ABDULLAH
BIN SABA’ SANG PROVOKATOR
(“ Dan bila dikatakan kepada
mereka : " Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi ". mereka
menjawab : " Sesungguhnya kami
orang orang yang mengadakan perbaikan ". Ingatlah sesungguhnya mereka
Itulah orang orang yang membuat kerusakantetapi mereka tidak sadar
( Q.S.
Al Baqarah 11-12 )
Membuat kerusakan adalah ciri khas
kaum munafik : Memfitnah, provokasi, dusta, khianat dan sebangsanya, sehingga
menimbulkan keonaran dan perpecahan, itulah sikap dan semboyannya !.
Demikian pula dengan Abdullah bin
Saba’ yang berpura pura memeluk Islam pada zaman khalifah Ustman r.a. tetapi
bertujuan menghancurkan umat Islam dari dalam.
PENCETUS SYIAH
Para ‘ulama terdahulu, baik kalangan ahli hadits, ahli sejarah, atau yang lain sepakat akan keberadaan tokoh besar syi’ah sekaligus pendirinya yang bernama Abdullah bin Saba’, tidak ada yang mengingkarinya kecuali sebagian syi’ah rafidhah. Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi dari Yaman, daerah Shan’a.
TERCANTUM DALAM JEWISH ENCYCLOPEDIA
Secara obyektif keberadaan Abdullah
bin Saba’ tercatat dalam ensiklopedi sejarah Umat Yahudi ( Jewish Encyclopedia 1906 ) tertulis : " Seorang Yahudi Yaman, Arab,
dari abad ketujuh menetap di Madinah dan memeluk Islam. Setelah dia mengkritik
pemerintahan Khalifah Utsman yang berakibat buruk, dia dibuang dari kota. Dari
situ ia pergi ke Mesir, di mana dia mendirikan sebuah sekte anti Utsman, guna mempromosikan ketertarikannya
terhadap Ali.
Kemudian memperoleh pengaruh di sana dan merumuskan doktrin bahwa setiap Nabi
memiliki asisten yang di kemudian hari akan menggantikannya, pengganti Muhammad adalah Ali......
Abdullah bin Saba’ menisbahkan sifat
keilahian ( ke Tuhanan ) kepada Ali ..... Kemudian Ali mengusirnya ke
Madain. Setelah peristiwa pembunuhan Ali, diceritakan bahwa Abdullah bin Saba'
mengajarkan bahwa Ali tidak mati tapi
masih hidup dan tidak pernah terbunuh, bahwa sebagian dari ke Tuhanan itu
bersemayam di dalam dirinya, dan bahwa setelah beberapa waktu dia akan kembali untuk memenuhi bumi dengan
keadilan “.
BUKAN
TOKOH FIKTIF
Para ahli hadits, para penulis kitab Al Jarh wa At Ta’dil, para
penulis sejarah serta penulis kitab tentang aliran aliran sepakat tentang
keberadaan tokoh keturunan Yahudi ini, dia ialah Abdullah bin Saba’. Peran yang
dilakukan menanamkan bibit kerusakan dan perpecahan. Abdullah bin Saba’
memperlihatkan keislamannya pada masa kekhilafahan Utsman, juga mempertontonkan
pribadi yang shalih, kemudian berusaha menjalin kedekatan dengan Ali.
MERAHASIAKAN DIRI
Abdullah bin Saba’ sengaja merahasiakan jati dirinya, sampai
orang yang sezaman dengannya tidak mengenalnya baik nama maupun negeri asalnya.
MISI RAHASIA
Kerahasiaan memang disengaja karena dia mempunyai misi rahasia,
ingin berbuat makar terhadap kaum Muslimin, dengan menimbulkan ajaran
menyimpang jauh dari ajaran Islam. Salah
satu bukti dia sengaja menutup diri, yaitu jawaban yang diberikannya ketika ditanya
Abdullah bin Amir tentang asal usulnya, dia menjawab : “ (Aku) adalah seorang
lelaki dari ahli kitab yang ingin memeluk Islam dan ingin berada disampingmu ”.
MENGHASUT
Abdullah bin Saba mengunjungi beberapa negeri Islam, berkeliling
menghasut kaum muslimin, agar ketaatan kepada para penguasa meredup. Diawali masuk
ke negeri Hijaz, Bashrah, Kufah, kemudian ke Damaskus. Namun di kota ini tidak
berkutik. Penduduk pada mengusirnya, kemudian Mesir menjadi tujuan selanjutnya
dan menetap disana.
Lobby lobby dan memprovokasi untuk membenci Khalifah Ustman dengan
gencar dilakukan sehingga berhasil membangkitkan semangat memberontak sehingga Khalifah
Utsman r.a. terbunuh.
KAUM SABAIYYAH DIUHUKUM ALI R.A.
Saking geramnya
Ali Bin Abi Thalib r.a. terhadap sikap kaum yang mengkultuskannya sampai beliau
membakarnya, sebagaimana Imam Bukhari
meriwayatkan dalam Fathul Baari,
beliau berkata : “.....Dari ’Ikrimah bahwasannya dia berkata : ” Didatangkan
kepada ’Ali r.a. sekelompok orang zindiq, kemudian beliau membakarnya “.
KOMENTAR IBNU HAJAR
Ibnu Hajar menjelaskan hadits ini kemudian berkata : ” Abul Mudhaffar
Al Isfirayini berkata : “ Bahwa yang dibakar ’Ali adalah orang orang
Rafidlah yang mengklaim sifat ke Tuhanan diri ’Ali. Mereka adalah Saba’iyyah.
Pemimpinnya adalah ’Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang menampakkan keislaman.
Dia membuat bid’ah dengan ucapan seperti itu.
Dan sangat mungkin asal hadits ini yang kami riwayatkan dari
hadits Abu Thahir Al Mukhlish dari jalan ’Abdullah bin Syuraik Al ’Amiriy, dari
ayahnya dia berkata : “ Dikatakan kepada
’Ali : “ Disana ada sekelompok orang di
depan pintu masjid yang mengklaim bahwa
engkau adalah Rabb mereka “. Kemudian beliau memanggilnya dan berkata
kepada mereka : “ Celaka kalian, apa yang kalian katakan ? “. Mereka menjawab :
“ Engkau adalah Rabb kami, pencipta kami, dan pemberi rizki kami “. ’Ali
berkata : “ Celaka kalian, aku hanyalah
seorang hamba seperti kalian. Aku makan makanan sebagaimana kalian makan, dan
aku minum sebagaimana kalian minum. Jika aku mentaati Allah, maka Allah akan
memberiku pahala jika Dia berkehendak. Dan jika aku bermaksiat, maka aku
khawatir Dia akan mengadzabku. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah dan kembalilah
“. Tetapi mereka tetap enggan.
Ketika datang hari berikutnya, mereka datang lagi kepada ’Ali,
kemudian datanglah Qanbar dan berkata : “ Demi Allah mereka kembali mengatakan
perkataan seperti itu “. ’Ali pun berkata : “ Masukkan mereka kemari “. Tetapi
mereka masih mengatakan seperti itu juga. Pada hari ketiga beliau berkata : “ Jika kalian masih
mengatakannya aku benar benar akan membunuh kalian dengan cara yang paling
buruk “.
LICINNYA TIPUAN ABDULLAH BIN SABA
Abdullah bin
Saba’ si Yahudi memanfaatkan kematian Amirul Mukminin ’Ali bin Abi Thalib, kemudian
menyusupkan ajaran untuk merusak ajaran Islam. Diantaranya : 1.Mencetuskan
kelompok Rafidlah.2.Mencela shahabat dan mengkafirkannya : Abu Bakar, ’Umar,
dan ’Utsman.3.Membunuh khalifah ’Utsman bin ’Affan r.a. 4.Memproklamirkan ’Ali
sebagai khalifah setelah wafatnya Nabi s.a.w.. 5. Mengkultuskan sahabat ’Ali
dan keluarganya. 6. Sahabat ’Ali r.a. tidak wafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar