Senin, 20 Januari 2020



HUKUM MEMPERCAYAI RAMALAN

“Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)”. (Q.S. Jin (72) : 9)

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan sebagian masyarakat, lebih lebih menjelang akhir tahun adalah ramal meramal. Maka umat islam perlu memahami agar tidak terjebak kedalam dosa besar yang menyesatkan !.
Urusan akan datang merupakan hal ghoib, Hal ghoib hanya Allah yang Maha Tahu.  Sebagaimana firman Nya :       “Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorangpun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghoib kecuali Allah saja…….”. (Q.S.  An Naml (27) : 65)


PENGERTIAN RAMALAN

Ramalan artinya memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang dengan pendapat atau perkiraan manusia.

MACAM RAMALAN
Ramalah terdiri dari 2 macam : 1. Berdasar ilmu pengetahuan dan 2. Bersumber dari Setan (Jin kafir).

1.RAMALAN ILMIAH
Ramalan ini berasal dari perkiraan yang berbasiskan ilmu pengetahuan atau keilmiahan. Ramalan seperti ini diperbolehkan. Allah sendiri memberikan perintah untuk mengikuti pengetahuan bukan hawa nafsu        Contoh ramalan ilmiah : Prediksi turunnya hujan berdasar (berdasar kilimatologi), Prediksi kelahiran bayi, Prediksi kondisi kesehatan, Prediksi tentang keadaan ekonomi, Prediksi karakteristik suatu benda atau alam.
Prediksi semacam ini bersifat nyata, ilmiah bukan ghoib. Berdasar sunnatullah (ketetapan Allah yang tidak pernah berubah) , oleh karena itu  hukum nya boleh, karena bersifat rational. “……..dan kamu sekali kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. (Q.S. Al Ahzab (33) : 62)
Dengan memperhatikan ketetapan Allah yang tidak pernah berubah ini, maka lahirlah bermacam ilmu : Fisika (tentang sifat benda), Klimatologi (tentang iklim),

2.RAMALAN DARI JIN
Ramalan berasal dari jin, yang diageni para dukun (orang pintar, orang ngerti, orang sakti)  hukumnya jelas kharam !. Karena mereka bekerja sama  dengan Jin :  “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki laki di antara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Q.S. Jin (72) : 6)
Dari firman tersebut jelas kekharamannya, karena mereka pasti terjerumus kedalam dosa dan kesalahan !. Bukankah mereka pasti melakukan ritual ritual menyesatkan yang didalangi setan ?! : Puasa pati geni, Puasa ngrowot, Puasa nowo, Menzinahi beberapa gadis.dan ritual lain yang menambah dosa dan kesalahan !.

BERSEKUTU DENGAN JIN BERBAHAYA !
Meminta perlindungan kepada jin jelas beresiko dosa dan kesalahan !, apalagi di akhir ayat tersebut Allah mengingatkan : “…….maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. (Q.S. Jin (72) : 6). Akankah sebagai orang yang beriman, firman tersebut diingkari ?!.           

MENGAPA BISA TERKECOH PADA RAMALAN ?
Karena licinnya tipuan Jin (setan), maka banyak manusia pada tertipu !. bukankah Iblis sudah bersumpah untuk menyesatkan manusia !!!.
“Iblis berkata : "Ya Tuhanku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya !”. (Q.S. Al Hijr (15) : 39)

BAGAIMANA BISA MERAMAL ?
Kemudian bagaimana para dukun bisa meramal ?, karena Jin dikaruniai Allah mempunyai kemampuan terbang ke langit, maka Jin mempergunakannya untuk mencuri berita ghoib yang ada di langit. Tetapi Allah menjaga langit dengan dengan lontaran api !.
“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan lontaran api.
Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan berita beritanya. Tetapi sekarang barangsiapa yang mencoba mendengar dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai lontaran api yang mengintai untuk membakarnya. Dan sungguh dengan adanya penjagaan tersebut kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. (Q.S. Jin (72) :  8-10)

HASIL CURIAN DIBERIKAN KEPADA TUKANG RAMAL
Namun terkadang sempat juga Jin dapat mencurinya, dengan izin Allah (untuk menguji manusia). 

RESIKO MEMPERCAYAI RAMALAN
Karena jelek dan hinanya ramal meramal, maka memiliki resiko : 

1. SHOLATNYA DITOLAK 40 MALAM !           
“Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepada tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 puluh malam”. (H.R. Muslim)

2.KAFIR TERHADAP AGAMA
Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu, kemudian membenarkan ucapan / berita yang mereka sampaikan, maka hukumnya adalah kufur / kafir terhadap Allah, berdasar sabda Nabi s.a.w. :Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal kemudian membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir terhadap agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w. (H.R. Ahmad dan al Hakim), dishahihkan al Hakim dan Syaikh al Albani.

3.HARAM HUKUMNYA !
Berdasar firman dan hadits tersebut diatas, jadi mendatangi dukun (orang pintar, orang ngerti, atau sakti) untuk meminta ramalan jodoh. ramalan nasib, ramalan rezeki.  ramalan kematian. ramalan pekerjaan, ramalan bintang dan sebangsanya. jelas hukumnya haram !.
Agar iman tak terkotori oleh amalan sesat, maka jauhi para peramal dan amalan yang tidak berdasar tuntunan dari Al Quran dan Al Hadits dan selalu meminta petunjuk Nya !.
Tunjukilah kami kejalan yang lurus”. (Q.S. Al Fatikhah (1) : 6)

RAMALAN BERASAL DARI CURIAN JIN

Peristiwa pencurian berita dari langit oleh para syaitan banyak terjadi di jaman Jahiliyah sebelum diutusnya Rasulullah s.a.w. adapun setelah diutusnya Rasulullah s.a.w. maka itu tidak bisa terjadi, karena Allah telah menjadikan bintang bintang sebagai penjaga langit dan pembakar para syaitan yang mencuri berita dari langit. (Para Jin itu berkata) : “Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu (sebelum diutusnya Rasulullah s.a.w.), dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita beritanya). Tetapi sekarang (setelah diutusnya Rasulullah s.a.w.) barangsiapa yang (mencoba) mendengar dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)”. (Q.S. al Jin (72) : 8-9).
 Bila berhasil mendapat khabar curian dari langit, kemudian disampaikan kepada para dukun. 
Rasulullah s.a.w. ketika ditanya tentang Al kuhhaan (para dukun), beliau s.a.w. menjawab : “Mereka adalah orang orang yang tidak punya arti (orang orang yang hina)”. Kemudian si penanya berkata : Sesungguhnya para dukun tersebut terkadang menyampaikan kepada kami suatu (berita) yang (kemudian ternyata) benar. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda : Kalimat (berita) yang benar itu adalah yang dicuri (dari berita di langit) oleh jin (syaitan), lalu dimasukkannya ke telinga teman dekatnya (dukun dan tukang sihir), yang kemudian mereka mencampuradukkan berita tersebut dengan seratus kedustaan. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Setelah mendapat kepuasan karena setan telah menyesatkan, kemudian dimasukkan ke neraka. Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Dia berfirman) : “Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah teman teman dekat mereka dari golongan manusia (para dukun dan tukang sihir) : “Ya Rabb kami sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan / manfaat dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman : “Neraka itulah tempat tinggal kalian, sedang kalian kekal didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. al An’aam (6) : 128).

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar