GERHANA MATAHARI TOTAL
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda tanda bagi orang orang yang berakal
“. ( Q.S. Ali Imran (3) : 190 )
In syaa Allah pada hari
Rabu 9 Maret 2016 akan terjadi gerhana matahari total. Gerhana merupakan
peristiwa biasa, sebagaimana terjadinya siang dan malam. Gerhana terjadi karena
ke Kuasaan dan ke Besaran Allah, karena semua peristiwa alam berdasar ketetapan
Nya yang tidak pernah berubah.
“ Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu
sekali kali tidak akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu “. ( Q.S. Al Fath (48) : 23 )
Dengan demikian gerhana
bukan terjadi karena adanya kejadian aneh, sebagaimana mitos yang dicanangkan
para tukang ramal / paranormal / dukun yang suka menyebar ketakhayyulan, yang tak
rational dan jauh menyimpang dari keimanan !.
ILMU PENGETAHUAN BERDASAR SUNNATULLAH
Berdasar sunnatullah yang selalu
tetap ini, membuat para ilmuwan bisa menetapkan dan merumuskannya menjadi ilmu
pengetahuan. Berdasar sunnatullah ( ketetapan Allah ) ini pula gerhanapun jauh
hari bisa ditketahu, termasuk menentukan jadwal sholat, puasa dll. Allaahu
Akbar.
KEBETULAN
Kekeliruan dalam menanggapi gerhana
ini pernah terjadi di masa Nabi
Muhammad s.a.w. dimana waktu itu
putra beliau Ibrahim meninggal di usia 18 bulan bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari. Kejadian ini dianggap masyarakat karena
meninggalnya Ibrahim.
NABI MENJELASKAN
Kemudian khabar terdengar oleh Nabi s.a.w., beliau menemui kaum Muslimin dan bersabda : " Sesungguhnya matahari dan bulan
adalah sebuah tanda dari tanda tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak menjadi
gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati
gerhana, maka lakukanlah sholat dan
berdoalah hingga selesai fenomena itu ". ( H.R. Bukhari, Muslim dan
Ahmad). k
HANYA SEBAGIAN ASIA TENGGARA
Yang dapat melihat
fenomena ini hanya wilayah tertentu sebagaimana liputan6.com, Washington DC. Sebagian Asia Tenggara dapat melihat gerhana matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Berdasarkan informasi NASA, gerhana
total akan berlangsung sekitar satu menit pada setiap wilayah yang terdampak.
GELAP
TOTAL
Informasi Tech Times, Selasa (22/2/2016) menyebutkan gerhana matahari total merupakan
kejadian langka. Saat itu posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga bulan menutupi permukaan matahari menyebabkan keadaan
menjadi gelap tanpa sinar matahari. " Anda tidak akan melihat sinar
matahari ketika mencapai totalitas, sehingga anda akan merasakan suasana
seperti senja meski waktu menunjukkan siang hari ", kata peneliti NASA
Sarah Jaeggli.
Menurut almanak Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, gerhana matahari total terjadi
mulai pkl 06.19. sampai pkl 10.45. wib.
KEDUA
KALI DI INDONESIA
Gerhana
matahari total (GMT) terjadi di Indonesia pertama 11 Juni 1983,
ke dua 9 Maret 2016. Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin kepada Tempo.co, fenomena
ini diperkirakan akan terjadi lagi pada
2023.
MAKIN
LANGKA
Menurut Premana W Premadi dari Universe Awareness (UNAWE)
Indonesia Observatorium Bosscha, semakin hari bulan bergerak makin menjauh dari
bumi. Kondisi ini membuat momen gerhana matahari total semakin hari semakin
langka. " Bulan begerak menjauhi bumi, anak anak, cucu cucu kita yang
hidup miliaran tahun mendatang tidak akan bisa melihat gerhana matahari total ",
kata Premana seperti dikutip Detik.
WILAYAH
YANG BISA MENYAKSIKAN
Indonesia merupakan salah satu wilayah di dunia yang bisa
menyaksikan gerhana kali ini, wilayah lainnya : Lautan Hindia dan Pasifik.
Gerhana berdurasi sekitar 2-3 menit tersebut akan melintasi 12
provinsi di Indonesia, di antaranya Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
BERDO’A DAN MELAKSANAKAN SHOLAT
Sebagai umat Islam
dalam menyikapi Kebesaran Allah ini, bukan dengan melakukan prilaku aneh sebagaimana tradisi
nenek moyang : Melakukan pemukulan pohon pohon, mengangkat kepala anaknya agar
tumbuh tinggi dll, tetapi dengan “
berdo’a dan melaksanakan sholat gerhana “ sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w. : ” Sesungguhnya
matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian
melihat gerhana, maka berdo’alah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang
dari kalian gelap dan bersedekahlah ”. (
H.R. Bukhari Muslim )
Sholat yang dilakukan saat gerhana bulan
disebut sholat khusuf, sedang
saat gerhana matahari disebut sholat
kusuf.
BERJAMA’AH
Sholat gerhana
dilaksanakan berjama’ah : “ ‘Aisyah r.a. meriwayatkan
bahwa pada zaman Nabi s.a.w.pernah terjadi gerhana matahari. Beliau kemudian
mengutus seseorang untuk menyeru : “ Asholaatu jaami’ah ( mari sholat
berjama’ah ) “. Orang orang kemudian berkumpul, Nabi kemudian maju dan
bertakbir, beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua
raka’at. ( H.R. Muslim )
TANPA ADZAN
Berdasar
hadits tersebut sholat gerhana dilaksanakan
tanpa adzan, hanya seruan : “ Asholaatu
jaami’ah ( mari sholat berjama’ah ) “.
AGAK PANJANG
Sholat dilaksanakan agak panjang :
“ Dari ‘Aisyah r.a.
bahwa beliau bercerita : “ Pada masa Rasulullah s.a.w. terjadi gerhana
matahari. Karena itu beliau s.a.w. sholat mengimami orang banyak. Nabi s.a.w. berdiri dan lama berdirinya, kemudian
ruku’ dan lama ruku’nya. Kemudian beliau berdiri dan lama berdirinya tetapi
tidak selama yang pertama. Sesudah itu ruku’ dan lama ruku’nya tetapi tidak
selama ruku’nya yang pertama. Kemudian beliau sujud dan lama sujudnya. Sesudah itu beliau perbuat rekaat yang kedua seperti apa yang
telah beliau lakukan pada rekaat pertama, kemudian selesai. Setelah selesai sholat matahari telah jelas
kelihatan. Nabi s.a.w. memberikan khutbah dihadapan orang banyak. Sesudah memuji
dan mengagungkan Allah s.w.t. beliau bersabda : “ Hai umat Muhammad, demi Allah tidak ada yang lebih cemburu dari pada Allah
terhadap hamba Nya yang berzina atau umatnya yang berzina. Hai umat Muhammad demi
Allah jika kamu tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan banyak menangis
dan sedikit tertawa ? “. ( H.R. Bukhari )
Berdasar hadits
tersebut sholat gerhana dilaksanakan sebagai berikut :Tiap rekaat
dilaksanakan dengan dua ruku’ ( ruku’ pertama tanpa sujud, setelah ruku’ kedua
baru sujud ). Bacaan ayatnya panjang, dibaca secara jahr (mengeraskan suara) : Sebagaimana
hadits ‘Aisyah : “ Nabi s.a.w.
menjaharkan bacaannya ketika shalat gerhana ”. (H.R. Bukhari dan Muslim). .
Ketika berdiri dan
ruku’ yang pertama dilaksanakan lebih panjang dari berdiri dan ruku’ kedua.
Pada rekaat kedua
dilaksanakan seperti rekaat pertama, kemudian tasyahud dan diakhiri salam.
Setelah sholat dilanjutkan dengan khutbah.
DIAKHIRI
KHUTBAH
Khutbah berisi anjuran berdoa’, bertakbir dan mengingatkan kebesaran Allah. Sebagaimana
dilakukan Nabi s.a.w. dalam khutbah beliau :
“ Sesungguhnya
matahari dan bulan adalah dua tanda diantara sekian banyak tanda tanda
kebesaran Allah s.w.t. Keduanya tidak
gerhana karena mati atau lahirnya seseorang. Apabila kamu melihat
gerhana maka berdo’alah kepada Allah, bacalah takbir, sholat dan bersedekahlah
“.
SEDEKAH
Kemudian khutbah diakhiri anjuran bersedekah, bisa dilakukan dengan memberikan infaq kedalam kotak infaq masjid, kepada
famili atau jama’ah yang dianggap memerlukan.
Demikian indah dan mulia bila tuntunan agama diamalkan,
sehingga jauh dari ketakhayyulan dan kemusyrikan yang menyesatkan !.
Semoga kita diberi kelapangan dan kemudahan oleh Allah
dalam melaksanakan tuntunan Nya. Amiin...