AHLI SYURGA
“ Katakanlah : “ Sesungguhnya
aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya
Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa ". Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah dia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ". ( Q.S. Al
Kahfi (18) : 110 )
Berkat Kemurahan terhadap hamba
Nya, berbagai amalan khusus memiliki keistimewaan, sehingga bisa menghantarnya
sebagai ahli Syurga berkat rahmat Nya. Diantaranya kisah pemuda sederhana yang
amalnya nampak seolah biasa biasa saja, namun berpredikat “ ahli syurga “,
sebagaimana disampaikan Rasulullah s.a.w. dihadapan para sahabat Nabi s.a.w.
PEMUDA AHLI SYURGA
Saat Rasulullah s.a.w. memberikan
taushiyahnya, tiba tiba beliau bersabda : " Sebentar lagi akan datang seorang
pemuda ahli syurga ". Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda berpenampilan
sederhana, wajahnya basah bekas air wudhu.
Di kesempatan lain, ketika
Rasulullah s.a.w. berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau s.a.w. bersabda : "
Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda ahli syurga ". Pemuda itu
datang lagi, dengan kesederhanaanya. Para Shahabat pada terheran heran, siapa
pemuda itu ?. Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah s.a.w. mengatakan hal
serupa.
MEMATA MATAI
Sahabat Mu'adz bin Jabbal r.a. pun
merasa penasaran, amalan apa yang dimilikinya sampai sampai Rasul menyebutnya
pemuda ahli syurga?, maka Mu'adz r.a. berusaha mencari tahu. Dia berdalih
sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk menginap beberapa malam
di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun mengizinkan, mulai saat itu
Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.
BIASA BIASA SAJA
Malam pertama, ketika Mu'adz
bangun bertahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga datang waktu shubuh. Ba'da
shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan pemuda tersebut masih terbata bata
tidak begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat
dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali
mengamati amalan pemuda tersebut. Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata bata
tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.Begitu pun di hari
ketiga, amalan pemuda itu tetap sama. Bahkan di hari itu Mu'adz puasa sunnah,
sedangkan pemuda itu tidak.
BERTANYA
Mu'adz semakin heran dengan
ucapan Rasulullah s.a.w. tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi
beliau menyebutnya sebagai pemuda ahli syurga. Hingga Mu'adz mengungkapkan
keheranannya sambil berkata : " Wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah s.a.w.
menyebut nyebut engkau sebagai pemuda ahli syurga, tetapi setelah kuamati,
tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan. Engkau tidak tahajjud, bacaanmu
pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan puasa
sunnah pun tidak. Lalu amal apa yang kau miliki sehingga Rasul s.a.w. menyebutmu
sebagai ahli surga ? ".
" Saudaraku, aku memang
belum mampu tahajjud, bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat
dhuha. Dan aku belum mampu puasa sunnah. Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu
ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan ".
MENGUNGKAP RAHASIA AMALNYA
" Amalan apakah itu ? ".
" Pertama aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain sekecil apapun,
aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain, baik kepada ibu
bapakku, istri dan anak anakku, kerabatku, tetanggaku dan semua orang yang
hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau tersinggung oleh
ucapan dan perbuatanku ".
" Subhanallah kemudian apa ?
". " Yang ke dua aku berusaha tidak marah dan
memaafkan, karena yang aku tahu bahwa Rasullullah s.a.w. tidak suka marah dan
mudah memaafkan ". " Subhanallah...kemudian? ", " Dan yang
terakhir aku berusaha untuk menjaga tali shilaturrahim, menjalin hubungan baik
dengan siapapun dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus ".
AMAL ISTIMEWA
" Demi Allah engkau benar benar
ahli syurga !, ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit
aku amalkan ".
Begitu tepat ramalan Rasulullah
s.a.w., sehingga keistimewaan amal pemuda tersebut pada akhirnya terbuka dan
terbukti oleh sahabat Muadz bin Jabal r.a.
SEPULUH SAHABAT DIJAMIN SYURGA
Bahkan berkat mukjizat Rasulullah s.a.w. beliau menyampaikan
bahwa ada 10 sahabat yang bakal dijamin menghuni syurga. “ Dari Abdurrahman bin ‘Auf,
dia berkata: ” Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Abu Bakr di syurga, Umar di
syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Az Zubair di
syurga, Abdurrahman bin ‘Auf di syurga, Sa’d di syurga, Sa’id di syurga dan Abu
Ubaidah ibnul Jarrah di syurga ”. ( H.R.
At Tirmidzi )
70.000.
MASUK SYURGA TANPA HISAB
Dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi s.a.w. bahwa
beliau berkata : " Ditampakkan
beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan
dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya
pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun
bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: 'Ini adalah
Musa dan kaumnya,' lalu dikatakan, 'Perhatikanlah ke ufuk.' Maka tiba tiba ada
sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku : “ Lihatlah
ke sana dan ke sana di ufuk langit “. Maka tiba tiba ada sejumlah orang telah memenuhi
ufuk. Ada yang berkata : “ Inilah ummatmu di antara mereka akan ada yang akan
masuk syurga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi s.a.w. masuk
tanpa menjelaskan hal itu kepada para
shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka
berkata : “ Kita orang orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul Nya
maka kitalah mereka itu atau anak anak kita yang dilahirkan dalam Islam,
sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah “.Maka sampailah hal itu kepada
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan bersabda : “ Mereka
adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan
tidak minta di kai dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal ". ( H.R. Bukhari )
Semoga Allah menjauhkan
kita dari perbuatan yang di benci Nya, sehingga dimasukkan ke dalam syurga yang
dijanjikan Nya. Amiin.
KISAH TAULADAN
RASULULLAH DILUDAHI WANITA TUA
Rasulullah s.a.w.
sebagai utusan akhir zaman sering mendapat hinaan dan cercaan dari orang orang kafir.
Berbagai bentuk hinaan diterimanya dengan lapang dada, karena marah dan dendam
bukan tabiatnya.
Lantaran
ketidak fahamannya terhadap misi Nabi, seorang wanita tua dengan beraninya menghina
Rasulullah s.a.w., setiap kali Rasulullah s.a.w. lewat depan rumahnya, wanita
tua itu selalu meludahkan air liurnya di hadapan Rasulullah s.a.w..
Suatu hari
Rasulullah s.a.w. tidak mendapati wanita tua itu saat lewat di depan rumahnya.
Hal itu membuat Rasulullah s.a.w. heran.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada seseorang : " Hai fulan, tahukah kamu di mana wanita pemilik rumah ini yang selalu meludahiku setiap aku lewat depan rumahnya ? ".
Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada seseorang : " Hai fulan, tahukah kamu di mana wanita pemilik rumah ini yang selalu meludahiku setiap aku lewat depan rumahnya ? ".
Orang itu
menjawab dengan acuhnya : " Apa kau tidak tahu bahwa perempuan itu sudah
beberapa hari terbaring sakit ? ".
Mendengar
jawaban Rasulullah s.a.w. mengangguk anggukkan kepala dan melanjutkan
perjalanan menuju masjid. Setelah selesai menunaikan ibadah di masjid, Rasulullah s.a.w. memutuskan menjenguk wanita
tua.
Mengetahui
Rasulullah menjenguknya, wanita tua kemudian meneteskan air mata, kemudian dia bertanya
mengapa Rasulullah s.a.w. menjenguknya :
" Wahai Muhammad mengapa engkau menjengukku, padahal aku selalu meludahimu
setiap hari ? ", tanya wanita tua.
Rasulullah s.a.w.
kemudian menjawab : " Aku yakin engkau meludahiku karena belum tahu
tentang kebenaranku. Jika engkau
mengetahuinya, aku yakin engkau tak akan melakukannya lagi ".
Jawaban
Rasulullah s.a.w. membuat perasaan wanita tua terharu lantaran keperdulian dan
kesantunan beliau. Kemudian dengan tenang
penuh kepuasan dan kesadaran dia berkata : " Wahai Muhammad mulai saat ini aku bersaksi
mengikuti agamamu ".
Wanita tua kemudian mengucapkan kalimat syahadat di
hadapan Rasulullah s.a.w. karena hidayah Allah telah meresap ke dalam jiwanya.
Ternyata kemuliaan
akhlak sangat besar pengaruhnya untuk menunjukkan kebenaran dan sangat
menentukan dalam mensyiarkan agama. Subhaanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar