Selasa, 19 Mei 2015


DO'A MALAIKAT

" Demi (malaikat malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)". ( Q.S. An Naazi'aat 1-5 ).
               
Atas Kebesaran, Kekuasaan dan Keluasan ilmuNya Allah menciptakan berbagai macam mahkluk, diantaranya adalah Malaikat.
Malaikat ibarat robot ciptaan manusia, yang melakukan tugas sesuai dengan program yang telah disetting perancangnya. Demikian pula Malaikat selalu melaksanakan perintah Allah dengan taat, sesuai dengan tugas yang diperintahkan padanya.                 

MALAIKAT
Malaikat adalah satu satunya mahluk yang dicipta dari cahaya, karena dibuat dari cahaya malaikat dapat melaksanakan tugas dengan cepat dan mudahnya. Jumlah nya sangat banyak, masing masing memiliki tugas berbeda beda.
" Demi malaikat malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan ( malaikat malaikat ) yang terbang dengan kencangnya, dan ( malaikat malaikat ) yang menyebarkan ( rahmat Tuhannya ) dengan seluas-luasnya, dan ( malaikat malaikat ) yang membedakan ( antara yang hak dan yang bathil ) dengan sejelas-jelasnya, dan ( malaikat-malaikat ) yang menyampaikan wahyu ". ( Q.S. Al Mursalaat 1-5 )
Pada umumnya yang diketahui dan diajarkan hanya sepuluh jumlahnya :
Malaikat Jibril bertugas sebagai penyampai wahyu. Ridlwan sebagai penjaga syurga.

Malik  penjaga neraka. Roqib dan Atid pencatat amal baik dan buruk. Munkar dan Nakir petugas dialam kubur. Isrofil peniup ruh. Izroil pencabut nyawa. Dan Mikail sebagai pengatur rizki. 
Dalam satu riwayat tatkala Rasulullah s.a.w. dianiaya kaum Quraisy, diawal da'wah beliau sampai beliau terluka parah, Malaikat Jibril datang menawarkan apakah perlu dipanggilkan Malaikat penjaga bukit, agar bukit diangkat dan ditimpakan pada kaum quraisy yang menganiayanya. Justru dengan lembutnya Nabi s.a.w. menolaknya, bahkan mendo'akan agar diberikan hidayah pada kaumnya, karena mereka belum mengerti.
Disini menunjukkan bahwa masih adalagi malaikat yang bertugas sebagai penjaga bukit. Bahkan tatkala Isro' Mi'roj beliau menyaksikan puluhan ribu Malaikat memasuki batul Makmur dan tak kembali lagi. Betapa banyak jumlah Malaikat, bahkan ada yang bertugas mendo'akan manusia.

SPESIALIS MENDO'AKAN  
Malaikat ini punya spesialisasi mendo'akan seseorang yang melakukan amalan khusus dan mulia. Yang dido'akan adalah yang :                                           

1. MENDO'AKAN SAUDARA SEAGAMA
Mengapa demikian istimewa mendo'akan saudara sesama agama, bahkan sampai ada Malaikat yang diberi tugas khusus mendoakannya ?. Apalah manfaatnya mendo'akan orang, mendo'akan diri sendiri saja belum tentu dikabulkan !. Begitu ruginya bila kurang memahami tuntunan.
Padahal bila tahu hikmahnya akan selalu dan suka mengamalkannya. Dengan mendo'akan saudaranya, Malaikat akan mengamini dan mendo'akannya !. Subhaanallah.
Dari Abu Darda' r.a. bahwasannya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda : " Tiada seseorang muslim yang mendo'akan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya kecuali malaikat berkata : " Dan untuk kamu juga seperti itu ". ( H.R. Muslim )
Bahkan Nabi menambahkan bahwa pada tiap kepala seorang muslim ada malaikat yang bertugas memantau do'a, dan akan mengamininya serta mendo'akan seperti do'a yang dipanjatkan untuk saudaranya, asalkan do'anya mengandung kebaikan dan tanpa sepengetahuan yang dido'akan.
" Dari Abu Darda' r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : " Do'a seseorang muslim kepada saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab, pada kepala seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas dimana bila ia mendo'akan baik kepada saudaranya maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan : " Semoga Allah mengabulkan, dan untukmu juga seperti itu ". ( H.R. Muslim )
Dengan mendo'akan saudaranya berarti ikut meringankan beban, ada keperdulian, dengan demikian tertanam rasa senasib sepenanggungan, terjalin dan tumbuh rasa persaudaraan, sekaligus mengurangi dan memberantas rasa egois dan hasut  yang merugikan.
Dengan mendo'akan hubungan batin semakin dekat, dendam kesumat akan dihambat, lebih lebih do'anya jelas lebih ikhlas, karena hanya diketahui oleh dia dan Allah saja, betapa tidak karena do'anya terikat sarat tanpa sepengetahuan yang dido'akan.

2. MENGUNJUNGI SAUDARANYA
Dengan mengunjungi akan lebih erat tali persaudaraan, akan tertanam rasa kasih sayang. Pantas bila puluhan ribu Malaikat akan mendo'akan, dengan do'a mengandung rahmat alias kasih sayang.
Dari 'Ali r.a. berkata : " Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : " Setiap muslim yang menjenguk sesama muslim pada waktu pagi maka ia akan dimintakan rahmat oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai waktu sore. Dan bila ia menjenguknya pada waktu sore maka ia akan dimintakan rahmat oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai waktu pagi serta ia mendapat jaminan buah-buahan yang siap dimakan di dalam suyrga ". ( Riwayat At Turmudzy )
Demikian tinggi nilai mengunjungi saudara sesama muslim, sehingga para malaikat yang berjumlah 70.000 mendo'akan dengan memintakan rahmat. 
Namun sayang saat ini banyak yang melupakan dan jarang melaksanakan, bisa karena kurang faham, atau mungkin terlampau sibuk urusan dunia yang menyilaukan, sehingga waktu yang demikian indah untuk berkunjung seolah hilang percuma, tidak berharga !.

3. BERADA DIMASJID DALAM KEADAAN SUCI
Satu lagi amalan yang indah, suka berada dimasjid dalam keadaan suci, tidak berhadats, artinya dalam keadaan sudah berwudlu, maka malaikat akan berdo'a memohonkan ampun dan rohmat
Amalan ini memang berat, butuh niat dan latihan, karena untuk hadir kemasjid saja banyak yang malas, apalagi pakai menunggu segala seolah membuang waktu percuma, padahal bila tahu hikmahnya, Masyaa Allah demikian tinggi nilainya, sampai Malaikatpun ikut andil mendo'akannya.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : " Malaikat itu selalu memohonkan rahmat kepada salah seorang di antara kamu sekalian selama ia berada pada suatu tempat yang mana ia shalat di tempat itu, selama ia tidak berhadats. Malaikat itu berdoa : " Allahummaghfir lahu, Allaahummarhamhu ", ( Wahai Allah ampunilah dosa orangitu, wahai Allah kasihanilah orangitu ). ( Riwayat Bukhari )
Yang dimaksud berada dimasjid adalah menunggu waktu sholat. Bahkan Nabi s.a.w. menambahkan selama menunggu, dianggap dan dinilai melaksanakan sholat.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sholat seseorang dengan berjama'ah itu dilipatkan dua puluh tujuh kali atas sholat yang dikerjakan dirumah atau dipasar. Yang demikian itu karena bila seseorang wudlu dan menyempurnakan wudlunya, kemudian pergi kemasjid dengan tujuan khusus untuk sholat, maka setiap kali ia melangkahkan kaki, diangkatlah satu derajat dan dihapuskan satu dosa. Dan bila ia mengerjakan sholat maka Malaikat selalu memohonkan rohmat kepadanya, selama ia berada pada tempat untuk sholat itu, selama ia tidak berhadats, dimana Malaikat berdo'a : Allaahumma sholli 'alaihi, Allahummarhamhu ( Ya Allah sejahterahkan baginya, kasihanilah baginya ), dan ia selalu dianggap mengerjakan sholat selama ia menantikan sholat ".  ( H.R. Bukhari Muslim )
Alhamdulillah betapa murahnya Engkau terhadap hamba Mu.
Demikian tinggi Allah menghargai, namun karena kurang memahami, sehingga banyak yang tak mengamalkan ibadah yang penting ini, padahal untuk bekal keakherat nanti, yang tak akan bisa diulang lagi, apabila telah menghadap Ilahi rabbi.

                                                                            KISAH TAULADAN
KEJUJURAN LANGKA
    
Suatu hari Abu Ja'far al-Mansur, salah seorang Khalifah Bani Abbasiyah kedua yang berkuasa tahun 754 – 775 M, mendapat laporan adanya seorang laki-laki menyimpan titipan harta benda milik keluarga Dinasti Umayya, yang digulingkan oleh Dinasti Abbasiyah. 
Setelah mendengar laporan,al Mansur meminta agar orang tersebut menghadap. Setelah berada dihadapannya, al Mansur bertanya : " Kami mendapat laporan bahwa engkau menyimpan titipan harta milik dinasti Umayyah. Maka serahkan semua itu kepada kami ". 
Orang tersebut menjawab : " Wahai Amirul Mu'minin, apakah Baginda ahli waris Dinasti Umayyah ? Ataukah mereka memberi wasiat agar harta diserahkan kepada Baginda ?!". Khalifah al Mansur menjawab : " Bukan, aku bukan ahli waris mereka dan mereka juga tidak memberi wasiat kepadaku ". Lelaki tua bertanya lagi : " Jadi, apa urusan Baginda dengan meminta harta yang ada ditanganku ? ".
Mendengar jawaban cukup tajam, Khalifah membela diri : " Sesungguhnya dinasti Umayyah melakukan kedzaliman terhadap hak kaum muslimin. Aku bermaksud mengambil kembali hak mereka, dan akan memasukkan ke dalam kas Negara ".
Lelaki tersebut sebenarnya ingin mengetahui siapa sebenarnya yang melaporkan dirinya, terdorong rasa penasaran ia bertanya : " Tidakkah Baginda perlu kesaksian, agar jelas bahwa harta yang ada di tanganku benar benar milik Dinasti Umayyah yang mereka peroleh  dengan cara tidak sah, ? Sejauh yang aku ketahui Dinasti Umayyah mempunyai dan menyimpan harta miliknya sendiri , bukan harta kaum muslimin ".
  Kemudian ia meminta agar dipertemukan dengan orang yang melaporkan, dan mau bersumpah, bahwa tidak ada titipan atau harta benda milik dinasti Umayyah sedikit pun yang dititipkan padanya.
Setelah Khalifah al Mansur mempertemukan lelaki tua dan pelapor, diketahuilah bahwa ternyata, pelapornya tidak lain adalah budak lelaki tua itu sendiri, yang telah mencuri uangnya sebanyak tiga ribu dinar kemudian melarikan diri. Karena takut   dihukum, ia membuat laporan palsu  kepada Khalifah al-Mansur.
Budak itupun ditahan dan diperiksa hingga mengakui semua perbuatan yang disebutkan oleh majikannya. Karena merasa bersalah, Khalifah al-Mansur kemudian meminta agar lelaki tua sudi memberi maaf kepadanya. Permintaan maaf Khalifah ia terima dengan lapang dada, bahkan juga memaafkan budaknya, mengikhlaskan tiga ribu dinar yang diambilnya, dan juga memerdekakannya serta memberi uang pesangon tiga ribu dinar !".
Budak itu pun kemudian pergi, sementara Khalifah al-Mansur sangat kagum pada lelaki tua seraya berkata : " Selama hidupku aku belum pernah melihat lelaki tua seperti dia !". Maling berteriak maling ternyata bagian dari teknik dalam sejarah permalingan.










  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar