Kamis, 26 November 2015


ABDULLAH BIN SABA’ SANG PROVOKATOR 

 (“ Dan bila dikatakan kepada mereka : " Janganlah kamu membuat
 kerusakan di muka bumi ". mereka menjawab :  " Sesungguhnya kami orang orang yang mengadakan perbaikan ". Ingatlah sesungguhnya mereka Itulah orang orang yang membuat kerusakantetapi mereka tidak sadar
( Q.S. Al Baqarah 11-12 )

Membuat kerusakan adalah ciri khas kaum munafik : Memfitnah, provokasi, dusta, khianat dan sebangsanya, sehingga menimbulkan keonaran dan perpecahan, itulah sikap dan semboyannya !.
Demikian pula dengan Abdullah bin Saba’ yang berpura pura memeluk Islam pada zaman khalifah Ustman r.a. tetapi bertujuan menghancurkan umat Islam dari dalam.


PENCETUS SYIAH

Para ‘ulama terdahulu, baik kalangan ahli hadits, ahli sejarah, atau yang lain sepakat akan keberadaan tokoh besar syi’ah sekaligus pendirinya yang bernama Abdullah bin Saba’, tidak ada yang mengingkarinya kecuali sebagian syi’ah rafidhah. Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi dari Yaman, daerah Shan’a.


TERCANTUM DALAM JEWISH ENCYCLOPEDIA

Secara obyektif keberadaan Abdullah bin Saba’ tercatat dalam ensiklopedi sejarah Umat Yahudi ( Jewish Encyclopedia 1906 )  tertulis : " Seorang Yahudi Yaman, Arab, dari abad ketujuh menetap di Madinah dan memeluk Islam. Setelah dia mengkritik pemerintahan Khalifah Utsman yang berakibat buruk, dia dibuang dari kota. Dari situ ia pergi ke Mesir, di mana dia mendirikan sebuah sekte anti Utsman, guna mempromosikan ketertarikannya terhadap Ali. Kemudian memperoleh pengaruh di sana dan merumuskan doktrin bahwa setiap Nabi memiliki asisten yang di kemudian hari akan menggantikannya, pengganti Muhammad adalah Ali...... Abdullah bin Saba’ menisbahkan sifat keilahian ( ke Tuhanan ) kepada Ali ..... Kemudian Ali mengusirnya ke Madain. Setelah peristiwa pembunuhan Ali, diceritakan bahwa Abdullah bin Saba' mengajarkan bahwa Ali tidak mati tapi masih hidup dan tidak pernah terbunuh, bahwa sebagian dari ke Tuhanan itu bersemayam di dalam dirinya, dan bahwa setelah beberapa waktu dia akan kembali untuk memenuhi bumi dengan keadilan “.

BUKAN TOKOH FIKTIF
Para ahli hadits, para penulis kitab Al Jarh wa At Ta’dil, para penulis sejarah serta penulis kitab tentang aliran aliran sepakat tentang keberadaan tokoh keturunan Yahudi ini, dia ialah Abdullah bin Saba’. Peran yang dilakukan menanamkan bibit kerusakan dan perpecahan. Abdullah bin Saba’ memperlihatkan keislamannya pada masa kekhilafahan Utsman, juga mempertontonkan pribadi yang shalih, kemudian berusaha menjalin kedekatan dengan Ali.

MERAHASIAKAN DIRI
Abdullah bin Saba’ sengaja merahasiakan jati dirinya, sampai orang yang sezaman dengannya tidak mengenalnya baik nama maupun negeri asalnya.

MISI RAHASIA
Kerahasiaan memang disengaja karena dia mempunyai misi rahasia, ingin berbuat makar terhadap kaum Muslimin, dengan menimbulkan ajaran menyimpang  jauh dari ajaran Islam. Salah satu bukti dia sengaja menutup diri, yaitu jawaban yang diberikannya ketika ditanya Abdullah bin Amir tentang asal usulnya, dia  menjawab : (Aku) adalah seorang lelaki dari ahli kitab yang ingin memeluk Islam dan ingin berada disampingmu ”.

MENGHASUT
Abdullah bin Saba mengunjungi beberapa negeri Islam, berkeliling menghasut kaum muslimin, agar ketaatan kepada para penguasa meredup. Diawali masuk ke negeri Hijaz, Bashrah, Kufah, kemudian ke Damaskus. Namun di kota ini tidak berkutik. Penduduk pada mengusirnya, kemudian Mesir menjadi tujuan selanjutnya dan menetap disana.
Lobby lobby dan memprovokasi untuk membenci Khalifah Ustman dengan gencar dilakukan sehingga berhasil membangkitkan semangat memberontak sehingga Khalifah Utsman r.a. terbunuh.

KAUM SABAIYYAH DIUHUKUM ALI R.A.

Saking geramnya Ali Bin Abi Thalib r.a. terhadap sikap kaum yang mengkultuskannya sampai beliau membakarnya, sebagaimana  Imam Bukhari meriwayatkan dalam Fathul Baari, beliau berkata : “.....Dari ’Ikrimah bahwasannya dia berkata : ” Didatangkan kepada ’Ali r.a. sekelompok orang zindiq, kemudian  beliau membakarnya “.

KOMENTAR IBNU HAJAR
Ibnu Hajar menjelaskan hadits ini kemudian berkata : ” Abul Mudhaffar Al Isfirayini berkata :  “ Bahwa yang dibakar ’Ali adalah orang orang Rafidlah yang mengklaim sifat ke Tuhanan diri ’Ali. Mereka adalah Saba’iyyah. Pemimpinnya adalah ’Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang menampakkan keislaman. Dia membuat bid’ah dengan ucapan seperti itu.
Dan sangat mungkin asal hadits ini yang kami riwayatkan dari hadits Abu Thahir Al Mukhlish dari jalan ’Abdullah bin Syuraik Al ’Amiriy, dari ayahnya dia berkata :  “ Dikatakan kepada ’Ali  : “ Disana ada sekelompok orang di depan pintu masjid yang mengklaim bahwa engkau adalah Rabb mereka “. Kemudian beliau memanggilnya dan berkata kepada mereka : “ Celaka kalian, apa yang kalian katakan ? “. Mereka menjawab : “ Engkau adalah Rabb kami, pencipta kami, dan pemberi rizki kami “. ’Ali berkata :  “ Celaka kalian, aku hanyalah seorang hamba seperti kalian. Aku makan makanan sebagaimana kalian makan, dan aku minum sebagaimana kalian minum. Jika aku mentaati Allah, maka Allah akan memberiku pahala jika Dia berkehendak. Dan jika aku bermaksiat, maka aku khawatir Dia akan mengadzabku. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah dan kembalilah “. Tetapi mereka tetap enggan.
Ketika datang hari berikutnya, mereka datang lagi kepada ’Ali, kemudian datanglah Qanbar dan berkata : “ Demi Allah mereka kembali mengatakan perkataan seperti itu “. ’Ali pun berkata : “ Masukkan mereka kemari “. Tetapi mereka masih mengatakan seperti itu juga. Pada hari ketiga  beliau berkata : “ Jika kalian masih mengatakannya aku benar benar akan membunuh kalian dengan cara yang paling buruk “.

LICINNYA TIPUAN ABDULLAH BIN SABA
Abdullah bin Saba’ si Yahudi memanfaatkan kematian Amirul Mukminin ’Ali bin Abi Thalib, kemudian menyusupkan ajaran untuk merusak ajaran Islam. Diantaranya : 1.Mencetuskan kelompok Rafidlah.2.Mencela shahabat dan mengkafirkannya : Abu Bakar, ’Umar, dan ’Utsman.3.Membunuh khalifah ’Utsman bin ’Affan r.a. 4.Memproklamirkan ’Ali sebagai khalifah setelah wafatnya Nabi s.a.w.. 5. Mengkultuskan sahabat ’Ali dan keluarganya. 6. Sahabat ’Ali r.a. tidak wafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar