RINGAN DI LISAN BERAT DI MIZAN
" Senantiasa
bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana ".
(
Q.S. Al Jum'ah 1 )
Berkat Kebesaran dan Kekuasaan Nya, langit dan bumi yang diciptakan Nya begitu luas
dan besar ternyata berjiwa juga, terbukti dengan selalu aktif bertasbih ( mensucikan ) kepada Allah Ta’ala Sang Penciptanya.
BERTASBIH DAN BERTAHMID
Bahkan Allah
mempertegas lagi, langit nan
luas yang terdiri dari tujuh lapis dan bumi beserta isinya ternyata tidak hanya
bertasbih saja, bahkan bertahmid ( memuji ) juga !,
namun manusia tidak mengerti cara tasbihnya.
" Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah, dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun ". ( Q.S.Al Israa' 44 )
IRONIS
Kita jadi malu sendiri jadinya, betapa tidak ?!. manusia yang dijadikan Allah paling indah bentuknya
dan memiliki kesempurnaan akal dan perasaan, justru sering lupa bertasbih dan
bertahmid kepada Nya ???. Justru
mahluk lain yang kita anggap remeh, sepeleh dan biasa biasa saja keberadaannya, justru senantiasa secara aktif me Maha Sucikan dan memuji Allah sang Penciptanya .
BAHKAN
BERSUJUD
" Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon pohonan,
binatang binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak
di antara manusia yang telah ditetapkan adzab atasnya. Dan Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak
seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia
kehendaki ". ( Q.S. Al Hajj 18 )
Begitu taatnya
mahluk Allah selain jin dan manusia,
yang dikira benda mati
ini ternyata berjiwa, sehingga tidak hanya bertasbih, namun juga sujud kepada
Allah. Namun karena keterbatasan manusia sehingga tidak memahami bagaimana cara
sujud mereka. Subhaanallah.
BURUNG
SHOLAT DAN BERTASBIH
"
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah kepada Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan
(juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing masing
telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya dan Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan ". (
Q.S. An Nur 41 )
Betapa indah, hebat dan
ta'jubnya kita terhadap misteri jagat alam ini, bila dapat menangkap dan
memahami sinyal sinyal tasbih para mahluk Allah ini. Bahkan tidak hanya
bertasbih, masing masing juga melaksanakan
sholat menurut cara yang
telah diilhamkan oleh sang Pencipta.
PENGAMALAN
KALIMAT TASBIH
Karena kekurang fahaman, pada umumnya kalimat tasbih
hanya dibaca seusai sholat saja.
Padahal kalimat ini seharusnya diamalkan juga
diluar sholat.
Maka biasakan mengaktifkan membaca kalimat ini di setiap
waktu, karena banyak keutamaannya. Dengan berdzikir
berarti mengaktifkan jiwa, dengan demikian jiwa jadi hidup, bila jiwa hidup
jiwa akan memperoleh ketenangan. Bukankah ketenangan jiwa merupakan dambaan
dan kebutuhan
tiap insan ?.
“ (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi
tenteram “. ( Q.S. Ar Ra’du 28 )
PALING
DISUKAI ALLAH
Begitu berharganya nilai berdzikir, sehingga ada kalimat pendek
namun sangat disukai Allah yakni : “ Subhaanallaahi wabihamdih ( Maha
suci Allah dan pujian bagi Nya ) “.
Dari
Abu Dzarr ra. berkata : " Rasulullah saw. bersabda kepada saya : "
Maukah kamu aku beritahu kalimat yang paling disukai oleh Allah adalah : Subhaanallaahi wabihamdih
". ( H.R. Muslim )
RINGAN
DILIDAH BERAT DALAM TIMBANGAN
Bahkan bila
dirangkai akan memiliki keistimewann lagi,
bernyata
begitu besar nilai berdzikir dengan mengucapkan kalimat tasbih dan tahmid.
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda :
" Ada dua kalimat yang ringan di lidah ( mudah diucapkan ), berat dalam
timbangan, serta disukai oleh Dzat Yang Maha Pemurah yaitu : " Subhaanallaah wabihamdihi Subhaanallaahil 'adziim ( Maha Suci Allah dengan memuji kepada Nya,
Maha Suci Allah Yang Maha Agung ) “. (
H.R. Bukhari dan Muslim )
Walau
singkat dan ringan di lisan ternyata dua kalimat ini sangat tinggi nilainya
disisi Allah, berat dalam timbangan ( di akherat ), bahkan sangat disukai
Allah. Akankah hal yang disukai Allah ini diremehkan, ditinggalkan, sayangkan
?!.
DISUKAI
NABI
Nabi
s.a.w. juga mengajarkan kalimat dzikir yang paling disukainya :
Dari
Abu Hurairah r.a.
berkata : “ Rasulullah saw. Bersabda “ : " Sungguh
bila aku mengucapkan
Subhaanallaah, alhamdulillaah, laa ilaaha illallaah, dan Allaahu akbar ( Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah,
tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar ) itu lebih kusukai
daripada segala apa yang disinari oleh matahari ". ( H.R. Muslim )
DIBACA 100 KALI
= 1000 KEBAIKAN
Begitu tinggi
nilai kalimat tasbih, sehingga membacanya 100 kali dalam sehari, dianggap
sebagai melakukan 1000 kebaikan, atau dihapus 1000 dosanya .
Dari
Sa'd bin Abu Waqqash r.a. berkata : " Ketika kami berada di hadapan
Rasulullah saw. beliau bertanya : " Apakah masing masing di antara
kamu sekalian tidak mampu untuk mengerjakan
seribu kebaikan setiap hari ?". Kemudian salah seorang di antara
kami yang sedang duduk itu menanyakan tentang bagaimana mungkin seseorang itu
dapat mengerjakan seribu kebaikan : beliau kemudian bersabda : " Seseorang yang membaca tasbih seratus kali
itu dituliskan baginya seribu kebaikan atau dihapuskan baginya seribu dosa
". ( H.R. Muslim )
Maasyaa Allaah demikian tinggi nilai
bertasbih,
sehingga memiliki ribuan manfaat.
MENGAPA
BERTASBIH ?
Mengapa begitu pentingnya kalimat
tasbih ?, karena kalimat ini mengandung makna meng Esakan Allah, me Nunggalkan Allah.
Allah jauh dari apa yang disangkakan kaum musyrikin : Tuhan beranak dan
sebangsanya. Dengan bertasbih artinya mensucikan Allah dari kemusyrikan.
Dengan mengaktifkan kalimat tasbih diharapkan dalam
jiwa tertanam ketauhidan yang mantap, jauh dari kemusyrikan : Tidak pakai
jimat, tidak mempercayai kekuatan gaib batu akik, tidak mengamalkan mantra,
tidak pakai pelet, tidak pakai aji penglaris ( bagi pedagang ), sehingga
jiwanya benar benar hanya bertawakkal ( pasrah ) secara total kepada Allah saja
!.
KISAH TAULADAN
ANAK PEGULAT
MENANTANG RASULULLAH S.A.W.
Selain pernah bergulat dengan
Rukanah pegulat unggulan jazirah Arab, Nabi s.a.w.
pun pernah berduel juga secara sportif dengan anak Rukanah, yakni Yazid bin Rukanah.
Ibnu
Abbas
r.a. mengisahkan
: “ Yazid bin Rukanah datang menemui Nabi s.a.w. dengan membawa 300
ekor domba, dia berkata : “ Wahai Muhammad apakah engkau mau duel gulat
denganku ? “.
Nabi s.a.w.
menjawab : “ Apa hadiahnya jika aku mengalahkanmu? “, “100
domba ini ! “, jawabnya. Kemudian keduanya dengan serunya bergulat, dan Nabi s.a.w.
tampil sebagai pemenang.
Merasa belum puas, kemudian Yazid
kembali menantang Rasulullah s.a.w. untuk kedua kalinya, dia berkata : “ Maukah
engkau adu gulat (sekali) lagi ? ”, Nabi s.a.w. menjawab : “ Apa imbalannya ? “.
Yazid menjawab : “ 100 domba
lainnya “. Keduanya pun bergulat kembali dengan serunya, lagi lagi Nabi s.a.w.
tampil sebagai pemenangnya dengan merebahkan tubuh Yazid secara telak ketanah,
karena dalam adu gulat memang demikian aturan permainannya.
Bahkan pertandingan sempat
dilakukan sampai tiga kali.
Yazid sempat berkata : “ Wahai
Muhammad, sebelumnya tidak ada yang mampu membuat perutku menempel di tanah
kecuali dirimu. Dan tidak ada yang paling aku benci pula selain dirimu. Namun
sekarang aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah
kecuali Allah. Dan engkau adalah utusan Allah ! “.
Demikian pengakuan Yazid, yang
menunjukkan jiwa kesatriaannya, sebagai seorang olah ragawan yang sportif.
Kemudian Rasulullah s.a.w. secara
bijak pula mengembalikan semua domba pemberian Yazid ”.
Betapa mengejutkan sikap
Rasulullah s.a.w. bagi Yazid, walau Nabi s.a.w. tampil sebagai pemenang namun
beliau tidak mau mengambil hadiah yang mestinya menjadi haknya.
Dari kejadian tersebut dapat
diambil hikmah bahwa Nabi s.a.w. dalam berdakwah tidak hanya dengan lisan saja,
namun juga dengan kekuatan dan ketrampilan dalam bergulat dengan sportif,
bahkan Nabi s.a.w. bukan type manusia yang matrialis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar