TAHUN GAJAH
“ Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah
bertindak terhadap tentara bergajah ?. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya
mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia sia. Dan Dia mengirimkan kapada
mereka burung yang berbondong bondong, yang melempari mereka dengan batu
(berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun
daun yang dimakan (ulat) ”. ( Q.S. Al Fiil 1-5 )
Para
ulama dan penulis sejarah
sepakat bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. jatuh
pada Rabiul Awal di Mekkah sekitar tahun 570, tahun Gajah bertepatan
dengan penyerangan Mekkah oleh pasukan
bergajah di bawah pimpinan Abrahah.
DILAHIRKAN
HARI SENIN
Pendapat paling mashyur merujuk tanggal 12 Rabiul Awal sebagai
hari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.. Juga hadis yang menyebut hari Senin
sebagai hari kelahiran Nabi. " Dari Abi Qatadah Al Anshari bahwasanya
Rasulullah s.a.w. ditanya tentang puasa pada hari senin, maka beliau bersabda :
“ Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula (wahyu) diturunkan
kepadaku ". ( H.R. Muslim ).
Penulis Sulaiman Al Manshurfuri dan ahli astronomi Mahmud Basya dalam
penelitiannya melacak hari Senin tersebut bertepatan dengan tanggal 9 Rabiul
Awal. Wallaahu a’lam.
ABRAHAH
Abrahah Al Asyram adalah seorang gubernur dari Abyssinia
(Kekaisaran Ethiopia) yang berhasil menaklukkan dan menjadi Raja Saba (Yaman),
pemeluk agama Nashrani. Procopius mencatat bahwa Abrahah pernah menjadi budak
belian dari Kerajaan Byzantium di Adulis. At Tabari mengatakan dia memiliki
hubungan dekat dengan keluarga Kerajaan Aksum.
AKAN MENYAINGI
KA’BAH
Abrahah membangun gereja bernama Al Qullais ( bangunan tinggi )
megah dan indah, dengan tujuan agar musim haji orang tidak ke Makkah/Baitullah
tetapi ke gereja tersebut. Mendengar
rencana ini, Ibnu Kinana pada
malam hari ke gereja membuang hajat dan kotorannya dioles oleskan ke dinding
gereja.
MARAH
Atas kejadian ini Abrahah marah dan bersumpah akan rnenghancurkan
Ka’bah. Kemudian menyiapkan tentara ke Makkah membawa 13 ekor gajah salah
satunya bernama Mahmud beserta pawangnya : Unisa.
DIHADANG
Dalam perjalanan, dihadang Dzu Nafar pembesar atau raja asli Yaman
bersama bala tentaranya, karena merasa berkewajiban menghalangi Abrahah. Namun Abrahah berhasil memukul Dzu
Nafar. Ketika di kawasan Khats’am dihadang Nufail bin Habib aI Khats’amiy dibantu
dua kabilah Yaman, pasukan ini juga dikalahkan.
MERAMPAS ONTA
ABDUL MUTHOLIB
Abrahah mengutus seorang Habasyah berangkat memimpin pasukan
berkuda ke Makkah. Dalam perjalanan merampas harta penduduk, termasuk 200 ekor
unta Abdul Mutthalib (kakek Rasulullah s.a.w.).
Kemudian Abrahah mengutus Hunathah al Himyary menjumpai pemimpin Makkah (Abdul Mutthalib) menyampaikan pesannya : “ Kami datang
tidak memerangi kalian, tetapi untuk merobohkan Ka’bah. Jika kalian tidak
menghalang halangi, kami tidak akan membunuh kalian ”.
PASRAH
Mendengar pesan ini Abdul Muthalib menjawab : “ Demi Allah kami
pun tidak ingin memeranginya, kami tidak punya kekuatan untuk melawannya. Rumah
ini adalah Baitullah al Haram dan rumah kekasih Nya (Ibrahim AS). Jika Allah
melindunginya dari Abrahah, itu semua karena rumah ini rumah Nya dan tanah haram
Nya. Jika tidak semua itu kami pasrahkan kepada Allah. Kami tidak mempunyai
kekuatan untuk melawan Abrahah ”.
HERAN
Kemudian Abdul Mutthalib menjumpai Abrahah untuk meminta 200 untanya
yang dirampas Aswad bin Maqshud. Abrahah heran mengapa yang dibicarakan masalah
unta bukan masalah Ka’bah.
PASRAH
SEPENUHNYA
Abdul Mutthalib menjawab : “ Saya ini hanya tuannya unta, sedangkan Baitullah Tuhan yang
melindunginya dari kamu.” Abrahah berkata : “ Tidak mungkin Dia (Tuhan) bisa
mencegah saya ”. Abdul Mutthalib menjawab : “ Silahkan teruskan tujuanmu ! ”.
Beberapa saat sebelum penghancuran
Ka'bah, Abrahah memberi waktu kepada seluruh penduduk Mekkah agar segera
meninggalkan Mekkah. Kemudian Abdul Muthollib menginstruksikan kaumnya
agar segera berlindung dan mengungsi dibalik bukit bukit sekitar Mekkah.
GAJAH MOGOK
Ketika Abrahah dan tentaranya siap memasuki Makkah, Nufail bin
Habib al Khats’amiy menghampiri gajah sambil berkata : “ Wahai Mahmud,
bersimpuhlah !. Karena kamu berada di baladullah al haram (negara Allah yang
agung) ”. Walau berbagai macam usaha dilakukan membangunkannya, tetapi gajah
tidak bergerak, namun ketika dihadapkan ke Yaman, Syam atau ke timur gajah mau
berjalan.
DISERANG
Nufail
bin Habib merasa akan tenjadi sesuatu dari Allah, kemudian dia naik ke gunung menjauhi mereka. Tidak lama
kemudian datanglah sekumpulan burung (abaabil), kemudian
melempari dengan kerikil kerikil tersebut.
Di antara paruh paruh dan kaki kaki Ababil terdapat batu dari tanah tanah yang terbakar.
“....Dan Dia mengirimkan
kapada mereka burung yang berbondong
bondong, yang melempari mereka
dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar.....”.
LUAR BIASA
Begitu aneh dan luar biasa bila Allah
menetapkan adzabnya kepada yang durhaka kepada Nya, bayangkan berbondong burung
didatangkan dengan membawa batu dari tanah membara ?!, sangat mustahil bila
dinalar akal, namun itulah ke Kuasaan Nya bila Dia berkehendak.
Sehingga Abrahah dengan pasukan gagah
bergajah, hancur lumat bagai daun dimakan ulat. “......Lalu dia menjadikan mereka seperti daun daun yang dimakan
(ulat) ”. Allahu Akbar.
LEMBAH MUHASSIR
Lembah Muhassir (
Wadi Muhassir ) terletak antara Mina dan Muzdalifah, ditempat terjadinya
penyerangan Mekah oleh pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah. Namun belum sampai
tujuan Raja Abrahah dihentikan dengan turunnya adzab dari Allah, berupa serangan
burung burung Ababil. Pasukan seketika lemah tidak bisa melanjutkan perjalanan,
sehingga lembah ini diberi nama Muhassir ( 'lemah ).
BERJALAN
CEPAT
Salah satu
sunah yang dilakukan jemaah haji ( umrah ) ketika melewati Lembah Muhassir
harus mempercepat jalan. Sebagaimana ditegaskan Rasulullah s.a.w. dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Qayyim. Dalam hadits tersebut diriwayatkan
Nabi Muhammad s.a.w. menggerakkan unta betinanya dengan sigap dan mempercepat
lajunya saat melewati Lembah Muhassir.
Tidak hanya di Lembah Muhassir, beliau
juga selalu melakukan hal yang sama ketika melewati tempat yang dulunya
merupakan lokasi turunnya adzab atau murka Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar