BAHAYA SYIRK !
“Ingatlah hanya
kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang
orang
yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) : "Kami tidak
menyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat dekatnya"…….”. (Q.S.
Az Zumar (39) : 3)
Lantaran
keimanan yang lemah, sehingga dalam beribadah masih saja mencari cara lain yang
lebih sreg, nampak lebih dekat, lebih mantap. Maka dicarilah jalan pintas
dengan mencari cara yang justru jauh menimpang dari tuntunan !. Itulah akibat
bila hawa nafsu jadi patokan, bukan keimanan yang berdasar tuntunan.
Padahal
pada firman diatas Allah degan tegas mengingatkan : “……Dan orang
orang
yang mengambil pelindung selain Allah (berkata)
: "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat dekatnya…….".
KARENA KURANG PUAS (TIDAK MANTAP)
Lantaran
terdorong hawa nafsunya belaka (bukan keimanan), mereka masih saja merasa
kurang puas beribadah kepada Allah (yang tidak nampak ujudnya), maka dicarilah
cara agar lebih puas, lebih nampak dengan alasan untuk mendekatkan diri : "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat dekatnya…….". Maka dicarilah
jalan pintas dengan aktif menziarahi kubur orang orang ‘alim / wali dll, dengan
harapan agar mendapat barokah atau membantu dalam memohon ampunan.
HAKEKAT ZIARAH KUBUR
Pada
hakekatnya ziarah kubur merupakan tuntunan, karena Nabi s.a.w. bersabda :
“Ziarahlah kubur agar kamu ingat mati !”.
Dengan demikian berziarah kubur bertujuan agar mengigat kematian, dengan
tujuan agar bisa memperbanyak amal sebagai bekal ke akherat nanti !.
SALAH NIAT
Namun
bila salah niat, berziarah agar mendapat barokah dan bantuan ampunan dari
almarhum, maka jelas makin jauh dari tuntunan. Bukankah Dzat Yang Mutlak
Memberi Barokah dan Ampunan hanya Allah semata !.
AGAR BERIBADAH DENGAN IKHLAS
Maka dalam
beribadah agar semata mata hanya memurnikan taat kepada Allah semata (ikhlash).
Jangan memakai perantara (kuburan dll) !.
Katakanlah
:
"Sesungguhnya aku diperintahkan supaya beribadah
kepada Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan)
agama”. (Q.S.
Az Zumar (39) : 11)
MERASA JAUH DARI ALLAH ?
Lantaran
lemahnya keimanan, sehingga masih merasa jauh dengan Allah dan menganggap para
wali dekat dengan Allah, apa salahnya bila memakai perantara (wasilah) kuburnya
untuk meminta barokah dan minta pertolongan, agar memintakan ampun kepada
Allah.
PADAHAL ALLAH DEKAT !
Padahal
Allah berfirman : “Dan apabila hamba
hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) : “Bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdo’a
apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 186)
MENGAKUI
ADANYA ALLAH
Anehnya mereka yang beribadah
secara syirik (memakai perantara dalam beribadah (mengkultuskan kuburan dll),
ketika ditanya mereka mengakui adanya Allah Yang Menciptakan langit dan bumi !.
“Dan sungguh jika kamu
bertanya kepada mereka : "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi ?",
niscaya mereka menjawab : "Allah".....”. (Q.S. Az Zumar
(39) : 38)
ALLAH
MAHA KUASA !
Katakanlah : "Maka terangkanlah
kepada Ku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak
mendatangkan kemudharatan kepada Ku, apakah berhala berhalamu itu dapat
menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi Rahmat kepada
Ku. Apakah mereka dapat menahan rahmat Nya
?.
Katakanlah :
"Cukuplah Allah bagiku". Kepada
Nyalah bertawakkal orang orang
yang berserah diri”. (Q.S.
Az Zumar (39) : 38)
INGIN MENEBUS
Lantaran
rasa menyesalnya karena perbuatan dosanya, maka ketika kelak menghadap kepada
Allah, sampai sampai ingin menebus kesalahannya walau dengan harta
sepenuh bumi.
“Dan sekiranya orang orang
yang dzalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu
besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang
buruk pada hari kiamat dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang
belum pernah mereka perkirakan”.
(Q.S. Az Zumar (39) : 47)
BERWAJAH
HITAM
Karena kesombongan dan
keburukan amalnya, sampai kelak ketika di bangkitkan di hari qiamat berwajah
hitam.
“Dan pada hari kiamat kamu akan
melihat orang orang
yang berbuat dusta
terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada
tempat bagi orang orang
yang menyombongkan diri ?”. (Q.S. Az Zumar (39) : 60)
AMALNYA HAPUS
Betapa
ruginya bagi yang beribadah namun masih menyekutukan Allah, karena dalam beribadah
masih memakai perantara (kuburan dll). Sehingga berakibat semua amalnya
dihapus !.
“Dan
sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu : "Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang
orang
yang merugi”.
(Q.S. Az Zumar (39) : 65)
AKIBAT TERPEDAYA TIPUAN SETAN
Karena
pandainya tipuan setan dan anteknya (orang ngerti, orang sakti, dukun dll),
sehingga banyak yang tergelincir kepada kesyirikan, bahkan kelak setan berlepas
diri !. “Dan
berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan
:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.
Sekali kali tidak ada kekuasaan
bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi
seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah
dirimu sendiri. Aku
sekali kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang
orang
yang dzalim
itu mendapat siksaan yang pedih”. (Q.S.
Ibrahim (14) : 22)
YANG BERTAQWA TIDAK DISENTUH NERAKA
Betapa
beruntungnya yang berpegang dengan kokoh dalam ketaqwaan, sehingga kelak diselamatkan Allah dari siksa neraka dan
terlepas dari duka cita. “Dan Allah menyelamatkan orang
orang
yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh adzab (neraka dan tidak
pula) mereka berduka cita”. (Q.S.
Az Zumar (39) : 61)
DIPERSILAHKAN MASUK SYURGA
“Dan orang
orang
yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong
rombongan
(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu pintunya
telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya : "Kesejahteraan
(dilimpahkan) atasmu, berbahagialah
kamu. Maka masukilah syurga ini !, sedang kamu kekal di dalamnya". (Q.S.
Az Zumar (39) : 73)
Semoga Allah selalu
memberikan hidayah Nya, agar tidak terjerumus kedalam kesyirikan, Amiin.
KEYAKINAN GANDA
Orang
Quraisy dulu meskipun menyembah berhala (Latta, Uzza, Manat), tetapi masih
mempercayai adanya Allah.
Katakanlah :
“Kepunyaan
siapakah bumi ini dan semua yang ada padanya jika kamu mengetahui ?”. Mereka akan menjawab : “Kepunyaan Allah……..”. (Q.S. Al Mu’minun (23) : 84-89).
Mereka bahkan tidak meyakini
bahwa berhala Latta, Uzza, Manat yang menciptakan, memberi rizki, atau yang
menguasai alam semesta.
Berhala berhala tersebut (berasal dari nama hamba yang
sholih, ketika wafat kemudian dibuat patung) hanya dijadikan sebagai sarana
taqorrub (mendekat) kepada Allah.
"Kami tidak menyembah mereka
melainkan
supaya mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat dekatnya"…….”. (Q.S.
Az Zumar (39) : 3)
Mereka beriman kepada adanya Allah, tetapi masih juga menyekutukan Allah. Kemudian Allah
menepis dengan firman Nya : “Dan sebagian besar dari mereka tidak
beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan
lain)”. (Q.S. Yusuf (12) : 106).
Kondisi saat ini lebih
parah dari kaum musyrikin di zaman Rasulullah s.a.w. karena disamping beribadah kepada selain Allah
Ta’ala (kesyirikan dalam hal ke Tuhanan) mereka juga menyekutukan Allah Ta’ala dalam masalah amalan).
Bukankah
saat ini masih ada yang mempercayai bahwa “Dewi Sri” yang menyuburkan tanah
sehingga menjadikan panen padi berlimpah, bahkan masih banyak juga dikalangan umat Islam.
Sehingga di saat tertentu, membuat “persembahan / jamuan” sebagai
ungkapan rasa terima kasih.
Dengan
demikian dalam kasus ini terjadi dua kesyirikan :
Pertama : Meyakini adanya Tuhan
lain selain Allah (Dewi Sri, Nyi Roro
Kidul)
Kedua : Melakukan ritual yang jauh menyimpang dari tuntunan
agama.
(menyajikan tumbal
untuk Nyi Roro Kidul, berupa sembelihan kepala
kerbau kemudian dilarung ke Laut. Ketika usai panen, mengadakan selamatan untuk Dewi
Sri sebagai ungkapan rasa syukurnya).
Padahal sebagai hamba Allah,
seharusnya segala aktifitasnya hanya diperuntukkan bagi Allah : ”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam”. (Q.S. Al An’am (6) : 162).
Semoga Allah menjauhkan kita dari kesyirikan, Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar