SYIRIK MELEMAHKAN JIWA MERUSAK AQIDAH
“ Hai
manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali kali tidak dapat
menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu
merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah
dan amat
lemah (pulalah) yang disembah “. ( Q.S. Al
Hajj 73 )
Betapa
indah, sisitimatis dan cerdas Allah menyentuh akal dan jiwa manusia untuk
berfikir dan merasa tentang sesembahan, sesembahan yang seharusnya benar dan
terarah, justru berbelok ke arah yang salah.
Sesembahan
yang seharusnya kepada Yang Esa, Yang Hidup, Yang Maha Kuasa, Yang Maha
pencipta, Yang Maha Memelihara, justru berbelok ke benda mati, yang lemah tak
berdaya, tak bisa membuat apa apa bahkan tidak bisa menciptakan seekor lalatpun,
walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat merampas
sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Demikian lemah pemikirannya,
demikian pula yang disembahnya.
KESAKSIAN
Pada
dasarnya sejak manusia dilahirkan sudah bersaksi tentang ke Esaan Tuhan Nya. “ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : " Bukankah aku ini
Tuhanmu? ", mereka menjawab : " Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi ! ". ( Kami lakukan yang
demikian itu )
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: " Sesungguhnya Kami
(Bani Adam) adalah orang orang yang lengah terhadap ini
(ke Esaan
Tuhan) ". (
Q.S. Al A’raaf 172 )
Kesaksian
ini dilakukan agar kelak di hari kebangkitan tidak mengingkari tentang Ke Esaan
Tuhan Nya.
BERPALING
Pada
hakekatnya dalam kehidupan manusia mereka masih mengakui adanya Allah sebagai
Sang Pencipta segenap alam, namun akibat pengaruh lingkungan lebih lebih
pengaruh kehidupan dunia, keyakinannya tumbuh dan berpaling bercampur aduk
dengan kepercayaan para nenek moyang, ketakhayyulan, ramalan dan sebangsanya.
“ Dan sesungguhnya jika
kamu tanyakan kepada mereka : " Siapakah yang
menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan ? ", tentu mereka akan
menjawab :
" Allah ". Maka betapakah
mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (
Q.S. Al Ankabut 61 )
SEMBAHAN YANG
LEMAH
“ Dan
mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan
tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. adalah orang orang kafir itu
penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya “. (
Q.S. Al Furqan 55 )
Bila jiwa tidak berpegang
kepada keimanan yang kokoh, akan mudah melakukan hal hal yang tidak rational,
yang tidak masuk akal, dan itu dilakukan dan diyakini sehingga tidak merasa
bahwa prilakunya sudah jauh menyimpang dari aqidah atau keyakinan.
KISAH NYATA
Suatu saat kami berkenalan
dengan seorang tukang batu, saya bertanya : “ apakah punya jimat ? “,
dijawabnya punya “ coba saya lihat ! “. Kemudian jimat ditunjukkan dan
diberikan kepada saya, jimat berbentuk persegi empat warna putih, berukuran 4x6
cm.
Kemudian saya berkata : “ Boleh saya
buka ? “, “ Boleh “, jawabnya, setelah jimat saya buka ternyata hanya berisi
lembaran kulit hewan kijang, kemudian saya bertanya : “ Berapa harganya mas “,
“ Empat ratus ribu rupiah “, jawabnya. Di luar dugaan dia berkata : “ Pak saya
masih punya jimat lagi “, sambil melepas ikat pinggangnya yang berisi jimat
warna putih berukuran 2x 20 cm, kemudian saya meminta izin membukanya, ternyata
berisi kulit yang sama.
Saya bertanya : “ berapa harganya ?
“, “ Enam ratus ribu rupiah “, saya terperanjat mendengarnya, “ Jadi semua
bernilai satu juta rupiah, mas dari pada sampeyan beli jimat mahal mahal dan
tidak bermanfaat, lebih baik berikan kepada istri kan lebih manfaat “.
Di luar dugaan dia mengaku bahwa
jimat tiap tahun harus diperbarui, dalam benak saya : “ wah kayak S.T.N. dan
S.I.M. saja perlu perpanjangan juga.
Akhirnya saya minta izin : “ Boleh
jimat ini saya buang, agar ibadah sampeyan tidak sia sia disisi Allah ? “,
setelah diizinkan jimat saya buang.
Pada pengakuan akhir dia
menyampaikan bahwa di tiap almari di rumahnya masih tersimpan banyak jimat,
maka saya pesan : “ Mas silahkan buang semua jimatnya, sayang mas ibadah
sampeyan jadi sia sia ! , karena dihapus oleh Allah dan perbanyak minta ampun
kepada Allah “.
MENGHAPUS AMAL
Kemudian
saya sampaikan firman Allah : “ Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu.
" Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi “. ( Q.S. Azzumar
65 )
Betapa rugi yang melakukan
kesyirikan karena amalnya akan dihapus.
KEPERCAYAAN YANG
LEMAH
Betapa kelirunya
yang mempercayai keyakinan yang jauh menyimpang dari tuntunan agama, keyakinan
yang begitu lemah bagai lemahnya sarang laba laba. Dengan kepercayaan yang
rapuh, ibadahnya lenyap pula tak berbekas.
“ Perumpamaan
orang orang
yang mengambil pelindung pelindung selain Allah adalah
seperti laba laba
yang membuat rumah. Dan
sesungguhnya
rumah yang paling lemah adalah rumah laba laba kalau mereka
mengetahui “. (
Q.S. Al Ankabut 41 )
HARAM SYURGA NERAKA TEMPATNYA
Karena amalnya
terhapus, sehingga Allah mengharamkannya masuk syurga, dan neraka tempatnya
karena prilaku dzalimnya.
“ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka sti Allah mengharamkan kepadanya syurga dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang orang dzalim itu
seorang penolongpun ". ( Q.S. Al Maidah 72
KISAH TAULADAN
HARITSAH BIN NU’MAN R.A. SANG DERMAWAN
Haritsah
bin Nu’man adalah seorang sahabat Anshar dari Bani Najjar, termasuk kerabat
Nabi s.a.w.dari garis ibu, yang
juga berasal dari Bani Najjar.
Kabilah ini tinggal di sekitar Masjid Nabawy, masjid dibangun di atas
tanah Bani Najjar yang dibeli oleh Nabi s.a.w. Haritsah termasuk sahabat yang kaya, memiliki
beberapa rumah di sekitar Masjid Nabawy.
Fathimah az Zahrah adalah putri kesayangan Nabi,
setelah pernikahannya dengan Ali bin Abi Thalib,
tinggal agak jauh dari rumah Rasulullah s.a.w.,
yang berada di samping Masjid Nabawy.
Suatu ketika Nabi s.a.w.
mengunjungi Fathimah dan berkata : “ Aku ingin memindahkan engkau ke dekatku ”. Tentu
saja Fathimah amat gembira dia
berkata, “ Berbicaralah
dengan Haritsah bin Nu’man agar ia mau pindah ”.
Fathimah sangat mengenal kedermawanan Haritsah, karena itu ia menyarankan
hal tersebut. Tetapi Nabi s.a.w.
bersabda : “ Haritsah
telah pindah (beberapa kali demi kepentingan Nabi s.a.w. dan Islam) hingga aku merasa malu kepadanya ”.
Begitu hati
hatinya sikap Rasulullah s.a.w., walau beliau seorang Nabi namun tidak mau
semena mena dengan sikap meminta, apalagi beliau mengajarkan bahwa tangan
diatas lebih mulia dari yang dibawa.
Namun atas pertolongan Allah ada saja jalan keluarnya. Pembicaraan Rasulullah s.a.w.
dengan putrinya tersebut akhirnya menyebar, dan sampai ke telinga Haritsah.
Maka dia
datang kepada Nabi s.a.w. dan berkata : “ Wahai
Rasulullah, aku mendengar berita bahwa engkau ingin memindahkan Fathimah ke
dekat engkau. Inilah rumah rumahku,
ini adalah rumah rumah
pertama yang kupersembahkan kepada engkau dari (atas nama) Bani Najjar.
Sesungguhnya aku dan hartaku adalah milik Allah dan Rasul Nya. Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya
harta yang engkau ambil dariku, jauh lebih aku sukai daripada yang engkau
tinggalkan (untukku) ”.
Kemudian Nabi s.a.w.
bersabda : “ Engkau
benar, semoga Allah memberkahimu ”. Kemudian
Nabi s.a.w.
memindahkan Fathimah dan keluarganya ke rumah Haritsah yang berdekatan dengan
tempat tinggal beliau.
Haritsah sendiri
pindah ke rumahnya yang lain yang agak berjauhan dengan Masjid Nabawy, dan itu
menambah kegembiraannya karena bisa membaktikan hartanya untuk kepentingan Nabi
s.a.w.
Begitu
mulia sikap Haritsah yang lebih mengutamakan kepentingan Rasulullah s.a.w. dari
pada kepentingan diri pribadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar