KEISTIMEWAAN MASJID NABAWI
“Hanya yang memakmurkan
masjid masjid Allah ialah orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,
serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah, maka merekalah orang orang yang diharapkan termasuk golongan
orang orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. At Taubah (9) : 18)
Masjid Nabawi merupakan salah
satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad s.a.w., masjid terbesar kedua di dunia
setelah Masjidil Haram.
Di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad dan para sahabat. Sebelum menjadi masjid dulu merupakan lahan kosong dengan pohon
kurma yang tumbuh di atasnya. Lokasi pembangunan masjid merupakan tempat
pemberhentian pertama unta yang ditunggangi Rasulullah ketika tiba di Madinah.
PERINTAH MENZIARAHI
Dari Abu
Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. Beliau bersabda : “Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh
kecuali menuju ke tiga masjid, masjidku ini (masjid Nabawi), masjid Al Haram (
Makkah) dan Masjid Al Aqsha”. (H.R. Bukhari dan
Muslim )
LEBIH
UTAMA 1000 KALI
Nabi s.a.w.
bersabda : “Shalat di masjidku ini lebih
utama dari 1000 shalat di masjid lainnya kecuali masjidil harom.” (H.R. Muslim)
ROUDHOH
Di dalam masjid Nabawi terdapat Roudhoh (taman), terletak antara mimbar dan rumah Rasulullah s.a.w. Bentuknya persegi panjang, ukuran sisi barat ke timur 26,6 meter, sisi
utara ke selatan 15 meter. Luasnya sekitar 399 meter persegi. Roudhoh merupakan tempat “di antara
taman syurga”.
TAMAN SYURGA
Dari Abu Hurairah
ia berkata : “Dari Nabi s.a.w. bersabda : “Antara
rumahku dan mimbarku adalah di antara taman syurga”. (H.R. Bukhari dan
Muslim).
TEMPAT SHOLAT RASULULLAH S.A.W.
Dari Yazid bin Abi
‘Ubaid ia berkata : “Aku datang
bersama Salamah bin Al Akwa’, lalu aku shalat di Roudhoh Syarif, aku berkata :
“Wahai Abu Muslim mengapa engkau sengaja shalat di Roudhoh ?, dia kemudian menjawab : “Aku pernah melihat Nabi s.a.w. sengaja shalat di
Roudhoh”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
TIANG TIANG DI ROUDHOH
Di
Raudhah terdapat enam tiang bersejarah : “Tiang Utusan” yang
digunakan Nabi sebagai tempat menerima utusan yang datang.
“Tiang Pengawal” tempat berdirinya
para pengawal Nabi. “Tiang Tempat Tidur”
merupakan tempat Nabi tidur selama i’tikaf. “Tiang Abu Lubabah” tiang tempat Abu Lubabah
mengikatkan diri karena menyesal telah membocorkan rahasia kepada orang
yahudi. “Tiang Aisyah” yang diyakini Aisyah sebagai tempat Rosulullah
mengimami shalat berjamaah. “Tiang
Mukholaqah” tempat bersandar Nabi ke batang pohon kurma saat khutbah
jum’at.
MIHRAB DAN
RUMAH NABI
Di Roudhoh terdapat “Mihrab
Nabi”, rumah Nabi berdampingan dengan Masjid kini menjadi makam Rasulullah
s.a.w., Abubakar Shiddiq dan Umar.
NABI
SHOLAT SUNNAH DI ROUDHOH
Saat Rasulullah s.a.w. berada di masjid beliau
lebih senang mengerjakan sholat sunnah di Roudhoh.
PUSAT
KEGIATAN
Ketika
menggelar taklim Rasulullah memilih di Roudhoh, ketika kedatangan tamu dari
luar kota, Rasulullah s.a.w. menemuinya juga di Roudhoh. Setelah Rasulullah s.a.w.
wafatpun, para sahabat tetap melakukan hal yang sama. .
TIDAK
ADA DALIL KHUSUS
Secara
khusus tidak ditemukan dalil tentang keutamaan shalat atau berdo’a di Roudhoh selain pernyataan Rosulullah s.a.w. dalam Hadits Riwayat Bukhori di atas. Namun fakta yang terjadi
tempat antara “rumah” dan “mimbar” ini telah menjadi “rebutan jama’ah” yang
fenomenal.
Antara
“rumah” dan “mimbar” ada “taman surga”. Semangat
jamaah untuk shalat dan berdo’a di Roudhoh memang wajar. Kunci keberhasilan ibadah dan terkabulnya doa bukan semata ditentukan oleh tempat tertentu seperti Roudhoh, akan tetapi di bagian manapun dari Masjid Nabawi, insya Allah merupakan tempat yang baik dan makbul berdo’a. Asalkan dalam beribadah atau berdo’a dengan tatacara yang benar.
BEBERAPA KESALAHAN DI ROUDHOH
Para ulama mengiingatkan beberapa kesalahan yang harus dijauhi ketika berada di Roudhoh diantaranya : 1.Mengharap (ngalap) berkah kepada kuburan Nabi s.a.w. dengan mengusap usap dindingnya. 2.Mendekat ke kuburan Nabi dan beribadah kepada kuburan Nabi s.a.w. 3.Ngalap berkah ke miimbar Nabi s.a.w. dengan mengusap usapnya.
Syaikh Abdullah bin Jibrin menjelaskan : “Tidak diperbolehkan baik wanita maupun laki laki mengusap usap dinding kuburan Nabi atau mimbar Nabi ataupun benda lainnya yang ada di Roudhoh. Yang dituntut ketika di Roudhoh adalah mengerjakan shalat fardhu atau shalat sunnah dengan penuh kekhusyukan dan menghadap ke kiblat (bukan ke kuburan Nabi)”.
Demikian pentingnya beramal berdasar ilmu, bukan berdasar ikut ikutan, sehingga nilai amal ibadahnya tidak sia sia !.NAMANYA DISEBUT DI ATAS AWAN
Berbagai keistimewaan
bisa terjadi atas kemurahan Allah terhadap hamba Nya karena keutamaan amalnya,
diantaranya riwayat dibawah ini.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. bahwa
Rasulullah s.a.w. mengisahkan : “Suatu
ketika, ada seseorang sedang berdiri di tanah lapang, tiba tiba ia mendengar suara di atas awan : “Wahai awan, hujanilah
kebun si Fulan”.
Maka
dengan cepat awan menjauh dan menuangkan air di bawah terik matahari. Ketika sudah terkumpul air dari lingkaran awan, maka turunlah hujan dengan derasnya mengguyur kebun tersebut.
Sedangkan
di sebuah kebun, ada seorang petani sedang berdiri, sambil mengusap keringat yang membasahi
tubuhnya.
Orang yang
mendengar suara dari awan bertanya pada si petani : “Wahai hamba Allah, siapa
namamu ?”, petani menjawab : “Fulan”, sesuai dengan nama
yang didengarnya dari awan tadi.
Petani
balik bertanya : “Mengapa anda menanyakan namaku ?”. Dia menjawab : “Sesungguhnya saya
mendengar suara yang ada di antara gumpalan awan yang membawa air hujan ini.
Suara itu memerintah
: “Wahai awan, hujanilah kebun si Fulan” dan ternyata namamu. Apa gerangan yang
anda amalkan ?”.
Si petani menjelaskan : “Adapun jika benar apa yang kamu
ucapkan, sesungguhnya saya selalu memperhatikan dari setiap panen yang keluar
dari kebun ini, maka saya sedekahkan sepertiganya, lalu sepertiganya lagi saya
makan bersama keluarga saya dan sisanya sepertiga
lagi saya gunakan untuk membiayai kebun ini”. (H.R.
Muslim dan Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar