Senin, 31 Agustus 2015


BAHAGIA KECEWA APA KATA JIWA

“ Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih ". ( Q.S. Ibrahim 7 )
                
Bahagia merupakan dambaan siapa saja, sehingga dengan berbagai cara ditempuhnya, namun tak semuanya dapat menggapainya.
Bahagia atau kecewa hanya jiwa yang bisa merasakannya, karena rasa merupakan bagian tugas jiwa. Maka dari sikap jiwa inilah akan ditentukan kecewa atau bahagia.
Oleh karena itu satu satunya jalan dalam menentukan sikap, hanya kembali kepada tuntunan Sang Pencipta yang Maha tahu segala rahasia  

SERBA SUSAH
Hati atau jiwa merasa kecewa karena ketidak puasan terhadap keadaan atau takdir yang dialaminya, maunya keadaan menuruti keinginannya : selalu mulus, selalu sukses, selalu enak. Jika ini yang diharap pasti kekecewaan akan selalu dialaminya, karena Allah sengaja tidak menciptakan segalanya selalu mulus, pasti ada saja kesulitan, hambatan atau halangannya.
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam kesusah payahan ".  ( Q.S.Al Balad 4 )
Allah mencipta manusia segaja dirancang penuh liku liku, penuh kesusah payahan, ini bukan berarti Allah tidak mampu mencipta manusia selalu dalam kemudahan, karena sudah ada tahapannya, yakni pada kehidupan di akherat ( syurga ). Maka jangan coba coba berharap hidup dunia selalu mulus, pasti akan kecewa dibuatnya !.
Disini pentingnya mengapa harus kembali ke tuntunan agama, yang datangnya dari Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa, yang Maha tahu rahasia hidup dan kehidupan.

BIJAKNYA SANG PENCIPTA
Kehidupan dunia sengaja dirancang Nya berirama, tidak ada yang sehat terus, tidak ada yang kaya terus, tidak ada yang miskin terus, tidak ada kerja terus, tidak ada yang muda terus dan sebagainya.
Dengan demikian ada pembagian rizki, pengetahuan akan berkembang untuk mengatasi problema.
Dengan adanya orang sakit, doter, apotik, pabrik obat, laboratorium ada lapangan kerja, demikian pula ilmu kedokteran makin berkembang untuk mengatasi penyakit yang terus berkembang pula. Disini kata kuncinya mengapa Allah merancang kehidupan manusia dipenuhi dengan susah payah.  

SUDAH DITETAPKAN
Bila mau jujur orang yang mudah kecewa menunjukkan kekerdilan cara berfikirnya, betapa tidak ?, karena dia hanya mau enaknya saja, tak berani menanggung resikonya !.
Orang yang mudah kecewa lantaran cara memandang sesuatu hanya menurut kemauannya saja, dia lupa bahwa hidup ada yang mengaturnya. Bukankan Allah sudah menetapkan takdirnya sebelum Allah menciptakan Nya ?!.
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “. ( Q.S. Al Hadid 22-23 )
Betapa ruginya yang tidak memahami firman Nya, sehingga bila menemui kegagalan pasti akan kecewa, padahal Allah sudah menjelaskan bahwa takdir sudah ditetapkan sebelum manusia diciptakan, manusia hanya diberi hak untuk berikhtiar saja.
Maka bila ikhtiar telah dilakukan disertai pula panjatan do’a, maka langkah terakhir hanya bertawakkal ( pasrah ) kepada Nya. Apapun ketetapan Nya terima dengan rela tanpa penyesalan, pasti akan ada ampunan dan pahala Nya, enak dan nyaman kan.

MENGAPA KECEWA
Kekecewaan terjadi lantaran tidak mau menerima keadaan, dianggapnya segalanya serba mulus tiada rintangan, disini letak persoalannya.
Sebenarnya hidup terlalu banyak kenikmatan yang diterimanya, namun karena selalu melupakan dan mengingkarinya, sehingga yang nampak hanya kegagalan, ketidak suksesan, ketidak nyamanan saja, sehingga kekecewaan selalu menyelimutinya, seolah jauh dari kebahagiaan.

BETAPA NIKMAT YANG PANDAI BERSYUKUR
Suatu saat di satu masjid ada orang kehilangan sandal, dia berteriak emosi menunjukkan kekecewaannya, sambil mencari sandalnya. Di depannya ada orang bertanya : “ Kehilangan apa pak ? “, “ Sandal “ jawabnya singkat menujukkan rasa dongkolnya, “ Baru ya pak ? “, “ Iya makanya saya sangat kecewa, saya bersumpah tidak akan berjama’ah lagi “, jawabnya ketus, “ Sandalnya baru ya pak ? “. “ Justru itu yang saya kecewakan, masak takmirnya tidak mau bertanggung jawab atas keamanan sandal para jama’ah keterlaluan “.
Kemudian yang bertanya mendekat sambil membuka sarungnya, dan....ternyata kakinya hanya satu. “ Pak lihat ini ! “, yang kehilangan sandal mendekat sambil bertanya : “ Kakinya kena apa pak “, “ Terlindas kereta api “, sudah lama pak ? “. Sudah 10 tahun “, jawabnya pelan sambil tersenyum, “ Bapak kehilangan sandal saja kecewa dan marah tidak karuan, padahal masih bisa pulang dengan dua kaki, padahal saya hanya memiliki satu kaki “.
Mendengar jawaban ini, yang kehilangan sandal langsung berbalik langkah sambil menahan rasa malu.
Begitulah sikap manusia yang kurang bersyukur, maunya tidak mau kehilangan, sehingga takmir pada disalahkan bahkan bersumpah tidak akan berjama’ah lagi, betapa fatal sikapnya.
Ibarat pertandingan dia kalah telak, bayangkan hanya kehilangan sandal kecewanya bukan kepalang, padahal yang tidak punya kaki bisa tersenyum bahagia, karena baginya kenikmatan yang diterimanya sudah terlalu banyak, akankah kecewa bila satu kakinya diminta oleh Sang Pemilik Nya, bukankah anggauta badan merupakan titipan Nya juga.            
" Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ".  ( Q.S. An Nahl 18 )
Begitu nikmat bagi yang pandai bersyukur, sehingga apapun yang terjadi dihadapinya dengan tabah, sehingga jauh dari rasa kecewa yang menyebalkan. 


KISAH TAULADAN 

BUKTI ILMIAH KEBENARAN TERBELAHNYA LAUT MERAH  

Terpisahnya Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler, sebagaimana firman Allah : 
" Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan ". ( Q.S. Al  Baqarah 50  )                                                       
“ Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk mendzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata : " Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang orang muslim (berserah diri) ". ( Q.S. Yunus 90 )
Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar benar terjadi.  Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan Musa dan bangsa Yahudi terjebak diantara laut & pasukan Fir'aun. Berkat pertolongan Allah angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya.
Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya  mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun.
Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 1500 Meter dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil lebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.

MENGENDALIKAN HAWA NAFSU

 Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,  dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya “. ( Q.S. Asysyams 8-10 )

Karena Kebesaran, Kepandaian dan Kuasanya Allah, manusia dikaruniai tubuh yang begitu indah, lengkap dan sempurna, bahkan dilengkapi pula dengan jiwa.   Jiwa berifat ghoib, tanpa bentuk tanpa rupa, namun gejalanya bisa dirasakan : senyum pertanda jiwanya senang, tenang, bahagia. Cemberut pertanda susah, kecewa, resah. Menangis pertanda sedih atau terharu dan sebagainya.

FITHRAH JIWA
Fithrah jiwa suka kepada kebaikan, kebenaran, kejujuran. Jiwa menderita jika diajak berlaku sebaliknya. Kodrat ini tidak bisa dipungkiri. Maka Allah memberi dua pilihan, jiwa dibawa kepada kefasikan atau ketaqwaan. Jiwa sangat menentukan sikap seseorang, oleh karena itu jiwa perlu dirawat, artinya nafsu harus dikendalikan.

PERLU DIRAWAT
Jika tubuh dipelihara dengan memberi makanan bergizi, mandi, gigi disikat, rambut disampo dan sebagainya, demikian pula halnya dengan jiwa. Umumnya manusia hanya terfokus dalam merawat tubuh, tetapi lengah dalam merawat jiwanya.   

FASIK DAN TAQWA
 Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwaan .....”. Prilaku fasik sangat bertolak belakang dengan taqwa, manusia tak akan mampu membedakan, bila tidak selalu berpegang pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w.  Dengan selalu berpedoman pada tuntunan agama, akan tahu mana yang  fasik dan yang taqwa, jalan kebaikan dan kerusakan, disini hikmahnya mengapa tiap rakaat dalam sholat disyariatkan  membaca do’a yang terdapat dalam surat Al Fatihah ayat ke 6 :  " Ihdinashshiroothol mustaqiim ( Tunjukilah kami jalan yang lurus ) ".  

MENGOTORI JIWA
“...Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya “. Jiwa yang tidak dipelihara akan kotor, bagai pakaian yang tidak dicuci. Jiwa yang kotor akan berlaku fasik, suka dan cenderung kepada prilaku buruk : suudzon ( prasangka buruk ), hasud ( iri hati ), cemburu buta, menfitnah, adu domba, menipu, memalsu, curang, tamak ( rakus ), khianat, cenderung dan suka berbuat dzalim yang akan berakhir pada persengketaan, perkelahian, pembunuhan dan sebangsanya.

TIDAK TENANG
Jiwa yang suka berlaku fasik, dalam jiwanya tidak akan menemukan ketenangan. Bukankah yang suka berbuat dzalim, dia akan lari meninggalkan jejak karena takut ketahuan ?, sehingga menjadi incaran fihak kepolisian, akan masuk ke dalam daftar pencarian orang ( D.P.O ). 
Karena kadzalimannya jiwanya jadi tidak tenang, resah, dengan selalu berpindah pindah tempat untuk menghindari kejaran !. Melihat orang yang tak dikenal memandangnya saja jadi was was karena khawatir, apalagi melihat polisi lewat, hatinya makin berdebar, padahal si polisi hanya lewat.
Bagi koruptor apalagi, melihat mobil K.P.K. ( komisi pemberantasan korupsi ) saja sudah keder tidak karuan, padahal mobil K.P.K. hanya akan menambal karena bocor. Betapa menderitanya jiwa yang suka dan selalu mengotori jiwa dengan megumbar dan memperturutkan hawa nafsunya 

DAMPAK KE FISIK
Bila jiwa resah, cemas, kecewa, susah, sedih, hawatir jelas akan berdampak kepada tubuh, perut terasa mulas, buang air berketerusan, dadapun ikut berdebar tak karuan, kepala terasa pusing, tulang sendi terasa lepas, sekujur tubuh terasa lemah, lemas tak berdaya.       
Bila jiwa dibiarkan terus mempertutkan hawa nafsu yang cenderung kepada kefasikan, jelas akan menimbulkan penyakit yang lebih parah : maag, penyakit jantung, darah tinggi yang akan berlanjut kepada kelumpuhan ( strooke ) !. Begitu dahsyatnya bila tidak bisa merawat jiwanya, selalu memperturutkan hawa nafsunya !.         

PERINGATAN NABI
" Ketahuilah bahwa didalam tubuh ada segumpal daging, apabila dia baik maka baik pula seluruh tubuhnya, dan apabila jelek maka jelek pula seluruh tubuhnya, dia adalah qalbu ( hati / jiwa ) ". ( H. R. Bukhari Muslim )                         
Demikian dalamnya makna sabda beliau, padahal disampaikan sejak 14 abad silam, dengan demikian jelas bahwa jiwa sangat menentukan fisik, baik kondisi maupun prilakunya, disini perlunya memulai sesuatu dari jiwa, bukan dari tubuh.   

TERSESAT TIDAK MENDAPAT HIDAYAH
Yang memperturutkan hawa nafsunya, jelas akan tersesat karena tidak mendapat hidayah ( petunjuk ) Allah.  Katakanlah : " Sesungguhnya aku dilarang menyembah Tuhan Tuhan yang kamu sembah selain Allah ". Katakanlah : " Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang orang yang mendapat petunjuk ". ( Al An’am 56 )

BINASA
 Maka sekali kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa ".  ( Q.S. Thaha 16 )
Binasa karena memperturutkan hawa nafsu banyak dikisahkan dalam Al Quran, Fir’aun sebagai raja Mesir, karena kaya dan besarnya kekuasaan, bahkan sampai berani mendeklarasikan sebagai Tuhan. Akhirnya meninggal karena ditenggelamkan Allah di laut Merah !. Jasadnya diselamatkan Allah, sampai sekarang bisa disaksikan di museum mesir.
Qarun sang miliarder yang kuncinya saja tidak sanggup dipikul orang orang kuat, karena kecongkaannya, dibenamkan pula oleh Allah ke dalam bumi.
Padahal sekarang di negara kita berderet jajaran pemimpin, pada antri terseret karena rakusnya mengumbar hawa nafsunya, dengan  mengeruk uang negara yang sekaligus milik rakyat, mulai bupati, walikota, gubernur sampai menteri, sehingga membuat K.P.K. ( komisi pemberantasan korupsi ) pada kewalahan menanganinya ?!.  

BAGAI  ANJING
Sebenarnya derajat manusia akan tinggi dan terhormat, bila selalu berpegang pada Al Quran, tetapi karena nafsunya lebih cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya yang rendah, sampai Al Quran mengumpamakan bagai anjing, begitu rendahnya !.
“ Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian Itulah perumpamaan orang orang yang mendustakan ayat ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah kisah itu agar mereka berfikir “. ( Q.S. Al A’raaf 176 )                    
Bukankah sekarang kasus memalukan makin marak : sesama pelajar berbuat mesum kemudian direkam dan .... disebar luaskan berkat canggihnya tehnologi elektronik. Wanita menawarkan diri lewat B.B. tanpa rasa malu. Seorang perwira wanita mempertontonkan foto bugil dan tersebar di media elektronik. Para koruptor dengan nyamannya tanpa rasa malu meraup uang negara.     

MENSUCIKAN JIWA
“......Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu ....”.
Agar mencapai keberuntungan maka jiwa perlu disucikan, nafsu perlu dikendalikan, cinta dunia perlu diseleksi jangan kebablasan, bergaul dengan teman yang bisa mengingakan, selalu berpegang pada tuntunan. Selalu mentaati perintah dan menjauhi larangan.
Dengan mengendalikan nafsu pertanda jiwanya tenang dan suka kesholihan, yang akan membuahkan kebahagiaan.  
" (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram, orang orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik ". ( Q.S. Ar Rad 28–29 )

Bila jiwa sudah mencapai ketenangan, jiwa akan mampu dan mudah mengendalikan hawa nafsu, dan tidak akan suka melakukan kefasikan dan kedzaliman.

KISAH TAULADAN
KHALID BIN WALID SANG PANGLIMA
            
Nama lengkap Khalid bin Walid bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum Al Qurasyi, bergelar Saifullah Al Maslul ( pedang Allah yang terhunus ). Lebih muda 13 tahun dari Nabi s.a.w. Ayahnya tergolong kaya, kehidupan Khalid suka berfoya foya, gemar latihan berkuda, pacuan kuda dan berburu. Seorang panglima perang terkenal pemberani namun penyabar, seorang orator ( piawai dalam berpidato ) yang piawai dan fasih.
Tampuk kepemimpinan perang selalu disandangnya membawahi pasukan kaum Quraisy, disamping memimpin pasukan berkuda juga sebagai kepala gudang persenjataan kaum Quraisy.
Sempat berperang melawan kaum Kuslimin di perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Dalam perang Uhud menyerang pasukan Muslim dari arah belakang, saat melihat pasukan pemanah Muslimin turun berebut harta rampasan perang, dan berhasil merubah kekalahan pasukan Musyrik menjadi kemenangan yang gemilang.
Saudaranya pernah mengirim surat dalam rangka mengajaknya memeluk Islam, yang berbunyi : “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, amma ba’du sesungguhnya aku belum pernah melihat sesuatu hal yang paling aneh dari keenggananmu memeluk Islam. Saudaraku gunakan akal sehatmu. Pantaskah orang sepertimu tidak mengerti tentang Islam ?.
Rasulullah s.a.w. pernah bertanya kepadaku : “ Dimana Khalid ? “. Aku menjawab : “ Mudah mudahan Allah mendatangkannya “, Nabi s.a.w. bersabda : “ Pantaskah orang seperti dia tidak mengerti Islam ?, seandainya dia menjadikan dendamnya dan kesungguhannya bersama pasukan kaum Muslimin, niscaya hal itu lebih baik baginya, dan kami akan mendahulukannya sebagai panglima perang dari yang lainnya “. Fikirkan wahai saudaraku sebab kamu telah kehilangan banyak peluang untuk meraih amal sholih “. 
Sepucuk surat inilah yang membuat Khalid memeluk Islam pada tahun 7 H. Setelah memeluk Islam dia meminta kepada Nabi s.a.w. untuk memohon ampun kepada Allah bagi kesalahan dirinya. Kemudian Rasulpun memohonkan ampun bagi Khalid bin Walid. 
Setelah tiga panglima perang yang ditunjuk Nabi s.a.w. gugur dalam perang Mu’tah, Khalid berinisiatif memimpin pasukan kaum Muslimin, dia merubah strategi secara total. Pasukan Romawi mengira bahwa kemenangan akan mereka raih, setelah mereka melihat perbedaan kostum perang pasukan Muslim. Khalid beserta pasukannya akhirnya berhasil meraih kemenangan dengan menerobos benteng Romawi yang kokoh dan kuat. Allaahu Akbar. 

Sabtu, 29 Agustus 2015



BAGAIMANA PIRAMID DIBANGUN ?

“ Dan berkata Fir'aun : " Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku, maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat ( batu bata ) kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar benar yakin bahwa dia termasuk orang orang pendusta ". ( Q.S. Al Qoshosh 38 )
.            
Piramid merupakan peninggalan sejarah berbentuk bangunan luar biasa besar dan tinggi beralas segi 4, bersisi sama panjang mengarah ke satu titik puncak, tingginya ada yang mencapai 200 M. Namun bagaimana cara membangunnya sulit dibayangkan betapa lama, sulit dan beratnya.

BERFIKIR
Para ilmuwan berfikir bagaimana sebuah piramid yang merupakan salah satu bangunan ajaib di dunia ini dibangun ?. Berbagai teori  dikemukakan untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam pembangunan piramid ini, karena teknologi untuk mengangkat batu batuan besar yang beratnya mencapai ribuan kilogram ke puncak bangunan belum memungkinkan di zaman itu.

TANAH LIAT
Harian Amerika Times edisi 1 Disember 2006 memberitakan temuan ilmiah bahwa Firaun telah menggunakan tanah liat untuk membangun piramid. Batu yang dipergunakan membuat piramid berasal dari tanah liat yang dipanaskan, sehingga membentuk batuan keras yang sukar dibedakan dengan batu asalnya.

BATU ASLI DAN BUATAN
Profesor Gilles Hug, dan Dr. Michel Barsoum menegaskan bahwa Piramid yang paling besar di Giza, dibuat dari dua jenis batuan, batu asli dan batu yang dibuat secara manual hasil olahan tanah liat.
Artikel yang diterbitkan majalah “ Journal of the American Ceramic Society ” menjelaskan bahwa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramid. Karena tidak mungkin manusia mampu  mengangkat batu berbobot ribuan kilogram. Sebaliknya pada dasar piramid Firaun tetap menggunakan batu asli.

PROSES PEMBUATAN
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur yang dipanaskan dengan  air garam yang akan menghasilkan  terbentuknya campuran tanah liat. Kemudian olahan dituang ke dalam tempat yang disediakan di dinding pyramid, lumpur yang sudah diaduk mengikut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, kemudian diletakkan di tempat yang disediakan di dinding piramid.

MENELITI BATUAN
Profesor Davidovits telah mengambil sampel batu piramid yang terbesar untuk dilakukan analisa dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahwa batu tersebut ternyata dibuat dari lumpur. Tanpa menggunakan mikroskop elektron, para ahli geologi tidak mampu membedakan antara batu alam dengan batu buatan.
Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortierh bertahun tahun mencari jawaban pembuatan batu besar di puncak piramid. Guy Demortier berkata : Setelah bertahun tahun melakukan penelitian, sekarang barulah saya yakin bahwa piramid yang terletak di Mesir dibuat dari tanah liat .

PIRAMID BOSNIA
Penemuan Dr Perancis Joseph Davidovits ini adalah hasil kajian yang memakan masa kira kira dua puluh tahun. Sebuah kajian yang begitu lama terhadap piramid Bosnia, “ Piramid Matahari ” dan menjelaskan bahawa batu-batunya diperbuat dari tanah liat. Ini memperkuatkan lagi bahwa cara pembuatan dengan cara ini tersebar luas di masa lalu.
Bukti bukti penelitian menunjukkan bahwa bangunan bangunan raksasa, patung patung raksasa dan tiang tiang yang ditemui dalam teknologi canggih zaman dahulu, juga dibuat dari tanah liat.

AL QURAN MENDAHULUI
Jika dikaji lebih teliti ternyata Al Quran telah menjelaskannya 1400 tahun yang lalu : Dan berkata Fir’aun : Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku, maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar benar yakin bahwa dia dari orang orang pendusta . ( Q.S. Al Qashash 38 )
Para ilmuwan berpendapat bahwa Firaun mahir dalam bidang ilmu kimia guna memproses tanah liat sehingga menjadi batu. Teknik yang dipakai sangat misterius, jika dilihat dari spesifikasi batu yang mereka kerjakan.
Namun Al Quran adalah kitab pertama yang menjelaskan rahasia bangunan piramid, bukan para Ilmuwan Amerika, maupun Perancis.
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pernah pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramid, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa hidupnya Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satu pun di muka bumi ini pada masa itu yang mengetahui tentang rahasia piramid. Sebelumnya para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti bahwa Firaun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun kebelakangan ini.
Berkat informasi Al Quran 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, beratus tahun selepas berakhirnya Dinasti Firaun memberitahu bahwa Firaun membina monumen yang kini dikenali sebagai Piramid menggunakan tanah liat.

BERKAT WAHYU   
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)( Q.S. An Najm 3-4 )
Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidaklah berbicara mengikut hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah s.w.t. Dan Dia pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir Nya akan hakikat ilmiah ini, ayat ini menjadi saksi kebenaran ke Nabiannya di kemudian hari.

KISAH TAULADAN
JA’FAR BIN ABI THALIB

“ Sesungguhnya Allah dan Malaikat Malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya ! ”.   ( Q.S. Al Ahzab 56 )
Lima orang keturunan Abdi Manaf sangat mirip  Rasulullah s.a.w. diantaranya ialah Ja’far bin Abi Thalib saudara kandung Ali bin Abi Thalib. pemimpin para mujahidin, putera Abu Thalib (paman Nabi Muhammad s.a.w.), di besarkan pamannya Abbas bin Abdul Muthalib, karena ayahnya miskin.
Ja’far berpenampilan gagah, tampan, berwibawa, warna kulitnya  cerah bercahaya, lemah lembut dan sopan santun, rendah hati dan penuh kasih sayang. Diberi gelar oleh Rasulullah s.a.w. “ bapak si miskin ”.  Abu Thalib yang merupakan paman nabi justru hidup kekurangan. Muhammad mengambil Ali bin Abi Thalib sebagai tanggungannya, sementara Abbas mengambil Jafar bin Abi Thalib bersamanya.
Pada awal tahun ke delapan hijriah Rasulullah s.a.w. berkehendak mengirim pasukan untuk memerangi Romawi, beliau  menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai komandan. Beliau bersabda : “ Kalau Zaid terbunuh, maka yang menggantikannya ialah Ja’far bin Abi Thalib. Jika dia terbunuh yang menggantikan ialah Abdullah bin Rawahah, jika Abdullah terbunuh, maka biarlah kaum muslimin memilih bagi mereka sendiri ”.
Kemudian beliau memberikan bendera warna putih kepada Zaid bin Hartisah. Maka berangkatlah pasukan tersebut, ketika sampai di daerah Mu’tah, kaum Muslimin mendapati orang orang Romawi telah siap dengan 200.000. pasukan. Jumlah yang tidak pernah ditemui kaum Muslimin sebelumnya. Sementara kaum muslimin hanya berkekuatan 300.000. orang.
Ketika pasukan telah berhadapan, peperanganpun berkecamuk, hingga Zaid bin Haritsah gugur. Melihat Zaid jatuh tersungkur, Ja’far melompat mengambil bendera,  menyusup ke barisan musuh sambil melantunkan syair :  “ Wahai  alangkah dekatnya syurga, yang sangat lezat dan dingin minumannya. Romawi telah dekat kehancurannya, wajib bagiku menghancurkannya apabila menemuinya “.
Kemudian dia memporak porandakan barisan musuh, sehingga terputus tangan kanannya, kemudian diambilnya bendera dengan tangan kirinya, kemudian terputus pula tangan kirinya.