PARA SYUHADA PERANG
UHUD
“Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap orang orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu ) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 154)
Bukit
Uhud atau Jabal Uhud merupakan sebuah bukit berjarak 5
kilometer sebelah utara Madinah, berketinggian sekitar 1.077 meter. Merupakan
bukit bersejarah, karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar
antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625
Masehi) yang dikenal sebagai “Perang Uhud”.
PERANG UHUD BERKECAMUK
Dipertengahan bulan syawal tahun 3 H
berkecamuk perang Uhud antara kaum Muslimin dibawah pimpinan Rasulullah s.a.w.
dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan ini 65 sahabat gugur sebagai syahid. (Sirah Ibnu Ishaq).
Peperangan disulut oleh kekalahan kaum
musyrik Mekkah yang ingin melampiaskan dendam kesumatnya terhadap pasukan kaum Muslimin
ketika perang Badr pada tahun sebelumnya.
PARA SYUHADA BERGUGURAN
Di awal peperangan sebenarnya kemenangan
berada di pihak kaum Muslimin. Namun karena pesan Nabi s.a.w. kurang
diperhatikan oleh pasukan pemanah yang berada di bukit Uhud, posisi jadi
terbalik. Ini disebabkan karena mereka tergoda melihat banyaknya harta rampasan
(ghonimah) yang tercecer, hingga tergiur dan meninggalkan bukit guna ikut
memungut harta rampasan. .
Maka musuhpun menelikung lewat
belakang karena melihat posisi puncak uhud yang kosong. Korbanpun banyak berjatuhan
karena kelengahan kaum Muslimin yang kurang memperhatikan pesan Nabi saw.
Diantara para syuhada perang
Uhud adalah :
1.ABDULLAH BIN JAHSY
Beliau tergolong kelompok sahabat
pertama yang memeluk Islam dan ikut berhijrah ke Habasyah. Perang Badrpun
diikutinya. Nama lengkapnya Abu Muhammad. Abdullah bin Jahsy al Asadi, pertama
kali mendapat gelar AMIR dalam islam ketika diutus Rasulullah s.a.w. dalam
peperangan.
DO’ANYA MAKBUL
Dalam perang uhud sempat berdo'a agar
diwafatkan dalam keadaan syahid dan do'anya
dikabulkan. Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Jahsy berkata kepada Sa'ad bin
Abi Waqqash : "Tidakkan kita berdo'a ?". Maka Sa'ad berkata :
"Maka kami menyendiri di suatu tempat". Kemudian Sa'ad mulai berdo'a
: "Wahai Robbku apabila kami besok bertemu musuh, maka pertemukan aku
dengan seseorang yang paling kuat, sehingga aku memeranginya karena Mu dan
berikan aku kemenangan atasnya, sehingga aku bisa membunuhnya dan mengambil
hartanya".
DIAMINI
Abdullah
bin Jahsy pun mengamininya, kemudian ia berdo'a : "Ya Allah berilah
kepadaku seorang yang paling kuat, kemudian aku perangi dia karena Mu, sampai
ia bisa membunuhku, kemudian memotong hidung dan telingaku, sehingga bila aku
menjumpai Mu maka aku katakan ini semua untuk membela Mu dan membela Rasul Mu.
Kemudian Engkau menyatakan kamu benar”..
DIKEBUMIKAN BERSAMA HAMZAH
Kemudian
Sa'ad melanjutkan kisahnya : "Sungguh do'anya lebih baik dari do'aku dan
aku telah melihatnya pada akhir siang. Keadaan hidung dan telinganya tergantung
di seutas benang". Beliau dibunuh oleh Abdul Hakam bin Al Akhnas bin
Syariq. Kemudian dikuburkan bersama Hamzah dalam satu liang lahat. Beliau wafat
dalam usia 40 tahun lebih.
2.MUSH'AB BIN UMAIR
Nama lengkapnya Abu Muhammad Mush'ab
bin 'Umair bin Hasyim bin 'Abdi Manaf bin Abdid Dar bin Qusyay. Beliau termasuk
kalangan sahabat senior dan memiliki banyak keutamaan.
Seorang pemuda sangat tampan di kota
Mekkah. Kedua orangtuanya sangat mencintainya. Ibunya tergolong hartawan.
DITEKAN KELUARGANYA
Mush'ab menyembunyikan keislamannya
dari keluarga dan kaumnya, tetapi kemudian diketahui oleh Utsman bin Thallah.
Kemudian disampaikan kepada keluarganya. Merekapun mempercayainya sehingga
Mush'ab tertekan dan dikekang keluarganya. Hingga suatu saat ia dapat lolos dan
hijrah ke Habasyah dengan para sahabat, kemudian kembali ke Mekkah dan
berhijrah ke Madinah.
PEMEGANG BENDERA PASUKAN
Seperti di perang Badr, di perang uhud
ia bertugas pula sebagai pembawa bendera dibawah komando Rasulullah s.a.w. dan
mati syahid terbunuh oleh Ibnu Qomiah Al Laitsi yang
menyangka Mush'ab adalah Rasulullah s.a.w. dalam usia 40 tahun.
DIKIRA MEMBUNUH NABI
Karena wajah Mush’ab mirip Nabi, kemudian
Qomiah menemui orang Quraisy sambil berkata : "Aku telah membunuh
Muhammad". Begitu Mush'ab terbunuh, maka Rasulullah menggantikan posisinya
pada Ali bin Abi Thalib sebagai pembawa bendera panji pasukan Islam hingga
akhir peperangan.
3.SYAMMAS BIN 'UTSMAN
Nama aslinya Syammas bin 'utsman
wajahnya tampan, oleh karena itu beliau dijuluki Syammas, masuk Islam tergolong
awal, ikut berhijrah ke Habasyah, ikut serta dalam perang Badr. Di perang Uhud
dirinya dijadikan tameng guna melindungi Rasulullah s.a.w. dalam riwayat lain
disabdakan : "Tidaklah ada serangan yang datang dari sisi manapun
melainkan ia selalu membentengi diriku dengan badannya".
SELALU MELINDUNGI NABI
Setiap Beliau s.a.w. mengarahkan
pandangan, selalu melihat syammas berada didepan beliau, sambil mempertahankan
dengan gigihnya bersama pedang yang dicintainya, sehingga ahirnya mati syahid
di tangan Ubay bin Khalaf pada usia 34 tahun.
Demikian hebat dan mulyanya para sahabat
dalam membela agama Allah. Gemerlap dunia rela ditinggalkannya guna menjunjung
kalimat Tauhid dan rela mati syahid, menjadi tujuan utamanya. Kematian tanpa hisab langsung menuju syurga yang penuh
kenikmatan dan kekal selamanya.
KEISTIMEWAAN JABAL UHUD
Jabal Uhud adalah
bukit yang dijanjikan di syurga. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Jika kita ingin melihat bukit yang ada di syurga,
maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi s.a.w. bersabda : “Bukit Uhud adalah salah
satu dari bukit bukit yang ada di syurga”. (H.R. Bukhari).
HAMZAH
BIN ABDUL MUTHALIB
Diantara sahabat dari kalangan
Muhajirin yang mati Syahid adalah Abu Amarah bin Abdul Muththalib bin Hasyim
bin Abdi Manaf, beliau adalah paman Nabi s.a.w. juga saudara sesusuan. Memeluk
Islam di tahun ke 8 dari kenabian, bergelar “Asadullah” (Singa Allah).
Di perang Badr berhasil menebas
beberapa tokoh musyrikin, begitu pula di peperangan uhud, berhasil menewaskan
30 orang lebih. Akhirnya beliau gugur di tangan Wahsyi, budak milik Jubair bin
Muth'im.
Wahsyi berkisah : “Sesungguhnya Hamzah
telah membunuh Thuaimah bin Adi bin Al Khiyar (paman Zubair bin Muth'im)
diperang Badr. Majikanku Jubair bin Muth'im menawarkan "jika engkau
sanggup membunuh Hamzah, maka engkau kumerdekakan !".
Tatkala orang orang bergerak pada
perang uhud, aku pergi bersama mereka guna berperang. Ketika telah berbaris
rapi, perangpun dimulai. Siba (pasukan musyrikin) bersumbar dengan lantang :
"Adakah yang ingin beradu tanding denganku ?". Maka tampillah Hamzah
sambil berkata : "Wahai siba, apakah engkau bersikeras menantang Allah dan
Rasulnya ?!" Dengan gesitnya Hamzah langsung bergerak dan berhasil
menewaskannya.
Sementara aku bersembunyi mengintai
dibalik batu besar, begitu jangkauan tombakku berada pada posisi tepat, maka
aku lemparkan kearah perutnya bagian bawah, hingga menembus kedua pangkal
pahanya. Itulah saat kematiannya.
Ketika jazad Hamzah roboh, Hindun
binti Uthbah dengan sadisnya langsung membelahnya untuk mengeluarkan hatinya
dan dengan rakusnya mengunyah kemudian memuntahkannya kembali”.
Ibnu Abdul Bar meriwayatkan,
sesungguhnya Nabi s.a.w. ketika itu tepat berdiri di hadapannya langsung
menitikkan airmata. Kemudian dengan sedihnya beliau bersabda : "Semoga
Allah merahmatimu wahai paman. Padahal dahulu engkau orang yang suka menyambung
tali shilaturrahim dan banyak melakukan kebaikan".
Wahsyi berkata : “Paska keislamanku,
ketika Nabi s.a.w. telah wafat dan muncul Musailamah al Kadzdzab (Nabi palsu), aku
berniat untuk membunuhnya sebagai penebus dosa atas kematian Hamzah yang tewas
ditanganku. Maka tatkala dimedan perang bersama kaum muslimin,
kutemukan Musailamah dan kulemparkan tombakku tepat mengenai dadanya hingga
menembus kedua pundaknya. Saat itu bertepatan pula dengan pedang seorang Anshor
yang menghunjamkan pedangnya di kepala Musailamah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar