Jumat, 13 November 2015


SYIAH BUKAN ISLAM !

“ Dan taatilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat.
                                    ( Q.S. Ali Imraan 132 )

Agama Islam mempunyai 2 landasan : Al Quran dan Al Hadits, selama berpegang pada keduanya akan mendapat Rahmat Allah. Sebaliknya bila tidak, akan jauh dari Rahmat Nya, akan terjadi penyimpangan, bahkan perpecahan !Akan adanya perpecahan sudah disampaikan Nabi sejak awal, bahkan saat ini terbukti kenyataannya, adanya kelompok Syiah yang membuat resah !.

NABI SUDAH MENGINGATKAN AKAN ADANYA PERPECAHAN
Agar tidak terjerumus kedalam perpecahan, Nabi sejak awal sudah berpesan agar “ selalu berpegang erat ( teguh ) kepada Sunnahnya “.
Rasulullah s.a.w.bersabda : “ Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin, meskipun dia berasal dari budak Ethiopia. Sesungguhnya orang yang hidup nanti (setelahku) akan melihat perpecahan yang banyak, maka hendaknya kalian senantiasa berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafa Ar Rasyidin yang diberi petunjuk. Gigitlah dia dengan gigi geraham dan jauhilah oleh kalian perkara yang diada adakan. Karena setiap perkara yang diada adakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat .(H.R Abu Dawud)  

AKAN DATANG KEJAHATAN, JAUHI KELOMPOKNYA !
Bahkan Nabi juga mengingatkan setelah masa kebaikan akan datang  kejahatan, maka Nabi berpesan agar  “ menjauhi kelompok tersebut ! “
Dari Hudzaifah bin al Yaman ra bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah setelah kebaikan akan datang kejahatan ? ”. Beliau menjawab : “ Ya banyak penyeru yang mengajak ke pintu jahanam, maka barangsiapa yang mengikutinya, mereka akan dilemparkan ke dalamnya ”. Aku bertanya : ” Jelaskan sifat mereka itu kepada kita ”. Beliau s.a.w. bersabda : ” Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan bahasa kita ”. Aku berkata : ” Kemudian kau suruh apa ketika aku melihatnya ? ”. Beliau s.a.w. menjawab : “ Lazimilah (berpeganglah) pada jamaah Muslimun dan imam mereka ”. Aku berkata : ” Jika tidak ada jamaah dan Imam? ”. Beliau s.a.w. menjawab :” Jauhilah semua kelompok itu meskipun akar pohon melilitmu hingga maut
menjemputmu dan engkau tetaplah seperti itu ! ”.  ( H.R. Muslim )

SYIAH JAUH BEDA DENGAN ISLAM
Aliran Syiah seolah seperti Islam padahal tidak !, kenyataannya dalam beribadah jauh menyimpang dari tuntunan. Dibawah ini kami sajikan perbedaan ibadahnya dari berbagai sumber.

1.AYAT AL QURANNYA LEBIH BANYAK  
Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah 17.000 ayat. Kitab suci umat Islam hanya 6666 ayat ( lebih banyak 3 kali lipat dari Al Qur’an kaum Muslimin)

2.ADZAN  
Dalam mengumandangkan Adzan kalimatnya : Allōhu akbar 4 X. Asyhadu allā ilāha illallōh 2 X. Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh 2 X. Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh 2 X. Hayya ‘alash Sholāh 2 X. Hayya ‘alalfalah
 2 X. Hayya ‘alā khoiril ‘amal 2 X. Allōhu akbar 2 X. Lā ilāha illallōh 2 X. 

3.SHOLAT
1. Wudhunya beda dengan kaum Muslimin ( ketika membasuh kaki hanya bagian atasnya saja ). 2. Sholat hanya 3 waktu  ( 1.Shubuh.2.Dhuhur dan Asar dijama’/ digabung.3.Maghrib dan Isya’ dijama’ ).3. Tidak mewajibkan sholat Jumat. 4.Tidak mengakhiri shalat dengan salam, tetapi menepuk kedua paha. 5. Membawa Turbah Husainiyah ( lempeng tanah dari Karbala  ) digunakan menempatkan kening ketika sujud ( bila tidak ada orang ).

4.MENGKULTUSKAN KELUARGA ALI, MERENDAHKAN SAHABAT NABI 
Kaum Syiah mengkultuskan Ahlul Bait : Ali, Fathimah, Hasan dan Husain r.a., tidak menghormati sahabat Nabi lainnya. Padahal Allah berfirman :
“ Orang orang yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka Syurga Syurga yang mengalir sungai sungai di dalamnya selama lamanya, mereka kekal di dalamnya, Itulah kemenangan yang besar “. ( Q.S. Attaubah 100 )
Lantaran sifat fanatismenya, kaum Syi’ah justru mengingkari ayat tersebut bahkan menvonis sahabat Nabi kafir (Murtad).                                                                           

5.PUASA
1. Ketika Adzan maghrib di bulan Ramadlan tidak segera berbuka, menunggu sampai bintang benar benar nampak ( malam ). 2. Tidak sholat tarowih
berjamaah 3. Tidak puasa  Asyura, tetapi meratap dengan ritual melukai diri.

6.RITUAL BERDARAH
Pada 10 Muharram melakukan ritual sadis (Rafidhah), karena meratapi kematian Husain dengan memukul dada, menampar pipi, memukul bahu, mengiris kulit kepala sampai berdarah. Ritual ini jelas menyimpang, bukankah Islam melarang meratapi kematian. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidak termasuk golongan kami siapa saja yang menampar pipi (wajah), merobek saku, dan melakukan amalan jahiliyah ”. ( H.R. Bukhari dan Muslim )                                                                                                                                        
7.KAWIN KONTRAK
Mempengaruhi kaum wanita / mahasiswi sebagai langkah awal melakukan mut’ah ( kawin dengan jangka tertentu / kawin kontrak ).

M.U.I. MELARANG
Karena jauhnya penyimpangan faham Syiah menteri agama sempat melarangnya. Surya Darma Ali selaku menteri agama, di gedung  DPR  pada 25 Januari 2012 menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama menyatakan “ Syiah bukan Islam “. Kemenag mengeluarkan surat edaran no. D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang Syiah : “ Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam ".

TIDAK AKAN TERSESAT BILA BERPEGANG PADA AL QURAN DAN SUNNAH                
Gejala penyimpangan dan perpecahan sejak awal sudah diketahui Nabi s.a.w. karena beliau seorang Nabi, maka ketika menjelang wafatnya beliau sudah wanti wanti dengan berpesan :  
" Wahai saudara saudaraku tidak akan ada Nabi dan Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir karenanya. Perhatikan baik baik wahai saudaraku, pahamilah kata kata yang kusampaikan kepadamu bahwa aku meninggalkan 2 pusaka yakni Al Quran dan As Sunnah, bila kalian mengikutinya tidak akan tersesat ......Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, berarti ia mencintaiku, dan barangsiapa yang men
cintaiku maka ia akan bersamaku di Syurga ".  ( H.R Bukhari )Semoga Allah memberikan hidayah Nya agar kita selalu berada di jalan Nya, dengan selalu berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnahnya. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar