Kamis, 11 Februari 2016


                            AHLI SYURGA                   

Katakanlah : “ Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa ". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah dia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ". ( Q.S. Al Kahfi (18) : 110 )

Berkat Kemurahan terhadap hamba Nya, berbagai amalan khusus memiliki keistimewaan, sehingga bisa menghantarnya sebagai ahli Syurga berkat rahmat Nya. Diantaranya kisah pemuda sederhana yang amalnya nampak seolah biasa biasa saja, namun berpredikat “ ahli syurga “, sebagaimana disampaikan Rasulullah s.a.w. dihadapan para sahabat Nabi s.a.w.

PEMUDA AHLI SYURGA
Saat Rasulullah s.a.w. memberikan taushiyahnya, tiba tiba beliau bersabda : " Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli syurga ". Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda berpenampilan sederhana, wajahnya basah bekas air wudhu.
Di kesempatan lain, ketika Rasulullah s.a.w. berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau s.a.w. bersabda : " Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda ahli syurga ". Pemuda itu datang lagi, dengan kesederhanaanya. Para Shahabat pada terheran heran, siapa pemuda itu ?. Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah s.a.w. mengatakan hal serupa.

MEMATA MATAI
Sahabat Mu'adz bin Jabbal r.a. pun merasa penasaran, amalan apa yang dimilikinya sampai sampai Rasul menyebutnya pemuda ahli syurga?, maka Mu'adz r.a. berusaha mencari tahu. Dia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun mengizinkan, mulai saat itu Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.

BIASA BIASA SAJA
Malam pertama, ketika Mu'adz bangun bertahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga datang waktu shubuh. Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan pemuda tersebut masih terbata bata tidak begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan pemuda tersebut. Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata bata tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.Begitu pun di hari ketiga, amalan pemuda itu tetap sama. Bahkan di hari itu Mu'adz puasa sunnah, sedangkan pemuda itu tidak.

BERTANYA
Mu'adz semakin heran dengan ucapan Rasulullah s.a.w. tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi beliau menyebutnya sebagai pemuda ahli syurga. Hingga Mu'adz mengungkapkan keheranannya sambil berkata : " Wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. menyebut nyebut engkau sebagai pemuda ahli syurga, tetapi setelah kuamati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan. Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan puasa sunnah pun tidak. Lalu amal apa yang kau miliki sehingga Rasul s.a.w. menyebutmu sebagai ahli surga ? ".
" Saudaraku, aku memang belum mampu tahajjud, bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat dhuha. Dan aku belum mampu puasa sunnah. Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan ".

MENGUNGKAP RAHASIA  AMALNYA
" Amalan apakah itu ? ". " Pertama aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain, baik kepada ibu bapakku, istri dan anak anakku, kerabatku, tetanggaku dan semua orang yang hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku ".
" Subhanallah kemudian apa ? ". " Yang ke dua aku berusaha tidak marah dan memaafkan, karena yang aku tahu bahwa Rasullullah s.a.w. tidak suka marah dan mudah memaafkan ". " Subhanallah...kemudian? ", " Dan yang terakhir aku berusaha untuk menjaga tali shilaturrahim, menjalin hubungan baik dengan siapapun dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus ".

AMAL ISTIMEWA
" Demi Allah engkau benar benar ahli syurga !, ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan ".
Begitu tepat ramalan Rasulullah s.a.w., sehingga keistimewaan amal pemuda tersebut pada akhirnya terbuka dan terbukti oleh sahabat Muadz bin Jabal r.a.

SEPULUH SAHABAT DIJAMIN SYURGA 
Bahkan berkat mukjizat Rasulullah s.a.w. beliau menyampaikan bahwa ada 10 sahabat yang bakal dijamin menghuni syurga. “ Dari Abdurrahman bin ‘Auf, dia berkata: ” Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Abu Bakr di syurga, Umar di syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Az Zubair di syurga, Abdurrahman bin ‘Auf di syurga, Sa’d di syurga, Sa’id di syurga dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di syurga ”.  ( H.R. At Tirmidzi )    

70.000. MASUK SYURGA TANPA HISAB
Dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi s.a.w. bahwa beliau berkata : " Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: 'Ini adalah Musa dan kaumnya,' lalu dikatakan, 'Perhatikanlah ke ufuk.' Maka tiba tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku : “ Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit “. Maka tiba tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata : “ Inilah ummatmu di antara mereka akan ada yang akan masuk syurga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi s.a.w. masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka berkata : “ Kita orang orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul Nya maka kitalah mereka itu atau anak anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah “.Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan bersabda : “ Mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan tidak minta di kai dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal ".  ( H.R. Bukhari )
Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan yang di benci Nya, sehingga dimasukkan ke dalam syurga yang dijanjikan Nya. Amiin.


KISAH TAULADAN
RASULULLAH DILUDAHI WANITA TUA

Rasulullah s.a.w. sebagai utusan akhir zaman sering mendapat hinaan dan cercaan dari orang orang kafir. Berbagai bentuk hinaan diterimanya dengan lapang dada, karena marah dan dendam bukan tabiatnya.              
Lantaran ketidak fahamannya terhadap misi Nabi, seorang wanita tua dengan beraninya menghina Rasulullah s.a.w., setiap kali Rasulullah s.a.w. lewat depan rumahnya, wanita tua itu selalu meludahkan air liurnya di hadapan Rasulullah s.a.w..
Suatu hari Rasulullah s.a.w. tidak mendapati wanita tua itu saat lewat di depan rumahnya. Hal itu membuat Rasulullah s.a.w. heran.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada seseorang : " Hai fulan, tahukah kamu di mana wanita pemilik rumah ini yang selalu meludahiku setiap aku lewat depan rumahnya ? ".             
Orang itu menjawab dengan acuhnya : " Apa kau tidak tahu bahwa perempuan itu sudah beberapa hari terbaring sakit ? ".             
Mendengar jawaban Rasulullah s.a.w. mengangguk anggukkan kepala dan melanjutkan perjalanan menuju masjid. Setelah selesai menunaikan ibadah di masjid,  Rasulullah s.a.w. memutuskan menjenguk wanita tua.
Mengetahui Rasulullah menjenguknya, wanita tua kemudian meneteskan air mata, kemudian dia bertanya mengapa Rasulullah s.a.w. menjenguknya : " Wahai Muhammad mengapa engkau menjengukku, padahal aku selalu meludahimu setiap hari ? ", tanya wanita tua.
Rasulullah s.a.w. kemudian menjawab : " Aku yakin engkau meludahiku karena belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau  mengetahuinya, aku yakin engkau tak akan melakukannya lagi ".
Jawaban Rasulullah s.a.w. membuat perasaan wanita tua terharu lantaran keperdulian dan kesantunan beliau. Kemudian dengan tenang  penuh kepuasan dan kesadaran dia berkata : "  Wahai Muhammad mulai saat ini aku bersaksi mengikuti agamamu ".
Wanita tua  kemudian mengucapkan kalimat syahadat di hadapan Rasulullah s.a.w. karena hidayah Allah telah meresap ke dalam jiwanya.
Ternyata kemuliaan akhlak sangat besar pengaruhnya untuk menunjukkan kebenaran dan sangat menentukan dalam mensyiarkan agama. Subhaanallah.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar