KHOLID BIN WALID
“ Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah
atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat Nya lebih baik (bagimu) dari
harta rampasan yang mereka kumpulkan “. ( Q.S. Ali Imran 157 )
Khalid ibn
al Walid ( Khalid bin Walid (584-642) dikenal sebagai panglima
perang termahsyur, bergelar Saifullah Al Maslul ( pedang Allah yang terhunus).
NASAB
DAN KELAHIRAN
Khalid bin Walid dilahirkan 17 tahun
sebelum masa pemerintahan Islam, dari suku Banu Makhzum, bagian suku Quraisy.
Ayahnya Walid bin Mughirah seorang hartawan, pemimpin Quraisy. Dua tahun sekali
menyediakan penutup Ka'bah, ketika ibadah Haji menjamu makan gratis bagi yang
datang di Mina. Maimunah ( istri Nabi ) adalah bibi Khalid.
PERANG
UHUD
Kekalahan
kaum Quraisy di perang Badar membuat Khalid bin Walid (belum memeluk islam) ingin
membalaskan dendam sukunya dalam perang Uhud. Kemudian Khalid dengan pasukannya
bergerak ke bukit Uhud.
PASUKAN
PEMANAH
Kaum Muslimin dalam pertempuran Uhud mengambil
posisi membelakangi bukit Uhud. Dibukit Uhud Nabi menempatkan 50 pemanah
terbaik, dan memerintahkan agar tetap bertahan. Khalid bin Walid memimpin sayap
kanan tentara Quraisy dengan jumlah empat kali lebih besar dari pasukan
Muslimin. Berkat kekompakan pasukan Muslim, kekuatan pasukan Quraisy terpecah
belah lari cerai berai.
LUPA
PESAN NABI
Melihat pasukan Quraisy cerai berai, para
pemanah Muslim lupa pesan Nabi, mereka
menuruni bukit mengambil harta harta pampasan perang yang berserakan.
KHALID
MENYERANG
Melihat situasai ini Khalid bin Walid
dengan sigap menyerbunya. Beberapa pemanah yang tertinggal dikeroyok, kemudian
medan peperangan dikuasai pasukan Khalid.
Waktu perang Uhud baanyak pasukan Muslim terbunuh ditangan
Khalid bin Walid. Dengan suara lantang Khalid bin Walid mengejek : ” Hai
Muhammad kami menang, kamu kalah dalam perang ini….lihat pamanmu Hamzah tewas
tercabik cabik tubuhnya dan pasukanmu porak poranda ”. Rasulullah s.a.w.
menjawab : “ Tidak aku yang menang engkau yang kalah …mereka yang gugur adalah
syahid , sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid, mereka hidup disisi Allah
penuh kemuliaan dan kenikmatan, mereka pindah dari alam dunia menuju akherat,
menuju syurga Allah karena membela Agama Allah, gugur sebagai syuhada, tetapi tentaramu,
matinya sebagai kafir dan dimasukkan ke neraka jahannam ! “.
MENGIRIM MATA MATA
Sejak itu Khalid termenung terngiang kata kata Nabi
Muhammad s.a.w. Kemudian Khalid mengutus mata mata memantau aktivitas Nabi Muhammad
s.a.w. Setelah cukup lama memata matai Rasulullah s.a.w. akhirnya utusan melaporkan hasil pengamatannya sambil berkata
: ” Aku mendengar semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para
pasukannya, Muhammad berkata : ”
Aku heran kepada seorang panglima Khalid bin Walid yang gagah perkasa dan
cerdas, tapi mengapa dia tidak faham dengan agama Allah yang kubawa , sekiranya Khalid bin Walid tahu dan
faham dengan agama yang kubawa, dia akan berjuang bersamaku, Khalid akan aku
jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku “.
MENYAMAR MENEMUI NABI
Mendengar laporan Intelnya, Khalid memutuskan bertemu Nabi Muhammad
s.a.w. dengan menyamar memakai topeng. Khalid berangkat sambil mengenakan baju
kebesaran berhias emas dan mahkota bertahta berlian. Di tengah perjalanan bertemu
Bilal sedang berdakwah kepada para petani.
MENDENGARKAN DA’WAH BILAL
Khalid mendengarkan da’wah Bilal sedang membacakan surat Al
Hujurat ayat 13 : ” Hai manusia kami menciptakan
kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang orang yang
paling bertaqwa, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal ”.
TERPESONA
Khalid terpesona bagaimana mungkin Bilal budak hitam dan buta
huruf bisa berbicara sehebat itu, tentu benar benar firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan
Khalid bin walid di ketahui Ali bin Abi Thalib , dengan lantang Ali berkata : ”
Hai penunggang kuda bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu
baik aku layani dengan baik, bila buruk aku akan layani pula dengan buruk ”.
MENEMUI NABI
Setelah dibuka
tampaklah wajah Khalid, kemudian berkata : ” Aku ke
mari berniat
bertemu Muhammad dan menyatakan diriku memeluk Islam ”. Wajah Ali yang tegang
berubah berseri seri kemudian berkata : ” Tunggulah di sini akan kusampaikan
berita gembira ini kepada Rasulullah s.a.w. “.
MEMELUK ISLAM
Kemudian
Ali menemui Rasulullah s.a.w. menyampaikan maksud kedatangan Khalid. Akhirnya
Khalid benar benar menyatakan ke Islamannya dihadapan Rasulullah s.a.w. dengan
mengucapkan kalimat syahadat.
KISAH
TAULADAN
HIKMAH DELAPAN DIRHAM
Suatu pagi Rasulullah s.a.w.
sibuk memperhatikan baju satu satunya yang sudah usang dengan cermat. Namun beliau
tak mempunyai uang sepeser pun untuk membelinya.
Karena Allah
Maha Bijaksana, Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Di tengah
perjalanan, beliau bertemu seorang
wanita menangis karena kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya
sebanyak dua dirham, sambil menenangkan wanita tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w.
menuju ke pasar. Sepanjang lorong pasar banyak masyarakat menegur beliau dengan hormat. Kemudian beliau membeli
sepasang baju seharga empat dirham kemudian pulang.
Dalam perjalanan bertemu orang tua telanjang,
dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya, kemudian baju yang baru yang
dibeli diberkannya kepada orang tersebut. Kemudian beliau kembali ke pasar membeli baju lagi seharga dua dirham.
Ketika ke luar pasar, ditemuinya lagi
wanita menangis tadi kelihatan gelisah. Rasulullah s.a.w. mendekat
dan bertanya, ternyata dia ketakutan
pulang. Karena terlambat dan takut dimarahi majikannya. Rasulullah s.a.w. kemudian
menyatakan akan mengantarkannya.
Wanita tersebut
pulang bersama Rasulullah s.a.w. kebetulan saat itu yang ada hanya para isteri
mereka. “ Assalamu’alaikum warahmatullah ”, sapa Rasulullah saw. Mereka
semuanya diam tak menjawab. Rasulullah s.a.w. mengulang salam sampai tiga kali,
baru mereka serentak menjawab. Rasulullah s.a.w. heran kemudian menanyakan apa
yang terjadi.
Mereka berkata
: ” Tidak ya Rasulullah kami sudah mendengar, kami sengaja ingin mendapatkan
salam lebih banyak ”. Rasulullah melanjutkan : “ Pembantumu terlambat tidak
berani pulang, sekiranya harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya ”.
Ucapan ini sangat mengejutkan, mereka
berkata : “ Kami memaafkan dan membebaskannya karena mengharap ridha Allah
semata”. Budak tersebut sangat berterima kasih dan bersyukur atas kebebasannya
karena keperdulian Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w. pulang sambil bergumam : “ Belum pernah kutemui hikmah
angka 8 sebagaimana hari ini, yang mampu mengamankan seorang dari ketakutan dan
memerdekakannya dan 2 orang yang membutuhkan ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar