KEUTAMAAN SHILATURRAHIM
“Mereka diliputi kehinaan dimana
saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan
tali (perjanjian) dengan manusia…..”. (Q.S. Ali Imran 112)
Begitu lengkap dan sempurnanya ajaran agama,
sehingga tidak hanya mengatur hubungan antara hamba dan Tuhannya saja
(hablumminallaah), tetapi hubungan antar manusia (hablumminannaas) diaturnya
juga.
Bahkan bila salah satu hubungan diabaikan dikatakan : “hina oleh Allah Ta’ala !”. Begitu pentingnya hubungan kemanusiaan, sehingga
memiliki berbagai hikmah diantaranya
:
1. DIBALAS SYURGA
Begitu
tinggi dan mulianya nilai hablumminannas (hubungan kemanusiaan), sampai menjadi
syarat masuk syurga.
Dari Abu Ayyub Al
Anshari r.a. bahwa seorang laki laki berkata : "Wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke syurga".
Orang orang berkata : "Ada apa dengan orang ini, ada apa dengan orang ini ?". Maka Rasulullah s.a.w. bersabda : "Biarkan urusan orang ini". Kemudian
Nabi s.a.w. melanjutkan sabdanya : "(1). Kamu beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukan Nya. (2). Menegakkan shalat. (3). Membayar zakat serta (4). menjalin tali shilaturrahim".
Abu Ayyub berkata : "Ketika itu beliau berada di atas kendaraannya". (H.R. Bukhari)
Begitu pentingnya shilaturrahim,
sampai disejajarkan dengan beribadah kepada Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat
2. DILAPANGKAN RIZKI DIPANJANGKAN UMUR
Karena tngginya nilai shilaturrahim, sampai
dilapangkan rizki dan diperpanjang umurnya oleh Allah. Dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah
s.a.w. bersabda : “Barangsiapa ingin dilapangkan rIzkinya dan dipanjangkan
umurnya hendaknya dia melakukan silaturahim”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Bukankah
dengan shilaturrahim kenalan dan rekanan makin banyak, dengan banyaknya rekanan
bukankah akan memperluas jaringan rizki ?!.
Orang yang suka shilaturrahim beda dengan yang
ttdak, yang suka shilaturrahim biasanya panjang usianya, karena luas pandangan
dan pemikirannya, sehingga tidak mudah
stress, dengan demikian usianya akan lebih panjang dari yang kurang
shilaturrahim. Bukankah orang dulu usianya lebih panjang, lantaran suka dan
aktif bershilaturrahim.
SESUAI TINJAUAN ILMIAH
Ternyata sabda Nabi s.a.w. 14 abad
silam sangat bersesuaian dengan tinjauan ilmiah. Seorang ilmuwan berkebangsaan
Jepang, di abad modern ini menyampaikan
hasil penelitiannya sebagai berikut : “Orang yang aktif bersosialisasi
usianya lebih panjang dibanding orang yang pasif dalam bersosialisi”.
Subhaanallaah. Namun ironisnya dizaman modern ini, walau transportasi mudah dan
banyak, namun banyak yang pada menyepelehkan shilaturrahim.
3. MENENTUKAN POSISI TERHADAP ALLAH
Begitu
pentingnya shilaturrahim sehingga bisa
menentukan posisi antara Allah dan hamba Nya !.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. bersabda
: “Sesungguhnya rahim itu berasal dari Arrahman, kemudian Allah berfirman :
“Siapa menyambungmu Aku menyambungnya dan barangsiapa memutusmu Aku memutusnya”.
(H.R. Bukhari)
Namun anehnya justru banyak yang menyepelehkan urusan shilaturrahim
ini. Sangat beda dengan orang dulu yang begitu serius dalam bershilaturrahim,
sehingga berakibat Allah sangat dekat, maka kehidupan orang dulu berumur
panjang dan sangat barokah kehidupannya..
HAKEKAT SHILATURRAHIM
Pada hakekatnya shilaturrahim berasal dari kata washola
(menyambung) dan rohmon (keluarga / family).
Makna Rahim dengan memfathakan huruf Ro dan mengkasrahkan huruf
Ha, sebagaimana dikatakan al Hafizh Ibnu Hajar didalam kitabnya “Fathul Bari”
digunakan untuk kaum kerabat (sanak keluarga / family), yakni orang orang yang
yang memiliki hubungan nasab, baik mewariskannya atau tidak, baik memiliki
hubungan mahram atau tidak. Dengan kata lain makna shilaturrahim
adalah menyambung tali keluarga / sanak family.
TERUS DISAMBUNG WALAU DIPUTUS
Adapun cara bershilaturrahim
sebagaimana dijabarkan Rasulullah s.a.w. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ashra
dari Nabi Muhammad
s.a.w. yang bersabda : “Bukanlah
orang yang menyambung (shilaturrahim) itu adalah orang yang membalas (kebaikan
orang lain), akan tetapi penyambung itu adalah orang yang jika ada yang
memutuskan hubungan dia menyambungnya”. (H.R. Ahmad, Al Bukhariy, Abu Daud, At Tirmidziy dan An Nasa’iy)
Dengan demikian shilaturrahim tidak
hanya saling berkunjung, tetapi lebih dari itu !, artinya para keluarga / sanak
family yang memutuskannya harus disambung (dikunjungi). Sebenarnya memang
berat, namun itulah tuntunan agama, ini diperlukan kesabaran, ketekunan, jiwa
besar untuk memaafkan.
Disini kuncinya mengapa sampai bisa
berumur panjang ?!. Begitu istimewanya
tali shilaturrahim sehingga memiliki keutamaan keutamaan sebagai berikut : Imam
Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi s.a. w. beliau bersabda :
"Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturrahim karena silaturrahim itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta, serta dapat memperpanjang
umur". (H.R. Tirmidzi). Abu Isa berkata : “Ini
merupakan hadits gharib melalui jalur ini”.
BANYAK KITAB
MEMBAHASNYA
Karena pentingnya shilaturrahim, sampai para ulama ahli hadits memberikan judul pada salah satu
babnya dalam kitab kitab haditsnya mengenai silaturahim. Seperti Imam Bukhori didalam
Shahihnya memberikan judul “Bab Silaturahim”, Muslim didalam Shahihnya dengan
judul “Bab Silaturhim wa Tahrimi Qothiatiha”, Abu Daud didalam Sunannya dengan
“Bab Silaturahim” dan Tirmidzi didalam Sunannya dengan “Bab Maa Ja’a Fii Silaturahim”.
TIDAK MASUK SYURGA
Begitu bahayanya yang
menyepelehkan dan memutuskan tali shilaturrahim, sehingga tidak bisa masuk
syurga !, Na’udzu billahi min dzaalik. Dari Jubair bin Muth’im r.a. dari Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak masuk syurga pemutus silaturrahim”. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan At Turmuzi)
BANYAK HIKMAH
Ternyata begitu kompleknya
agama memberikan tuntunan, sehingga urusan kefamilian diberikan tuntunan pula.
Dengan shilaturrahim berarti mempererat tali keluarga, dengan shilaturrahim
jiwa makin tenang adanya, karena jauh dari silang sengketa, dengan demikian
rizki dan usia makin barokah. Semoga kita dianugerahi Allah ketekunan dan kesabaran,
sehingga lebih aktif dalam melaksanakan tali
shilaturrahim, Amiin.
KEISTIMEWAAN SHILATURRAHIM
1 . AMAL
UTAMA
“Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra aku berkata : “Ya
Rasulullah ceritakanlah kepadaku tentang amalan yang utama maka, beliau
bersabda : “Sambunglah
orang yang memutuskan (hubungan dengan) mu, berilah kepada orang yang
tidak memberi kepadamu dan berpalinglah dari orang
yang berbuat dzalim kepadamu”. (H.R. Ahmad)
2 .MENENTUKAN
POSISI ALLAH
Dari Abu Hurairah
bahwasahnya Nabi s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama
Allah) ar Rahman. Allah berfirman : “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya dan barangsiapa
memutuskanmu, Aku akan memutuskannya”. (H.R.
Bukhari).
3. MENENTUKAN
MAKBULNYA DO’A
“Tidaklah
seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri
padanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan do’anya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di
akhirat kelak dan (3)
Allah akan menghindarkan
darinya kejelekan yang semisal”. Para sahabat kemudian berkata :
“Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a”. Nabi
s.a. w. kemudian bersabda : ”Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan
do’a do’a kalian”. (H.R. Ahmad)
4. PERTOLONGAN
ALLAH SELALU MENYERTAINYA
Abu Hurairah r.a.
berkata : “Ada
seorang laki laki menemui Rasuullah s..a.w. dan bersabda : “Wahai Rasulullah
aku mempunyai keluarga, ketika aku berbuat baik kepada mereka, mereka berbuat
jelek terhadapku. Mereka acuh terhadapku padahal aku telah bermurah hati kepada
mereka. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Jika demikian
maka seolah olah kamu memberi makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu
menyertaimu selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi)”. (H.R. Muslim)
HAKEKAT SILATURRAHMI
“Orang yang menghubungkan silaturrahim bukanlah orang yang membalas hubungan baik,
akan tetapi orang yang menghubungkan silaturahmi adalah orang yang ketika kekerabatannya diputus
ia menghubungkannya”. (H.R.
Bukhari).
t
Tidak ada komentar:
Posting Komentar