MENGAPA UMRAH ?
“ Padanya
terdapat tanda tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam “. ( Q.S.Ali Imran 97 )
Ibadah
haji merupakan ibadah puncak, maka sangat tepat bila berada pada urutan
terakhir ( kelima ) dalam rukun Islam. Ibadah haji merupakan kewajiban bagi yang
mampu melaksanakan.
Karena
makin banyaknya umat Islam berkunjung ke Baitullah, pemerintah Arab Saudi sejak
beberapa tahun lalu melakukan perluasan pembangunan Masjidil Haram dan
sekitarnya. Sehubungan kegiatan tersebut pemerintah Arab Saudi melakukan
pembatasan quota haji. Adanya pembatasan ini, berakibat bagi yang akan
menunaikan ibadah haji harus menunggu sampai belasan tahun.
IBADAH UMRAH JADI PILIHAN
Akibat
lamanya masa tunggu ini, maka banyak yang pada melakukan ibadah umrah sebagai
obat penawar rindu pada Baitullah. Maka jangan heran bila saat ini banyak umat
Islam pada melaksanakan ibadah umrah. Namun
walau sudah melakukan ibadah umrah, bukan berati kewajiban ibadah haji sudah gugur.
UMRAH
Diantara
tuntunan Ibadah Umrah adalah memakai kain ihram, memulai berangkat dari miqat,
thowaf ( mengelilingi ka’bah ) dan sai ( lari kecil ) dari Shofa ke Marwa, waktunya
tidak terikat.
IBADAH HAJI
Ibadah
Haji pasti diiringi ibadah Umrah baik sebelum maupun sesudahnya.
Ibadah haji
waktunya tertentu, karena puncak ibadah haji adalah pada 9 Dzulhijjah, disini
pada berkumpul berjuta umat Islam guna wuquf di padang ‘Arofah.
Bayangkan
betapa padatnya hamparan padang ‘Arofah, dengan berjuta umat hanya mengenakan pakaian
terdiri dari 2 lembar kain putih tanpa jahitan, dihamparan nan luas dan panas
ini akan terasa, terkesan dan terbayang betapa kelak ketika dibangkitkan dihari
kebangkitan ( qiamat ) !.
Dengan
demikian jelas bila menunaikan ibadah haji pasti berumrah, namun bila sudah
melaksanakan umrah jelas belum menunaikan ibadah hajji !.
HIMAH AKHERAT
badah
Haji dan umrah memiliki daya tarik khusus, karena memiliki hikmah luar biasa, disamping
besarnya ampunan, pahala sangat berlipat didapatnya. Bayangkan sholat di
Masjidil haram beroleh pahala 100.000. lipat, dibanding sholat dimasjid lain,
demikian pula sholat di masjid Nabawi berpahala 1000 kali lipat. Dan do’a
sangat makbul ditempat tempat tersebut
Ibadah
disana terasa lebih nikmat, semangat dan dorongan beribadah terasa lebih kuat
!, disini hebatnya daya tarik kedua
masjid ( masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil haram di Mekkah ), apalagi ditunjang
gaya arsitekturnya yang khas, indah dan menawan, ditunjang pula sound systimnya
yang jernih, jelas dan merata, sehingga menambah kekhusyu’an dalam beribadah,
termasuk sisitim pedinginnya ( A.C. ) yang merata ( masjid Nabawi ).
HIKMAH HABLUMMINANNAS
Betapa
besar hikmah dibalik ibadah umrah / haji, betapa tidak ?, disana terlihat bermacam macam bangsa memenuhi
panggilan Allah. Ada yang betubuh tinggi, berkulit putih berhidung mancung (
orang Eropah, Turki dan jazirah Arab ), ada yang bertubuh tinggi besar, kokoh, berkulit
hitam berhidung besar ( Afrika ). Ada yang bertubuh tinggi semampai, berkulit
hitam agak kelabu ( Pakistan ). Ada pula yang bertubuh sedang berkulit kuning /
putih, bermata sipit ( Cina / Jepang )..
Dari
perbedaan rupa, berbeda pula tabiatnya, ada yang keras, kasar, sedang, bahkan
ada yang lemah lembut, akrab dan santun.
Dari
berbagai suku dan bangsa ini, banyak hikmah
didapat, akan dapat melihat kekuasaan Allah dalam mencipta bermacam
bentuk, rupa dan karakter manusia. “ Hai
manusia sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu
saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal “. (
Q.S. Al Hujurat 13 )
SANGAT DISUKAI
Namun dari
berbagai macam suku dan bangsa, anehnya justru orang Mekah dan Madinah sangat
suka pada orang Indonesia, yang tampilannya mudah dikenal dari potongan
tubuhnya yang berukuran sedang, berkulit sawo matang, berhidung sedang, apalagi
bila mengenakan kopyah khas hitamnya, mengapa ?.
Orang
Indonesia dikenal mereka, ramah, sopan, mudah diatur alias penurut. Maka jangan
heran bila orang Indonesia jadi idola mereka.
BERBAHASA INDONESIA
Maka
jangan heran bila orang Arab di Mekkah maupun Madinah sangat akrab dan kental dengan
bahasa Indonesia, dengan demikian bila ditakdirkan kesana tidak usah repot
belajar bahasa Arab dulu ( jangan lupa mengenakan kopyah hitam ), bahkan mereka sangat
faham hitungan dalam bahasa Indonesia, disini kita boleh bersyukur dan bagga
bahwa keberadaan bangsa kita sangat dikenal dan diakui mereka. Apalagi presiden
Sukarno dikenal karena berjasa dengan pohon “
Mimbonya “ untuk penghijauan padang ‘Arofah, yang bisa dilihat kenyatannya sekarang.
Maka
ketika pulang atau pergi ke Masjid akan terdengar suara para pedagang dengan lantangnya
menawarkan dengan dialek Arabnya : “ Murah murah sepuluh rial, sepuluh rial “,
sehingga bisa membuat kita bersyukur dan bangga.
SEAKAN DITATAR
Karena berkumpul dengan berbagai
bangsa, maka jangan kaget bila bertemu berbagai karakater yang sangat berbeda :
kasar, maunya sendiri, memegang kepala dan sebangsanya. Disini hikmah ibadah
haji / umrah, kesabaran extra dalam berhablumminannas sangat dibutuhkan.
Namun
dibalik kekasaran mereka ( biasanya yang berkulit hitam ), ada kehalusan dan
kelembutan dibaliknya, sering terjadi ketika antri minum air zam zam ( banyak
disediakan di dalam Masjid ) mereka terkadang sangat perduli dengan
memberikannya kepada yang antri terlebih dahulu.
KEJANGGALAN
Namun jangan
kaget bila menjumpai keanehan ( kemusyrikan ) justru dijumpai di Ka’bah, adanya orang yang pada
berebut memegangi pintu Ka’bah, yang jelas tidak ada tuntunannya !.
KISAH TAULADAN
UQBAH BIN AMAR AL
BADRI R.A.
Uqbah bin Amr adalah seorang sahabat
Anshar cukup banyak meriwayatkan hadits Nabi s.a.w. dikenal dengan sebutan Abu Mas’ud al Badri, karena termasuk salah
seorang sahabat ahli Badar.
Namun Abu Mas’ud pernah mengalami peristiwa yang hampir mencelakakannya di
akhirat, bahkan mungkin bisa membatalkan jaminan keselamatannya sebagai ahli
Badar, hanya karena tidak mampu menahan amarahnya.
Suatu ketika salah seorang budaknya
berbuat kesalahan yang membuat kemarahannya. Begitu emosinya sehingga mencambuk budaknya. Saat mencambuk, terdengar suara
di arah belakangnya : “ Ketahuilah wahai Abu Mas’ud…”
Suara tersebut tidak terlalu jelas karena memang agak jauh, dia belum bisa mengenal
siapa yang berbicara tersebut, sehingga dia masih saja dengan emosinya mencambuk budaknya. Tetapi ketika suara makin jelas karena semakin dekat, dia mengenalinya sebagai suara
Rasulullah s.a.w.
Kemudian dia berbalik menghadap beliau dan Nabi s.a.w. bersabda lagi : “ Ketahuilah wahai Abu Mas’ud,
sesungguhnya Allah lebih kuasa untuk menyiksa kamu, daripada siksaanmu kepada
budakmu itu ! ”.
Abu Mas’ud gemetar ketakutan mendengarnya, begitu takutnya sampai cambuknya
terjatuh tanpa disadarinya, dan dia berkata : “ Saya tidak akan
pernah memukul seorang budak setelah ini selama lamanya ! ”.
Kemudian dia berkata lagi : “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya budak
ini merdeka karena Allah ! ”.
Mendengar ucapannya, tampak ekpresi
kelegaan di wajah Nabi s.a.w. kemudian beliau
bersabda : “ Seandainya engkau tidak segera
memerdekakannya (budak tersebut), niscaya kamu akan disiksa atau dibakar oleh
api neraka ! ”.
Inilah salah satu bentuk kasih sayang
Nabi s.a.w. terhadap umatnya. Beliau tidak ingin seorang sahabat ahli
Badar seperti dirinya harus “mencicipi” panasnya api neraka untuk sekedar
menebus kedzaliman yang dilakukannya, walaupun akhirnya tetap saja akan masuk syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar