Sabtu, 29 Agustus 2015


BAHTERA NABI NUH
              
“ Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap tiap Nabi itu musuh yaitu syaitan syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan perkataan yang indah indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada adakan. 
( Q.S. Al An’am 112 )
                   
Sudah menjadi sunnnatullah ( ketetapan Allah ) bahwa setiap Nabi yang diutus Nya tentu diberi musuh berupa setan dari jenis manusia dan jin. Dengan adanya setan yang merupakan musuh berarti merupakan ujian bagi para Nabi dan orang orang yang beriman.   

NABI NUH BERDA’WAH
Demikian pula dengan Nabi Nuh ketika beliau mengajak umatnya untuk menyembah Allah :
“ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) : " Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan ". ( Q.S. Huud 25-26 )

MENANTANG
Namun ajakan Nabi Nuh ini justru tidak diterima dengan baik bahkan dibantah dan ditantang dengan congkaknya :
“ Mereka berkata : " Hai Nuh sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang orang yang benar ". ( Q.S. Huud 32 )

PERINTAH MEMBUAT BAHTERA
Karena penolakan umatnya, maka Allah memerintah nabi Nuh agar mempersiapkan dan membuat bahtera dengan pengawasan dan petunjuk Nya :
“ Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang orang yang dzalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan( Q.S. Huud 37 )

DIEJEK
Bukan orang kafir bila tidak suka berulah, ketika Nabi Nuh mulai membuat bahtera mereka mengejek, lantaran daerah tersebut dianggapnya sangat jauh dari laut, sehingga mereka menganggap aneh perbuatan Nabi Nuh. 
“ Dan mulailah Nuh membuat bahtera dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh : " Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). ( Q.S. Huud 38 )

MEMUAT HEWAN DAN PENGIKUTNYA
Betapa lama dan sabarnya Nabi  Nuh membuat bahtera walaupun diiringi ejekan, akhirnya bahtera selesai juga. Atas Kekuasan Nya kemudian air dipancarkan dan mulai menggenangi bumi, kemudian Allah memerintah agar hewan dan orang orang yang beriman dimuat kedalam bahtera :  
“ Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman : " Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang orang yang beriman ". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.  ( Q.S. Huud 40 )

BERLAYAR
Setelah air dan gelombang makin meninggi bahterapun berlayar, namun putranya tidak mentaati perintah Nabi Nuh untuk ikut berlayar.  
“ Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung dan Nuh memanggil anaknya ( Qanaan ), sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : " Hai anakku naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang orang yang kafir ".  ( Q.S. Huud 42 )

MEMBANTAH 
Walau seorang Nabi, beliau juga diuji Allah dengan keingkaran putranya yang bernama Qanaan. Karena ketidak patuhan kepada Nabi Nuh Qanaan akhirnya tenggelam juga walau berada di atas gunung.
“ Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah ! ", Nuh berkata : " Tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang " dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang orang yang ditenggelamkan( Q.S. Huud 43 )

BERLABUH
Kemudian Allah memerintah bumi untuk menelan air dan langit untuk menghentikan air hujan, maka lenyap pula air bah dan bahtera berlabuh di bukit. 
“ Dan difirmankan : " Hai bumi telanlah airmu dan hai langit (hujan) berhentilah " dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi ( Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia ) “. Dan dikatakan : " Binasalah orang orang yang dzalim ".  ( Q.S. Huud 44 )

BERKAT WAHYU
Walau kejadian tersebut terjadi ribuan tahun lalu, namun Nabi Muhammad bisa memberitakan berkat wahyu yang diturunkan kepada beliau. Dengan demikian kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi orang orang tidak mau menerima kebenaran.
“ Itu adalah di antara berita berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah. Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang orang yang bertakwa. ( Q.S. Huud 49 )

TANDA KEBESARAN ALLAH
Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar benar terdapat beberapa tanda (kebesaran Allah), dan sesungguhnya Kami menimpakan adzab (kepada kaum Nuh itu).  ( Q.S. Al Mukminun  30 )
Begitu Kuasa Nya Allah sehingga mampu mendatangkan air bah begitu besar di atas permukaan bumi, karena kecongkaan orang orang kafir terhadap utusan Nya, dan menyurutkan Nya pula atas kehendak Nya. 
Begitu canggih rencana Nya, begitu besar Kuasa dan Kehendak Nya Allaahu Akbar.                                                
BAHTERA NABI NUH            
Selama lebih dari dua dekade terakhir pencarian kapal Nabi Nuh telah memperoleh perhatian internasional. Lusinan ekspedisi ke daerah Ararat di sebelah timur Turki. Kapal Nabi Nuh merupakan perahu besar dibuat dari kayu gofir. Ukuran keseluruhannya panjang 450 kaki, lebar 75 kaki dan tinggi 45 kaki dengan tiga geladak di dalam. Ukuran keseluruhan kapal ini merupakan kendaraan laut terbesar yang ada sebelum abad ke 20.

Keterangan paling awal (bermula pada abad ke-3 S.M.) menyatakan bahwa kapal Nabi Nuh tersebut dapat dilihat di pegunungan Ararat.              Secara umum dipercaya bahwa sebagian besar dari kapal tersebut masih utuh, tidak di atas puncak yang tertinggi, tetapi di suatu tempat di atas 10.000 kaki. Terperangkap dalam salju dan es hampir sepanjang satu tahun, hanya pada musim panas yang hangat saja struktur kapal tersebut dapat dilihat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar