Sabtu, 08 Agustus 2015


HAJAR ASWAD BATU MULIA DARI SYURGA 

“ Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : " Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui ".                              ( Q.S. Al Baqarah 127 )                                                                                              
Hajar Aswad adalah batu hitam terletak bagian sudut Timur Ka’bah, pada sudut ini umat Islam memulai dan mengakhiri thowaf ( mengelilingi ) Ka’bah, dalam rangka ibadah haji maupun umrah.   

KEUTAMAAN HAJAR ASWAD
An Nawawi menjelaskan : “ Ketahuilah bahwa Ka’bah memiliki empat rukun. Pertama rukun Hajar Aswad. Kedua rukun Yamani. Rukun Hajar Aswad dan rukun Yamani disebut dengan Yamaniyaani. Adapun dua rukun yang lain disebut dengan Syamiyyaani.
Rukun Hajar Aswad memiliki dua keutamaan, yaitu: 1. Di sana adalah letak qowa’id (pondasi) Ibrahim a.s., 2. Terdapat Hajar Aswad. Sedangkan rukun Yamani memiliki satu keutamaan saja yaitu di sana letak qowa’id (pondasi) Ibrahim. Sedangkan di rukun lainnya tidak ada salah satu dari dua keutamaan tadi. Oleh karena itu, Hajar Aswad dikhususkan dua hal, yaitu mengusap dan menciumnya karena rukun tersebut memiliki dua keutamaan tadi. Sedangkan rukun Yamani disyariatkan untuk mengusapnya dan tidak menciumnya karena rukun tersebut hanya memiliki satu keutamaan. Sedangkan rukun yang lainnya tidak dicium dan tidak diusap. Wallahu a’lam. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392 )

TIDAK MENYEMBAH KA’BAH
Syaikh Shalih Al-Fauzan ditanya : “ Bagaimana membantah orang atheisyang mengatakan : “ Wahai kaum muslimin, kalian sendiri menyembah batu (hajar Aswad) dan berputar mengelilinginya ! Lantas kenapa kalian menyalah-nyalahkan yang lain menyembah berhala dan patung / gambar ? ”.
Syaikh Shalih Al-Fauzan memberikan jawaban : “ Ini jelas kebohongan yang nyata, kami sama sekali tidak menyembah batu (Hajar Aswad), melainkan kami menyentuhnya dan menciumnya sebagaimana Nabi s.a.w. melakukan, artinya kami lakukan dalam rangka ibadah dan mengikuti ( ittiba’ ) Nabi s.a.w.. Mencium Hajar Aswad adalah bagian dari ibadah.  Juga kita mencium Hajar Aswad dan menyentuhnya atau memberi isyarat padanya, itu semua adalah bentuk ibadah pada Allah, bukan menyembah batu tersebut “.

UMAR MENCIUM SAMBIL BERKOMENTAR
Umar bin Al Khattab r.a. ketika mencium Hajar Aswad. beliau berkata : “ Memang aku tahu bahwa engkau hanyalah batu, tidak dapat mendatangkan manfaat atau bahaya, jika bukan karena aku melihat Nabi s.a.w menciummu aku tentu tidak akan menciummu .  ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ’Utsaimin ditanya : “ Apakah hikmah mencium hajar aswad itu adalah tabarruk (mencari berkah) ? ”, beliau menjawab : Hikmah thawaf telah dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. dengan sabdanya : “ Sesungguhnya Thawaf di Ka’bah, Sa’i di antara Shafa dan Marwah dan melontar jumroh itu dijadikan untuk menegakkan dzikrullah ( Berdzikir kepada Allah ) ”.

MENCIUM SEKEDAR ITIBA’
Mencium Hajar Aswad tidak ada hubungan secara khusus antara dia dengan hajar aswad, selain hanya beribadah kepada Allah semata dengan mengagungkan Nya dan mencontoh Rasulullah s.a.w., sebagaimana ditegaskan oleh Amirul Mu’minin Umar bin Khattab r.a. ketika mencium hajar aswad.

PEMAHAMAN KELIRU
Adapun dugaan bahwa mencium hajar aswad untuk mendapat berkah adalah pemahaman yang tidak mempunyai dasar, sedangkan yang dinyatakan oleh sebagian kaum Zindiq (kelompok sesat) bahwa thawaf di Baitullah itu sama halnya dengan thawaf di kuburan para wali dan merupakan penyembahan terhadap berhala, hal itu merupakan kezindikan (kekufuran), sebab kaum Muslimin tidak melakukan thawaf kecuali atas dasar perintah Allah, sedangkan apa saja yang perintahkan Allah, maka melaksanakannya merupakan ibadah kepada Nya.

RENOVASI KA’BAH
Ketika Muhammad berusia tiga puluh lima tahun ( belum menjadi nabi ). Makkah dilanda banjir besar meluap sampai ke Masjidil Haram. Orang orang Quraisy khawatir karena akan meruntuhkan Ka’bah. Selain itu bangunan Ka’bah dulunya belum beratap, tingginya hanya 9 hasta. Hal Ini menyebabkan orang begitu mudah memanjatnya dan mencuri barang barang berharga yang ada di dalamnya.
Karena itu bangsa Quraisy sepakat memperbaikinya dengan terlebih dahulu merobohkannya. Untuk perbaikan Ka’bah, orang orang Quraisy hanya menggunakan harta yang halal saja, tidak menerima harta dari hasil melacur, riba dan hasil perampasan. Di awal perbaikan mereka takut merobohkannya, akhirnya Al Walid bin Al Mughirah Al Makhzumy bangkit mengawali perobohan. Setelah me
lihat tidak ada hal buruk yang terjadi pada Al Walid, orang orang Quraisy mulai ikut merobohkan sampai ke bagian rukun Ibrahim. Renovasi dipimpin seorang arsitek bangsa Romawi bernama Baqum.

SAYEMBARA MELETAKKAN HAJAR ASWAD
Ketika pembangunan sampai pada bagian Hajar Aswad, orang  Quraisy berselisih tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula, mereka berselisih sampai empat atau lima hari. Perselisihan hampir menyebabkan pertumpahan darah. Abu Umayyah bin Al Mughirah Al Makhzumi kemudian memberikan saran agar menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali lewat pintu masjid, usul ini disepakati

NABI MUHAMMAD TAMPIL
Ternyata yang pertama kali lewat pintu masjid adalah Rasulullah s.a.w.. Orang orang Quraisy pun ridha. Rasulullah kemudian menyarankan mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad  diletakkan di tengah tengannya. Kemudian beliau meminta seluruh pemuka kabilah memegang ujung ujungnya, kemudian Rasulullah s.a.w. meletakkan Hajar Aswad tersebut ditempat semula.

PERNAH PECAH DISATUKAN KEMBALI
Hajar Aswad ( Batu  hitam ), dahulu berbentuk bongkahan. Namun   sete
lah terjadinya penjarahan yang terjadi pada tahun 317H pada masa pemerintahan al Qahir Billah Muhammad bin al Mu’tadhid dengan cara mencongkel dari tempatnya, Hajar Aswad kini menjadi delapan bongkahan kecil, batu ini berada di
sisi selatan Ka’bah.
Hajar Aswad sempat mengalami kerusakan fatal, juga pernah pecah oleh batu yang ditembakkan oleh ketepel saat terjadi penyerangan Mekah oleh Umayyad. Kemudian pecahan pecahan disatukan kembali oleh Abdullah Ibnu Zubayr menggunakan perak. Pada tahun 930  pernah dicuri kaum Qarmati dan dibawa ke Bahrain. 
Daya tarik Ka’bah begitu luar biasa, sehingga yang datang ke Mekkah pada umumnya akan menangis terharu melihatnya, begitu hebat kekuasaan Allah pada tuntunan yang disyariatkan Nya, Allahu akbar !.                       

BATU TERTUA BISA MENGAMBANG
Penelitian lain mengungkapkan bahwa Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di  Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut, pihak musium mengatakan : bongkahan batu batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

BERASAL  DARI SYURGA
Hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari syurga. Asalnya  putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : Hajar aswad turun dari Syurga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( H.R. Tirmidzi )
Batu mulia ini di hari kiamat akan berbicara sebagaimana dikisahkan dalam hadits.            Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : Demi Allah Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan dia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar benar menyentuhnya ”. ( H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad )

BEGITU NAMPAK KEKUASAANNYA
Ternyata kota Mekkah memiliki tanda bukti kebesaran Allah dan kebenaran agama Islam, dengan adanya Ka’bah yang merupakan bangunan rumah ibadah tertua dengan hajar Aswadnya, sehingga kaum Muslimin pada berkunjung kesana guna melaksanakan rukun Islam ke lima, yakni  ibadah haji.
Karena nikmatnya beribadah disana, lebih lebih merupakan tempat mustajabnya do’a, maka jangan heran bila banyak yang sering beribadah umrah.
Semoga kaum Muslimin diberikan kesempatan mengunjunginya, Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar