Senin, 31 Agustus 2015


BAHAGIA KECEWA APA KATA JIWA

“ Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih ". ( Q.S. Ibrahim 7 )
                
Bahagia merupakan dambaan siapa saja, sehingga dengan berbagai cara ditempuhnya, namun tak semuanya dapat menggapainya.
Bahagia atau kecewa hanya jiwa yang bisa merasakannya, karena rasa merupakan bagian tugas jiwa. Maka dari sikap jiwa inilah akan ditentukan kecewa atau bahagia.
Oleh karena itu satu satunya jalan dalam menentukan sikap, hanya kembali kepada tuntunan Sang Pencipta yang Maha tahu segala rahasia  

SERBA SUSAH
Hati atau jiwa merasa kecewa karena ketidak puasan terhadap keadaan atau takdir yang dialaminya, maunya keadaan menuruti keinginannya : selalu mulus, selalu sukses, selalu enak. Jika ini yang diharap pasti kekecewaan akan selalu dialaminya, karena Allah sengaja tidak menciptakan segalanya selalu mulus, pasti ada saja kesulitan, hambatan atau halangannya.
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam kesusah payahan ".  ( Q.S.Al Balad 4 )
Allah mencipta manusia segaja dirancang penuh liku liku, penuh kesusah payahan, ini bukan berarti Allah tidak mampu mencipta manusia selalu dalam kemudahan, karena sudah ada tahapannya, yakni pada kehidupan di akherat ( syurga ). Maka jangan coba coba berharap hidup dunia selalu mulus, pasti akan kecewa dibuatnya !.
Disini pentingnya mengapa harus kembali ke tuntunan agama, yang datangnya dari Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa, yang Maha tahu rahasia hidup dan kehidupan.

BIJAKNYA SANG PENCIPTA
Kehidupan dunia sengaja dirancang Nya berirama, tidak ada yang sehat terus, tidak ada yang kaya terus, tidak ada yang miskin terus, tidak ada kerja terus, tidak ada yang muda terus dan sebagainya.
Dengan demikian ada pembagian rizki, pengetahuan akan berkembang untuk mengatasi problema.
Dengan adanya orang sakit, doter, apotik, pabrik obat, laboratorium ada lapangan kerja, demikian pula ilmu kedokteran makin berkembang untuk mengatasi penyakit yang terus berkembang pula. Disini kata kuncinya mengapa Allah merancang kehidupan manusia dipenuhi dengan susah payah.  

SUDAH DITETAPKAN
Bila mau jujur orang yang mudah kecewa menunjukkan kekerdilan cara berfikirnya, betapa tidak ?, karena dia hanya mau enaknya saja, tak berani menanggung resikonya !.
Orang yang mudah kecewa lantaran cara memandang sesuatu hanya menurut kemauannya saja, dia lupa bahwa hidup ada yang mengaturnya. Bukankan Allah sudah menetapkan takdirnya sebelum Allah menciptakan Nya ?!.
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “. ( Q.S. Al Hadid 22-23 )
Betapa ruginya yang tidak memahami firman Nya, sehingga bila menemui kegagalan pasti akan kecewa, padahal Allah sudah menjelaskan bahwa takdir sudah ditetapkan sebelum manusia diciptakan, manusia hanya diberi hak untuk berikhtiar saja.
Maka bila ikhtiar telah dilakukan disertai pula panjatan do’a, maka langkah terakhir hanya bertawakkal ( pasrah ) kepada Nya. Apapun ketetapan Nya terima dengan rela tanpa penyesalan, pasti akan ada ampunan dan pahala Nya, enak dan nyaman kan.

MENGAPA KECEWA
Kekecewaan terjadi lantaran tidak mau menerima keadaan, dianggapnya segalanya serba mulus tiada rintangan, disini letak persoalannya.
Sebenarnya hidup terlalu banyak kenikmatan yang diterimanya, namun karena selalu melupakan dan mengingkarinya, sehingga yang nampak hanya kegagalan, ketidak suksesan, ketidak nyamanan saja, sehingga kekecewaan selalu menyelimutinya, seolah jauh dari kebahagiaan.

BETAPA NIKMAT YANG PANDAI BERSYUKUR
Suatu saat di satu masjid ada orang kehilangan sandal, dia berteriak emosi menunjukkan kekecewaannya, sambil mencari sandalnya. Di depannya ada orang bertanya : “ Kehilangan apa pak ? “, “ Sandal “ jawabnya singkat menujukkan rasa dongkolnya, “ Baru ya pak ? “, “ Iya makanya saya sangat kecewa, saya bersumpah tidak akan berjama’ah lagi “, jawabnya ketus, “ Sandalnya baru ya pak ? “. “ Justru itu yang saya kecewakan, masak takmirnya tidak mau bertanggung jawab atas keamanan sandal para jama’ah keterlaluan “.
Kemudian yang bertanya mendekat sambil membuka sarungnya, dan....ternyata kakinya hanya satu. “ Pak lihat ini ! “, yang kehilangan sandal mendekat sambil bertanya : “ Kakinya kena apa pak “, “ Terlindas kereta api “, sudah lama pak ? “. Sudah 10 tahun “, jawabnya pelan sambil tersenyum, “ Bapak kehilangan sandal saja kecewa dan marah tidak karuan, padahal masih bisa pulang dengan dua kaki, padahal saya hanya memiliki satu kaki “.
Mendengar jawaban ini, yang kehilangan sandal langsung berbalik langkah sambil menahan rasa malu.
Begitulah sikap manusia yang kurang bersyukur, maunya tidak mau kehilangan, sehingga takmir pada disalahkan bahkan bersumpah tidak akan berjama’ah lagi, betapa fatal sikapnya.
Ibarat pertandingan dia kalah telak, bayangkan hanya kehilangan sandal kecewanya bukan kepalang, padahal yang tidak punya kaki bisa tersenyum bahagia, karena baginya kenikmatan yang diterimanya sudah terlalu banyak, akankah kecewa bila satu kakinya diminta oleh Sang Pemilik Nya, bukankah anggauta badan merupakan titipan Nya juga.            
" Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ".  ( Q.S. An Nahl 18 )
Begitu nikmat bagi yang pandai bersyukur, sehingga apapun yang terjadi dihadapinya dengan tabah, sehingga jauh dari rasa kecewa yang menyebalkan. 


KISAH TAULADAN 

BUKTI ILMIAH KEBENARAN TERBELAHNYA LAUT MERAH  

Terpisahnya Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler, sebagaimana firman Allah : 
" Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan ". ( Q.S. Al  Baqarah 50  )                                                       
“ Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk mendzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata : " Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang orang muslim (berserah diri) ". ( Q.S. Yunus 90 )
Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar benar terjadi.  Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan Musa dan bangsa Yahudi terjebak diantara laut & pasukan Fir'aun. Berkat pertolongan Allah angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya.
Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya  mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun.
Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 1500 Meter dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil lebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar