Selasa, 19 Mei 2015



KEMATIAN SEBAGAI PERINGATAN
                 
         Dan Allah sekali kali tidak akan              
 menangguhkan ( kematian ) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya dan Allah Maha Mengenal  apa yang kamu kerjakan   
( Q.S. Munafiqun 11 ) 
                   
Sering orang mengikuti dan mengiringi pemakaman jenazah dengan khidmatnya, namun sayang usai pemakaman mereka sama lupa bahwa maut juga pasti akan menjemputnya, hanya menunggu giliran saat kedatangannya !.  
Semestinya dengan menghadliri acara kematian menjadi pelajaran dan peringatan bahwa dirinya pasti akan mengalaminya juga, sehingga akan lebih berhati hati  dalam mengisi sisa sisa hidupnya, yang tidak diketahui kapan lagi sisa umurnya.  

TIDAK BISA DITUNDA
Kematian merupakan titik akhir kehidupan, yang tak bisa diulang, bila tiba saatnya tidak bisa ditunda dan ditangguhkan :
“ Dan Allah sekali kali tidak akan menangguhkan ( kematian ) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya .........”.
Begitu pasti dan tepatnya saat datangnya kematian, walau lari menghindar di balik bangunan benteng yang kokoh dan tinggi.
" Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.....”. ( Q.S. An Nisaa’ 78 )

TIDAK BISA MENGHINDAR
Bila waktu kematian telah ditetapkan, manusia tidak bisa menghindar, karena mautlah yang menjemputnya, karena maut menjadi subyek, manusia hanya menjadi obyek. Bahkan setelah maut menjemput justru akan dikembalikan kepada Nya. 
Betapa mengerikan yang tidak siap dengan bekal amalnya, karena akan dibuka semua amal yang pernah dilakukannya.
Katakanlah : " Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan ". ( Q.S. Al Jumu’ah 8 )
Begitu detailnya takdir kematian sampai Allah menjelaskan secara rinci :
“.......Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar ( juga ) ke tempat mereka terbunuh ...... “. ( Q.S. Ali Imran 154 )

TIDAK ADA YANG TAHU
Kematian benar benar misteri, betapa tidak ?, ada orang menderita sakit serius, dokter memprediksi pasien hanya bisa bertahan dalam waktu tertentu, namun ......ternyata si pasien bisa panjang umurnya sampai sekarang.
Ada juga yang sehat wal afiat, namun ...... tiba tiba saja wafat mendadak. Kisah ini baru saja terjadi pada jama’ah kami di bulan april 2014. Adalah seorang ibu yang aktif mengaji di masjid Al Hakim dan aktif di kelompok senam ibu ibu Al Hakim, beliau wanita yang sabar, pendiam, tidak pernah menggunjing dan taat pada suami,. 
Tiba tiba sore hari dadanya terasa sesak, sang suami membawanya ke dokter namun setiba di poliklinik dinyatakan wafat. Betapa kagetnya pak Totok si suami, diperjalanan di atas beca si isteri dipeluk dan diciumi dengan rasa penuh sesal dan haru mengingat kebaikan sang isteri. 
Pak Totok bercerita sambil menangis sesenggukan mengingat kebaikannya.
Itulah kisah kematian yang tidak ada seorangpun yang tahu kapan dan dimana saat kedatangannya.    
“.........Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.  ( Q.S. Luqman 34 )

DIKTATOR
Kemal Attaturk adalah pimpinan berfaham sekularis di Turki, dikenal sebagai pencetus sekularis Turki, seorang diktator, anti agama. Karena kedzaliman dan pengkhianatannya telah menghancurkan umat Islam Turki dengan sangat kejam, sekaligus penghancur kekahlifahan Turki. 
Sikapnya begitu nekad dan brutal sehingga berani menggantung 30 ulama, mengawasi secara ketat gerakan perlawanan kubu muslimin, dikultuskan dan disanjung oleh para pendukung sekularisme Turki.
Sekiranya dia berada disaat firman Allah masih turun, mungkin dia akan dicantumkan Allah dalam jajaran Fir’aun, Namrud, Abu Lahab dan Qarun.

MENJELANG AJAL
Menurut biografi yang ditulis para pendukungnya, kematian Kemal Attaturk disebabkan over dosis minuman keras, penyakit kelamin, malaria, ginjal, lever dan gatal gatal. 
Ketika sakaratul maut dia sangat takut berada di istananya, bila tubuhnya panas dia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya, bila penyakitnya bertambah parah, dia tidak dapat menahan diri untuk menjerit, jeritannya sangat kuat hingga kedengaran di sekeliling istana. Attaturk berteriak kesakitan ketika sakaratul maut ditengah hamparan laut.
“ Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang orang yang dzalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : " Keluarkanlah nyawamu ! ", dihari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah ( perkataan ) yang tidak benar dan ( karena ) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat ayat Nya “. ( Q.S. Al An’am 93 )
Pada 29 September 1938 Kemal Attaturk mengalami koma selama 48 jam, pada 9 November mengalami koma kedua kalinya, pada waktu itu air dalam perutnya didisedot keluar, kemudian koma selama 36 jam. Akhirnya meninggal dunia pada 10 November 1939.    

KETIKA AJAL
Saat kematiannya begitu hina, mayatnya tidak dimandikan dan dikafan, tidak disholatkan tidak dikebumikan, mayatnya diawetkan dan diletakkan di di ruang takhta istana di istana Dolmabache selama 9 hari 9 malam.
Setelah 9 hari jenazahnyya baru disholati, itupun atas desakan adik perempuannya. Kemudian dipindah ke Ankara guna dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November dipindah ke Museum Etnografi di Ankara dekat gedung parlemen.

TANAH TIDAK MAU MENERIMA
14 tahun kemudian yakni pada tahun 1953 barulah mayat diletakkan di sebuah bukit di Ankara, mayatnya tidak pernah dikebumikan, tahu sebabnya ?, karena tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.
Begitulah cara Allah menghinakan hamba yang congkak dan selalu  menentang Nya, itu baru di dunia apalagi di akherat kelak. Na’udzu billaahi min dzaalik. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita dapat memanfaatkan sisa sisa umur dengan kebaikan dan berakhir dengan khusnul khotimah, Amin. (“ 35 Kisah aneh tapi nyata tentang maut “, Adiba a.s. - Sura Media Utama )
     
                  


                                                                         KISAH TAULADAN
MAKAMNYA BERBAU HARUM
             
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari adalah seorang yang hafal Al Quran dan ahli hadits juga dikenal kesholihannya. 
Syaikh ibnu Hajar yang juga hafidz Al Quran menyebutkan bahwa Imam Al Bukhari ketika kembali ke Bukhara di akhir hidupnya tinggal di sebuah kemah tidak jauh dari negerinya.
Suatu waktu beliau diminta penguasa Khalid bin Ahmad Adz Dzahli untuk datang ke rumahnya guna membacakan kitab Al Jami’ Wat Tarikh kepada Anak anaknya. 
Imam Al Bukhari berkata kepada sang utusan : “ Katakan kepadanya bahwa saya tidak menghina ilmu dan tidak mau membawa ke pintu sultan, jika menginginkan sesuatu datanglah ke masjidku atau di rumahku, jika hal itu tidak berkenan hendaklah sultan menyediakan majlis ta’lim agar saya memiliki alasan di sisi Allah kelak pada hari kiamat bahwa saya tidak menyembunyikan ilmu “. 
Demikian mulia sikap beliau, sebagai seorang ‘ulama yang tidak mau merunduk dan merendah untuk datang kerumah pejabat
Jawaban beliau inilah yang menyebabkan sultan menyimpan dendam, maka sultan pun meminta bantuan Harits bin Abi al Waraqah, salah satu pendukungnya untuk mencela dan memfitnah kelompok imam Al Bukhari, karena gencarnya fitnah akhirnya imam Al Bukhari diusir dari negerinya.
Setelah terusir imam Al Bukhari berdo’a kepada Allah : “ Ya Allah perlihatkanlah kepada mereka, kepada anak anak mereka dan keluarga mereka apa tujuan mengusir aku “.
Kemudian Allah mengabulkan doa’nya, Khalid akhirnya dipenjara, karena suatu masalah dan jatuh miskin. Sedang Harits bin Abi Waraqah mengalami masalah dengan anak dan keluarganya.
Kemudian imam Al Bukhari keluar dari Samarqand menuju ketempat keluarganya di Khartanak, disana beliau menghabiskan waktunya dengan beribadah kepada Allah. Suatu saat Imam Al Bukhari memenuhi undangan dengan menunggang kuda, namun kemudian membatalkan dan berkata kepada temannya : “ Antarkan aku ke pembaringan “, setelah beliau berbaring sambil berdo’a kemudian beliau wafat. 
Setelah selesai pemakaman kami mencium bau wangi sangat menyengat di makamnya seperti aroma minyak kasturi sampai beberapa hari kata Al Waraq teman dekat imam Al Bukhari.

Demikian mulia kematiannya, berkat jasanya dalam penulisan dan pengumpulan hadits Rasulullah s.a.w., sehingga sangat bermanfaat bagi agama dan umat Islam. Semoga Allah mengampuni dan merima amal beliau, Amiin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar