IBNU SINA “ BAPAK
KEDOKTERAN ”
“……..Niscaya Allah akan
meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Q.S. Al Mujadilah (58) : 11)
Berkat ketinggian
dan kesempurnaan ajaran Islam sehingga mampu mendorong dan menghasilkan para
ilmuwan Muslim, diantaranya Ibnu Sina,
Begitu
pentingnyya ilmu kedokteran sehingga Ibnu Sina membuat motto : “Dokter yang
tidak peduli adalah asisten terbaik sang maut”
NAMA
Nama asli Abu Ali Husain ibn Abdullah ibn Sina (Avicenna di Barat).lahir pada 980 di Afsyahnah
daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan, wafat bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
BAPAK KEDOKTERAN
Karena
besarnya kontribusi terhadap dunia kedokteran lewat masterpiecenya Canon of
Medicine dia dijuluki “Bapak Kedokteran”, "Bapak
Pengobatan Modern". Karyanya yang
sangat terkenal al Qānūn fī aṭ Ṭibb merupakan referensi di bidang kedokteran selama berabad abad.
KARYA TULISNYA
Berkat kejeniusannya sehingga
mampu menghasilkan karya tulis lebih dari 450 buku dan jurnal. Termometer, aromaterapi,
rumah sakit jiwa dan destilasi uap, adalah beberapa temuan Ibnu Sina yang
terpakai hingga sekarang. Juga menulis tentang ilmu kimia,
fisika, filsafat, sastra, theologi, psikologi, astronomi, geologi, musik,
politik dan engineering.
KECERDASANNYA.
Hafal Qur’an di usia 7 tahun. Faham metafisika dan semua filsafat
Aristoteles di usia 8 tahun. Di usia
ini berinisiatif sendiri membeli buku tafsir metafisika Aristoteles karya Al Farabi seharga 3 dirham. Buku ini sangat
mempengaruhi hidupnya.
KARYA ILMIAHNYA
Membahas kanker, tumor, diabetes, dan efek placebo pada
masterpiecenya Canon of Medicine. Juga membahas tentang
bedah tumor. Teorinya tentang cara penularan TBC sempat ditolak di Barat selama
ratusan tahun, namun akhirnya diterima kebenarannya setelah
mikroskop ditemukan. Demikian pula tentang efek placebo, baru diterima
kebenarannya di Barat pada tahun 1960 an. Juga menyatakan dalam Canon tentang manfaat olahraga untuk menjaga
kesehatan.
Uji efektivitas
obat, risk factor analysis, adalah beberapa kontribusi Ibnu Sina di bidang
farmakologi klinis.
EXPERIMEN PADA HEWAN
Sebelum uji klinis
dan kaidah kaidahnya ditemukan, sebenarnya pada masa Islam obat obatan
dicobakan pada hewan seperti kera, singa, tikus, dan kuda untuk melalui uji
kelayakan beredar.
PENDAPATNYA TENTANG KAITAN FIKIRAN DAN FISIK.
Belum lama ini para ilmuwan melakukan
penilitian kaitan antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya
mencengangkan, ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
Jadi apabila ada seorang pasien yang sakit lalu dokter memberikan obat yang
sama sekali tidak ada hubungan dengan penyakitnya lalu dokter mengatakan :
"ini obat yang sangat manjur" maka pasien tersebut akan sembuh.
Teori ini baru dibuktikan
sekarang padahal Ibnu Sina telah mencetuskan 1000 tahun yang lalu. Maka dIa
selalu berpesan pada muridnya : "Jangan pernah mengatakan pada pasien
bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya sugesti kalian merupakan
obat bagi pasien".
INSTRUMEN TEMUANNYA
Di bidang fisika menciptakan termometer, selalu digunakan di setiap penelitiannya untuk mengukur suhu udara sekitar.
Di bidang kimia,
menemukan teknik destilasi uap untuk
mengekstrak minyak atsiri dari herbal dan rempah rempah. Juga menemukan referigerated coil untuk
mengkondensasikan uap aromatik, yang merupakan terobosan dalam teknologi
destilasi.
Sebagai pelopor aromaterapi. Salah
satu buku kimianya yang paling berpengaruh adalah Liber Aboali Abincine de
Anima in Arte Alchemiae.
Di bidang mekanika,
menjelaskan teori momentum dan inersia. Dalam
percobaannya mengenai penembakan proyektil, dia
menjelaskan pengaruh gravitasi, gaya awal, dan gesekan proyektil terhadap
udara. Teori ini kemudian menginspirasi hukum kedua Newton.
PENGOBATAN DENGAN LINTAH
Pengobatan dengan
lintah yang populer pada abad 18 di Eropa, sebenarnya adalah temuan
Ibnu Sina.
PENEMU SIRKULASI DARAH
Ibnu Sina menemukan
peredaran darah manusia dan anatominya, 600
tahun lebih sebelum William Harvey.
PSIKIATER
Ibnu Sina adalah
founding father Rumah Sakit Jiwa. Di samping dokter, dosen dan
filsuf, ia juga seorang psikiater. Pada saat itu di Eropa orang orang gila masih dibakar hidup hidup karena dianggap penjelmaan iblis.
SUDAH MENGENAL STERIL
Di Canon Ibnu Sina
membahas tentang sifat etanol yang dapat membunuh mikroorganisme. Setiap kali
hendak meracik obat atau menangani pasien, dia selalu
mencuci tangannya dengan khamr sebab isolat etanol belum ditemukan pada
masanya.
METODE GABUNGAN
Sebagian metode
pengobatan Ibnu Sina menggabungkan unsur metode Yunani yang saat itu hampir
punah; dan pengobatan India serta nabawiyah. Kini metode Yunani yang dijelaskan Ibnu Sina mulai digunakan kembali oleh orang orang Barat sebagai salah satu metode kesehatan alternatif seperti
halnya yoga.
SHOLAT SEBAGAI SOLUSI
Ibnu Sina memiliki
kebiasaan berwudhu dan sholat sunnah 2 rakaat setiap kali ia menemukan jalan
buntu meneliti atau menulis. Menurut pengakuannya, seringkali dia menemukan inspirasi kembali setelah sholat, atau dalam mimpi
tidurnya.
KESUNGGUHANNYA MENUNTUT ILMU
Begitu getolnya dalam menuntut
ilmu, sampai pernah menyelinap ke pesantren seorang guru Persia untuk belajar ramuan
obat. Hingga sampai tua pun dia masih semangat dan tekun berguru ke beberapa ilmuwan, salah satunya ahli fiqh terkenal Al Farabi.
Berkat ketekunan dalam
mendalami dan mengamalkan agama, sehingga membawanya menjadi ilmuwan kaliber
dunia, sekaligus mengharumkan dan menjunjung tinggi Islam sebagai agama yang bermaat bagi manusia.
KISAH TAULADAN
KISAH TAULADAN
SUKSES MENGOBATI SANG PANGERAN
Sebelum menetap di
Gorgan, Ibnu Sina pernah menyembuhkan pangeran Al Mansur ketika semua dokter di
daerahnya menyerah. Kemudian
pangeran menanyakan tentang imbalan yang
diinginkan Ibnu Sina : apakah uang, tanah atau istana ?. Ibnu Sina menjawab dia hanya ingin tinggal di perpustakaan pangeran selama beberapa hari untuk menuntut ilmu dari buku perpustakaannya.
Ibnu Sina pernah
membuat tersinggung seorang pejabat setempat dengan menyindir kebiasaannya yang
fanatik mazhab dan sukuisme. Pejabat ini kemudian memarahi sambil mendatangi rektor universitas tempat Ibnu Sina mengajar,
“pecat saja dia !”. Namun rektor menjawab dengan tegas : “Saya tidak akan
pernah memecat Ibnu Sina. dia adalah seorang
jenius dan saya percaya bahwa beratus ratus tahun setelah kita tiada, karyanya akan tetap bersinar”.
Menjelang kewafatannya, Ibnu Sina sempat menyatakan keinginannya untuk meneliti cara
mengisolasi mikroorganisme, namun ajal mendahuluinya.
Ibnu Sina sangat
workaholic, dia menghabiskan sepanjang siangnya
meneliti di lab, mengajar atau menangani pasien. Sepanjang malam belajar dan menulis buku serta jurnal. Bahkan
sekretarisnya Al Jauzakani menyatakan bahwa Ibnu Sina meninggal karena
kelelahan. Saat ia mendapat teguran dari temannya mengenai kebiasaan workaholic
ini, Ibnu Sina menjawab : “Saya memilih umur pendek yang penuh makna dan
karya daripada umur panjang yang hampa”.
Karena kegemarannya yang suka mendahulukan ilmu
di atas segalanya, Ibnu Sina tidak pernah menikah seumur hidupnya. Menjelang
meninggal, dia mendatangi setiap orang yang dia pernah sakiti untuk meminta maaf dan hartanya ia bagi bagikan untuk fakir miskin.
NASA menamakan salah satu kawah di
bulan dengan nama Avicenna. Di Barat nama Avicenna banyak dipakai untuk nama
klinik, penerbit, sekolah medis, klinik pengobatan alternatif, hingga hotel dan
salon kesehatan. Bahkan UNESCO memiliki ajang Avicenna Prize untuk mereka yang
berjasa di bidang penelitian. Sebuah spesies bakau pun dinamai Avicennia, untuk
mengenang jasanya.
Beberapa orang yang
banyak menerima pengaruh dari Ibnu Sina, hingga ratusan tahun setelah dia meninggal adalah : Imam Ghazali,
Umar Khayam, Ibnu Rusydi, Vincent de Beauvais, Isaac Newton, William Harvey,
Thomas Aquinas, Galileo Galilei, Albertus Magnus, Rene Descartes dan Jean Buridan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar