KEUTAMAAN & KEISTIMEWAAN DZIKIR
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda tanda bagi orang orang yang berakal, (yaitu)
orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata) : "Ya Tuhan Kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia sia,
Maha suci Engkau maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (Q.S. Ali Imron (3)
: 190-191)
Dzikir berasal dari kata dzakaro
artinya ingat, artinya aktif mengingat Allah. Dzikir hendaknya dilaksanakan
secara aktif setiap saat, dalam keadaan maupun situasi apapun, sebagaimana
firman Nya diatas.
PERINTAH
MEMPERBANYAK DZIKIR
Dzikir diperintah sebanyak dan seaktif
mungkin sebagaimana firman Nya : “Hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, dzikir sebanyak banyaknya. Dan bertasbihlah kepada Nya
diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi Rahmat kepadamu dan Malaikat Nya (memohonkan ampun untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang orang yang beriman”. (Q.S. Al Ahzab (33)
: 41-43)
HIKMAH DZIKIR :
Karena istimewanya dzikir, sehingga mempunya
banyak keutamaan diantaranya :
1.MEMBUAT
JIWA TENANG
Menurut sunnatullah (ketetapan Allah) jiwa akan
tenang jika dipakai dzikir (mengingat) kepada Allah. "Orang orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah, ketahuilah hanya
dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenang". (Q.S.Arra'd (13) : 28).
Betapa nikmat terasa bila jiwa terasa tenang, maka biasakan selalu
berdzikir.
2.BAGAI ORANG HIDUP
Begitu
tinggi dan pentingnya dzikir sampai Rasulullah s.a.w. menyampaikan perbandingan
(perumpamaan) bagai orang yang mati dan hidup. “Perumpamaan orang yang berdzikir, kepada Tuhan Nya
dengan orang yang tidak dzikir kepada TuhanNya, adalah bagaikan perumpamaan
orang yang hidup dengan orang yang mati". (H.R.
Bukhari)
3.DIINGAT
ALLAH
Karena istimewanya dzikir (mengingat Allah) sampai mempunyai hikmah
selalu diingati Allah. “Karena itu ingatlah kamu
kepada Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) Ku”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 152).
4.DISERTAI ALLAH
Begitu
utamanya dzikir sampai Allah menyertainya selama si hamba selalu berdzikir
(mengingat) kepada Nya. Dalam Hadits Qudsi disebutkan : “Allah Ta’ala
berfirman : “Aku akan bersama hamba Ku selama ia mengingat Ku dan kedua
bibirnya bergerak karena Aku”. (H.R. Baihaqi & Hakim).
5.DIKELILINGI
MALAIKAT, DIRAHMATI DAN DIINGAT ALLAH
Bahkan karena
mulianya bagi yang aktif berdzikir, sampai para Malaikatpun akan mengelilingi,
bahkan diselimuti rahmat dan Allah akan mengingatinya dihadapan makhluk yang
disisi Nya. Rasulullah bersabda :
“Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka
akan dikelilingi Malaikat, diselimuti Rahmat dan Allah akan mengingat mereka di
hadapan makhluk yang ada di sisi Nya”. (H.R. Bukhari).
6.MENDAPAT AMPUNAN DAN PAHALA BESAR
Begitu
besar manfaat dzikir sampai mendapat ampunan dan pahala yang besar. “Laki laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka
ampunan dan pahala yang besar”. (Q.S Al Ahzab (33) : 35).
7.DIAMPUNI
DAN KEBURUKANNYA DIGANTI KEBAIKAN
Dalam suatu majlis yang
selalu mengingat Allah (pengajian), mempunyai nilai tinggi disisi Nya, sehingga
para Malaikat berseru bahwa mereka telah
diampuni dan keburukannya diganti dengan kebaikan kebaikan. “Tiada
suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu
mereka tidak menginginkan apa pun selain diri Nya, melainkan penghuni langit
akan berseru kepada mereka : “Bangkitlah kalian telah diampuni. Keburukan
keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan kebaikan”. (H.R. Ahmad).
DZIKIR
MELIPUTI :
1.Berfikir dan merenungi
ciptaan Nya. 2. Mengembalikan dan mengingat Allah setiap : Melihat, mendengar,
merasa, mencium dan meraba ciptaan Nya. 3. Membaca kalimat thoyyibah.
DALAM SEGALA
SITUASI
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan
shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri,
di waktu duduk dan di waktu berbaring”. (Q.S. An Nisa (4) : 103). Dalam mengaktifkan
dzikir, perlu dimulai dengan melatih dan membiasakan dalam kehidupan sehari
hari, dari latihan ini akan membuahkan kebiasaan, jika sudah terbiasa akan
terasa nyaman dan nikmat dibuatnya.
BAHAYA
MELUPAKAN ALLAH :
Karena pentingnya
dzikir, maka jangan sampai melupakannya karena akan berakibat :
1.DILUPAKAN PADA DIRINYA
Betapa bahayanya melupakan Allah,
sehingga Allah akan melupakan pada dirinya. Bukankah banyak kasus bunuh diri,
mengapa ini bisa terjadi ?. ini jelas akibat lupa kepada Allah, sehingga
jiwanya resah, tertekan, stress, bahkan sampai lupa diri dan…..tega mengakhiri,
dengan jalan membunuh dirinya sendiri !!!. “Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang orang yang fasik”. (Q.S. Al Hasyr (59) : 19)
2.KEHIDUPAN SEMPIT, DI AKHERAT BUTA
Yang
melupakan Allah akan mengalami kehidupan sempit, apalagi ketika mengalami
kesuitan, kebuntuan, jiwanya makin tertekan, karena tak tahu kemana jalan
keluarnya, karena tak menemukan arah menurut tuntunan. Bahkan kelak di akherat akan
mengalami kebutaan !. Karena jiwanya buta, selalu melupakan Allah. “Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta". (Q.S. Thaha (20) : 124).
Agar bisa selalu aktif berdzikir, ada tuntunan do’a
yang diajarkan Nabi :
DO’A
AGAR SUKA DZIKIR, PANDAI BERSYUKUR DAN BAIK DALAM
BERIBADAH
“Wahai Mu’adz demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah aku
mencintaimu”, kemudian Nabi s.a.w. bersabda : “Aku
menasehatkan kepadamu wahai Mu’adz, janganlah engkau
tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan :
اللَّهُمَّ
أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Allahumma a’inni
‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik
(Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik
pada Mu)”. (H.R. Abu
Daud, An Nasai dan Ahmad). Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih.
HIKMAH MENGAMALKAN DZIKIR PAGI DAN PETANG
Kisah ini disampaikan guru Qur`an Doktorah Raawiyah, beliau berkisah yang terjadi di Riyadh, tentang penculikan seorang gadis S.M.P. pekan lalu. Ba’da Dzuhur si gadis pulang sekolah, karena jarak sekolah dan rumahnya dekat, dia memilih jalan kaki, kebiasaan ini diketahui seorang pemuda, maka diculiklah gadis tersebut dan memasukkannya kebagasi mobil, kemudian menguncinya dan membawanya ke daerah Tsumamah.
Kemudian si pemuda membuka bagasi dengan
dengan kunci, tetapi bagasi tidak bisa terbuka. Sang pemuda putus harapan, sementara malam sudah datang. Dengan perasaan
takut sang pemuda memacu mobil ke bengkel berharap bisa menyelamatkan nyawa si gadis. Di bengkel hal yang sama terjadi,
Kemudian si pemuda memanggil polisi melaporkan
hal tersebut.
Oleh polisi
diputuskan agar bagasi dilubangi
dengan las, tapi juga tidak mampu melubangi bagasi. Maka semua sepakat memanggil seorang Syaikh. Oleh Syaikh bagasi dibacakan ayat ayat ruqyah, kemudian dibuka dengan kunci, Alhamdulillah bagasi langsung
terbuka. Dan didapati si gadis dalam keadaan selamat. Subhanallah tercengang semua dibuatnya.
Maka Syaikh
bertanya kepadanya : “Wahai anak perempuan ceritakan kepada kami apa yang telah
engkau lakukan sampai Allah menjagamu dengan penjagaan seperti ini ?”. Jawabnya
singkat : “Sesungguhnya
aku tidak pernah meninggalkan Dzikir Pagi dan Petang”. “Subhanallah, kami takjub dengan
kisah ini”. Nasehat Doktorah Raawiyah : “Lihat saudaraku bagaimana dzikrullah menjadi sebab
pertolongan Allah yang ajaib bagi hamba hamba Nya. Maka jangan pernah tinggalkan Dzikir pagi
dan petang sesibuk apapun kalian
”.
DZIKIR
PAGI DAN PETANG
. بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ
يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ
(Dengan nama Allah,
tidak akan memudhoroti segala sesuatu yang di bumi dan di langit. Dia lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
“Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut
sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan
ada bahaya yang tiba tiba yang memudharatkannya”. (H.R. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Al Hafizh Abu Thohir mengatakan hadits ini hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar