Selasa, 30 Agustus 2016



KENIKMATAN SYURGA LUAR BIASA
TETAP MUDA, TANPA LELAH, TANPA SUSAH, SELALU SEHAT DAN CERIA

Allah menjanjikan kepada orang orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) syurga yang dibawahnya mengalir sungai sungai, kekal mereka di dalamnya dan (mendapat) tempat tempat yang bagus di syurga 'Adn. Dan keridlaan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar. (Q.S. At Taubah (9) : 72)
                
Begitu berharga dan luar biasa janji Allah Ta’ala, yang kelak bakal memberikan balasan bagi hamba Nya, berupa syurga yang tiada tolok bandingannya.

KENIKMATAN LUAR BIASA               
Kenikmatan syurga sangat luar biasa keadaannya, kenikmatan yang belum pernah dilihat mata, kenikmatan yang belum pernah di dengar telinga, bahkan belum pernah terlintas dalam fikiran manusia. Jadi betapa sulit membayangkan kenikmatannya
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (As Sajdah : 17).
Bahkan Nabi s.a.w. menjabarkan secara rinci kenikmatan tersebut : Dari Abi Hurairah r.a : Rasulullah s.a.w bersabda : "Berfirman Allah s.w.t : “Aku sediakan kepada hamba hambaku yang sholeh, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam fikiran serta hati manusia". (H.R. Bukhari dan Muslim)

AHLI SYURGA SELALU PRIMA TUBUHNYA
Penduduk syurga jauh beda dengan penghuni dunia, mereka bertubuh prima, selalu bersih dan sehat dan harum, bebas dari penyakit.  
Rombongan yang pertama kali masuk surga berbentuk rembulan di malam purnama. Mereka tidak akan meludah, tidak akan berdahak, dan tidak akan buang air di dalamnya. Bejana bejana dan sisir sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Tempat bara api mereka terbuat dari kayu wangi. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Setiap mereka memiliki dua istri... (H.R. Bukhari)

MERASA NIKMAT, AWET MUDA TANPA SUSAH
Rasulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang masuk syurga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna”.  (HR. Muslim).       

KEINGINANNYA SELALU DIKABULKAN
"Dan di dalam syurga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu  kekal di dalamnya". (Surah Az-Zukhruf: 71)

FISIKNYA SEMPURNA BERUSIA 33 TAHUN, TINGGI 60 HASTA
Penghuni syurga jauh beda dengan penghuni dunia, usianya selalu muda 33 tahun, tinggi tubuhnya 60 hasta, rupawan tampilannya : Ibn Abbas r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda :  "Sesungguhnya ahli syurga itu muda semua, lurus, ada rambut di kepala, alis dan kelopak mata, sedang janggut, kumis, ketiak dan kemaluan tidak ada rambut, tinggi mereka setinggi Nabi Adam a.s., enam puluh hasta, usianya bagaikan Nabi Isa 33 tahun, putih rupanya, hijau pakaiannya, dihidangkan kepada mereka hidangan, maka datang burung dan berkata: Hai waliyullah, saya telah minum dari sumber salsabil dan makan dari kebun syurga dan buah buahan, rasanya sebelah badanku masakan dan yang sebelahnya gorengan, maka dimakan oleh orang itu sepuasnya".

SYURGA DAN KELUASANNYA
Karena begitu tinggi sosok tubuh ahli syurga, sehingga Allah mengimbangi dengan kondisi syurga yang tinggi dan luasnya, sebagaimana Nabi s.a.w. menjelaskan :  Dari Sahl bin Saad r.a sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda : "Sesungguhnya di dalam syurga ada satu pohon yang mana berjalan di bawah bayangnya seorang penunggang selama seratus tahun, belum lepas dari bayangnya. (H.R. Muslim)

GADIS REMAJA DAN SEBAYA
Bahkan ahli syurga dianugerahi kebun dan buah anggur serta gadis yang selalu muda belia yang sebaya usianya. Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun kebun dan buah anggur dan gadis gadis remaja yang sebaya”. (Q.S. An Naba’ : 31-33).     

DICIPTA LANSUNG
Berkat ke Kuasaan dan penghormatan Nya kepada penghuni syurga, bidadari yang dianugerahkan dicipta secara langsung oleh Allah : "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis gadis perawan". (Q.S. Al Waqi'ah : 35-36). 
Bahkan  keadaan mereka standard dan original, karena tidak pernah disentuh oleh manusia dan jin. "Dalam Syurga syurga itu terdapat bidadari bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata mata), yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin". (Q.S. Ar Rahman: 56).

KEJELITAAN BIDADARI
Begitu luar biasa keadaan bidadari sampai Nabi menjelaskan : "Sekiranya seorang wanita dari bidadari penghuni syurga menjenguk ke bumi, niscaya akan menyinari setiap yang ada di dalamnya dan akan memenuhi keduanya dengan haruman. Sesungguhnya penutup wajah bidadari di atas kepalanya lebih baik dari dunia dan seluruh isinya". (H.R. Tirmizi). .

KENIKMATAN PUNCAK MELIHAT ALLAH
Namun masih ada kenikmatan puncak yang akan dinikmati para ahli syurga, yakni bisa melihat wajah Allah secara jelas : Diriwayatkan dari Shuhaib bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “…… : “Maka Allah menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat Nya (wajah Allah). Demi Allah, Allah belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat Nya. (H.R. Muslim).
Semoga Allah selalu melimpahkan hidayah Nya, sehingga kita suka melaksanakan kebaikan dan berujung pada khusnul khotimah, yang kelak bisa menghantar ke syurga berkat Rahmat Nya, Amiin. 

Senin, 29 Agustus 2016


DAHSYATNYA HARI AKHIR DAN KEBANGKITAN
                                                   
“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan kuburan dibongkar”. (Q.S. Al Infithor (82) : 1-4)
                
Lantaran kebiasaan menghadapi hidup yang dilingkupi dan dikitari materi, apalagi lupa dengan ajaran agama, akan membuat manusia pada lupa dengan kehidupan masa depan, kehidupan akherat yang penuh kenikmatan atau menyulitkannya !!!. 
Dengan tidak disadari seiring berjalannya waktu akan membuat sesuatu menjadi makin lapuk, makin susut, dan binasa ?!. Artinya tidak ada sesuatupun yang ada di alam ini kekal keberadaannya, pasti akan mengalami keberakhiran alias rusak dan punah !!!.
Bukankah yang dulunya muda dan gagah, cantik, energik, ketika tua menjadi  ….semakin loyo tak menarik.  
Demikian pula halnya dengan alam dan isinya, kelak pasti akan berakhir keadaannya. Betapa dahsyat kehancuranyya, sebagaimana disampaikan Allah Ta’ala : “Apabila langit terbelah, apabila bintang bintang jatuh berserakan, apabila lautan menjadikan meluap….”.                    Kejadian ini jelas akibat sistim keseimbangan sudah tiada, sisitm gaya tarik sudah lenyap, sehingga pada berhamburan keadaannya : “Gempar !, apakah gempar itu ?. Tahukah kamu apakah gempar itu ?. Pada hari itu manusia seperti anai anai yang bertebaran, dan gunung gunung seperti bulu yang dihambur hamburkan. (Q.S. Al Qaariah 1-5)

HARI AKHIR
Begitu dahsyat dan mengerikan proses terjadiya kehancuran jagat raya ketika itu, yang merupakan tanda berakhirnya segenap alam dan isinya, atau berakhirnya semesta alam, dengan kata lain hari akhir terjadi (bukan hari qiamat).  

MENYADARI
Saat itu tiap tiap jiwa pasti benar benar yakin dan menyadari, lebih lebih  apa yang telah dikerjakannya, yang dulunya dengan seenaknya berbuat semaunya tanpa menyadari akan diminta pertanggung jawabannya !.   
Maka tiap tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. (Q.S. Al Infithor (82) : 5)

DIINGATKAN
Sudah menjadi tabiat manusia, akibat asyiknya berkutat dengan urusan dunia, sehingga lalai dengan urusan akheratnya, padahal Allah telah menciptakannya dengan sempurna, sehingga Allah mengingatkan : “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang.  Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. (Q.S. Al Infithor (82) : 6-9)

SEMUA AMAL DIAWASI DAN DICATAT
Hal yang banyak dilupakan manusia adalah dia lupa bahwa apa yang dikerjakan selalu diawasi !, diawasi Malaikat yang selalu mengetahui dan ………mencatat amal perbuatannya !!!.
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat Malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Infithor (82) : 10-12)

HARI QIAMAT ( HARI KEBANGKITAN /  PEMBALASAN )
Nah setelah manusia dan segenap makhluk berakhir kehidupannya, dengan kehancuran yang luar biasa keadaannya (hari  akhir), maka Allah menghidukan untuk kedua kalinya (hari qiamat / hari kebangkitan) guna diminta pertanggung jawaban perbuatannya ketika di dunia.
Kejadian ini luar biasa lagi keadaannya : “…….Dan apabila kuburan kuburan dibongkar”. (Q.S. Al Infithor (82) : 1-4)
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, sekali lagi tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain, dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Q.S. Al Infithor (82) : 17-19)
Karena begitu mencekamnya dan dahsyatnya hari kebangkitan (pembalasan) ini, sehingga masing masing disibukkan dengan urusannya sendiri kepada Allah, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, sehingga tidak ada waktu berfikir untuk urusan yang lain, apalagi menolongnya.

  JANGAN LALAI                                                                                                                         
 Akibat kecintaan pada harta dan keluarga, banyak yang pada melupakan urusan kebaikan, senyampang usia masih dikandung badan, maka jangan sampai kesibukan dunia dan kecintaan pada keluarga melupakan berbuat kebaikan, karena kelak kerugian pasti akan didapatnya. “Hai orang orang beriman, janganlah hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka Itulah orang orang yang merugi". (Q.S. Al Munafiquun (63) : 9)                               
                                          MENYESAl
              “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, kemudian dia berkata : "Ya Rabb ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang orang yang sholih.?". (Q.S. Al Munafiquun (63) : 10
Maka sebelum ajal tiba …….betapa pentingnya merenungi apa yang telah diperbuatnya, karena betapa menyesalnya bila ajal datang menjemputnya, ajal yang tidak akan bisa ditunda !!!.
Ya Allah limpahkan selalu hidayah Mu kepadaku agar aku selalu ingat kepada Mu dan selalu berbuat kesholihan, yang kelak akan menjadi bekal menghadap Mu. Amiin.
“Dan adapun orang orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?, (yaitu) api yang sangat panas. (Q.S. Al Qari’ah (101) : 6-11)


Jumat, 19 Agustus 2016



ABU THALHAH

BERKAT SEMANGAT JIHADNYA DALAM BERAGAMA JASADNYA UTUH


“Dan orang orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang orang muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung”. . (Q.S. Al Hasyr (59) 9 )

Ayat ini turun berkat Abu Thalhah sudi menjamu tamu Rasulullah s.a.w., pada hal dia sendiri ketiadaan makanan. Padahal sebelumnya Abu Thalhah adalah seorang kafir, memeluk Islam berkat permintaan Ummu Sulaim.
Nama asli Zaid bin Sahal an Najjary, lebih dikenal dengan panggilan Abu Thalhah. Bertubuh tinggi kekar, kaya raya raya. Di kenal sebagai penunggang kuda yang piawai di kalangan Bani Najjar dan pemanah jitu dari Yatsrib. 

MELAMAR UMMU SULAIM
Suatu saat Abu Thalhah berniat melamar Ummu Sulaim yang telah menjanda. Sesampai di rumah Ummu Sulaim, Abu Thalhah diterima dengan baik. Putra Ummu Sulaim Anas turut hadir pula. Kemudian Abu Thalhah menyampaikan maksud kedatangannya untuk  melamar Ummu Sulaim.

DITOLAK
Namun Ummu Sulaim menolak : "Sesungguhnya pria seperti anda, tidak pantas saya tolak lamarannya. Tetapi saya tidak akan kawin dengan anda, karena anda kafir ". ujarnya.

MEMELUK ISLAM SEBAGAI MAHAR
"Demi Allah, apakah yang menghalangimu menerima lamaranku, hai Ummu Sulaim?", tanya Abu Thalhah.
Ummu Sulaim menjawab : "Saksikanlah, hai Abu Thalhah. Aku bersaksi kepada Allah dan Rasul Nya, sesungguhnya jika kau memeluk agama Islam, aku rela menjadi suamimu tanpa emas dan perak. Cukuplah Islam itu menjadi mahar bagiku".
"Siapa yang harus mengislamkanku ?", tanya Abu Thalhah.
"Aku bisa". "Bagaimana caranya?", "Tidak sulit", kata Ummu Sulaim. "Ucapkan saja dua kalimah syahadat. Tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah. Setelah itu, kau harus pulang  dan menghancurkan berhala sembahanmu lalu buang !"

MEMELUK ISLAM
Abu Thalhah tampak gembira, dia kemudian mengucapkan dua kalimah syahadat. Setelah itu menikahi Ummu Sulaim dengan mahar memeluk agama Islam.
Mendengar berita ini, kaum Muslimin berkata : "Belum pernah kami mendengar mahar kawin yang lebih mahal daripada mahar Ummu Sulaim. Maharnya memeluk Islam".

SHALATNYA TERGANGGU
Suatu ketika sedang shalat di kebunnya, tiba tiba terlihat seekor burung tersesat di rimbunan daun daun, matanya mengikuti gerak gerik burung tersebut hingga lupa jumlah rakaatnya. Abu Thalhah menyesali kelalaiannya, usai shalat menemui Nabi s.a.w. sambil berkata : "Ya Rasulullah aku  tertimpa musibah karena kebunku, karena itu kebun kuserahkan untuk Allah, silahkah manfaatkan sesuai keinginan anda".
Abu Thalhah  adalah sahabat Anshar yang memiliki kebun kebun terbaik dan banyak di Madinah. Salah satu kebun terbaiknya “Birha” dekat masjid Nabi s.a.w. Di dalamnya terdapat telaga . Rasulullah s.a.w. sering mengunjungi dan meminum airnya.

MENYERAHKAN KEBUN KECINTAANNYA
Ketika turun ayat Al Qur'an Surah Ali Imran 92 : "Kamu sekali kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang  sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai".
Abu Thalhah bergegas menemui Nabi s.a.w. dan berkata : "Ya Rasulullah, saya sangat mencintai kebun Birha, karena Allah  memerirntahkan menyedekahkan harta yang paling dicintai, maka saya serahkah Birha untuk dibelanjakan di jalan Allah sebagaimana yang dikehendaki Nya". "Inilah salah satu pemberian yang mulia di sisi Allah", kata Rasulullah s.a.w. ". Tetapi menurut pendapatku, akan lebih bermanfaat jika kau bagikan kebun itu kepada kerabatmu sendiri  yang membutuhkan”.

SEMANGAT JIHADNYA TINGGI
Di masa Khalifah Utsman, kaum Muslimin hendak berperang di lautan. Abu Thalhah pun hendak turut berjihad, namun anak anaknya mencegah : "Wahai ayah, engkau sudah tua, engkau sudah ikut berperang bersama sama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar bin Al Khathab. 
Kini ayah harus beristirahat, biarlah kami yang berperang untuk ayah".Abu Thalhah menyanggah : "Bukankah Allah berfirman : "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui". (Q.S. At Taubah (9) 41)

KEUTAMAAN ABU THALKHAH 
Karena lebih mengutamakan tamunya walau dia ketiadaan makanan, sehingga turun ayat : “.......Dan mereka mengutamakan (orang orang muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung”. (Q.S. Al Hasyr (59) : 9 )
Ketika turun ayat Al Qur'an Surah Ali Imran 92 : "Kamu sekali kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang  sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai". Dengan segera dia menyedekahkan  kebun yang dicintainya yang bernama Birha.
Walau sudah tua namun semangat jihadnya tetap tinggi, sehingga ketika dicegah anak anaknya lantaran sudah tua, justru dia menjawab : "Bukankah Allah berfirman : "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui". (Q.S. At Taubah (9) : 41) 

JASADNYA UTUH
Suatu ketika Abu Thalhah mengikuti peperangan, ketika berada di atas kapal di tengah lautan dia jatuh sakit dan wafat. Walau selama 6 hari belum menemukan daratan untuk memakamkan jenazahnya, namun jenazah Abu Thalhah tetap utuh, tidak berbau, seperti sedang tidur layaknya. Allaahu Akbar.


KISAH TAULADAN
RASULULLAH MEMBERI UMPAN DAN KAIL PADA PENGEMIS
Suatu ketika seorang pengemis kalangan Anshar datang meminta kepada Rasulullah s.a.w. kemudian beliau bertanya kepada pengemis tersebut : “ Apakah kamu mempunyai sesuatu dirumahmu ? ”.
Pengemis itu pun pulang mengambil satu satunya cangkir miliknya kemudian kembali pada Rasulullah s.a.w..
Kemudian Rasulullah s.a.w. menawarkan cangkir kepada para sahabat : “ Adakah di antara kalian yang ingin membeli cangkir ini ? ”, seorang sahabat menyahut : “ Saya beli dengan satu dirham ”.
Rasulullah s.a.w. menawarkannya kembali : “ Adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih ? ”. Kemudian ada seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan dua dirham.
Kemudian Rasulullah s.a.w. memberikan uang tersebut kepada si pengemis dan menyuruhnya menggunakan membeli makanan bagi keluarganya dan sisanya untuk membeli kapak.  
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Carilah kayu sebanyak mungkin dan juallah !,  selama dua minggu aku tidak ingin melihatmu ”.
Sambil melepas kepergiannya, Rasulullah s.a.w. pun memberi uang untuk ongkos pulang.
Dua minggu kemudian pengemis datang menghadap Rasulullah s.a.w. dia membawa uang sepuluh dirham hasil penjualan kayu.
Kemudian Rasulullah s.a.w. menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya seraya bersabda : “ Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta minta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar dan penyakit yang membuat seseorang tidak bisa berusaha ”.
Begitu bijaknya Rasulullah s.a.w. memberikan pendidikan, sehingga beliau tidak hanya sekedar memberi  ikannya saja, namun memberikan “ kail dan umpannya ” agar bisa berusaha dan bisa hidup mandiri, tidak meminta minta lagi yang akan membuatnya hina selamanya.
Demikian bijak sikap Rasulullah s.a.w. dalam memberikan solusi, sehingga tak hanya berbicara saja, namun diberikan jalan yang cukup bijak sehingga bisa terlepas dari kesulitan dan dari kehinaan hidup di dunia lantaran meminta minta.