LUAR BIASA
KEBERADAANNYA
TIDAK ADA YANG
MENYAMAINYA
“ Katakanlah : " Dia lah Allah yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia ". (
Q.S. Al Ikhlash 1-4 )
Allah
adalah Tuhan yang sangat beda dengan Tuhan yang diyakini para pemeluk agama
selain Islam. Karena Allah bersifat Tunggal adanya, Sendiri keberadaannya. Tidak
ada sekutu bagi Nya, artinya keberadaan Nya tidak karena dilahirkan dan tidak
pula punya keturunan, karena Dia Mutlak Esa ada Nya.
Dia tidak berawal dan tidak pula
berakhir, Dia adalah Dzat Yang Kekal adanya. Ke Tunggalan Nya tidak bisa diingkari,
karena bisa dibuktikan dengan melihat keteraturan sistim yang ada di jagat alam
raya dan isinya ! yang Dia ciptakan dan Dia pelihara. Semuanya berjalan secara
tetap, seimbang dan teratur. Ini jelas menunjukkan bahwa segenap jagat raya dan
isinya diatur oleh Yang Maha Tunggal keberadaan Nya !.
TIDAK BERKATA LANGSUNG
Allah sebagai Sang Pencipta jelas
beda dengan makhluk yang diciptakan Nya, karena Kebesaran Nya Allah dalam
menyampaikan kalam Nya tidak berkata secara langsung namun melalui wahyu, atau dibelakang
tabir ( hijab ), atau dengan
mengutus seorang utusan ( Malaikat ) kemudian diwahyukan
kepadanya dengan seizin Nya
apa yang Dia kehendaki.
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Alah berkata kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan ( Malaikat ) kemudian diwahyukan kepadanya dengan seizin Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana “. ( Q.S. Asysyura 51
Guna lebih
jelas memahami ayat tersebut sebuah hadits dari sahabat Masruq r.a.
meriwayatkan sebagai berikut :
TIGA PERKARA
Dari
Masruq r.a katanya : “ Pada suatu waktu ketika aku duduk dekat ‘Aisyah r.a. dia
berkata kepadaku : “ Hai abu ‘Aisyah ( panggilan Masruq ) ada tiga perkara,
barang siapa mengatakan salah satu diantaranya maka berarti orang itu
mengatakan suatu kebohongan besar terhadap Allah. “ Aku bertanya apakah itu ?
“.
TIDAK MELIHAT TUHAN
Jawabnya
: “ Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad s.a.w. pernah melihat Tuhannya, maka
dia itu sesungguhnya telah mengadakan kebohongan besar terhadap Allah “. Kata
Masruq : “ Ketika itu aku sedang bersandar, kemudian aku duduk sambil berkata :
“ Ya Ummul mukminin ( ‘Aisyah ) tunggu sebentar dan jangan tergesa gesa,
bukanlah Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman : “ Sesungguhnya dia telah melihatnya di tepi langit yang
terang “ ( Q.S. At Takwir 23 ). “ Sesungguhnya dia telah melihatnya di waktu
yang lain “ ( Q.S. An Najm 13 ). Jawab ‘Aisyah : “ Akulah orang yang pertama
tama dari umat ini yang menanyakan masalah itu kepada Rasulullah s.a.w. “.
Rasulullah bersabda : “ Sesungguhnya yang terlihat itu ialah Jibril, aku belum
pernah melihatnya ( Jibril ) dalam bentuknya yang asli selain dua kali itu,
Ketika dia turun dari langit sebagian tubuhnya tertutup antara langit dan bumi
“, kata ‘Aisyah selanjutnya : “ Belum anda dengarkan firman Allah yang
mengatakan : “ Penglihatan tidak sampai kepada Nya, tetapi Dia mengetahui
segala penglihatan. Dia itu lemah lembut dan Maha Tahu “. ( Q.S. Al An’am 103 )
TIDAK BERKATA
LANGSUNG
" Dan
tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan ( Malaikat ) kemudian diwahyukan
kepadanya dengan seizin Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana “. ( Q.S. Asysyura
51 )
RASULLLAH TIDAK
MENYEMBUNYIKAN
Kata
‘Aisyah selanjutnya : “ Orang yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. menyembunyikan sesuatu ayat dari dari kitab
Allah ( tidak disampaikan ) maka orang itu sesungguhnya telah berbuat
kebohongan besar terhadap Allah. Firman Allah : “ Hai Rasul sampaikanlah apa
yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu dan Tuhanmu !. Apabila itu tidak engkau
lakukan berarti engkau tidak menyampaikan risalah Nya ( tidak menjalankan tugas
dari pada Nya ) “ ( Q.S. Al Maidah 67 ).
NABI BUKAN
PERAMAL
Orang
yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. tahu apa yang akan terjadi besok, orang
itu sungguh sungguh telah mengadakan suatu kebohongan besar terhadap Allah.
Firman Allah : “ Katakan tidak seorangpun dilangit dan di bumi yang mengetahui
apa yang tersembunyi melainkan Allah “.( Q.S. An Naml 65 ).( H.R. Muslim )
Dari
hadits tersebut ada 4 hal yang disampaikan ‘Aisyah r.a. : 1. Nabi tidak pernah
melihat Allah ( hanya melihat Jibril ). 2. Allah tidak berkata langsung
melainkan dengan perantaraan wahyu yang disampaikan kepada Malikat. 3. Nabi
tidak pernah menyembunyikan ayat dari Allah. 4. Bohong bila ada yang mengatakan bahwa Nabi s.a.w. tahu apa yang akan terjadi besok, kecuali diberi tahu Allah.
Dengan demikian jelas bahwa Allah
adalah Dzat yang luar biasa keberadaan Nya. Sangat beda dengan makhluk Nya. Dzat Yang Maha Melihat dan Maha Tahu segalanya dan tiada satupun makhluk yang sanggup melihat Nya
BISA MELIHAT
Namun beda dengan ketika
sudah menjadi penduduk Syurga, dia
diberi kenikmatan extra dan luar biasa sehingga bisa melihat Allah denga luasa,
karena tabir yang menghalanginya sudah dibuka dengan izin Nya.
Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. bahwa
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Ada dua Syurga yang bejana dan isinya dari
perak. Dan ada dua Syurga yang bejana dan isinya dari emas. Tidak ada yang
menghalangi antara orang orang dengan pandangannya kepada Rabb ( Tuhan ) mereka
kecuali selendang Al Kibr ( kebesaran ) di wajah Nya di syurga Adn “. (H.R.Bukhari)
Dari Hadits tersebut jelas bahwa
para penghuni Syurga Adn kelak dapat melihat Allah dengan jelas, betapa nikmat
dan bahagianya bisa melihat Tuhan yang sehari hari diibadahi tanpa bisa
dilihatnya.
Maka
berhati hatilah dengan orang yang mengaku : " Sudah
ma’rifat dengan Allah sehingga mampu melihat Allah, ini jelas kedustaan dan kebohongan belaka !. Apalagi
dengan dalih ini dia sudah tidak perlu lagi melaksanakan kewajiban sholat ????. Na’udzu
billaahi min dzaalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar