MANUSIA RAKSASA KAUM NABI HUD
" Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad (yaitu) penduduk
Iram ( ibu kota kaum ‘Aad ) yang mempunyai bangunan bangunan yang tinggi yang
belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri lain ".
(Q.S Al Fajr (89) : 6-8)
Fakta dan kebenaran Alqur'an makin terungkap
berkat kebenaran yang dikandungnya, dimana fosil kaum
‘Aad umat Nabi Hud a.s. yang bertubuh besar, tinggi dan kuat berhasil ditemukan
para arkeolog oleh Exsplorasi Aramco. Para ulama Arab
meyakini bahwa penemuan manusia raksasa ini adalah kaum ‘Aad zaman nabi Hud a.s.
Kaum ‘Aad adalah kaum Nabi Hud a.s. yang
bertubuh tunggi, besar dan kuat. Mereka membuat bangunan tinggi dan kuat yang
belum pernah dibangun di negeri lain. Namun karena mendustakan dan mengingkari
da’wah Nabi Hud a.s. Allah mengadzab mereka.
PENELUSURAN ARKEOLOGI KOTA IRAM
Dalam pemberitaan beberapa surat
kabar pada tahun 1990 diberitakan " Kota Arabia Yang
Hilang Telah Ditemukan ".
Nicolas Clapp, seorang arkeolog amatir dan seorang Arabophile dan pembuat film
dokumenter membaca buku Arabia Felix ditulis seorang peneliti Inggris Betram Thomas pada tahun 1932 tentang Sejarah Arab. Arabia Felix adalah Rom bagian selatan semenanjung Arabia sekarang Yaman dan
sebagian Oman. Sejarah Arab abad
pertengahan menyebutnya sebagai "
Al Yaman
As Saidah " (Arabia Yang Beruntung) karena orang didaerah tersebut
paling beruntung.
STRATEGIS
Letaknya strategis sebagai jalur perdagangan dari India ke semenanjung Arab Utara, dan banyak menghasilkan "frankincense" sejenis getah wangi yang disukai masyarakat kuno, yang dijadikan dupa untuk upacara keagamaan, harganya sangat mahal bagai emas. Penulis Betram Thomas memaparkan tentang suku ini dan menyatakan menemukan jejak zaman purba. Tempat ini didiami suku Badwi dengan sebutan "Ubar".
MINTA BANTUAN NASA
Sejak
itu Nicolas Clapp melakukan penelitian lebih mendalam tentang buku Arabia Felix. Clapp juga meminta bantuan NASA ( Badan
Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) guna
mengambil foto satelit ke lokasi
tersebut, juga meneliti manuskrip dan peta kuno di perpustakaan Hunington California. Setelah
melakukan penelitian dia berhasil menemukan peta yang dibuat Ptolomeus seorang
ahli geografi Yunani Mesir tahun 200 M. Peta menunjukan lokasi sebuah bandar tua serta jalan
menuju kota tersebut.
NASA BERHASIL MENGAMBIL
FOTO
Sementara
NASA berhasil mengambil foto foto yang dibutuhkan, berbekal foto satelit dan
peta museum Hunington, Clapp berhasil menemukan lokasi yang ditengarai sebuah
kota.
Akhirnya
tempat suku Badwi ditemukan, kemudian dilakukan penggalian situs yang dikenal
dengan "Ubar Atlantis dipadang pasir". Setelah digali, ditemukan bukti bahwa lokasi
tersebut adalah tempat kaum ‘Aad dan bangunan kokoh yang disebutkan dalam
Alqur'an.
KEBENARAN AL QURAN
TERBUKTI
Dr. Zarins yang
memimpin penggalian mengatakan bahwa menara menara tersebut adalah ciri khas
kota kuno "ubar" dan mempunyai menara menara atau tiang tiang
dan itulah bukti kuat bahwa situs yang mereka gali ini adalah Iram, kota kaum ‘Aad yang disebutkan dalam Alqur'an.
BERTUBUH KOKOH TANAHNYA SUBUR
Suku Hud hidup di daerah
pegunungan Al Ahqaaf antara Yaman dan Omman,
termasuk suku tertua, merupakan keturunan
Nabi Nuh yang selamat dari banjir besar. Mereka bertubuh tinggi besar,
kuat dan berumur panjang. Dikurniai Allah tanah subur dari sumber air yang
mengalir dari segala penjuru sehingga pertaniannya subur. Mereka menghiasai tempat
tinggalnya dengan kebun bunga nan indah, mereka hidup makmur dan sejahtera dan berkembang
menjadi suku terbesar diantara suku suku di sekitarnya.
KUFUR
Namun, kemakmuran dan kesejahteraan menjauhkan mereka dari Allah s.a.w. Mereka sombong dan membuat patung untuk sesembahan. Berhalanya bernama Shada, Shamud dan Alhaba. Kaum Aad percaya bahwa segala kekayaan, kemakmuran dan kejayaan mereka merupakan pemberian berhala. Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Hud a.s. untuk menyadarkan dengan mengajak kembali untuk menyembah Allah.
NABI HUD BERDA’WAH
“ Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan) : " Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa adzab hari yang besar ". Mereka menjawab : " Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) Tuhan Tuhan kami ?. Maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang orang yang benar ! ". (Q.S. Hud (46) : 21-22)
ADZAB ALLAH DATANG
Karena kaum Aad mengingkari da’wah Nabi Hud dan tetap membangkang, maka
Allah menurunkan adzab berupa kekeringan yang melanda sawah ladang dan kebunnya.
Namun Nabi Hud masih berusaha meyakinkan bahwa kekeringan merupakan permulaan siksa
dari Allah. Akan tetapi mereka tetap tidak mau percaya terhadap peringatan Nabi
Hud. Bahkan mereka pergi menghadap berhala berhalanya dan memohon perlindungan
dari musibah yang dihadapi.
MATI BERGELIMPANGAN DITERPA ANGIN
"Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah
dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi dan kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka
selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus. Maka kamu lihat kaum 'Aad
pada waktu itu mati bergelimpangan seakan akan mereka tunggul pohon kurma yang
telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara
mereka “. (Q.S. Al
Haaqqaa (69) : 6-8
SUNNATULLAH BERLAKU
Sebagaimana firman Nya, kaum yang melakukan kedzaliman dan mengingkari
ajaran agama Nya pasti mengalami adzab. Demikian pula kaum ‘Aad, sehingga mereka
diadzab dengan datangnya angin selama 7 hari 8 malam terus menerus, sehingga walau
mereka bertubuh tinggi, kuat dan berumur panjang namun “ mati bergelimpangan
seakan akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu
tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar