
jawaban Jibril menyesallah Nabi Musa karena menolak taubatnya, padahal masih
ada perbuatan yang lebih jahat dari apa yang telah dilakukan oleh wanita
tersebut masih juga diampuni Allah, asal mau bertaubat !.
( “ Kisah kisah teladan “,
MB. Rahimsyah AR, penerbit Karya Agung Surabaya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar