Kamis, 16 Januari 2020


PARA SYUHADA PERANG UHUD
  
       “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 154)

Bukit Uhud atau Jabal Uhud merupakan sebuah bukit berjarak 5 kilometer sebelah utara Madinah, berketinggian sekitar 1.077 meter. Merupakan bukit bersejarah, karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang dikenal sebagai “Perang Uhud”.

PERANG UHUD BERKECAMUK
Dipertengahan bulan syawal tahun 3 H berkecamuk perang Uhud antara kaum Muslimin dibawah pimpinan Rasulullah s.a.w. dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan ini 65 sahabat  gugur sebagai syahid. (Sirah Ibnu Ishaq).
Peperangan disulut oleh kekalahan kaum musyrik Mekkah yang ingin melampiaskan dendam kesumatnya terhadap pasukan kaum Muslimin ketika perang Badr pada tahun sebelumnya.

PARA SYUHADA BERGUGURAN
Di awal peperangan sebenarnya kemenangan berada di pihak kaum Muslimin. Namun karena pesan Nabi s.a.w. kurang diperhatikan oleh pasukan pemanah yang berada di bukit Uhud, posisi jadi terbalik. Ini disebabkan karena mereka tergoda melihat banyaknya harta rampasan (ghonimah) yang tercecer, hingga tergiur dan meninggalkan bukit guna ikut memungut harta rampasan. .   
Maka musuhpun menelikung lewat belakang karena melihat posisi puncak uhud yang kosong. Korbanpun banyak berjatuhan karena kelengahan kaum Muslimin yang kurang memperhatikan pesan Nabi saw.
Diantara para syuhada perang Uhud adalah :

1.ABDULLAH BIN JAHSY
Beliau tergolong kelompok sahabat pertama yang memeluk Islam dan ikut berhijrah ke Habasyah. Perang Badrpun diikutinya. Nama lengkapnya Abu Muhammad. Abdullah bin Jahsy al Asadi, pertama kali mendapat gelar AMIR dalam islam ketika diutus Rasulullah s.a.w. dalam peperangan.

DO’ANYA MAKBUL
Dalam perang uhud sempat berdo'a agar diwafatkan dalam keadaan syahid dan do'anya dikabulkan. Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Jahsy berkata kepada Sa'ad bin Abi Waqqash : "Tidakkan kita berdo'a ?". Maka Sa'ad berkata : "Maka kami menyendiri di suatu tempat". Kemudian Sa'ad mulai berdo'a : "Wahai Robbku apabila kami besok bertemu musuh, maka pertemukan aku dengan seseorang yang paling kuat, sehingga aku memeranginya karena Mu dan berikan aku kemenangan atasnya, sehingga aku bisa membunuhnya dan mengambil hartanya".

DIAMINI
Abdullah bin Jahsy pun mengamininya, kemudian ia berdo'a : "Ya Allah berilah kepadaku seorang yang paling kuat, kemudian aku perangi dia karena Mu, sampai ia bisa membunuhku, kemudian memotong hidung dan telingaku, sehingga bila aku menjumpai Mu maka aku katakan ini semua untuk membela Mu dan membela Rasul Mu. Kemudian Engkau menyatakan kamu benar”..

DIKEBUMIKAN BERSAMA HAMZAH
Kemudian Sa'ad melanjutkan kisahnya : "Sungguh do'anya lebih baik dari do'aku dan aku telah melihatnya pada akhir siang. Keadaan hidung dan telinganya tergantung di seutas benang". Beliau dibunuh oleh Abdul Hakam bin Al Akhnas bin Syariq. Kemudian dikuburkan bersama Hamzah dalam satu liang lahat. Beliau wafat dalam usia 40 tahun lebih.

2.MUSH'AB BIN UMAIR
Nama lengkapnya Abu Muhammad Mush'ab bin 'Umair bin Hasyim bin 'Abdi Manaf bin Abdid Dar bin Qusyay. Beliau termasuk kalangan sahabat senior dan memiliki banyak keutamaan.
Seorang pemuda sangat tampan di kota Mekkah. Kedua orangtuanya sangat mencintainya. Ibunya tergolong hartawan.

DITEKAN KELUARGANYA
Mush'ab menyembunyikan keislamannya dari keluarga dan kaumnya, tetapi kemudian diketahui oleh Utsman bin Thallah. Kemudian disampaikan kepada keluarganya. Merekapun mempercayainya sehingga Mush'ab tertekan dan dikekang keluarganya. Hingga suatu saat ia dapat lolos dan hijrah ke Habasyah dengan para sahabat, kemudian kembali ke Mekkah dan berhijrah ke Madinah.

PEMEGANG BENDERA PASUKAN
Seperti di perang Badr, di perang uhud ia bertugas pula sebagai pembawa bendera dibawah komando Rasulullah s.a.w. dan mati syahid terbunuh oleh Ibnu Qomiah Al Laitsi yang menyangka Mush'ab adalah Rasulullah s.a.w. dalam usia 40 tahun.

DIKIRA MEMBUNUH NABI
Karena wajah Mush’ab mirip Nabi, kemudian Qomiah menemui orang Quraisy sambil berkata : "Aku telah membunuh Muhammad". Begitu Mush'ab terbunuh, maka Rasulullah menggantikan posisinya pada Ali bin Abi Thalib sebagai pembawa bendera panji pasukan Islam hingga akhir peperangan.

3.SYAMMAS BIN 'UTSMAN
Nama aslinya Syammas bin 'utsman wajahnya tampan, oleh karena itu beliau dijuluki Syammas, masuk Islam tergolong awal, ikut berhijrah ke Habasyah, ikut serta dalam perang Badr. Di perang Uhud dirinya dijadikan tameng guna melindungi Rasulullah s.a.w. dalam riwayat lain disabdakan : "Tidaklah ada serangan yang datang dari sisi manapun melainkan ia selalu membentengi diriku dengan badannya".

SELALU MELINDUNGI NABI
Setiap Beliau s.a.w. mengarahkan pandangan, selalu melihat syammas berada didepan beliau, sambil mempertahankan dengan gigihnya bersama pedang yang dicintainya, sehingga ahirnya mati syahid di tangan Ubay bin Khalaf pada usia 34 tahun.     
Demikian hebat dan mulyanya para sahabat dalam membela agama Allah. Gemerlap dunia rela ditinggalkannya guna menjunjung kalimat Tauhid dan rela mati syahid, menjadi tujuan utamanya. Kematian  tanpa hisab langsung menuju syurga yang penuh kenikmatan dan kekal selamanya.


KEISTIMEWAAN JABAL UHUD

Jabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di syurga. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Jika kita ingin melihat bukit yang ada di syurga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi s.a.w. bersabda : “Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit bukit yang ada di syurga”. (H.R. Bukhari).


                                                HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB
         
Diantara sahabat dari kalangan Muhajirin yang mati Syahid adalah Abu Amarah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, beliau adalah paman Nabi s.a.w. juga saudara sesusuan. Memeluk Islam di tahun ke 8 dari kenabian, bergelar “Asadullah” (Singa Allah).
Di perang Badr berhasil menebas beberapa tokoh musyrikin, begitu pula di peperangan uhud, berhasil menewaskan 30 orang lebih. Akhirnya beliau gugur di tangan Wahsyi, budak milik Jubair bin Muth'im.
Wahsyi berkisah : “Sesungguhnya Hamzah telah membunuh Thuaimah bin Adi bin Al Khiyar (paman Zubair bin Muth'im) diperang Badr. Majikanku Jubair bin Muth'im menawarkan "jika engkau sanggup membunuh Hamzah, maka engkau kumerdekakan !".
Tatkala orang orang bergerak pada perang uhud, aku pergi bersama mereka guna berperang. Ketika telah berbaris rapi, perangpun dimulai. Siba (pasukan musyrikin) bersumbar dengan lantang : "Adakah yang ingin beradu tanding denganku ?". Maka tampillah Hamzah sambil berkata : "Wahai siba, apakah engkau bersikeras menantang Allah dan Rasulnya ?!" Dengan gesitnya Hamzah langsung bergerak dan berhasil menewaskannya.
Sementara aku bersembunyi mengintai dibalik batu besar, begitu jangkauan tombakku berada pada posisi tepat, maka aku lemparkan kearah perutnya bagian bawah, hingga menembus kedua pangkal pahanya. Itulah saat kematiannya.
Ketika jazad Hamzah roboh, Hindun binti Uthbah dengan sadisnya langsung membelahnya untuk mengeluarkan hatinya dan dengan rakusnya mengunyah kemudian memuntahkannya kembali”.
Ibnu Abdul Bar meriwayatkan, sesungguhnya Nabi s.a.w. ketika itu tepat berdiri di hadapannya langsung menitikkan airmata. Kemudian dengan sedihnya beliau bersabda : "Semoga Allah merahmatimu wahai paman. Padahal dahulu engkau orang yang suka menyambung tali shilaturrahim dan banyak melakukan kebaikan".
Wahsyi berkata : “Paska keislamanku, ketika Nabi s.a.w. telah wafat dan muncul Musailamah al Kadzdzab (Nabi palsu), aku berniat untuk membunuhnya sebagai penebus dosa atas kematian Hamzah yang tewas ditanganku. Maka tatkala dimedan perang bersama kaum muslimin, kutemukan Musailamah dan kulemparkan tombakku tepat mengenai dadanya hingga menembus kedua pundaknya. Saat itu bertepatan pula dengan pedang seorang Anshor yang menghunjamkan pedangnya di kepala Musailamah”.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar