Kamis, 21 April 2016


JANGAN MERAMPAS HAK !

          Sesungguhnya orang orang yang menukar janji ( nya dengan ) Allah dan sumpah sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian ( pahala ) di akhirat dan Allah tidak akan berkata kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak ( pula ) akan mensucikan mereka, bagi mereka adzab yang pedih. ( Q.S. Ali Imran 77 )

Lantaran terlampau cintanya terhadap harta, banyak manusia pada lupa dan terlena dalam memperolehnya, padahal harta tidak kekal keberadaannya !. Sehingga segala cara ditempuhnya, yang penting berhasil, yang penting kaya !. Akibat ulahnya banyak orang dibuat sengsara akibat kedzalimannya. Begini akibat bila memperturutkan nafsu belaka. Padahal bila tahu akibatnya betapa berat resiko yang bakal diterimanya pada hari kiamat kelak.

FATAL
Karena begitu hina dan dzalimnya prilakunya sampai berakibat tidak mendapat bahagian ( pahala ). Artinya tidak memperoleh kebahagiaan sama sekali di akherat !. Bahkan saking hinanya sampai Allah tidak akan berkata kata dan melihat kepadanya. Padahal berjumpa dengan Allah di akherat kelak merupakan keindahan dan kebahagian yang sangat luar bagi hamba Nya.  Dan fatalnya lagi Allah tidak mensucikan ( menghapus dosanya ), bahkan tragisnya lagi dia mendapat adzab yang pedih ( masuk neraka ).                               

BERHARGANYA HAK
Begitu berharganya kepemilikan harta bagi seorang Muslim yang diperoleh dengan cara halal, sampai yang merampasnya dihukumi masuk neraka !. Biasanya guna memperkuat alibi dalam merampas hak, dibumbui dengan sumpah, mengangkat saksi palsu, dengan sertifikat atau kwitansi palsu yang diperolehnya dengan berbagai cara, bukankah uang baginya merupakan segala galanya, sehingga “wani piro“  merupakan senjata pamungkas baginya.      
Padahal Nabi s.a.w. 14 abad yang silam sudah mengingatkan dengan tegas tentang akibat merampas hak orang Muslim :   
Dari Abu Umamah r.a. katanya : “ Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Siapa yang merampas hak orang Muslim dengan sumpah, dia wajib masuk neraka dan haram baginya syurga “, kemudian seorang laki laki bertanya : “ Sekalipun hanya sedikit ya Rasulullah ?, jawab beliau : “ Sekalipun hanya seujung sikat gigi dari kayu arak ! “.  ( H.R. Muslim )   

MATI DALAM MURKA ALLAH
Begitu hinanya orang yang sembrono dalam mengumpulkan harta, sehingga dengan enaknya merampas hak orang lain, bahkan dibumbuinya pula dengan sumpah palsu. Bila keadaan ini berlangsung sampai dia menemui ajalnya, maka  dia dalam kemurkaan Allah.            
Dari Ibnu Mas’ud r.a. katanya  : “ Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Siapa yang bersumpah dengan sumpah palsu untuk untuk menguasai harta orang lain, kemudian dia mati dalam sumpahnya itu, maka dia itu mati dalam murka Allah “, kata Abdullah : “ Kemudian Rasulullah s.a.w. membacakan kepada kami ayat Al Quran guna memperkuat sabda beliau itu : “ Sesungguhnya orang orang yang menukar janji ( nya dengan ) Allah dan sumpah sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian ( pahala ) di akhirat dan Allah tidak akan berkata kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak ( pula ) akan mensucikan mereka, bagi mereka adzab yang pedih ( Q.S. Ali Imran 77 ) “. ( H.R. Muslim )

KISAH DI ZAMAN NABI
Di zaman Rasulullah s.a.w. pernah terjadi dua orang yang bertikai masalah tanah, dimana yang merampas bersikukuh dan dengan beraninya ber sumpah bahwa dia yang memiliki dan menggarap tanah tersebut. Si pemilik tanah tidak punya bukti atas kepemilikan tanahnya. Akhirnya memutuskan untuk menyumpahnya.
Dari ‘Al Qomah bin Wail dari bapaknya katanya : “ Ada seorang laki laki dari Hadramaut dan seorang lagi Kindah, keduanya datang kepada Nabi s.a.w. orang Hadramaut berkata : “ Orang ini merampas tanahku yang kuwarisi dari bapakku “, kata orang Kindah : “ Tanah itu adalah milikku yang kutanami dengan tanganku. Dia tidak berhak atas tanah itu “. Tanya Rasulullah s.a.w. kepada orang Hadramaut : “ Adakah anda mempunyai bukti ? “, jawabnya : “ Tidak “, sabda Rasulullah s.a.w. : “ Jika demikian orang Kindah itu ( terdakwa ) harus disumpah, anda boleh pegang sumpahnya “. Kata orang Hadramaut : “ Orang Kindah ini jahat, dia tidak perduli walaupun dia disumpah, bahkan dia tidak tahu malu ! “. Jawab Rasulullah s.a.w. : “ Tidak ada jalan lain bagi anda kecuali memegang sumpahnya “. Setelah bersumpah orang Kindah itu pergi. Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Jika dia bersumpah dengan sumpah palsu karena hendak menguasai harta milik orang lain ( merampas ), maka dia mati dalam murka Allah ! “. (H.R. Muslim)                                                      Dari kasus tersebut akhirnya Nabi s.a.w. bersabda : “Jika dia bersumpah dengan sumpah palsu karena hendak menguasai harta milik orang lain ( merampas ), maka dia mati dalam murka Allah ! “.              

KASUS SAAT INI
Karena lemahnya dalam memahami agama dan demi cintanya kepada harta, sehingga banyak yang sembrono dalam mengejarnya.
Banyak kasus terjadi dalam sewa menyewa rumah, dimana si penyewa sudah puluhan tahun bahkan saking lamanya sampai turun menurun kepada anaknya. Namun ketika si pemilik rumah akan menjualnya, apa yang terjadi ?, justru si penyewa minta jatah, minta pesangon, bahkan minta sampai separuh dari harga rumah, bayangkan betapa dzalim sikapnya.
Mestinya dia harus berterima kasih telah menyewa rumah selama puluhan tahun. Pantaskah masih minta uang pesangon dan sebagainya ?.

TANAH TAK MAU MENERIMA JASADNYA
Begitu hinanya menyerobot atau mempermainkan masalah tanah, sehingga banyak kasus terjadi ketika matinya tanah tidak mau menerimanya, artinya mayatnya sulit dimasukkan kedalam liang lahat kuburnya !.
Seorang jama'ah berkisah kepada kami, ketika dia mengubur jenazah tetangganya terjadi keanehan, dimana jenazah tidak bisa masuk keliang lahat mungkin karena kurang panjang menggalinya, kemudian liang digali agar lebih panjang lagi, namun .......ternyata jenazah tetap tidak bisa masuk. Walau penggalian dilakukan sampai tiga kali tetap saja jenazah sulit masuk !.
Akhirnya diputuskan jenazah dipaksa masuk keliang lahat dengan cara ditekan sampai terdengar bunyi : "Krreeek", mengerikan memang !.
Akhirnya kami menanyakan tentang amal apa yang diperbuat almarhum semasa hidupnya ?, jama'ah saya menjawab bahwa semasa hidup almarhum suka menggeser tanah bagian belakang rumahnya, sehingga tanah tetangga sebelahnya menjadi berkurang.

SYAHID MEMPERTAHANKAN HAK
Begitu tinggi martabat memiliki harta dengan cara halal, sampai sampai dalam mempertahankannya dihukumi mati syahid !.
Dari Abu Huairah r.a. katanya : “ Seorang laki laki datang kepada Rasulullah s.a.w. : “ memudian bertanya : “ Ya Rasulullah bagaimana pendapat anda jika seseorang datang hendak merampas hartaku ? “, jawab Rasulullah s.a.w. : “ Jangan diberikan pertahankan ! “. Dia berkata : “ Jika dia hendak membunuhku ? “, jawab Rasulullah s.a.w. : “ Bunuh pula dia ! “, dia berkata : “ Bagaimana jika aku yang terbunuh ? “, jawab beliau : “ Engkau mati syahid ! “. Dia berkata : “ Bagaimana jika dia yang terbunuh ? “, jawab Nabi s.a.w. : “ Dia masuk neraka ! “.  ( H.R. Muslim )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar