JANGAN MERAMPAS HAK !
“ Sesungguhnya orang orang yang menukar
janji ( nya
dengan )
Allah dan sumpah sumpah mereka dengan harga yang
sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian ( pahala ) di akhirat dan
Allah tidak akan berkata kata dengan mereka dan tidak
akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak ( pula ) akan mensucikan
mereka,
bagi mereka adzab
yang pedih “. ( Q.S. Ali Imran 77 )
Lantaran terlampau cintanya
terhadap harta, banyak manusia pada lupa dan terlena dalam memperolehnya,
padahal harta tidak kekal keberadaannya !. Sehingga segala cara ditempuhnya,
yang penting berhasil, yang penting kaya !. Akibat ulahnya banyak orang dibuat
sengsara akibat kedzalimannya. Begini akibat bila memperturutkan nafsu belaka.
Padahal bila tahu akibatnya betapa berat resiko yang bakal diterimanya pada
hari kiamat kelak.
FATAL
Karena begitu hina dan dzalimnya
prilakunya sampai berakibat tidak
mendapat bahagian ( pahala ).
Artinya tidak memperoleh kebahagiaan sama sekali di akherat !. Bahkan
saking hinanya sampai Allah tidak akan
berkata kata
dan melihat kepadanya. Padahal
berjumpa dengan Allah di akherat kelak merupakan keindahan dan kebahagian yang
sangat luar bagi hamba Nya. Dan fatalnya lagi Allah tidak mensucikan (
menghapus dosanya ),
bahkan tragisnya lagi
dia mendapat adzab yang pedih ( masuk neraka ).
BERHARGANYA HAK
Begitu berharganya
kepemilikan harta bagi seorang Muslim yang diperoleh dengan cara halal, sampai
yang merampasnya dihukumi masuk neraka !. Biasanya guna memperkuat alibi dalam
merampas hak, dibumbui dengan sumpah, mengangkat saksi palsu, dengan sertifikat
atau kwitansi palsu yang diperolehnya dengan berbagai cara, bukankah uang
baginya merupakan segala galanya, sehingga “wani piro“ merupakan senjata
pamungkas baginya.
Padahal Nabi s.a.w. 14 abad
yang silam sudah mengingatkan dengan tegas tentang akibat merampas hak orang
Muslim :
Dari Abu Umamah r.a. katanya : “ Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Siapa yang
merampas hak orang Muslim dengan
sumpah, dia wajib masuk neraka dan haram baginya syurga “, kemudian seorang
laki laki bertanya : “ Sekalipun hanya sedikit ya Rasulullah ?, jawab beliau :
“ Sekalipun hanya seujung sikat gigi dari kayu arak ! “. ( H.R. Muslim )
MATI DALAM MURKA
ALLAH
Begitu
hinanya orang yang sembrono dalam mengumpulkan harta, sehingga dengan enaknya
merampas hak orang lain, bahkan dibumbuinya pula dengan sumpah palsu. Bila
keadaan ini berlangsung sampai dia menemui ajalnya, maka dia dalam kemurkaan Allah.
Dari Ibnu Mas’ud r.a. katanya : “ Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda
: “ Siapa yang bersumpah dengan sumpah palsu untuk untuk menguasai harta orang
lain, kemudian dia mati dalam sumpahnya itu, maka dia itu mati dalam murka Allah
“, kata Abdullah : “ Kemudian Rasulullah s.a.w. membacakan kepada kami ayat Al
Quran guna memperkuat sabda beliau itu : “ Sesungguhnya
orang orang
yang menukar janji ( nya dengan ) Allah dan sumpah sumpah mereka dengan
harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian ( pahala ) di akhirat dan
Allah tidak akan berkata kata dengan mereka dan tidak
akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak ( pula ) akan mensucikan
mereka,
bagi mereka adzab
yang pedih ( Q.S.
Ali Imran 77 ) “. ( H.R. Muslim )
KISAH DI ZAMAN
NABI
Di zaman
Rasulullah s.a.w. pernah terjadi dua orang yang bertikai masalah tanah, dimana
yang merampas bersikukuh dan dengan beraninya ber sumpah bahwa dia yang
memiliki dan menggarap tanah tersebut. Si pemilik tanah tidak punya bukti atas
kepemilikan tanahnya. Akhirnya memutuskan untuk menyumpahnya.
Dari
‘Al Qomah bin Wail dari bapaknya katanya : “ Ada seorang laki laki dari
Hadramaut dan seorang lagi Kindah, keduanya datang kepada Nabi s.a.w. orang
Hadramaut berkata : “ Orang ini merampas tanahku yang kuwarisi dari bapakku “,
kata orang Kindah : “ Tanah itu adalah milikku yang kutanami dengan tanganku.
Dia tidak berhak atas tanah itu “. Tanya Rasulullah s.a.w. kepada orang
Hadramaut : “ Adakah anda mempunyai bukti ? “, jawabnya : “ Tidak “, sabda
Rasulullah s.a.w. : “ Jika demikian orang Kindah itu ( terdakwa ) harus
disumpah, anda boleh pegang sumpahnya “. Kata orang Hadramaut : “ Orang Kindah
ini jahat, dia tidak perduli walaupun dia disumpah, bahkan dia tidak tahu malu
! “. Jawab Rasulullah s.a.w. : “ Tidak ada jalan lain bagi anda kecuali
memegang sumpahnya “. Setelah bersumpah orang Kindah itu pergi. Setelah itu
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Jika dia bersumpah dengan sumpah palsu karena
hendak menguasai harta milik orang lain ( merampas ), maka dia mati dalam murka
Allah ! “. (H.R. Muslim) Dari kasus tersebut akhirnya
Nabi s.a.w. bersabda : “Jika dia bersumpah dengan sumpah palsu
karena hendak menguasai harta milik orang lain ( merampas ), maka dia mati
dalam murka Allah ! “.
KASUS
SAAT INI
Karena lemahnya dalam
memahami agama dan demi cintanya kepada harta, sehingga banyak yang sembrono
dalam mengejarnya.
Banyak kasus terjadi dalam sewa
menyewa rumah, dimana si penyewa sudah puluhan tahun bahkan saking lamanya
sampai turun menurun kepada anaknya. Namun ketika si pemilik rumah akan
menjualnya, apa yang terjadi ?, justru si penyewa minta jatah, minta pesangon,
bahkan minta sampai separuh dari harga rumah, bayangkan betapa dzalim sikapnya.
Mestinya dia harus berterima kasih
telah menyewa rumah selama puluhan tahun. Pantaskah masih minta uang pesangon
dan sebagainya ?.
TANAH TAK MAU
MENERIMA JASADNYA
Begitu hinanya menyerobot atau mempermainkan masalah tanah, sehingga banyak kasus terjadi
ketika matinya tanah tidak mau menerimanya, artinya mayatnya sulit dimasukkan
kedalam liang lahat kuburnya !.
Seorang jama'ah berkisah kepada kami, ketika dia mengubur jenazah tetangganya terjadi keanehan, dimana jenazah tidak bisa masuk keliang lahat mungkin karena kurang panjang menggalinya, kemudian liang digali agar lebih panjang lagi, namun .......ternyata jenazah tetap tidak bisa masuk. Walau penggalian dilakukan sampai tiga kali tetap saja jenazah sulit masuk !.
Akhirnya diputuskan jenazah dipaksa masuk keliang lahat dengan cara ditekan sampai terdengar bunyi : "Krreeek", mengerikan memang !.
Akhirnya kami menanyakan tentang amal apa yang diperbuat almarhum semasa hidupnya ?, jama'ah saya menjawab bahwa semasa hidup almarhum suka menggeser tanah bagian belakang rumahnya, sehingga tanah tetangga sebelahnya menjadi berkurang.
Akhirnya diputuskan jenazah dipaksa masuk keliang lahat dengan cara ditekan sampai terdengar bunyi : "Krreeek", mengerikan memang !.
Akhirnya kami menanyakan tentang amal apa yang diperbuat almarhum semasa hidupnya ?, jama'ah saya menjawab bahwa semasa hidup almarhum suka menggeser tanah bagian belakang rumahnya, sehingga tanah tetangga sebelahnya menjadi berkurang.
SYAHID MEMPERTAHANKAN HAK
Begitu tinggi martabat
memiliki harta dengan cara halal, sampai sampai dalam mempertahankannya
dihukumi mati syahid !.
Dari Abu Huairah r.a. katanya : “ Seorang laki laki datang kepada
Rasulullah s.a.w. : “ memudian bertanya : “ Ya Rasulullah bagaimana pendapat
anda jika seseorang datang hendak merampas hartaku ? “, jawab Rasulullah s.a.w.
: “ Jangan diberikan pertahankan ! “. Dia berkata : “ Jika dia hendak
membunuhku ? “, jawab Rasulullah s.a.w. : “ Bunuh pula dia ! “, dia berkata : “
Bagaimana jika aku yang terbunuh ? “, jawab beliau : “ Engkau mati syahid ! “.
Dia berkata : “ Bagaimana jika dia yang terbunuh ? “, jawab Nabi s.a.w. : “ Dia
masuk neraka ! “. ( H.R. Muslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar