Selasa, 22 Maret 2016


KHOLID BIN WALID 

“ Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan “. ( Q.S. Ali Imran 157 )

Khalid ibn al Walid ( Khalid bin Walid (584-642) dikenal sebagai panglima perang termahsyur, bergelar Saifullah Al Maslul ( pedang Allah yang terhunus).

NASAB DAN KELAHIRAN
Khalid bin Walid dilahirkan 17 tahun sebelum masa pemerintahan Islam, dari suku Banu Makhzum, bagian suku Quraisy. Ayahnya Walid bin Mughirah seorang hartawan, pemimpin Quraisy. Dua tahun sekali menyediakan penutup Ka'bah, ketika ibadah Haji menjamu makan gratis bagi yang datang di Mina. Maimunah ( istri Nabi ) adalah bibi Khalid.

PERANG UHUD
Kekalahan kaum Quraisy di perang Badar membuat Khalid bin Walid (belum memeluk islam) ingin membalaskan dendam sukunya dalam perang Uhud. Kemudian Khalid dengan pasukannya bergerak ke bukit Uhud.

PASUKAN PEMANAH
Kaum Muslimin dalam pertempuran Uhud mengambil posisi membelakangi bukit Uhud. Dibukit Uhud Nabi menempatkan 50 pemanah terbaik, dan memerintahkan agar tetap bertahan. Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy dengan jumlah empat kali lebih besar dari pasukan Muslimin. Berkat kekompakan pasukan Muslim, kekuatan pasukan Quraisy terpecah belah lari cerai berai.

LUPA PESAN NABI
Melihat pasukan Quraisy cerai berai, para pemanah Muslim lupa  pesan Nabi, mereka menuruni bukit mengambil harta harta pampasan perang yang berserakan.

KHALID MENYERANG
Melihat situasai ini Khalid bin Walid dengan sigap menyerbunya. Beberapa pemanah yang tertinggal dikeroyok, kemudian medan peperangan dikuasai pasukan Khalid.

MENGEJEK
Waktu perang Uhud baanyak  pasukan Muslim terbunuh ditangan Khalid bin Walid. Dengan  suara lantang Khalid bin Walid mengejek : ” Hai Muhammad kami menang, kamu kalah dalam perang ini….lihat pamanmu Hamzah tewas tercabik cabik tubuhnya dan pasukanmu porak poranda ”.  Rasulullah s.a.w. menjawab : “ Tidak aku yang menang engkau yang kalah …mereka yang gugur adalah syahid , sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid, mereka hidup disisi Allah penuh kemuliaan dan kenikmatan, mereka pindah dari alam dunia menuju akherat, menuju syurga Allah karena membela Agama Allah, gugur sebagai syuhada, tetapi tentaramu, matinya sebagai kafir dan dimasukkan ke neraka jahannam ! “.

MENGIRIM MATA MATA
Sejak itu Khalid termenung terngiang kata kata  Nabi Muhammad s.a.w. Kemudian Khalid mengutus mata mata memantau aktivitas Nabi Muhammad s.a.w. Setelah cukup lama memata matai Rasulullah s.a.w. akhirnya utusan  melaporkan hasil pengamatannya sambil berkata : ” Aku mendengar semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para pasukannya, Muhammad  berkata : ” Aku heran kepada seorang panglima Khalid bin Walid yang gagah perkasa dan cerdas, tapi mengapa dia tidak faham dengan agama Allah yang  kubawa , sekiranya Khalid bin Walid tahu dan faham dengan agama yang kubawa, dia akan berjuang bersamaku, Khalid akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku “.

MENYAMAR MENEMUI NABI
Mendengar laporan Intelnya, Khalid memutuskan bertemu Nabi Muhammad s.a.w. dengan menyamar memakai topeng. Khalid berangkat sambil mengenakan baju kebesaran berhias emas dan mahkota bertahta berlian. Di tengah perjalanan bertemu Bilal sedang berdakwah kepada para petani.

MENDENGARKAN DA’WAH BILAL
Khalid mendengarkan da’wah Bilal sedang membacakan surat Al Hujurat ayat 13 :  Hai manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang orang yang paling bertaqwa, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal ”.

TERPESONA
Khalid terpesona bagaimana mungkin Bilal budak hitam dan buta huruf bisa berbicara sehebat itu,  tentu benar benar  firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin walid di ketahui Ali bin Abi Thalib , dengan lantang Ali berkata : ” Hai penunggang kuda bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku layani dengan baik, bila buruk aku akan layani pula dengan buruk ”.

MENEMUI NABI
Setelah dibuka tampaklah wajah Khalid, kemudian berkata : ” Aku ke
mari berniat bertemu Muhammad dan menyatakan diriku memeluk Islam ”. Wajah Ali yang tegang berubah berseri seri kemudian berkata : ” Tunggulah di sini akan kusampaikan berita gembira ini kepada Rasulullah s.a.w. “.

MEMELUK ISLAM
Kemudian Ali menemui Rasulullah s.a.w. menyampaikan maksud kedatangan Khalid. Akhirnya Khalid benar benar menyatakan ke Islamannya dihadapan Rasulullah s.a.w. dengan mengucapkan kalimat syahadat.                      


KISAH TAULADAN

HIKMAH DELAPAN DIRHAM


Suatu pagi Rasulullah s.a.w. sibuk memperhatikan baju satu satunya yang sudah usang dengan cermat. Namun beliau tak mempunyai uang sepeser pun untuk membelinya.  
     Karena Allah Maha Bijaksana, Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Di tengah perjalanan,  beliau bertemu seorang wanita menangis karena kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya sebanyak dua dirham, sambil menenangkan wanita tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. menuju ke pasar. Sepanjang lorong pasar banyak masyarakat  menegur beliau dengan hormat. Kemudian beliau membeli sepasang baju seharga empat dirham kemudian pulang.
     Dalam perjalanan bertemu orang tua telanjang, dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya, kemudian baju yang baru yang dibeli diberkannya kepada orang tersebut. Kemudian beliau kembali ke pasar  membeli baju lagi seharga dua dirham.
    Ketika ke luar pasar, ditemuinya lagi wanita  menangis tadi  kelihatan gelisah. Rasulullah s.a.w. mendekat dan bertanya, ternyata dia  ketakutan pulang. Karena terlambat dan takut dimarahi majikannya. Rasulullah s.a.w. kemudian menyatakan akan mengantarkannya.
     Wanita tersebut pulang bersama Rasulullah s.a.w. kebetulan saat itu yang ada hanya para isteri mereka. “ Assalamu’alaikum warahmatullah ”, sapa Rasulullah saw. Mereka semuanya diam tak menjawab. Rasulullah s.a.w. mengulang salam sampai tiga kali, baru mereka serentak menjawab. Rasulullah s.a.w. heran kemudian menanyakan apa yang terjadi.
      Mereka berkata : ” Tidak ya Rasulullah kami sudah mendengar, kami sengaja ingin mendapatkan salam lebih banyak ”. Rasulullah melanjutkan : “ Pembantumu terlambat tidak berani pulang, sekiranya harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya ”. Ucapan ini sangat mengejutkan,  mereka berkata : “ Kami memaafkan dan membebaskannya karena mengharap ridha Allah semata”. Budak tersebut sangat berterima kasih dan bersyukur atas kebebasannya karena keperdulian Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w. pulang sambil bergumam : “ Belum pernah kutemui hikmah angka 8 sebagaimana hari ini, yang mampu mengamankan seorang dari ketakutan dan memerdekakannya dan 2 orang yang membutuhkan ”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar