Rabu, 17 Agustus 2016




TUNTUNAN QURBAN
                                                
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah“. (Q.S. Al Kautsar 1-2)                                                                                                                            
Begitu banyak kenikmatan Allah diberikan kepada hamba Nya, maka selayaknya sebagai seorang hamba harus pandai bersyukur dengan melaksanakan shalat dan melaksanakan qurban setiap tahunnya.
Dengan demikian bukti kesyukurannya tidak hanya diujudkan dengan melaksanakan sholat karena Allah saja, namun harus bisa membuahkan rasa   cinta dan keperdulian kepada sesama, dengan kata lain orang yang sholat harus bersikap sosial, jauh dari  kebakhilan.  
Tentang qurban alhamdulillah secara umum sudah marak dilaksanakan umat Islam, namun ada sisi lain yang kurang dikenal dan tidak populer, sehingga kami sengaja menyajikan untuk melengkapinya, agar ibadah semakin sempurna.

PUASA ARAFAH
Dalam rangkaian hari raya Qurban, ada tuntunan yang mengiringinya yakni puasa arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
"Dari Abi Qatadah, ia memberitakan bahwa Rasulullah s.a.w. ditanya tentang puasa hari arafah, maka beliau menjawab itu melebur dosa dosa (setahun) yang telah lalu dan (setahun) yang akan datang". (H.R. Muslim)                                                                                                 

ANCAMAN YANG TAK BERQURBAN
Begitu pentingnya urusan kemanusiaan, sehingga tidak sepatutnya  orang yang telah melaksanakan sholat namun masih bersifat bakhil, sehingga tidak  mau berqurban, sampai Rasulullah s.a.w. mengancamnya :   
Dari Abu Hurairah r.a. katanya : “Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa mampu berqurban, tetapi tak mau berqurban, maka janganlah mendekati mushollaku". (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah, dishahihkan Al Hakim)

KEUTAMAAN SHALAT ‘IDUL  ADHA DAN BERQURBAN
Demikian besar pahala melaksanakan shalat ‘Idul adha, berqurban, melaksanakan penyembelihan dan membagi daging qurban, sehingga nilainya lebih besar dari berperang
Diceritakan dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi s.a.w. bahwa beliau bersabda :.
“ Tidak ada amal di hari kesepuluh ini yang lebih baik dari amal yang kita kerjakan hari ini ( 10 dzulhijjah ) “. Mereka bertanya : “ Apakah juga lebih baik daripada berperang ? “. Nabi s.a.w. menjawab : “ Ya juga lebih baik daripada berperang, kecuali orang yang berperang tanpa memperdulikan bahaya terhadap dirinya dan harta bendanya, kemudian dia tidak kembali lagi ( mati syahid ) “. ( H.R. Bukhari )                                                                                                                                     
SEEKOR DOMBA UNTUK YANG BERQURBAN DAN KELUARGANYA
Bahwa Abu Ayyub berkata : “ Pada zaman Rasulullah s.a.w. orang berqurban dengan seekor domba untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya. Mereka memakan dan mereka berikan orang lain sampai manusia merasa senang ( lega ), sehingga mereka menjadi seperti yang kau lihat “. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi)      

SEEKOR SAPI / ONTA UNTUK TUJUH ORANG
Bagi yang menginginkan qurban sapi dapat dilaksanakan dengan cara urunan 7 orang. Diriwayatkan oleh Jabir, berkata : " Kami menyembelih qurban bersama Nabi di Hudaibiah, seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi ".   ( H.R. Muslim, Abu Daud dan At Tirmidzi )

HEWAN QURBAN HARUS SEHAT (TIDAK CACAT)
Qurban harus dilaksanakan secara sempurna, artinya kondisi hewan harus benar benar prima : 1. Sehat, 2. Tidak buta, 3. Tidak pincang, 4. Tidak terlampau tua. 
Dari Barra' bin Azib r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. berdiri diantara kami dan bersabda : " Empat jenis ( binatang ) yang tidak boleh dijadikan qurban : 1. Yang buta sebelah matanya, 2. Yang positif sakit, 3. Yang positif pincang, 4. Yang sudah tua dan sudah tiada bersumsum ". ( HR. Ahmad dan Imam yang empat serta dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Hibban )

TUNTUNAN BAGI YANG QURBAN
Bagi yang berqurban, mulai tanggal 1 dzulhijjah hendaknya tidak memotong kuku dan mencukur rambutnya sampai terlaksananya qurban.
Dari Ummu Salamah r.a. katanya : “ Nabi s.a.w. bersabda : “ Apabila kamu melihat bulan dzulhijjah ( tanggal 1 ) telah terbit dan kamu bermaksud hendak menyembelih qurban, maka janganlah kamu mencukur rambut dan jangan memotong kuku hingga selesai penyembelihan qurban. “. (H.R. Muslim)                                                                                                                                                              WAKTU PENYEMBELIHAN
Penyembelihan dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah setelah sholat ‘Idul Adha, sampai hari tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah
"Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan siapa yang menyembelih setelah sholat dan dua khutbah, sungguh ibadahnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah kaum muslimin". ( H.R. Bukhari dan Muslim )

MEMAKAN, MENYIMPAN DAN MEMBAGIKAN DAGING QURBAN
Dikalangan awam masih banyak yang berpendapat bahwa yang berqur
ban tidak boleh makan daging qurbannya, karena menunjukkan ketidak ikhlasan.
Padahal Nabi s.a.w.  justru bersabda : " Makanlah dan berilah makan ( bagikan ) dan simpanlah ". (H.R. Bukhori  dan Muslim)                                                                                            
SEMUANYA DIBAGIKAN
Tidak hanya dagingnya saja dibagikan kepada yang berhak, bahkan kulit dan  hiasan (acecoris) hewan qurban harus dibagikan juga. “Dari Ali bin Abu Thalib r.a. katanya Rasulullah s.a.w. pernah memerintah aku agar mengurus unta qurban, membagikan dagingnya, kulitnya dan barang barang yang merupakan pakaian unta itu kepada para orang miskin, dan saya tidak memberikan ongkos sembelihan dari binatang qurban itu“.         Karena sulitnya mengurus kulit, maka untuk mempermudah yang menerima, kulit bisa dijual terlebih dahulu,  kemudian hasilnya dirupakan bahan makanan kemudian  dibagikan, dengan cara ini akan lebih efektif.

ONGKOS PENYEMBELIH
Untuk ongkos penyembelih (jagal) hendaknya diambilkan dari yang berqurban,  tidak diambilkan dari hewan qurban (kulit misalnya), karena dilarang.  Dari Ali r.a. katanya : “ Aku diperintah Rasulullah s.a.w. mengurus penyembelihan hewan qurban, menyedekahkan daging dan kulitnya, dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan kesempurnaan qurban, tetapi dilarang beliau mengambilkan upah untuk tukang potong dari hewan qurban itu. Kata Ali r.a. untuk upahnya kami ambilkan dari uang kami sendiri “. (H.R. Muslim)                                 Semoga Allah memberikan Hidayah Nya dan kemampuan kepada kita agar bisa melaksanakan quban, sebagai tanda jiwa yang sehat dan pandai bersyukur kepada Nya. Amiin.  

KISAH TAULADAN

MeNGUTAMAKAN CINTANYA KEPADA NABI

Tatkala Abu Sufyan. menjadi pemimpin pasukan kufur dan yakin kemenangan berada di fihak kaum Quraisy, dia menaiki bukit sambil berteriak : “ Apakah di antara kalian ada Muhammad, Abu Bakr, Umar ? ”. Para sahabat menjawab mereka masih hidup, “ Allah penolong kami sedang kalian tidak memiliki penolong “. Abu Sufyan berseru lagi : “ Kita akan kembali bertemu di medan perang pada tahun depan di Badar ”.
Abu Sufyan  bersumbar karena, kaum Muslimin di Perang Badar, kaum kafir  di perang Uhud.  Maka para sahabat menjawab dan menyambut ajakan ini dengan mengatakan :  “ Ya kita akan bertemu di Badar pada tahun depan ”.
Setelah orang orang kafir puas dengan kemenangannya mereka pulang ke Mekah akan tetapi mereka berhenti, bermaksud kembali menyerang kaum muslimin di kota Madinah karena mereka merasa belum meraih kemenangan secara mutlak  sebab mereka belum membunuh Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar. Kemudian Rasulullah pergi mencari jenazah Hamzah dan mendapatinya dalam keadaan tersayat sayat maka beliau mengafaninya dan menyolatinya.
Sebahagian sahabat ingin membawa jenazah kerabat mereka untuk dimakamkan di Madinah akan tetapi Rasulullah s.a.w. memerintahkan mereka agar memakamkan jenazah di tempat mereka mati syahid.
Saat Rasulullah s.a.w. dan para sahabat melewati sekelompok wanita bani Najjar. Di antaranya ada yang keluarganya terbunuh, justru dia menanyakan tentang keadaan Rasulullah s.a.w.  sambil berkata :, “ Bagaimana dengan kabar Rasulullah s.a.w.”. Maka mereka menjawab : “ Rasulullah dalam keadaan baik ”. Tatkala mereka melihat Rasulullah s.a.w. mereka berkata : “ Semua musibah yang menimpa adalah ringan, selain musibah yang menimpamu wahai Rasulullah ”. Begitu hebatnya kecintaan mereka terhadap Rasulullah s.a.w.
                                                                 
                                                                 DO'A MENYEMBELIH
                Dalam menyembelih lebih utama dilakukan sendiri dengan membaca :  
بسم الله والله اكبر     
  Bismillaahi walloohu akbar (Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar)
Dari Anas r.a. katanya : “Rasulullah s.a.w.  menyembelih qurban dua ekor kambing kibas (biri biri) putih yang bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca Basmallah dan Takbir dan dengan menginjakkan kaki beliau di pangkal leher biri biri itu”.                                                                                                    (H.R. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar