Sabtu, 08 Agustus 2015



HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH S.A.W.
                                               
Sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ( yaitu ) bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan ( kedatangan ) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ( Q.S. Al Ahzab 21 )
               
Dalam menyampaikan risalah ke Islaman Rasulullah s.a.w. tidak hanya dengan nasehat saja, namun ketauladanan ikut pula menyertainya, sehingga merupakan magnet penggerak bagi para sahabat untuk mengikutinya. Diantaranya adalah pola mengendalikan nafsu dalam hal makan, sehingga beliau dan para sahabat hidup dalam keadaan sehat wal ‘afiat.     

MINTA IZIN PRAKTEK
Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. kedatangan tamu seorang tabib ( dokter ) bangsa Yahudi dari Palestina guna meminta izin membuka praktek di Madinah, Rasulullah s.a.w pun mengizinkannya.

IZIN PULANG
Namun setelah satu bulan dia meminta izin pulang ke negerinya, Rasulullah s.a.w. merasa heran kemudian bertanya : “ Mengapa anda begitu cepat meninggalkan kota ini , apa ada yang kurang menyenangkan di kota ini ? “, si tabib menjawab : “ Tidak tuan semua baik baik saja bahkan penduduk kota ini sungguh sangat ramah dan menyenangkan “. “ Kemudian apa yang menjadi penyebabnya ? “, tanya Rasulullah s.a.w.. sang tabib menjawab dengan terus terang bahwa dia memutuskan segera pulang karena selama sebulan membuka praktek tidak satupun pasien yang datang berobat, padahal di negerinya dia termasuk dokter ahli yang cukup terkenal dan banyak pasiennya.      

MENYELIDIKI KE PELOSOK KAMPUNG
Kemudian si tabib melanjutkan kisahnya : “ Karena penasaran saya berkeliling kota, keluar masuk kampung untuk mencari pasien yang sakit, tetapi tidak saya temukan satupun pasien yang sakit. Saya merasa heran karena semua warga dalam keadaan sehat, belum pernah saya dapatkan kota dengan seluruh penduduknya dalam keadaan sehat seperti di Madinah, kemudian saya bertanya kepada penduduk yang saya jumpai : “ Apa rahasianya sehingga mereka hidup nyaris sehat sempurna ? “.

MENGENDALIKAN NAFSU MAKAN 
Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya : “ Kemudian apa jawab mereka ? “, mereka menjawab : “ Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum datang rasa lapar, apabila kami makan tidak sampai kekenyangan, demikian jawab mereka “.
Kemudian Rasulullah s.a.w.  bersabda : “ Sungguh benar apa yang mereka katakan “, kemudian beliau menyampaikan hadits yang pernah beliau sampaikan pada para sahabat :
“ Lambung manusia itu tempat segala penyakit, sedang mencegahnya (mengendalikan makan) adalah pokok dari segala pengobatan “.( H.R. Ad Dailami )         
Dalam sebuah hadits Rasulullah s.a.w. juga bersabda :
“ Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum datang rasa lapar, apabila kami makan tidak sampai kekenyangan “. ( H.R. Abu Dawud )

TINJAUAN SAINS MODERN TENTANG POLA MAKAN
Ternyata menurut pandangan para ilmuwan modern membuktikan bahwa orang yang terlalu kenyang mudah terkena “ radikal bebas akibat insulin yang harus bekerja keras memasukkan gula ke dalam sel secara berlebihan “
Maka orang sholeh zaman dulu sangat menghindari rasa kenyang atau makan secara berlebihan dan mengurangai waktu tidur untuk beribadah kepada Allah.
Bedakan dengan semboyan manusia modern yang mengumbar nafsu makannya : “ Kami adalah kaum yang makan baik lapar maupun tidak dan kami adalah kaum  yang makan sampai kekenyangan ! “.        

MENJAGA JIWA DENGAN TEKUN IBADAH
( Yaitu ) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram.  ( Q.S. Ar Ra’du 28 )
Orang beriman pasti memiliki tingkat jiwa dan emosi yang baik / stabil, karena timbul dari jiwa yang tenang, karena selalu mengingat Allah, mengingat aturan yang di syariatkan Nya, dengan demikian emosinya terkendali, nafsunya tidak diumbar semaunya.   
Tubuh ibarat mesin mobil atau piranti lainnya, bila dirawat menurut petunjuk pabriknya maka mobil atau piranti tersebut akan terawat dan awet pula keadaannya, demikian pula halnya dengan tubuh.

BERPANGKAL DARI JIWA
Pada hakekatnya manusia memiliki 2 perangkat pokok : “ physik ( tubuh ) dan psychis ( jiwa ) “, justru psychis sangat menentukan kondisi tubuh bukan sebaliknya !. Bila jiwa dalam keadaan tenang maka kondisi tubuh akan sehat, karena organ tubuh bekerja dengan stabil. 
Demikian pula sebaliknya bila jiwa tidak tenang ( stress ) maka kerja organ tubuh akan terganggu, sehingga kesehatan tubuh akan terganggu pula alias sakit. Nabi s.a.w. bersabda :
" Ketahuilah bahwa didalam tubuh ada segumpal daging, apabila dia baik maka baik pula seluruh tubuhnya, dan apabila jelek maka jelek pula seluruh tubuhnya, dia adalah hati ". ( H. R. Bukhari Muslim ) 

HIKMAH BANGUN PAGI
Berkat luas dan sempurnanya ajaran Islam, maka diberikan tuntunan dalam menjaga jiwa ini, diantaranya dengan menjaga dan menunaikan sholat shubuh :   
“ Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).  ( Q.S. Al Israa’ 78 )
Bangun pagi ternyata luar biasa manfaatnya, ada siklus naik turunnya hormon dan beberapa keajaiban lainnya pada pagi hari, sehingga hal tersebut memberikan efek luar biasa pada kesehatan tubuh   
Bahkan saking hebatnya keutamaan sholat shubuh sampai beliau bersabda : “ Dua rekaat sholat fajr ( shubuh ) lebih baik dari dunia dan segala isinya “.
Beberapa ‘ulama ada yang berpendapat bahwa sholat fajar adalah sholat qobliah ( sebelum ) sholat shubuh. Ternyata waktu shubuh hingga dhuha terdapat hikmah luar biasa, pada saat shubuh terjadi peningkatan ozon ( 03 ) dalam udara dan lenyap saat matahari terbit. Gas ozon sangat bermanfaat bagi sistim syaraf dalam tubuh, memberi kekuatan baik mental maupun fisi. Oleh karena itu bagi yang bangun shubuh sampai waktu dhuha akan mendapat nikmat dari Allah berupa gas ozon ini.

MENSTIMULASI SYARAF
Ketika matahari terbit cahayanya nampak kemerahan, cahaya merah ini dikenal sebagai cahaya yang menstimulasi saraf dan memotivasi manusia untuk bekerja. Ternyata cahaya merah ini adalah ratio ultraviolet yang digunakan untuk menghasilkan vitamin pada kulit !.

KORTISOL MENINGKAT
Ternyata kadar kortisol mencapai tingkat tertinggi pada waktu shubuh, kortisol adalah salah satu hormon yang memberi tenaga bagi tubuh. Maka membiasakan bangun shubuh sangat bermanfaat. Dan membiasakan tidur terlalu lama menurut berbagai penelitian akan menimbulkan “ berbagai penyakit degeneratif  “ seperti penyakit jantung, dengan bangun lebih awal  akan terhindar dari penyakit berat.

HIKMAH AMAL SHOLIH
Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih maka itu adalah untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. ( Q.S. Al Jaatsiyah 15 ) 

               
             KISAH TAULADAN
SI BAKHIL DAN DERMAWAN

Sangat beruntung yang selalu ingat ajaran agama, karena agama ibarat pakaian, yang akan melindungi dan menjadikan tubuh nampak rapi dan berwibawa. 
Sebuah kisah kebakhilan seorang petani yang jauh dari tuntunan agama, dia punya sebatang pohon kurma yang sebagian menjulur ke rumah tetangganya yang miskin. Setiap kali petani memetik buah kurma, dia lakukan dari rumah tetangganya yang fakir miskin. Anehnya apabila ada kurma yang jatuh dan dipungut oleh anak tetangga yang fakir, dia turun dan merampasnya, bahkan bila ada yang terlanjur dimasukkan ke mulutnya, petani dengan teganya merogoh mulut si anak fakir tersebut.
Melihat perlakuan petani yang keterlaluan, tetangga fakir melapor kepada Nabi s.a.w., kemudian Nabi s.a.w. mendatangi petani sambil bersabda : “ Berikan kepadaku pohon kurmamu yang menjulur ke rumah si fakir, sebagai gantinya nanti pohon kurma di syurga ! “. Kata pemilik kurma : “ Hanya begitukah tawaranmu tuan ?, aku memiliki banyak pohon kurma dan kurma yang anda minta adalah yang terbaik dan paling banyak buahnya ! “. Kejadian tersebut didengar seorang dermawan, kemudian dia menghadap Nabi s.a.w. dan berkata : “ Apakah tawaran Nabi s.a.w. itu berlaku juga bagiku jika pohon kurma itu nantinya menjadi milikku ? “. Nabi s.a.w. menjawab : “ Tentu berlaku juga bagimu ! “.
Maka si dermawan menemui petani, namun petani berkata : “ Tahukah kamu Nabi Muhammad s.a.w. menjanjikan pohon kurma di Syurga sebagai ganti pohon kurmaku yang menjulur ke rumah tetanggaku, aku catat tawarannya tetapi pohon kurmaku buahnya sangat mengagumkan, aku memiliki banyak pohon kurma tetapi tidak satupun yang berbuah selebat pohon itu ! “.Dermawan berkata : “ Apakah engkau berniat menjualnya ? “, petani menjawab dengan garangnya : “ Tidak, kecuali jika ada yang sanggup memenuhi keinginanku, tetapi rasanya tidak ada yang sanggup ! “. 
Dermawan bertanya : “ Berapa yang kau inginkan ? “, Jawab petani : “ Empat puluh pohon kurma ! “. Ahirnya pohon kurma terbeli si dermawan dan diserahkan kepada Nabi s.a.w., oleh Nabi s.a.w. pohon tersebut diserahkan kepada si fakir. Karena peristiwa tersebut maka turunlah ayat :  Adapun orang yang memberikan ( hartanya di jalan Allah ) dan bertakwa,  dan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( syurga ). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup ( tidak memerlukan lagi Allah dan tidak bertakwa kepada Nya ), serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya ( jalan ) yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. ( Q.S. Al Lail 5-11 ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar