HIDUP ADALAH UJIAN
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan : " Kami telah beriman ", sedang
mereka tidak diuji lagi ? “. ( Q.S. Al Kabut
2 )
Karena Bijak dan Kuasa Nya, kehidupan
manusia di dunia sengaja dirancang tidak semulus kehidupan syurga, karena
kehidupan syurga tanpa problema, tanpa susah payah, tanpa keluh kesah, tanpa
silang sengketa, cuaca tanpa gerah, hanya dipenuhi kenikmatan semata dan kekal
selamanya.
MAHA BIJAKSANA
Karena Bijak
dan Kuasa Nya, kehidupan dunia tidak dibuat mulus dan lancar agar ada
romantikanya, dengan demikian ada pembagian rizki.
Bayangkan bila manusia pada sehat semua, rumah sakit
tidak akan ada, dokter tidak ada lapangan kerja, apotik demikian juga, betapa
banyak pengangguran jadinya. Bayangkan bila manusia sama baik semua, bapak
polisi akan kehilangan pekerjaan, hakim, jaksa, pengacara pada nganggur semua.
Begitu pandainya Allah menciptakan romantika.
KEHIDUPAN DUNIA SEBAGAI BATU LONCATAN
Dengan demikian kehidupan dunia merupakan batu loncatan
guna menggapai syuga, oleh karenanya dalam menapaki kehidupan dunia jangan coba
berharap selalu mulus dan mudah, kehidupan dunia selalu dipenuhi liku liku dan
rintangan.
Maka dalam kehidupan pasti ada romantikanya : ada kaya
ada miskin, ada sehat ada sakit, ada laba ada untung, ada pintar ada bodoh, ada
yang pangkat ada yang tidak, ada sukses ada kegagalan dan seterusnya. Kehidupan
dunia bagai kuliah, ada ujiannya juga, bila lulus gelar sarjana akan disandangnya.
HIDUP ADALAH UJIAN
Bagi yang tidak faham, kehidupannya akan dipenuhi kekecewaan,
mudah resah, mudah putus asa, karena tidak mengerti hakekatnya. Maka sangat
beruntung bagi yang memahaminya, karena selalu berpegang kepada firman Tuhan Nya.
“ Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun “. ( Q.S. Al Mulk 2 )
Dengan
demikian jelas bahwa hidup di dunia merupakan ujian, ujian untuk memperbanyak berbuat
baik. Yang faham hakekat hidup, pasti akan selalu berada dalam koridor
kebaikan. Yang tidak faham pasti akan berbuat semaunya, yang penting puas, karena
menuruti hawa nafsunya belaka walau melanggar kebaikan, betapa ruginya.
MACAM UJIAN
“ Tiap tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar benarnya), dan hanya kepada
kamilah kamu dikembalikan “. ( Q.S. Al
Anbiyaa 35 )
Ujian
tidak selamanya berupa kejelekan ada juga berupa kebaikan. Ujian berupa
kejelekan : sakit, rugi, dipecat, dirampok, kebakaran, kematian, sangat tidak
mengenakkan, betapa tidak ?, karena jiwa seakan menderita, karena beban berat
yang dihadapinya.
Demikian
pula dengan ujian berupa kebaikan : sehat, untung, naik pangkat, walau nampak baik
namun tetap ujian juga, artinya dengan kesehatan apakah dimanfaatkan untuk
berbuat baik atau maksiat. Ketika mendapat untung apakah hartanya dimanfaatkan
untuk kebaikan ( menafkahi keluarga, sedekah, zakat ) apa maksiat. Ketika naik jabatan akankah
jabatannya dimanfaatkan untuk kebaikan atau khianat.
TELAH DITETAPKAN
Musibah apapun yang terjadi
di atas bumi pada hakekatnya telah ditetapkan oleh Sang Ilahi Rabbi, bila
memahami ketetapan ini, hati tak kan mudah kecil hati, karena ketetapan Sang
Ilahi sudah menetapkan Nya sebelum menciptakan bumi.
“
Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah “. (
Q.S. Al Hadid 22 )
Bila sudah memahami ketetapan Allah ini, maka musibah
apapun yang dialami tak kan membuat kecewa di hati, karena ketentuan sudah
ditetapkan Sang Ilahi. Apalagi Allah akan mengampuni.
AGAR TAK KECEWA ATAU TERLAMPAU GEMBIRA
Begitu
nikmat terasa bagi yang memahami firman Nya, karena ditunjukkan hikmah
dibaliknya. Artinya kegagalan, ketidak nyamanan secara mutlak merupakan
ketetapan Nya, maka jangan berduka dengan ketetapan Nya.
Demikian
pula bila menerima karunia Nya, agar tidak terlampau gembira sehingga lupa
mensyukurinya. Begitu nikmatnya bila memahami tuntunan Nya.
“
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan Nya
kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri “. ( Q.S. Al Hadid 23 )
ORANG SABAR
Dengan
demikian satu satunya jalan dalam menghadapi ujian adalah dengan sikap sabar,
sabar artinya tahan uji, tahan uji dalam menerima ketidak enakan maupun tahan
uji dalam menerima karunia Nya.
“ Dan
berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Yaitu) orang orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji'uun". Mereka
Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka Itulah orang orang yang mendapat petunjuk “. ( Q.S. Al Baqarah 155-157 )
Orang sabar mempunyai ciri, ketika menerima musibah
mengucapkan : “ Innaa lilaahi wa innaa ilaihi rooji’uun ( sesungguhnya kami
dari Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya ). Bila menyadari
segalanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada Nya, maka jiwa akan terasa
lapang karena memang demikian hakekatnya. Lebih lebih Allah akan menyertainya.
“ ........Sesungguhnya
Allah beserta orang orang yang sabar “. ( Q.S. Al Baqarah 153 ).
HIKMAH DIBALIK MUSIBAH
“ .....Boleh
Jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu, padahal
ia amat
buruk bagimu,
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui “. ( Q.S. Al Baqarah 216 )
Maka satu
satunya sikap hendaklah ridlo dengan ujian Nya, karena kita tahu apa hikmah
dibaliknya.
Buya Hamka dipenjara oleh orde lama, tahu hikmahnya ?, dalam
penjara beliau bisa menyelesaikan kitab tafsirnya ( Al Azhar ).
Maka
jadikan hidup dengan selalu mengisi dengan kebaikan, ujian apapun jalani dengan
cara kebaikan, bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “ Setiap perbuatan baik adalah
sodaqoh “. Semoga Allah menjadikan kita menjadi hamba yang sabar, Amiin. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar