Senin, 09 Februari 2015


RUWATAN MENOLAK BALA 

“ Dan janganlah kamu menyembah apa apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang orang yang dzalim ".                ( Q.S. Yunus 106 )
            
Inti ajaran Islam sejak Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad s.a.w. adalah tauhid ( mengesakan Allah ), artinya segala prilaku termasuk ibadah ( khusus )  hanya  semata mata ditujukan sebagai penghambaan kepada Allah saja, satu satunya Tuhan Yang maha Esa !.
Oleh karena itu mengabdi kepada selain Allah sangatlah keliru dan sesat !!!. Apalagi selain Allah tidak bisa memberi manfaat dan tidak bisa mendatangkan mudharat

MAHA KUASA
Dengan demikian hanya Allah sajalah yang dapat memberi mudharat dan manfaat “ secara mutlak  ! “. Jadi bila Allah sudah menetapkan keputusan Nya ( memberi mudharat atau kebaikan ) maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya !, kecuali hanya Dia sendiri !.
jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba hamba Nya dan Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang( Q.S. Yunus 107 )

KEMBALI KEDIRINYA
Maka dalam menapaki kehidupan jangan sampai lepas dari ajaran Nya !, jangan mencari keselamatan diluar tuntunan agama, semua kembalikan kepada ajaran agama, dengan demikian hidayah akan selalu menyertainya, sehingga keselamatan dan barokah akan diperoleh dari Nya !. Namun bila menyeleweng dari ajaran Nya, maka kesesatan pasti akan menghadang dan mencelakainya, na’udzu billaahi min dzaalik !.
Katakanlah : " Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu ". ( Q.S. Yunus 108 )

KISAH NYATA
Di harian pagi Surya terbitan Ahad 6 Januari 2013 memuat berita pada halaman depan “ Dahlan nyaris masuk jurang “.
“ Menteri Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik ala “ Ferrari “ Tucuxi di dusun Ngerong, desa Dadi, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan sekitar pukul 15.30 w.i.b. Sabtu. 
Mobil listrik yang dikendarai Dahlan Iskan hancur bagian depannya setelah menabrak tebing, tiang penerangan jalan umum dan baru berhenti setelah menabrak mobil kijang L 1041 AB yang dikemudikan Sumarsono warga jalan beliton, Magetan “.
Menurut Bapak Dahlan Iskan kecelakaan tersebut diakibatkan rem yang blong.

DIRUWAT      
Selanjutnya pada halaman dibawahnya harian surya melanjutkan : “ Mobil listrik ala Ferrari sebelum diberangkatkan dari Solo dilakukan upacara tradisional tolak bala ( ruwatan ) dengan dimandikan air bunga oleh dalang Ki Manteb Sudarsono.
Menurut Ki Manteb dirinya baru pertama kali melakukan upacara tolak bala untuk sebuah mobil baru. Dirinya sebelumnya lebih sering meruwat orang agar terhindar dari kesialan dibanding benda.
Proses ritual tolak bala dilakukan dengan memandikan mobil berwarna merah tersebut dengan air kembang tujuh rupa dan air yang diambil dari empat sumber mata air. Air yang digunakan untuk memandikan mobil ini diambil dari sumber air di empat penjuru mata angin yakni selatan, barat, timur dan utara di kota Solo, katanya.  

TERPERANGKAP KEMUSYRIKAN
Sebagai warga negara Indonesia patut bersyukur dan bangga, karena mobil yang bertenaga listrik ini merupakan hasil karya anak bangsa Danet Suryatama lulusan I.T.S. dan meraih gelar Doktor di Michigan Amerika Serikat.
Namun sayang dan aneh, tehnologi yang cukup canggih ini “ dikotori dan direndahkan dengan upacara yang sangat memalukan, yakni ruwatan tolak bala !“.
Hati jadi malu, lucu bercampur heran, betapa tidak ?, mobil listrik yang bertehnologi begitu canggih, justru dimandikan dengan bunga tujuh rupa dan air dari empat sumber, agar terhindar dari bencana. Bayangkan bila orang Eropah menyaksikan acara ini, pasti mereka pada geli dan ketawa cekikikan !, karena aneh bercampur heran.

CELAKA JUGA
Ternyata ritual tolak bala yang mereka lakukan tetap saja tidak bisa melawan takdir  Allah  Yang Maha Kuasa !. Walau dimandikan dengan ritual yang aneh, unik, menelan biaya dan sangat merepotkan, toh kecelakaan tetap terjadi juga !.Allahu Akbar.

KAGET DAN NGELES
Selanjutnya setelah kecelakaan menimpa bapak Dahlan Iskan, harian Surya memberitakan : “ Sementara itu Ki Manteb Sudharsono kaget bukan kepalang mendengar kabar menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami kecelakaan. Kata dia ( Ki Manteb ) mobil Ferrari Tucuxi mengalami kecelakaan karena masalah teknis. “ Lho kecelakaan dimana, kapan ? “. Kata Ki Manteb kaget seperti dilansir deticom. 

MUSYRIK
Berpegang kepada ajaran agama secara total dan tulus harus dipegang teguh !, artinya tanpa didampingi keyakinan lain ( termasuk adat para nenek moyang yang tanpa dasar ). Jika keyakinan dicampuri pasti akan terjerumus kedalam kemusyrikan ! .   
“ Dan (aku telah diperintah) : " Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang orang yang musyrik.  ( Q.S. Yunus 105 )   Dengan demikian jelas, bahwa acara tolak bala ( ruwatan ) yang tidak bersumber kepada ajaran agama Islam, apalagi tidak karuan sumber ajarannya ( hanya berdasar apa kata leluhur dan nenek moyang ), jelas termasuk perbuatan syirik !.

DZALIM
Begitu rendahnya prilaku syirik sampai termasuk golongan dzalim ( dosa ).
Dan janganlah kamu menyembah apa apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang orang yang dzalim".  ( Q.S. Yunus 106 )

DOSA BESAR
Perbuatan syirik bukan masalah ringan dan sepele,  justru termasuk dosa besar
“ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : " Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kedzaliman ( dosa ) yang besar ".   ( Q.S. Luqman 13 )

MENGHAPUS AMAL
Begitu besar resiko mempersekutukan Allah, sampai sampai amal yang telah dilakukannya akan dihapus !, alangkah ruginya mereka di dunia dan akherat !.       
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi. ( Q.S. Azzumar 65 )

KISAH TAULADAN
ALLAH MAHA PENGAMPUN
Suatu hari seorang wanita menghadap Nabi Musa a.s. untuk minta dido’akan kepada Allah agar dosanya diampuni dan juga mau menerima taubatnya.
“ Apa Yang telah kau perbuat sehingga engkau merasa berdosa dan ingin bertaubat ? “, tanya Nabi Musa a.s.
“ Aku telah berzinah sehingga membuahkan seorang bayi, karena aku tidak ingin perbuatanku diketahui orang yang membuat aku jadi malu, maka bayi yang tak berdosa tersebut kubunuh “, jawab wanita berterus terang.
 Mendengar jawaban wanita, Nabi Musa a.s. marah sambil berkata : “ Enyah engkau pelacur hina, jangan kau bakar aku dengan api nerakamu, jangan ada api langit turun ke bumi, lantaran perbuatan kotormu ! “.
Begitu mendengar umpatan Nabi Musa a.s. lemaslah tubuh wanita, harapannya untuk bertaubat dan menjadi orang baik pupus sudah.
“ Apakah orang yang telah melakukan perbuatan jahat dan ingin bertaubat seperti aku ini tidak diampuni Allah ? “, keluh wanita sambil meninggalkan tempat. 
Sepeninggal wanita, turunlah Malaikat Jibril menjumpai Nabi Musa a.s. untuk menyampaikan firman Allah.
“ Wahai Musa Allah telah menyampaikan teguran kepadamu, karena engkau menolak wanita yang telah berbuat dosa dan datang kepadamu untuk bertaubat “.
“ Perbuatan wanita tersebut sangat nista dan jahat sekali, tak pantas orang semacam dia mendapat ampunan “, jawab Nabi musa a.s.
“ Tidakkah engkau tahu perbuatan yang lebih jahat dari apa yang telah dilakukan wanita itu, Allah masih mengampuni Nya ? “, tanya Malaikat Jibril.
“ Perbuatan jahat yang mana yang melebihi kejahatan wanita tadi ya Jibril ? “, tanya Nabi Musa a.s. “ Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja “, jawab Jibril.
Mendengar jawaban Jibril menyesallah Nabi Musa karena menolak taubatnya, padahal masih ada perbuatan yang lebih jahat dari apa yang telah dilakukan oleh wanita tersebut masih juga diampuni Allah, asal mau bertaubat !.
( “ Kisah kisah teladan “, MB. Rahimsyah AR, penerbit Karya Agung Surabaya )
                                                          








Tidak ada komentar:

Posting Komentar