Kamis, 16 Januari 2020


KEUTAMAAN KALIMAT THOYYIBAH

“Hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak banyaknya dan bertasbihlah kepada Nya diwaktu pagi dan petang“.  (Q.S. Al Ahzab (33)  : 41-42) 

Mengingat Allah (dzikir) setiap saat merupakan tuntunan, bukankah Allah sebagai Dzat Maha Pencipta selalu mengurusi hamba Nya : “Allah tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur……”. (Q.S. Al Baqarah 255). Akankah Allah yang selalu perhatian dan selalu mengurus terhadap makhluk Nya ini pantas dilupakan ?.
Maka sebagai hamba yang dhoif (lemah) sangat pantas dan patut bila diperintah untuk selalu berdzikir (mengingat) kepada Nya !. 

AKTIFKAN DZIKIR SETIAP SAAT
Rasulullah saja walau sebagai seorang Nabi tetap aktif berdzikir, apalagi kita sebagai umatnya yang harus ittiba’ kepada beliau. Dari 'Aisyah r.a. berkata : "Rasulullah s.a.w. selalu berdzikir kepada Allah pada setiap saat". (H.R. Muslim)

JIWA JADI TENANG
Bukankah dengan dzikir akan menjadikan jiwa jadi tenang !.  “(yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. (Q.S. Ar Ra’d (13) : 28).                                                                                      
PERLU DILATIH (DIBIASAKAN)
Oleh karena itu mari mempergiat dzikir, agar jiwa makin tenang. Agar terbiasa ini perlu dilatih setiap saat : waktu berjalan, berkendaraan, waktu masak dan sebagainya, awalnya mungkin berat dan susah, tetapi jika sudah terbiasa jadi enak dan nyaman.   

BERMACAM KALIMAT DZIKIR :
1.DZIKIR PALING UTAMA
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
 LAA ILAAHA ILLAALLOOH
(Tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) kecuali Allah)
Dari Jabir r.a. berkata " Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : "Dzikir yang paling utama adalah : Laa ilaaha illalloh". (H.R. Atturmudzi)                                                                

UNTUK MEMBIMBING YANG AKAN WAFAT
Dari Abu Sa’id Al Khudry r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Bimbinglah orang yang akan meninggal dunia dengan ucapan : “Laa ilaaha illallaah “.(H.R. lim)                                                                                                                                                                                    
DIJAMIN SYURGA BAGI  YANG MAMPU MENGUCAPKAN DI AKHIR HAYATNYA
Dari Mu’adz r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang ahir ucapannya Laa ilaaha illallaah maka ia masuk syurga“.(H.R. Abu Dawud dan Al Hakim)

2.LEBIH BAIK  DARI YANG DISINARI MATAHARI
سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر
SUBHAANALLOH WALHAMDULILAAH WALAA ILAAHA ILLALLOH WALLOOHU AKBAR
(Allah Maha Suci  dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah  dan Allah Maha Besar)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda : "Sungguh bila aku  mengucapkan subhaanalloh walhamdulillaah walaa ilaaha illalloh walloohu akbar, itu lebih kusukai daripada segala apa yang disinari oleh matahari".  (H.R. Muslim)                           

3.RINGAN DI LISAN BERAT DI TIMBANGAN
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI SUBHAANALLOOHIL 'ADZIIM
(Maha Suci Allah dan segala Puji bagi Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung)
  Dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : "Ada dua kalimat yang ringan  dilidah berat dalam timbangan, serta disukai oleh Allah Dzat yang Maha Pemurah yakni subhaanallooh wabihamdihi subhaanalloohil 'adzim".  (H.R. Bukhari Muslim)

4.PERBENDAHARAAN SYURGA
لا حول ولا قوة إلا بالله
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
      (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan beserta Allah)
 Dari Abu Musa r.a. berkata : "Rasulullah saw. bersabda kepada saya : "Maukah kamu aku tunjukkan salah satu dari beberapa perbendaharaan syurga ?". Saya menjawab : "Mau wahai Rasulullah". Kemudian beliau bersabda : "yakni laa haula walaa quwwata illaa billaah“. (H.R. Bukhari dan Muslim)                                                                                                        

5.100 TASBIH BAGAI 1000 KEBAIKAN / DIAMPUNI 1000 DOSA
سبحان الله
SUBHAANALLOH
(Allah Maha Suci)
Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. berkata : "Ketika kami berada di hadapan Rasulullah s.a.w. , beliau bertanya : "Apakah masing masing di antara kamu sekalian tidak mampu untuk mengerjakan seribu kebaikan setiap hari ?". Kemudian salah seorang di antara kami yang sedang duduk menanyakan tentang bagaimana mungkin seorang dapat mengerjakan seribu kebaikan, beliau kemudian bersabda : "Seseorang yang membaca tasbih (subhaanalloh) 100 kali itu dituliskan baginya 1000 kebaikan atau dihapuskan baginya 1000 dosa".  (H.R. Muslim)  

6.ISTIGHFAR (MOHON AMPUN)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ
                                                               ASTAGHFIRULLOH
(Saya mohon ampun kepada Allah)
Ditanyakan kepada Al Auza'i dimana ia adalah salah seorang perawi hadits : "Bagaimana istighfar itu ?", Dia menjawab : "Yaitu membaca : “ Astaghfirulloh astaghfirulloh (Saya mohon ampun kepada Allah, saya mohon ampun kepada Allah)". (H.R. Muslim)

HIKMAH ISTIGHFAR         
Begitu tinggi nilai istighfar, sehingga memiliki keistimewaan : 1. Dilapangkan dari segala kesempitan, 2. Dimudahkan dari kesulitan, 3.Diberi rizki tanpa diduga duga. Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar maka Allah akan melapangkan segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya dan memberinya rizki yang tanpa diduga duga ". (H.R. Abu Dawud)
Betapa banyak karunia Allah diberikan dan telah kita nikmati, maka senyampang jiwa masih dikandung badan, maka perbanyak dan aktifkan dzikir dalam rangka mensyukuri karunia Nya.


HIKMAH AKTIF BERISTIGHFAR


Imam Ahmad bin Hambal (Imam Hambali) merupakan ulama yang mahsyur, suatu saat beliau sangat ingin pergi ke negeri Syam, padahal jaraknya cukup jauh dari kediamannya di Baghdad. Sesampai di Syam, berhenti  menunaikan salat dzuhur dan tidak ada yang mengenalinya.
Beliau menunggu di masjid hingga shalat Ashar. Setelah Ashar,  membaca Alquran untuk menunggu waktu Magrib dan Isya. Ketika malam, Imam Ahmad ingin tidur di  masjid tersebut. Namun penjaga masjid tidak mengizinkan“Wahai syaikh anda tidak boleh tidur disini, ini peraturan silahkan pergi !. Imam Ahmad menolak : “Saya musafir, saya ingin istirahat disini”. Sang penjaga menolak dan memintanya keluar, kemudian mengunci pintu masjid.
Setelah penjaga pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid. Tetapi sang penjaga kembali datang dan mengusirnya sambil mendorongnya ke jalan. Kemudian ada tukang roti yang rumahnya dekat  masjid. Tukang Roti memanggilnya : “Hai syaikh kemari beristirahatlah di tokoku”.   
Kemudian Iman Ahmad masuk. “Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko roti ku, dibelakang sana ada ruangan untuk istirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi !. Setelah masuk Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitasnya.
Satu hal yang menarik perhatian beliau, yakni ucapan dzikir dan istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal mengerjakan adonan rotinya. Setelah habis malam, Imam Ahmad ingin tidur beristirahat di masjid tersebut. Imam Ahmad kagum lalu bertanya : “Sejak kapan anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini ?”. Ia menjawab : “Sejak lama ini sudah menjadi kebiasaan saya, hampir dalam segala kondisi”. Lalu Imam Ahmad bertanya lagi : “Kemudian apa hasilnya ?”. “Allah selalu mengabulkan semua permintaanku”, jawabnya.
“Kemudian apa permintaanmu yang belum dikabulkan Allah ?”, tukang roti menjawab : “Sudah lama saya selalu berdo’a memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ‘ulama besar yang sangat saya cintai, beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal !”. “Allahu Akbar karena Istighfarmu lah Allah mendatangkan saya datang ke kotamu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmulah penjaga Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmulah engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal…Masya Allah, Allah mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya. Subhaanalloh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar