Kamis, 25 Februari 2016


      MANUSIA RAKSASA KAUM NABI HUD
" Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad (yaitu) penduduk Iram ( ibu kota kaum ‘Aad ) yang mempunyai bangunan bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri lain ". 
(Q.S Al Fajr (89) : 6-8)
             
Fakta dan kebenaran Alqur'an makin terungkap berkat kebenaran yang dikandungnya, dimana fosil kaum ‘Aad umat Nabi Hud a.s. yang bertubuh besar, tinggi dan kuat berhasil ditemukan para arkeolog oleh Exsplorasi Aramco. Para ulama Arab meyakini bahwa penemuan manusia raksasa ini adalah kaum ‘Aad zaman nabi Hud a.s.
Kaum ‘Aad adalah kaum Nabi Hud a.s. yang bertubuh tunggi, besar dan kuat. Mereka membuat bangunan tinggi dan kuat yang belum pernah dibangun di negeri lain. Namun karena mendustakan dan mengingkari da’wah Nabi Hud a.s. Allah mengadzab mereka.             

PENELUSURAN ARKEOLOGI KOTA IRAM
Dalam pemberitaan beberapa surat kabar pada tahun 1990 diberitakan " Kota Arabia Yang Hilang Telah Ditemukan ". Nicolas Clapp, seorang arkeolog amatir dan seorang Arabophile dan pembuat film dokumenter membaca buku Arabia Felix ditulis seorang peneliti Inggris Betram Thomas pada tahun 1932 tentang Sejarah Arab. Arabia Felix adalah Rom bagian selatan semenanjung Arabia  sekarang Yaman dan sebagian Oman. Sejarah Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai " Al Yaman

As Saidah " (Arabia Yang Beruntung) karena orang didaerah tersebut paling beruntung.


STRATEGIS

Letaknya strategis sebagai jalur perdagangan dari India ke semenanjung Arab Utara, dan banyak menghasilkan "frankincense" sejenis getah wangi yang disukai  masyarakat kuno, yang dijadikan dupa untuk upacara keagamaan, harganya sangat mahal bagai emas. Penulis Betram Thomas memaparkan tentang suku ini dan menyatakan menemukan jejak zaman purba. Tempat ini didiami  suku Badwi dengan sebutan "Ubar".


MINTA BANTUAN NASA
Sejak itu Nicolas Clapp melakukan penelitian lebih mendalam   tentang buku Arabia Felix. Clapp juga meminta bantuan NASA ( Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) guna mengambil foto satelit ke lokasi  tersebut, juga meneliti manuskrip dan peta kuno di perpustakaan Hunington California. Setelah melakukan penelitian dia berhasil menemukan peta yang dibuat Ptolomeus seorang ahli geografi Yunani Mesir tahun 200 M. Peta menunjukan lokasi sebuah bandar tua serta jalan menuju kota tersebut.

NASA BERHASIL MENGAMBIL FOTO
Sementara NASA berhasil mengambil foto foto yang dibutuhkan, berbekal foto satelit dan peta museum Hunington, Clapp berhasil menemukan lokasi yang ditengarai sebuah kota.
Akhirnya tempat suku Badwi ditemukan, kemudian dilakukan penggalian situs yang dikenal dengan "Ubar Atlantis dipadang pasir".  Setelah digali, ditemukan bukti bahwa lokasi tersebut adalah tempat kaum ‘Aad dan bangunan kokoh yang disebutkan dalam Alqur'an.

KEBENARAN AL QURAN TERBUKTI 
Dr. Zarins yang memimpin penggalian mengatakan bahwa menara menara tersebut adalah ciri khas kota kuno  "ubar" dan mempunyai menara menara atau tiang tiang dan itulah bukti kuat bahwa situs yang mereka gali ini adalah Iram, kota kaum ‘Aad yang disebutkan dalam Alqur'an.

BERTUBUH KOKOH TANAHNYA SUBUR
Suku Hud hidup di daerah pegunungan Al Ahqaaf antara Yaman  dan Omman, termasuk suku tertua, merupakan keturunan  Nabi Nuh yang selamat dari banjir besar. Mereka bertubuh tinggi besar, kuat dan berumur panjang. Dikurniai Allah tanah subur dari sumber air yang mengalir dari segala penjuru sehingga pertaniannya subur. Mereka menghiasai tempat tinggalnya dengan kebun bunga nan indah, mereka hidup makmur dan sejahtera dan berkembang menjadi suku terbesar diantara suku suku di sekitarnya.

KUFUR

Namun, kemakmuran dan kesejahteraan menjauhkan mereka dari Allah s.a.w. Mereka sombong dan membuat patung untuk sesembahan. Berhalanya bernama Shada, Shamud dan Alhaba. Kaum Aad percaya bahwa segala kekayaan, kemakmuran dan kejayaan mereka merupakan pemberian berhala. Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Hud a.s. untuk menyadarkan dengan mengajak kembali  untuk menyembah Allah.

NABI HUD BERDA’WAH       

“ Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan) : " Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa adzab hari yang besar ". Mereka menjawab : " Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) Tuhan Tuhan kami ?. Maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang orang yang benar ! ". (Q.S. Hud (46) : 21-22) 

ADZAB ALLAH DATANG            

Karena kaum Aad mengingkari da’wah Nabi Hud dan tetap membangkang, maka Allah menurunkan adzab berupa kekeringan yang melanda sawah ladang dan kebunnya. Namun Nabi Hud masih berusaha meyakinkan bahwa kekeringan merupakan permulaan siksa dari Allah. Akan tetapi mereka tetap tidak mau percaya terhadap peringatan Nabi Hud. Bahkan mereka pergi menghadap berhala berhalanya dan memohon perlindungan dari musibah yang dihadapi.

MATI BERGELIMPANGAN DITERPA ANGIN
"Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi dan kencang,  yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus. Maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka “.  (Q.S. Al Haaqqaa (69) : 6-8
    
SUNNATULLAH BERLAKU
Sebagaimana firman Nya, kaum yang melakukan kedzaliman dan mengingkari ajaran agama Nya pasti mengalami adzab. Demikian pula kaum ‘Aad, sehingga mereka diadzab dengan datangnya angin selama 7 hari 8 malam terus menerus, sehingga walau mereka bertubuh tinggi, kuat dan berumur panjang namunmati bergelimpangan seakan akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka “.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya agar kita dipelihara dari kekufuran dan selalu pandai mensyukuri nikmat Nya, Amiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar