Sabtu, 30 Mei 2015


BEGITU MULIANYA MENCARI NAFKAH

“ Dan di antara tanda tanda kekuasaan Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi kaum yang mendengarkan. ( Q.S. Ar Rum 23 )

Begitu luas kasih sayang Allah kepada hamba Nya, sehingga dijadikan Nya malam sebagai waktu istirahat dan siang untuk mencari rizki.
Pembagian waktu yang diatur Nya secara cermat dan bijak ini sebagai pertanda betapa murah dan santun Nya Allah Yang Maha Kuasa terhadap hamba ciptaan Nya. Bahkan mencari rizki dihargai begitu tinggi dan mulia dihadapan Nya, asalkan dilakukan menurut tuntunan yang diajarkan Nya.

MEMPERHATIKAN TUNTUNAN
Diantara tuntunannya adalah niat, niat semata mata dalam rangka “ beribadah “, artinya mencari ridlo Allah dalam mencari rizki, tidak hanya sekedar mengejar nilai nominalnya yang terdiri dari deretan angka rupiah belaka, namun “ kebarokahanlah “ yang jadi targetnya.
Dengan demikian yang dicari hanya sebatas yang halal saja, bukan yang haram . Karena bila tidak berprinsip pada nilai kebarokahan pasti akan tergelincir dan berbelok arah ke kedzaliman : menipu, memalsu, dusta, curang, mempersulit urusan dan sebangsanya. Yang jelas akan tergelincir kepada yang haram, Na’udzu billaahi min dzaalik.

KISAH PENJUAL COBEK
Di Banjarmasin ( Kalimantan ) hiduplah seorang anak penjual cobek ( cowek ) berasal dari Jawa Tengah, dia berkeliling sambil memikul begitu beratnya karena cobek dibuat dari batu, sambil menawarkannya berkeliling ke kampung kampung dan jalanan. Ketika ditanya dia menjawab dia berjuang mencari nafkah sebagian hasilnya dikirimkan untuk ibunya yang tinggal di sebuah desa di Jawa tengah, bahkan untuk tidur dia rela di sebuah pasar.
Betapa merana keadaannya, namun baginya itulah jalan hidup yang harus ditempuhnya, bahkan ketika ditanya : “ Mengapa jauh jauh merantau ke luar pulau “, pertanyaan justru dijawabnya penuh optimis : “ Saya yakin bahwa Allah Maha Pemurah dengan memberi rizki kepada hamba Nya yang mau berusaha, yang penting saya selalu beibadah kepada Nya dengan tetap menunaikan sholat 5 waktu “. Jawabnya penuh yakin.  Walau hanya sebagai penjual cobek namun disisi Allah begitu tinggi nilainya, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah s.a.w.
” Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya ”. ( H.R. Bukhari )

MENGHAPUS DOSA
Bahkan begitu tingginya penghargaan Allah terhadap hamba Nya yang berusaha dengan jerih payah keringatnya, sehingga jerih payahnya bisa pula menghapus dosanya !.
” Sesungguhnya di antara dosa dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat ”. Maka para sahabat pun bertanya : “ Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah ? ”, Beliau menjawab : ” Bersusah payah dalam mencari nafkah ”. ( H.R. Bukhari )

BAGAI PEJUANG DI JALAN ALLAH
Tidak hanya sampai disini saja penghargaan Allah terhadap yang berusaha keras untuk mencari nafkah bagi keluarganya, bahkan usahanya sampai disejajarkan bagai berjuang di jalan Allah !.
” Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla ”. ( H.R. Ahmad )

RASULULLAH DAN TUKANG BATU
Begitu indah ajaran Islam bila diamalkan, suatu ketika seorang lelaki yang dikenal pekerja giat, sebagai pemecah batu sehingga telapak tangannya keras dan kasar melintas di hadapan Rasulullah s.a.w., kemudian para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah ( fii sabilillah ), maka alangkah baiknya ”. Mendengar pertanyaan tersebut Rasulullah s.a.w. menjawab : “ Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak anaknya yang masih kecil, maka itu fii sabilillah, kalau dia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fii sabilillah, kalau dia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta minta, maka itu fii sabilillah ”.  ( H.R. Thabrani )         Walau dia hanya sebagai seorang batu namun Rasulullah s.a.w. salut dan menghargainya, sehingga beliau sampai sudi mencium tangannya, tangan seorang yang kasar, Subhaanallah. 

JAUHI SIKAP DZALIM
Dalam mencari harta jauhi kebatilan, sehingga tercipta unsur saling meridloi, suka sama suka sehingga barokah akan tercurah dari Allah Ta’ala. Mencari harta dengan cara batil tidak akan disukai, orang sama menghindar, dengan kata lain “ sama dengan bunuh diri “.
" Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu ". ( Q.S. An Nisaa' 29 )

BEGITU HINA SIKAP MEMINTA
Berbagai macam pola kehidupan terjadi, ada yang nampak seolah miskin dan hina namun mulia  disisi Allah Ta’ala. Ada pula yang nampak kaya, berkedudukan tinggi pula, namun..... hina keberadaannya.
Dengan kedudukannya berbuat seenaknya, suka mempersulit urusan, sehingga dengan mudahnya mendapat sejumlah uang, dia berprinsip : “ Mumpung menjabat, kapan lagi senyampang belum pensiun “. Padahal jabatan yang disandangnya diperoleh dengan mengobral janji dikala kampanye. Namun ketika sudah menjabat, janji tinggal janji yang penting : “ Mengembalikan modal kampanye dan mencari uang sebanyak banyaknya “ kata orang.               
Ternyata yang nampak mulia justru hina, yang nampak hina justru mulia karena hartanya diperoleh dengan keringatnya.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Seorang mencari kayu bakar kemudian dipikulnya dan ditawarkan, laku atau tidak laku lebih mulia dari pada meminta minta “.               

CELAKA

“ Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya.  Sekali kali tidak, sesungguhnya dia benar benar akan dilemparkan ke dalam ( neraka ) Huthamah “.  ( Q.S. Al Humazah 1-4 )

Rabu, 27 Mei 2015

STRATEGI IBLIS                 

“ Iblis menjawab : " Karena Engkau telah menghukum saya sesat, saya benar benar akan ( menghalang halangi ) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur ( taat )  “. ( Q.S. Al A’raaf 16-17 )                       

Iblis bersifat takabbur ( sombong ), karena ketika divonis sesat oleh Allah disebabkan tidak mentaati perintah Nya untuk sujud kepada Nabi Adam a.s., bukannya  Iblis memohon ampun atas kesalahan nya, justru menantang dengan mengeluarkan jurus : Menghalangi manusia dari jalan yang lurus, dengan cara menggoda dari arah kanan, kiri, muka dan belakang.

IBLIS JENIS JIN
Iblis adalah golongan jin, mempunyai keturunan yang karakternya bersifat syaithoniyah persis seperti cikal bakalnya : Durhaka kepada Tuhan Nya, menghalangi manusia dalam beribadah, dan suka menggoda dengan tipuannya agar manusia lupa menjalankan perintah Tuhan Nya.
Dengan demikian Iblis dan keturunannya tidak sepantasnya diikuti dan dijadikan pemimpin, justru harus diposisikan sebagai musuh !.  
“ Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : " Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turunan turunannya sebagai pemimpin selain dari pada Ku, sedang mereka adalah musuhmu ?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti ( dari Allah ) bagi orang orang yang zalim “. ( Q.S. Al Kahfi 50 )

NABI DAN MANUSIA PUNYA MUSUHNYA
Tiap Nabi dan manusia ada musuhnya yakni para setan dari jenis jin dan manusia, yang selalu membisikkkan tipuan yang menggelincirkan agar manusia jauh dari Tuhan Nya, semakin jauh dari kebenaran !.
“ Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan syaitan ( dari jenis ) manusia dan ( jenis ) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan perkataan yang indah indah untuk menipu ( manusia ). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya.  Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada adakan “.                                                              ( Q.S. Al An’am 112 )
Karena Kebijakan dan Kepandaian Allah setan memang sengaja diciptakan, agar ada irama dalam kehidupan : Ada baik ada buruk, ada yang kafir ada yang beriman. Dengan demikian membuka lahan garapan bagi semua keahlian, bayangkan bila semua orang baik, jujur, tidak ada yang jahat. Bisa dibayangkan betapa bapak polisi, jaksa, hakim, pengacara, satpam, pabrik kunci, jeraji besi, produsen senjata, bisa kehilangan mata pencarian !. Subhaanallah.                

PUSAT PEMERINTAHAN DILAUT
Pusat pemerintahan Iblis terletak dilaut, apakah faktor ini yang menyebabkan seringnya terjadi peristiwa misterius berupa hilangnya banyak kapal dan pesawat terbang di wilayah Segi tiga Bermuda  ( Kawasan samudra Atlantik antara pulau Bermuda, P. San Juan di Puerto Rico dan Miami di Amerika serikat )  ?, Wallahu A’lam.
Di laut inilah Iblis mengatur strateginya dalam menggoda manusia dengan mengerahkan pasukan setan dari jenis jin, dan senantiasa meminta laporan tentang apa yang telah dilakukan.
Dari Jabir r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : ” Iblis membuat pusat kegiatannya dipermukaan air ( lautan ). Dari sana dikirimnya pasukan pasukan untuk mengacau manusia. Maka yang paling berjasa di antara mereka ialah yang paling besar membuat kekacauan. Salah seorang di antara mereka ( jin ) datang melapor : “ Aku telah berbuat begini dan begitu “. Kemudian dijawab oleh pemimpinnya ( Iblis ) : “ Engkau belum berbuat apa apa “. Kemudian datang pula yang lain kemudian berkata : “ Tidak kutinggalkan dia sehingga aku berhasil memisahkannya ( mencerai ) dari isterinya “. Kemudian dijawab pemimpinnya : “ Engkaulah yang paling hebat ! “. ( H.R. Muslim )
Berbagai siasat dilakukan agar Iblis dan pasukan setan banyak mendapatkan teman untuk bisa bersama sama  di neraka jahannam.  

BERBAGAI GODAAN DILAKUKAN
Bukan setan bila tak pandai menggoda dari yang paling berat sampai yang  ringan.
Mulai menggoda kekhusyukan orang sholat, menfitnah, adu domba, menipu, menyuap, korupsi, minum minuman keras, zinah, membunuh, marah, bersikap dzalim dan sebagainya merupakan pekerjaan setan sehari harinya, kemudian dilaporkan kepada Iblis pemimpinnya, guna mendapat penghargaan.
Maka sikap berhati hati dalam segala tindakan jadikan acuan, jangan sepelekan hal hal kecil, karena akan meningkat ke yang besar. Jika perbuatan dosa yang ringan dianggap sepele dan menjadi kebiasaan, maka semakin lama akan meningkat dan menjadi terbiasa juga pada tingkat dosa besar !. Na’udzu billaahi mindzaalik.

GODAAN DALAM ETIKA MAKAN
Dalam hal makan minum misalnya banyak yang menyepelekan, masih banyak yang menggunakan tangan kiri, padahal Nabi melarang karena setan makan dan minum menggunakan tangan kiri. Jika diingatkan jawabnya : “ Gitu aja kok diributkan dan dibuat besar “, bukankah jawaban ini menunjukkan sifat menentang kebenaran, yang merupakan sifat dan bawaan setan, setan jenis manusia !.
Apalagi makan dengan berdiri ketika resepsi, sudah menjadi pemandangan biasa dan tak malu lagi, pada hal Nabi s.a.w. melarang, karena setan makan dan minum dengan berdiri !. Dengan tak terasa banyak yang terperangkap kedalam jebakan setan.

GODAAN DALAM PERGAULAN
Lebih meningkat lagi dalam pergaulan,  banyak umat Islam menyepelehkan  dan menganggap ringan dalam berjabat tangan, dengan enaknya laki perempuan berjabat tangan tanpa merasa malu padahal bukan makhromnya, seolah tidak ada dosa yang menghadang. Bahkan sekarang meningkat lagi dengan tanpa malu malu berciuman dihadapan umum karena dianggap trend dan perlu dibiasakan ?. Ini akibat bila selalu menyepelehkan yang ringan.

TIAP MANUSIA ADA JIN PENGGODA
Tiap manusia ada setan penggodanya berupa jin, termasuk pada diri Nabi s.a.w., namun jin ini sudah ditaklukkan Allah, sehingga tidak mampu menggoda bahkan tunduk pada beliau.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tidak seorang pun diantara kamu melainkan telah ada jin yang ditugaskan pemimpinnya untuk selalu menggodanya “. Tanya para sahabat : “ Anda juga ya Rasulullah ? ” jawab beliau : “ Ya aku juga tetapi Allah selalu melindungiku dari godaan mereka, sehingga mereka yang menggodaku akhirnya Islam ( menyerah ). Karena itu mereka tidak berani memerintahku melainkan untuk kebaikan “. ( H.R. Muslim )

JIWA JANGAN KOSONG
Agar tak mudah tergoda setan maka jangan biarkan jiwa dalam keadaan kosong, biasakan selalu berdzikir kepada Allah, jangan melupakan kewajiban ibadah, jauhi kemusyrikan dan senantiasa melakukan kebaikan dan kebenaran dalam keseharian !.

KISAH TAULADAN
HAWATIR MAKANAN HARAM
               
Suatu saat Sunan Ampel berwudlu di sungai ( perkiraan penulis antara Jl. Nyamplungan dan Jl. Pegirian ? ), maka terlihatlan oleh beliau buah delima mengapung kemudian diambil dan dimakannya. Seusai menikmati buah delima, beliau baru menyadari bahwa buah delima tersebut pasti ada pemiliknya, dengan demikian menurut beliau pastilah haram hukumnya karena delima yang dimakan tanpa seizin pemiliknya.     
Agar tidak menanggung beban fikiran, maka Sunan Ampel yang dikenal juga dengan nama Raden Rahmat, segera bergegas menelusuri tepi sungai, maka sampailah beliau disuatu tempat ( perkiraan penulis di tepi sungai Jl. Darmo kali karena tempat ini berdekatan dengan kuburan Mbah Bungkul ) maka berjumpalah beliau dengan Mbah Bungkul yang merupakan murid Sunan Ampel juga.
Maka terjadilah dialog antara Mbah Bungkul dan Sunan Ampel, “ Ada kepentingan apa Sunan sampean sampai kemari ? “, tanya Mbah Bungkul. “ Mencari pemilik pohon delima “ kata Sunan Ampel. “ Pemiliknya putri saya sendiri Sunan, ada apa  dengan buah delima ? “, tanya Mbah Bungkul. “ Karena saya telah terlanjur memakannya, alangkah berdosanya saya karena telah makan tanpa seizin pemiliknya, saya bermaksud akan meminta izin agar meridloinya “.
Selanjutnya Mbah Bungkul menegaskan : “ Baik permintaan Sunan akan saya sampaikan, namun dengan syarat Sunan mau menikahi putri saya “. Mendengar syarat yang diajukan Mbah Bungkul betapa terkejutnya Sunan Ampel, namun mengingat agar dzat yang masuk kedalam perutnya jadi halal, maka dengan berat hati syarat yang cukup berat tersebut diterimanya.
Setelah Sunan Ampel menyetujui, diluar dugaan Mbah Bungkul berkata : “ Tetapi putri saya buta, tuli dan bisu “. Betapa terperanjatnya Sunan Ampel mendengar penjelasannya, jawaban sudah terlanjur diberikan namun kenyataan sangat mengecewakan, tetapi sebagai seorang sunan, bagaimanapun janji harus tetap dipegang teguh dan dilaksanakan.
Ahirnya Sunan Ampel dipertemukan dengan putri Mbah Bungkul yang bernama Karimah. Betapa terkejutnya Sunan Ampel, karena ternyata Karimah tidak buta, tidak tuli dan tidak bisu. Melihat keterkejutan Sunan Ampel, Mbah Bungkul menjelaskan : “ Sunan mungkin heran melihat kenyataan putri saya, yang saya maksud buta artinya tak pernah melihat barang barang maksiat, tuli artinya tak pernah mendengar hal hal dosa, bisu artinya tak pernah berkata yang mengandung dosa.
Demikian indah dan nikmat kehidupan, bila selalu menjaga tuntunan agama    
                                                                                             




                                                                                            


                                                                              STRATEGI IBLIS
                 
“ Iblis menjawab : " Karena Engkau telah menghukum saya sesat, saya benar benar akan ( menghalang halangi ) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur ( taat )  “. ( Q.S. Al A’raaf 16-17 )                       
                   
Iblis bersifat takabbur ( sombong ), karena ketika divonis sesat oleh Allah disebabkan tidak mentaati perintah Nya untuk sujud kepada Nabi Adam a.s., bukannya  Iblis memohon ampun atas kesalahan nya, justru menantang dengan mengeluarkan jurus : Menghalangi manusia dari jalan yang lurus, dengan cara menggoda dari arah kanan, kiri, muka dan belakang.

IBLIS JENIS JIN
 Iblis adalah golongan jin, mempunyai keturunan yang karakternya bersifat syaithoniyah persis seperti cikal bakalnya : Durhaka kepada Tuhan Nya, menghalangi manusia dalam beribadah, dan suka menggoda dengan tipuannya agar manusia lupa menjalankan perintah Tuhan Nya.
Dengan demikian Iblis dan keturunannya tidak sepantasnya diikuti dan dijadikan pemimpin, justru harus diposisikan sebagai musuh !.  
“ Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : " Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turunan turunannya sebagai pemimpin selain dari pada Ku, sedang mereka adalah musuhmu ?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti ( dari Allah ) bagi orang orang yang zalim “. ( Q.S. Al Kahfi 50 )

NABI DAN MANUSIA PUNYA MUSUHNYA
Tiap Nabi dan manusia ada musuhnya yakni para setan dari jenis jin dan manusia, yang selalu membisikkkan tipuan yang menggelincirkan agar manusia jauh dari Tuhan Nya, semakin jauh dari kebenaran !.
“ Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan syaitan ( dari jenis ) manusia dan ( jenis ) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan perkataan yang indah indah untuk menipu ( manusia ). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya.  Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada adakan “. ( Q.S. Al An’am 112 )                                  
Karena Kebijakan dan Kepandaian Allah setan memang sengaja diciptakan, agar ada irama dalam kehidupan : Ada baik ada buruk, ada yang kafir ada yang beriman. Dengan demikian membuka lahan garapan bagi semua keahlian, bayangkan bila semua orang baik, jujur, tidak ada yang jahat. Bisa dibayangkan betapa bapak polisi, jaksa, hakim, pengacara, satpam, pabrik kunci, jeraji besi, produsen senjata, bisa kehilangan mata pencarian !. Subhaanallah
                                  
PUSAT PEMERINTAHAN DILAUT                                                                                       
Pusat pemerintahan Iblis terletak dilaut, apakah faktor ini yang menyebabkan seringnya terjadi peristiwa misterius berupa hilangnya banyak kapal dan pesawat terbang di wilayah Segi tiga Bermuda  ( Kawasan samudra Atlantik antara pulau Bermuda, P. San Juan di Puerto Rico dan Miami di Amerika serikat )  ?, Wallahu A’lam.
Di laut inilah Iblis mengatur strateginya dalam menggoda manusia dengan mengerahkan pasukan setan dari jenis jin, dan senantiasa meminta laporan tentang apa yang telah dilakukan
Dari Jabir r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : ” Iblis membuat pusat kegiatannya dipermukaan air ( lautan ). Dari sana dikirimnya pasukan pasukan untuk mengacau manusia. Maka yang paling berjasa di antara mereka ialah yang paling besar membuat kekacauan. Salah seorang di antara mereka ( jin ) datang melapor : “ Aku telah berbuat begini dan begitu “. Kemudian dijawab oleh pemimpinnya ( Iblis ) : “ Engkau belum berbuat apa apa “. Kemudian datang pula yang lain kemudian berkata : “ Tidak kutinggalkan dia sehingga aku berhasil memisahkannya ( mencerai ) dari isterinya “. Kemudian dijawab pemimpinnya : “ Engkaulah yang paling hebat ! “.  ( H.R. Muslim )
Berbagai siasat dilakukan agar Iblis dan pasukan setan banyak mendapatkan teman untuk bisa bersama sama  di neraka jahannam.  

BERBAGAI GODAAN DILAKUKAN
Bukan setan bila tak pandai menggoda dari yang paling berat sampai yang  ringan. Mulai menggoda kekhusyukan orang sholat, menfitnah, adu domba, menipu, menyuap, korupsi, minum minuman keras, zinah, membunuh, marah, bersikap dzalim dan sebagainya merupakan pekerjaan setan sehari harinya, kemudian dilaporkan kepada Iblis pemimpinnya, guna mendapat penghargaan.
Maka sikap berhati hati dalam segala tindakan jadikan acuan, jangan sepelekan hal hal kecil, karena akan meningkat ke yang besar. Jika perbuatan dosa yang ringan dianggap sepele dan menjadi kebiasaan, maka semakin lama akan meningkat dan menjadi terbiasa juga pada tingkat dosa besar !. Na’udzu billaahi mindzaalik.

GODAAN DALAM ETIKA MAKAN
Dalam hal makan minum misalnya banyak yang menyepelekan, masih banyak yang menggunakan tangan kiri, padahal Nabi melarang karena setan makan dan minum menggunakan tangan kiri. Jika diingatkan jawabnya : “ Gitu aja kok diributkan dan dibuat besar “, bukankah jawaban ini menunjukkan sifat menentang kebenaran, yang merupakan sifat dan bawaan setan, setan jenis manusia !.
Apalagi makan dengan berdiri ketika resepsi, sudah menjadi pemandangan biasa dan tak malu lagi, pada hal Nabi s.a.w. melarang, karena setan makan dan minum dengan berdiri !. Dengan tak terasa banyak yang terperangkap kedalam jebakan setan.

GODAAN DALAM PERGAULAN
Lebih meningkat lagi dalam pergaulan, banyak umat Islam menyepelehkan  dan menganggap ringan dalam berjabat tangan, dengan enaknya laki perempuan berjabat tangan tanpa merasa malu padahal bukan makhromnya, seolah tidak ada dosa yang menghadang. Bahkan sekarang meningkat lagi dengan tanpa malu malu berciuman dihadapan umum karena dianggap trend dan perlu dibiasakan ?. Ini akibat bila selalu menyepelehkan yang ringan.

TIAP MANUSIA ADA JIN PENGGODA
Tiap manusia ada setan penggodanya berupa jin, termasuk pada diri Nabi s.a.w., namun jin ini sudah ditaklukkan Allah, sehingga tidak mampu menggoda bahkan tunduk pada beliau.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tidak seorang pun diantara kamu melainkan telah ada jin yang ditugaskan pemimpinnya untuk selalu menggodanya “. Tanya para sahabat : “ Anda juga ya Rasulullah ? ” jawab beliau : “ Ya aku juga tetapi Allah selalu melindungiku dari godaan mereka, sehingga mereka yang menggodaku akhirnya Islam ( menyerah ). Karena itu mereka tidak berani memerintahku melainkan untuk kebaikan “. ( H.R. Muslim )

JIWA JANGAN KOSONG
Agar tak mudah tergoda setan maka jangan biarkan jiwa dalam keadaan kosong, biasakan selalu berdzikir kepada Allah, jangan melupakan kewajiban ibadah, jauhi kemusyrikan dan senantiasa melakukan kebaikan dan kebenaran dalam keseharian !.
                                                                                             
                                                                   KISAH TAULADAN
HAWATIR MAKANAN HARAM
               
Suatu saat Sunan Ampel berwudlu di sungai ( perkiraan penulis antara Jl. Nyamplungan dan Jl. Pegirian ? ), maka terlihatlan oleh beliau buah delima mengapung kemudian diambil dan dimakannya. 
Seusai menikmati buah delima, beliau baru menyadari bahwa buah delima tersebut pasti ada pemiliknya, dengan demikian menurut beliau pastilah haram hukumnya karena delima yang dimakan tanpa seizin pemiliknya.     Agar tidak menanggung beban fikiran, maka Sunan Ampel yang dikenal juga dengan nama Raden Rahmat, segera bergegas menelusuri tepi sungai, maka sampailah beliau disuatu tempat ( perkiraan penulis di tepi sungai Jl. Darmo kali karena tempat ini berdekatan dengan kuburan Mbah Bungkul ) maka berjumpalah beliau dengan Mbah Bungkul yang merupakan murid Sunan Ampel juga.
Maka terjadilah dialog antara Mbah Bungkul dan Sunan Ampel, “ Ada kepentingan apa Sunan sampean sampai kemari ? “, tanya Mbah Bungkul. “ Mencari pemilik pohon delima “ kata Sunan Ampel. “ Pemiliknya putri saya sendiri Sunan, ada apa  dengan buah delima ? “, tanya Mbah Bungkul. “ Karena saya telah terlanjur memakannya, alangkah berdosanya saya karena telah makan tanpa seizin pemiliknya, saya bermaksud akan meminta izin agar meridloinya “.
Selanjutnya Mbah Bungkul menegaskan : “ Baik permintaan Sunan akan saya sampaikan, namun dengan syarat Sunan mau menikahi putri saya “. Mendengar syarat yang diajukan Mbah Bungkul betapa terkejutnya Sunan Ampel, namun mengingat agar dzat yang masuk kedalam perutnya jadi halal, maka dengan berat hati syarat yang cukup berat tersebut diterimanya.
Setelah Sunan Ampel menyetujui, diluar dugaan Mbah Bungkul berkata : “ Tetapi putri saya buta, tuli dan bisu “. Betapa terperanjatnya Sunan Ampel mendengar penjelasannya, jawaban sudah terlanjur diberikan namun kenyataan sangat mengecewakan, tetapi sebagai seorang sunan, bagaimanapun janji harus tetap dipegang teguh dan dilaksanakan.
Ahirnya Sunan Ampel dipertemukan dengan putri Mbah Bungkul yang bernama Karimah. Betapa terkejutnya Sunan Ampel, karena ternyata Karimah tidak buta, tidak tuli dan tidak bisu. 
Melihat keterkejutan Sunan Ampel, Mbah Bungkul menjelaskan : “ Sunan mungkin heran melihat kenyataan putri saya, yang saya maksud buta artinya tak pernah melihat barang barang maksiat, tuli artinya tak pernah mendengar hal hal dosa, bisu artinya tak pernah berkata yang mengandung dosa.
Demikian indah dan nikmat kehidupan, bila selalu menjaga tuntunan agama  


Selasa, 26 Mei 2015

MENGAPA KECEWA ?
“ Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang orang kafir, dan mereka memandang hina orang orang yang beriman. Padahal orang orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang orang yang dikehendaki Nya tanpa batas.  ( Q.S. Al Baqarah 212 )
          
Kehidupan dunia merupakan syurga bagi orang kafir, karena mereka mengira bahwa kehidupan hanya di dunia saja. Ini terbukti dari sikapnya yang memandang hina terhadap orang beriman.
Bahkan kata Allah orang yang bertaqwa lebih mulia dari mereka ketika di hari kebangkitan kelak.
Begitu rendahnya kedudukan orang kafir yang tak memahami kehidupan sebenarnya, sehingga kehidupan dunia lebih diutamakan, kehidupan dunia dikerjarnya mati matian, dianggapnya harta mengekalkan. 

MENGAPA KECEWA
Sikap kecewa terjadi karena :1. Menganggap bahwa hidup hanya di dunia saja, tidak memahami bahwa kehidupan dunia bersifat sementara untuk menuju kehidupan akherat. 2. Hidup di dunia merupakan ujian. Apapun yang terjadi atas kehendak Allah. 3. Menganggap bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Sehingga apabila yang diharapkan atau yang diusahakan tidak berhasil, alias menemui kegagalan, jiwa akan kecewa, menderita dan tersiksa. Apabila tidak kuat menghadapinya, jiwanya akan terus menderita karena depresi yang berketerusan dirasakannya. 
Bila kenyataan ini berlarut berakibat jiwanya stress, bila tidak kuat akan menjadi gila. 
Bahkan bila jiwa tidak kuat menahannya, rasa putus asa akan selalu membayanginya dan akan berakhir dengan membunuh dirinya.

BERMACAM KEKECEWAAN
Bermacam rasa kecewa timbul disebabkan : Tidak lulus ujian, tidak diterima ketika melamar pekerjaan, dikeluarkan dari pekerjaan, pensiun, usahanya bangkrut sehingga banyak menanggung hutang, sakit tidak sembuh sembuh, kematian orang yang dicintainya, cintanya ditolak dan berbagai masalah yang dirasa tidak mengenakkan jiwanya.

JIWA YANG LUPA KEPADA ALLAH
Karena hidupnya tidak didasari keimanan, kegagalan dihadapi dengan kekerdilan jiwanya, sehingga terasa sumpek, tertekan, menderita dan keputus asaan, sehingga Allah mengingatkan :
“ Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri, mereka Itulah orang orang yang fasik. ( Q.S. Al Hasyr 19 )
Jiwa yang kerdil, jiwa yang lupa kepada Dzat yang menciptakan Nya, sehingga Allah membuat dia lupa kepada dirinya sendiri, sehingga jiwanya tersiksa, tidak mau menerima keadaan yang dialaminya, sehingga mengalami depresi, sampai lupa ingatan alias gila bahkan sampai berakhir dengan membunuh dirinya.

HADAPI DENGAN LAPANG DADA
Beda dengan yang berjiwa besar, karena dilandasi keimanan, sehingga faham bahwa hidup merupakan ujian, sehingga apapun yang terjadi walau tidak mengenakkan akan dihadapi dengan dada lapang.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ? ”. ( Q.S. Al Ankabut 2 )
Dengan demikian bagi orang yang beriman, akan jauh dari rasa kecewa,
karena tahu bahwa kegagalan, ketidak nyamanan hanya merupakan ujian, sehingga dihadapi dengan kesabaran, apalagi dia faham akan dapat pahala dan ampunan dari Yang Maha Kuasa dan Maha Pengampun.

SUDAH DITETAPKAN
Apalagi bagi yang beriman memahami bahwa apapun yang terjadi sudah ditetapkan takdirnya sebelum dia ditetapkan, apa gunanya tidak menerima ketetapan Tuhan Nya, Yang Maha Menentukan, takkan ada gunanya lagi kecewa.
Manusia hanya diberi hak berusaha, berdo’a dan bertawakkal kepada Nya. 
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Kami jelaskan yang demikian itu ) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “. ( Q.S. Al Hadiid 22-23 )
Dengan memahami firman Nya, dihati takkan mudah kecewa, apalagi putus asa, baginya keputusan Allah adalah yang terbaik, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu segala rahasia hidup dan kehidupan.
Dengan demikian bagi yang beriman dihati akan terasa nyaman, jauh dari rasa kecewa yang tidak mengenakkan.

ALLAH MAHA MENGETAHUI
Manusia hidup maunya enak terus, sehat terus, untung terus, muda terus, aman terus, selamat terus. Begini jadinya bila jiwa bersifat egois.
Padahal Allah yang menciptakan hidup dan kehidupan lebih tahu rahasia hidup dan kehidupan.
Apakah kekayaan yang dicita citakan akan membuatnya lebih baik ?, akankah kedudukan yang diidam idamkan akan membuatnya lebih baik ?, akankah kecantikan yang diinginkan akan membuatnya lebih baik ?.
Bukankah banyak orang kaya justru kehidupannya makin berantakan ?. Bukankah banyak pejabat yang tertangkap K.P.K. ?. Bukankah karena kecantikannya ada yang menjadi wanita penggoda ?.
“ .......Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui( Q.S. Al Baqarah 216 )     

JANGAN MENGIRA BISA MASUK SYURGA
Oleh karena itu beruntunglah yang memahami hakekat hidup sebenarnya, sehingga tidak mudah kecewa, hidup di dunia merupakan kehidupan sementara untuk menuju kehidupan sebenarnya yakni syurga.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang orang terdahulu sebelum kamu?, mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang orang yang beriman bersamanya : " Bilakah datangnya pertolongan Allah ? ", Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. ( Q.S. Al Baqarah 214 )

 KISAH TAULADAN

RASULULLAH S.A.W. MENCIUM TANGAN TUKANG BATU

Pada saat Rasulullah s.a.w. baru tiba dari perang Tabuk ( peperangan dengan bangsa Romawi ), dan mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah s.a.w. berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah s.a.w. melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam hitaman seperti terpanggang matahari.

Kemudian beliau bertanya : “ Kenapa tanganmu kasar sekali ? ”.
tukang batu menjawab : “ Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, belahan batu itu saya jual ke pasar, kemudian hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar.”
Kemudian Rasulullah s.a.w. menggenggam tangannya dan menciumnya seraya bersabda : “ Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama lamanya “.
Rasulullahl tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun, kecuali hanya tangan putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu.
Suatu ketika seorang lelaki yang di kenal sebagai pekerja giat dan tangkas melintas di hadapan Rasulullah s.a.w., kemudian para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah ( fii sabilillah ), maka alangkah baiknya ”. Mendengar pertanyaan tersebut Rasulullah s.a.w. menjawab : “ Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak anaknya yang masih kecil, maka itu fii sabilillah, kalau dia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fii sabilillah, kalau dia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta minta, maka itu fii sabilillah ”. ( H.R. Thabrani ). Bahkan beliau juga bersabda :
” Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya ”. ( H.R.. Bukhari )
” Sesungguhnya di antara dosa dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat ”. Maka para sahabat pun bertanya : “ Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah ? ”, Beliau menjawab : ” Bersusah payah dalam mencari nafkah ”. ( H.R. Bukhari )
” Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla ”. ( H.R. Ahmad )
Demikian tingginya nilai mencari nafkah untuk keluarga, Alhamdulillah.