Senin, 30 Maret 2015


PRILAKU BERSIH SEJUK DI HATI

 “ Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( Q.S. As Syams 7-10 )

Hati atau jiwa fithrah asalnya putih bersih, bagai kertas yang belum ditulisi, bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “ Tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, tergantung kepada kedua orang tuanya, dijadikan yahudi, majusi atau nasrani “.
Maka beruntung yang selalu memperhatikan kesucian jiwa atau hati, sehingga hidup tak terasa risi, tak ada ganjalan di hati, apalagi silang sengketa dalam sehari hari, tak punya musuh yang menjadikan hidup terasa tak nyaman lagi.
Pola hidup semacam ini akan terjadi bila hati selalu dijaga dari kekotoran, dari noda yang bisa mengotori.

JIWA SEBAGAI PENENTU
Jiwa merupakan faktor penentu segala prilaku, bila jiwa sehat, bersih, jernih, peka, akan membuahkan prilaku yang cenderung kepada kebaikan, ketaqwaan : Suka menolong, suka sedekah, tidak bakhil, sabar, pemaaf tidak pendendam, suka mendamaikan, walhasil jauh dari kedzaliman.
Demikian pula sebaliknya, bila jiwa sakit, akan tidak peka, tidak jernih, suka dan cenderung kepada kefasikan : Suka dusta, menipu, khianat, curang, hasud, adu domba walhasil suka pada kedzaliman.  

BERUNTUNG YANG MENSUCIKANNYA
"......Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu..... “.         
Bagi yang kehidupannya selalu ingat kepada tuntunan agama, pasti akan memelihara jiwanya, dengan berpegang teguh pada ajaran agama, yang bersumber dari Sang Pencipta Nya, sehingga jiwanya selalu terjaga dari kekotoran jiwa yang merugikannya. Selalu terjaga dari kefasikan, tahu yang benar dan salah, tahu mana yang halal dan haram, sehingga jauh dari sikap dzalim.  

RUGI BAGI YANG MENGOTORINYA
.......Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.  
Jiwa yang semula berfithrah suci bersih, bisa menjadi kotor karena kuatnya dorongan nafsu yang cenderung kepada kehidupan dunia yang merangsangnya, sehingga suka melakukan kedzaliman, kefasikan, dengan demikian kebersihan jiwanya yang semula fithrahnya suci menjadi kotor.

JIWA SUKA KETAQWAAN
Pada hakekatnya hati atau jiwa dicipta Yang Maha Kuasa suka kepada kebaikan, kebenaran, kejujuran, sikap yang menunjukkan ketaqwaan. Bila jiwa selalu diajak kepada ketaqwaan jiwa akan merasakan ketenangan, karena memang demikian menurut fithrahnya. Taqwa merupakan bentuk dzikrullah ( ingat kepada Allah ), dengan bersikap taqwa berarti melakukan dzikrullah, dengan dzikrullah hati atau jiwa menemukan ketenangan.    
“ (Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram “. ( Q.S. Ar Ra’du 28 )

TAK SUKA KEFASIKAN
Jiwa sangat tidak menyukai kefasikan, bila kefasikan selalu dilakukan, jiwa akan tersiksa akan menderita : resah, gelisah, khawatir, takut. Keadaan ini membuat tekanan pada jiwa. Bukankah para perampok atau pencuri setelah melaksanakan perbuatan kejinya pada lari meninggalkan jejak, karena ketakutan, takut pada polisi, takut dibui.
Ada pula yang melakukan pembunuhan, kemudian jiwanya selalu dibayangi wajah korban yang dibunuhnya, betapa menderita dan tersiksa jiwanya tiap hari karena selalu terbayang wajah yangg didzalimi.
Bukankah sekarang banyak pejabat pada keder, khawatir dan ketakutan menghadapi K.P.K ( komisi pemberantasan korupsi ) yang gencar menangkap para koruptor. .......Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

AHLI SYURGA
Ada pula prilaku yang seolah nampak biasa biasa saja, namun memiliki nilai tinggi sehingga bisa memasukkan ke syurga, sebagaimana hadits :   Anas bin Malik, salah seorang sahabat kenamaan, mengisahkan bahwa suatu kali ia sedang duduk bersama Rasulullah s.a.w. tiba tiba beliau bersabda : " Sekarang muncul di hadapan kalian salah seorang ahli syurga ". Kemudian salah seorang laki laki dari kaum Anshar muncul sementara air masih menetes dari janggutnya setelah berwudhu, dengan menenteng terompah di tangan kirinya.
Pada hari berikutnya Rasulullah s.a.w. mengatakan kata kata itu lagi, lalu orang itu muncul seperti pada kali pertama. Pada hari ketiga, Rasulullah saw. mengatakan lagi kata kata itu, lalu orang itu muncul seperti halnya pada yang pertama.

ABDULLAH BIN AMR MENYELIDIKI
Ketika Rasulullah bangkit dan pergi, Abdullah bin Amr mengikuti lelaki itu dengan maksud agar dia dapat mengamati kehidupannya dari dekat, kemudian dia mencari alasan seraya berkata kepadanya : " Aku bertengkar dengan ayahku, lalu aku bersumpah aku tidak akan menemuinya tiga hari, apakah engkau berkenan memberiku tempat menginap ? ". Lelaki tersebut menjawab : " Baiklah, dengan senang hati ". Abdullah bin Amr menginap bersama lelaki Anshar itu dirumahnya selama tiga malam dan ia tidak melihat lelaki Anshar itu bangun untuk shalat malam.

BIASA BIASA SAJA
Bilamana terjaga dari tidurnya, dia berbalik di atas kasur untuk melakukan dzikir kepada Allah SWT dan membaca bacaan takbir hingga waktu fajar. Meskipun ibadah malamnya tampak tidak istimewa namun yang dia dengar lelaki tersebut hanya mengatakan sesuatu yang baik.
Ketiga tiga malam telah berlalu dan Abdullah bin Amr nyaris meremehkan amal perbuatannya, kemudian Abdullah bin Amr menjelaskan sambil berkata : " Wahai saudaraku, aku tidak pernah marah dan tidak pula ingin menjauh dari ayahku !".

TERUS TERANG
Abdullah bin Amr kemudian mengatakan sejujurnya : " Akan tetapi aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sekarang muncul di hadapan kalian salah seorang ahli syurga ".
Ternyata engkaulah orang yang muncul itu sampai tiga kali. Oleh sebab itu sebenarnya aku ingin menginap dirumahmu supaya aku dapat melihat sendiri apa yang engkau lakukan lalu mengikutimu. Akan tetapi aku tidak melihatmu melakukan amal amal istimewa. Jadi apa sebenarnya yang ada di balik kata kata Rasulullah s.a.w. ? ".

TIDAK CURANG DAN TIDAK DENGKI
Dia menjawab : " Hanyalah apa yang engkau lihat itu. Namun demikian dalam diriku tidak ada perasaan curang terhadap siapa pun di antara kaum muslimin dan tidak pula ada dengki dan iri terhadap karunia Allah yang di berikan kepada seseorang ".
Kemudian Abdullah berkata : " Itulah kiranya yang telah engkau capai ".

PEJABAT YANG JUJUR
Bermacam prilaku terpuji dilakukan bagi yang bertaqwa, termasuk salah seorang pejabat yang benar benar luar biasa ketaqwaannya. Sebagaimana layaknya bila seorang pejabat berkunjung kesatu wilayah, biasa di layani dan dijamu di hotel agar nampak dipandang tahu diri dalam melayani sang atasan. Ketika sang pejabat masuk kamar .....ternyata dijumpai seorang wanita wanita cantik bertelanjang, tahu apa yang terjadi dengan beliau ?,....dengan suara tegas dan lantang dia menginstruksi : “ Kenakan baju dan segera keluar dalam 10 menit ! “. Si wanita menjawab dengan suara pelan penuh rayuan : “ Pak saya dipesan untuk menservice bapak “. Karena desakan beliau yang tegas, akhirnya si wanita nyelonong juga keluar penuh malu.
Bayangkan betapa hebatnya ketaqwaan pejabat tersebut, dalam keadaan jauh dari keluarga masih sanggup dan bisa menjaga keimanannya, sehingga dapat menahan nafsunya dari godaan wanita jalang yang menggodanya, ini pertanda jiwa yang sehat jiwa, yang tenang, yang tak mudah tergoda rayuan. Betapa mulianya bila prilaku bersih diamalkan, sehingga membuat hidup jadi tenang dan nyaman, karena jiwanya selalu disucikan, bahkan kelak Allah akan melindunginya “ di hari kebangkitan dimana tidak ada perlindungan kecuali lindungan Allah “. Betapa nikmatnya.  




LUAR BIASA KEISTIMEWAAN SHOLAT SHUBUH

" Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan ( dirikanlah pula shalat ) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan ( oleh malaikat ) ".
 ( Q.S. Al Israa' 78 )
                  
Diantara sholat 5 waktu yang diwajibkan, sholat shubuh nampaknya yang paling " berat ", walau jumlah rekaatnya paling sedikit.  
Mengapa ?, karena sholat shubuh dilaksanakan pada saat enak enaknya orang sama tidur. Kenyataan ini bisa dibuktikan dengan memantau keadaan sholat berjamaah dimasjid.
Bahkan para siswa yang belajar disekolah Islampun cukup banyak yang tidak melaksanakannya, dengan alasan susah bangunnya. Kenyataan ini pernah kami buktikan, dengan mengajukan pertanyaan pada para murid.
Dari kenyataan tersebut diatas, jika didata menurut peringkat jumlah jamaah, maka Sholat maghrib menduduki tingkat teratas, kemudian sholat Isya', sholat Shubuh,  sholat Dzuhur dan Asar.

PAHALA SHOLAT SHUBUH
Sholat Shubuh termasuk Sholat istimewa, karena sholat Shubuh merupakan tempat bertemunya para Malaikat yang telah bertugas pada malam hari, dan yang akan bertugas pada siang hari (Sesungguhnya Sholat Shubuh itu disaksikan oleh Malaikat). Bahkan pahala yang diberikan bagi yang berjamaah cukup tinggi.   
Rasulullah s.a.w. besabda : " Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya secara berjamaah seakan akan ia shalat setengah malam, dan barang siapa yang mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah, seakan akan ia shalat semalam suntuk ". ( H.R. Imam Muslim )

MENGURANGI GANGGUAN JANTUNG
Disamping shalat Shubuh membuahkan pahala berlimpah, shalat Shubuh ternyata juga memiliki manfaat medis yang menakjubkan. Dr. dr. Barita Sitompul, SpJP dalam tulisannya mengatakan bahwa shalat Shubuh bermanfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan jantung (kardiovaskular).
Kesimpulan ini disasarkan atas tiga hal penelitian atau studi yang berbeda beda, baik itu riset dasar, epidemiologis maupun riset fisiologi.
Pada penelitian epidemiologis klinis dalam skala besar yang melibatkan jumlah ribuan pasien (Penelitian MILIS, Penelitian GISSI 2) dan studi studi lain di luar negeri yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang valid, maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian ? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh, di mana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah China : YANG) dan penurunan tegangan saraf parasympatys (YIN).
Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Namun jika tegangan saraf parasimpatis meningkat, maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung dan nadi kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

TEKANAN DARAH BERANGSUR NAIK
Pada pergantian waktu pagi buta ( mulai pukul 3 dini hari ) sampai pukul 12 siang itulah secara diam diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan kadar hormon noradrenalin, suatu zat kimia dalam tubuh yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi), serta meningkatkan sifat pembekuan darah (meningkatkan agregasi trombosit, yaitu sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku, ingat saja kalau kita mengalami perdarahan karena pisau, maka tidak lama darah akan membeku dan luka tertutup), dan ini terjadi pada dini hari saat kita tertidur lelap.
Hal ini terjadi pada semua manusia setiap hari. Inilah yang disebut sebagai ritme circadia (ritme keseharian), yang secara kodrati diberikan Allah kepada Manusia.

PENELITIAN
Namun apa kaitannya keterangan diatas dengan kalimat adzan : ash shalatu khairun minan naum ( shalat lebih baik dari tidur ) ?. Pendekatan ilmiah untuk menerangkan  hal ini dapat diuraikan secara tidak langsung melalui penelitian Dr. Furgot dan Zawadsky pada tahun 1980, dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yang disebut asetilkolin. Pada penelitian ini dengan dikeluarkannya sel sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. Jadi, itulah yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, suatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti namun tidak ketemu. Penelitian ini segera diikuti penelitian yang lain di seluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada di dalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan dan melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian, maka zat tadi ditemukan oleh Dr. Ignarro dan Dr. Murad, lalu disebut NO / Nitrik Oksida.
Ketiga peneliti itu Dr. Furchgott, Dr. Ignarro, dan Dr. Murad mendapat hadiah NOBEL ( suatu penghargaan bagi mereka yang menemukan suatu yang spektakuler bagi kehidupan manusia ) dalam bidang kedokteran tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi oleh tubuh kita, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksinya dapat ditingkatkan oleh obat ( antara lain oleh obat golongan nitrat, semacam obat untuk penyakit jantung ), tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak dan oleh raga. Efek Nitrik Oksida ( NO ) yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi atau sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah  kita.

HIKMAH LUAR BIASA GERAKAN DIPAGI BUTA
Jadi, kalau kita bangun tidur pada pagi buta lalu bergerak, saat di mana tamu yang tidak kita inginkan yaitu hormon noradrenalin selalu saja datang pada saat tersebut, maka hal itu akan memberikan pengaruh yang baik pada pencegahan gangguan penyakit jantung ( kardiovaskuler ). Naiknya kadar NO dalam darah karena bergerak ( exercise, olah raga ) antara lain yaitu karena berwudlu, sholat sunnah dan shalat Subuh, apalagi bila disertai berjalan ke masjid, merupakan proteksi bagi pencegahan terjadinya kardiovaskuler.
Apalagi jika setelah salat Shubuh ia tidak tidur lagi, tetapi mengerjakan apa saja, yang juga dengan bergerak. Lebih baik lagi bila mereka berolah raga. Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). ( www. waspada. co. www. tawakkal. Or. Id. )

ALLAH MAHA TAHU
Demikanlah kekuasaan Allah, ciptaan Nya selalu bekerja dalam berpasang-pasangan, siang dan malam, panas dan dingin, zat NO melawan zat anti NO. Disini letak hikmah Allah swt menyerukan shalat Subuh, hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini, karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun melalui rentang waktu ribuan tahun.
Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasih sayang-Nya pada hamba Nya. Bukti manfaat instruksi Allah itu baru datang 1400 tahun kemudian. 
Allahu Akbar, maka semakin jelas terterbukti kebenarnnya bahwa kalimat adzan yang dikumandangkan ketika shubuh : “ Ashsholaatu khoirumminannaum ( sholat lebih baik dari pada tidur ) “.

KISAH TAULADAN
MELAKSANAKAN SHOLAT SEBELUM DIBUNUH

Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w. mengutus 10 mata mata dipimpin Ashim bin Tsabit al Anshari. Mereka berhenti diantara Asafan dan Makkah  daerah Bani Luhayan.
Kemudian Bani Luhayan mengirim sekitar 100 orang pemanah untuk mengejar mata mata Rasulullah. Dengan melacak sisa makanan biji kurma yang mereka tinggalkan.
Merasa rombongannya diikuti Bani Luhayan, mereka berlindung di sebuah kebun. Bani Luhayan berkata : " Turun dan menyerahlah, kami berjanji tidak akan membunuh kalian ". Ashim bin Tsabit berkata : " Aku tidak akan menyerah pada orang kafir ". Dan berdo'a : " Ya Allah, beritakan kondisi kami ini kepada Nabi Mu ".
Bani Luhayan melempari utusan Rasulullah dengan tombak, sehingga Ashim terbunuh. Utusan Rasulullah tinggal tiga orang, mereka setuju membuat perjanjian. Mereka adalah Hubaib, Zaid bin Dasnah dan seorang lelaki yang kemudian ditombak pula setelah mengikatnya. Laki laki berkata : " Ini adalah penghianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan berkompromi kepadamu karena aku telah memiliki teladan ( sahabat sahabatku yang terbunuh ) ".
Kemudian Bani Hudhail membawa pergi Hubaib dan Zaid bin Dasnah, mereka berdua dijual. Ini terjadi setelah peperangan Badar. Bani Harits bin Amr bin Nufail yang membeli Hubaib. Karena Hubaib adalah orang yang membunuh al Harits bin Amir pada peperangan Badar. Kini Hubaib menjadi tawanan Bani al Harits yang telah bersepakat untuk membunuhnya.
Suatu hari Hubaib meminjam pisau silet dari salah seorang anak perempuan al  Harits untuk mencukur kumisnya. Tiba tiba anak laki lakinya duduk dipangkuannya sehingga membuat kehawatiran ibunya. Hubaib berkata : " Apakah kamu khawatir aku akan membunuh anakmu ? ".
Wanita itu berkata : " Demi Allah aku tidak pernah melihat tawanan sebaik Hubaib. Demi Allah pada suatu hari, aku melihat Hubaib makan setangkai anggur padahal kedua tangannya di belenggu dengan besi, sementara di Mekkah sedang tidak musim buah. Sungguh  itu merupakan rizki yang di anugrahkan Allah kepada Hubaib ".
Ketika Bani al Harits akan membunuh Hubaib, ia berkata : " Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan shalat dua rakaat ". Mereka mengijinkan shalat dua rakaat. Hubaib berkata : " Demi Allah sekiranya kalian menuduhku berputus asa pasti aku menambah shalatku ". Lalu Hubaib memanjatkan doa : " Ya Allah susutkanlah jumlah bilangan mereka, musnakanlah mereka sehingga tidak ada seorang pun dari keturunannya yang hidup lalu mengucap syair : " Mati bagiku bukan masalah, selama aku mati dalam keadaan Islam, Dengan cara apa saja Allahlah tempat kembaliku, Semua itu aku kurbankan demi Engkau Ya Allah, Jika engkau berkenan, berkahilah aku berada dalam tembolok burung karena lukaku (Syahid) ". Hubaib adalah orang Islam pertama yang melakukan shalat sebelum dibunuh.
Nabi Muhammad s.a.w. memberitahu para sahabat pada hari disiksanya Hubaib, bahwa kaum Quraisy mengutus beberapa orang untuk mencari bukti bahwa Ashim bin Tsabit telah terbunuh dalam peristiwa tersebut, dengan mencari potongan tubuh Ashim. Karena Ashim yang membunuh salah seorang pembesar Quraisy. Tetapi Allah melindungi jenazah Ashim dengan mengirim sekawanan lebah, sehingga mereka tidak berhasil memotong bagian tubuh jenazah Ashim sedikit pun. ( H.R. Bukhari dan Abu Dawud )





SEGENAP MAHLUK BERTASBIH

Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.  Yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ".
( Q.S. Al Jum'ah 1 )

Tasbih berasal dari kata sabbaha ( mensucikan, memaha sucikan ), dalam alqur'an banyak tersebar kata tasbih ini. Yang dimaksud tasbih adalah Kalimat :             ( subhaanallah / Allah Maha Suci )Pada umumnya kalimat tasbih difahami dan diamalkan hanya husus untuk wiridan selesai sholat saja.  
Padahal pada hakekatnya pengertian dan pengamalannya tidak sesempit itu.
Bahkan berkat informasi lewat Al Quran, kita jadi tahu bahwa yang bertasbih kepada Allah tidak hanya manusia saja, bahkan semua makhluk yang ada dilangit dan dibumi juga sama turut bertasbih kepada Allah, termasuk para Malaikat.

SEGENAP MAHLUK BERTASBIH
Karena keterbatasan kemampuan organ tubuh manusia ( yang memang dirancang demikian oleh Allah, agar manusia tidak mengalami kesulitan hidup ), sehingga tidak dapat menangkap secara lengkap dan sempurna, hakikat apa yang dilihat dan didengar tentang alam sekitarnya. Jadi yang diketahui hanya sebatas dan terbatas pada hal hal yang nyata, yang diketahui lewat panca indera yang terbatas kemampuannya.
Sementara ini yang diketahui yang bertasbih kepada Allah hanya manusia saja. Padahal menurut firman Allah tersebut diatas, apa yang ada dilangit dan dibumi semuanya ikut pula bertasbih kepada Allah. Alangkah lemahnya manusia sehingga tidak mampu menangkap sinyal sinyal tasbih yang dilakukan para mahluk ( ciptaan Allah ) yang ada dilangit dan dibumi.

BURUNG SHOLAT DAN BERTASBIH
Burung yang kita kenal indah bentuknya dan merdu kicaunya, ternyata  memiliki keistimewaan dan keunggulan lain yang kita tak memahaminya, karena keterbatasan manusia, namun berkat informasi Al Quran jadi lebih bertambah lengkap tentang kelebihan dan keistimewaan burung ini.
" Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan ".  ( Q.S. An Nur 41 )
Betapa indah, hebat dan ta'jubnya kita terhadap misteri jagat alam ini, bila kita dapat menangkap dan memahami sinyal sinyal tasbih para mahluk Allah ini. Ternyata burung juga bisa bertasbih, menurut versi burung, yakni dengan cara mengepakkan sayapnya.
Bahkan tidak hanya bertasbih, burung juga melaksanakan sholat menurut caranya masing masing, yang telah diilhamkan kepadanya oleh sang Pencipta. Dengan demikian ayat tersebut memberikan pelajaran berupa sindiran 
Burung saja mau bertasbih dan sholat, apalagi manusia yang dicipta lebih mulia, akankah memposisikan dirinya lebih rendah dari burung, dengan enggan bertasbih dan melaksanakan sholat ?!. 

GURUH DAN MALAIKAT BERTASBIH                                 
" Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah bantahan tentang Allah dan Dia lah Tuhan yang Maha keras siksa Nya ".  ( Q.S.Ar Ra'du 13 )
Gelegar suara guruh yang memekakkan telinga dan menakutkan, ternyata justru merupakan sinyal, bahwa ia sedang memuji dan bertasbih kepada sang Penciptanya. Alangkah dhoifnya manusia yang tidak tahu hakikat sebenarnya, masing masing mahluk dalam mengexpresikan tahmid ( Alhamdulillah ) dan tasbihnya kepada Allah Sang PenciptaNya.   

LANGIT DAN BUMI BESERTA ISINYA BERTASBIH
" Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah, dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun ". ( Q.S.Al Israa' 44 )
Langit nan luas yang terdiri dari tujuh lapis, dan bumi beserta isinya ternyata juga ikut bertasbih dan bertahmid pula, namun kata Allah manusia tidak mengerti cara tasbih mereka.
Kita jadi malu sendiri jadinya, betapa tidak manusia yang dijadikan Allah paling indah bentuknya dan memiliki kesempurnaan akal dan perasaan, justru sering lupa bertasbih dan bertahmid kepada Allah !!!. Mahluk lain yang kita anggap remeh dan hina keberadaannya, justru senantiasa secara aktif memaha Sucikan dan memuji Allah sang Pencipta Nya.

TIDAK HANYA BERTASBIH BAHKAN BERSUJUD
" Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon pohonan, binatang binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia ? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan adzab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah  aka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki ".  ( Q.S. Al Hajj 18 )
Begitu taatnya mahluk Allah selain jin dan manusia ini, sehingga tidak hanya bertasbih kepada Allah  saja, namun juga sujud kepada Allah Sang Penciptanya.

PENGAMALAN KALIMAT TASBIH
Pada umumnya kalimat tasbih hanya dibaca seusai sholat sebanyak 33 kali. Padahal kalimat ini masih bisa diaktifkan juga pada kegiatan lain, dan punya nilai keistimewaan pula.

RINGAN DILIDAH BERAT DALAM TIMBANGAN
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda : " Ada dua kalimat yang ringan di lidah ( mudah diucapkan ), berat dalam timbangan, serta disukai oleh Dzat Yang Maha Pemurah yaitu : " Subhaanallaahi wabihamdih Subhaanallaahil 'adziim ( Maha Suci Allah dengan memuji kepada Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ) ". ( H.R. Bukhari dan Muslim)

DISUKAI NABI
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda : " Sungguh bila aku mengucapkan Subhaanallaah, alhamdulillaah, laa ilaaha illallaah, dan Allaahu akbar ( Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar ) itu lebih kusukai daripada segala apa yang disinari oleh matahari ". ( H.R. Muslim )                                                                                  

PALING DISUKAI ALLAH
Dari Abu Dzarr ra. berkata : " Rasulullah s.a.w. bersabda kepada saya : " Maukah kamu aku beritahu kalimat yang paling disukai oleh Allah adalah : Subhaanallahi wabihamdih ".  ( H.R. Muslim )                                                       
DIBACA 100 KALI = 1000 KEBAIKAN
Dari Sa'd bin Abu Waqqash r.a. berkata : " Ketika kami berada di hadapan Rasulullah saw. beliau bertanya : " Apakah masing masing di antara kamu sekalian tidak mampu untuk mengerjakan seribu kebaikan setiap hari ? ". Kemudian salah seorang di antara kami yang sedang duduk itu menanyakan tentang bagaimana mungkin seseorang itu dapat mengerjakan seribu kebaikan beliau kemudian bersabda : " Seseorang yang membaca tasbih seratus kali itu dituliskan baginya seribu kebaikan atau dihapuskan baginya seribu dosa ".  ( H.R. Muslim )



KISAH TAULADAN
ALI SANG PENAKLUK

Pada perang Khaibar, Rasulullah s.a.w. mengirim Abu bakar Shiddiq menggempur benteng Khaibar dengan membawa bendera beliau. Tapi ia gagal dan benteng itu tak bisa ditaklukan.
Kemudian beliau mengirim Umar dengan membawa bendera tersebut untuk mencoba menggempur guna mendobrak pintu benteng. Namun hasilnya tetap sama, Umar mengalami kegagalan, benteng Khaibar belum juga berhasil dilumpuhkan.
Maka Rasulullah s.a.w pun bersabda : " Besok akan aku akan menyerahkan bendera ini kepada seorang laki laki yang mencintai Allah dan Rasul Nya. Melalui kedua tangannya Allah akan memberikan kemenangan ".
Salamah periwayat kisah ini, melanjutkan kisahnya : " Esoknya, Nabi memanggil Ali bin Abi Thalib, padahal saat itu ia sakit terkena radang mata. Maka beliau pun mengusap matanya sehingga sembuh tanpa bekas, dan bahkan seakan akan tidak pernah sakit. Kemudian  Nabi s.a.w. bersabda " : " Pegang erat erat bendera ini sampai Allah memberikan kemenangan melalui kedua tanganmu ".
Salamah melanjutkan : " Kemudian Ali r.a. pun bergerak melesat bagai harimau menerkam mangsanya. Demi Allah ia hanya sekali saja melakukan gebrakan dan aku mengikutinya dari belakang, tiba tiba saja benderanya sudah terpancang disebuah tiang batu diatas benteng ".
Menyaksikan kejadian heroik tersebut, seorang Yahudi melongok dari atas benteng sambil bertanya : " Siapa engkau ? ". " Aku Ali bin Abi Thalib ", jawab Ali. " Anda menang, padahal Allah tidak pernah memberikan kemenangan seperti ini kepada Musa ( Nabi orang Yahudi ) ", ujar orang Yahudi tersebut.

Kamis, 26 Maret 2015


   
BEGITU MULIANYA KEMATIAN YANG INDAH

Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...”.
( Q.S. An Nisaa’ 78 )
            
Mendengar kata : “ Mati “ membuat bulu kuduk jadi berdiri, karena terbayang tubuh membujur kaku berwajah pucat pasi, dikitari sanak keluarga pada menunduk sedih, makin menambah hati jadi makin takut menghadapi sisa hidup yang penuh misteri.
Mati merupakan pelaku, ia kan datang pada sasaran yang telah ditetapkan, tanpa pandang waktu, usia, tingkat maupun jabatan. Mati tak perlu dicari, ia akan datang sendiri, sesuai jadwal yang ditetapkan Sang Ilahi.
Maka sangat beruntung bagi yang memahami, sehingga bersiap menghadapi datangnya mati, dengan memperbanyak bekal untuk kehidupan dihari kebangkitan nanti.

PASTI DATANG !  
Mati merupakan batas ahir kehidupan, dengan demikian kematian pasti akan dialami setiap mahluk ciptaan Nya, mengapa harus mati ?, karena mahluk memang dibuat serba terbatas, baik bentuk, kekuatan, maupun umurnya, dibuat tidak abadi.
“ Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. ( Q.S. Al Ankabut 57 )
Sangat jauh beda dengan Sang Pencipta yang bersifat abadi, yang selalu mengurus dan mengatur ciptaan Nya secara sendiri ( Esa / Tunggal ).  

DAHSYATNYA SAKAROTUL MAUT
" ....Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang orang yang dzalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para Malaikat memukul dengan tangannya, ( sambil berkata ) : " Keluarkanlah nyawamu " di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah ( perkataan ) yang tidak benar dan ( karena ) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat ayat Nya. ( Q.S. Al An’am 93 )
Begitu geramnya Malaikat pencabut nyawa terhadap orang yang dzalim, sehingga memukul dengan tangannya menjelang pencabutan nyawanya !. Betapa berat penderitaannya ketika menghadapi sakarotul maut, jadi jangan heran bila menyaksikan  orang kafir yang sedang meregang nyawa menghadapi saat kematian dengan berteriak kesakitan, meronta sambil membelalakkan mata kesana kemari, tubuh berputar tanpa arah bahkan sampai jatuh terjerembab ke tanah.
Ini baru proses pencabutan nyawa, apalagi siksa di alam kubur, dihari kebangkitan, lebih lebih di neraka jahannam !.                
MINTA KEMBALI KEDUNIA
Karena orang orang dzalim / kafir sudah menyaksikan keadaan secara nyata alam ghoib ketika menghadapi kematian, ia ketakutan dan mengadu sambil memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dikembalikan kedunia !.
“ ( Demikianlah keadaan orang orang kafir ), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : " Ya Tuhanku kembalikanlah aku ( ke dunia ) “. ( Q.S. Almukminun 99 )                

MENYESAL
Begitu menyesalnya orang yang dzalim / kafir ketika menghadapi kematian,karena telah menyaksikan keadan sebenarnya, sehingga menyesali kehidupannya dan ingin dihidupkan kembali kedunia untuk berbuat baik.
“ Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, kemudian ia berkata : " Ya Rabb ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ( kematian )ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang orang yang sholih ? ". ( Q.S. Al Munafiqun 10 )

KEMATIAN YANG INDAH
Sangat beda keadaan disaat kematian orang beriman, karena dia yakin dengan keadaan yang akan datang, sehingga sudah membekali dan mempersiapkan diri dengan amal kebaikan, sehingga menghadapi kematian dengan tegar dan tenang.
DR. dr. Khalid bin Abdul ‘Aziz adalah seorang ahli bedah dan jantung, yang bertugas di rumah sakit angkatan bersenjata di kota Riyadh Saudi Arabia, beliau sering menghadapi kasus kasus kematian, salah satu kisah yang cukup aneh disampaikan beliau dalam bukunya : “ Kesaksian seorang dokter “. Sebagai berikut :     

TERKENA PELURU NYASAR
Seorang pemuda berusia tujuhbelas tahun terkena tembakan peluru nyasar maka kedua orangtuanya membawanya ke rumah sakit angkatan bersenjata di Riyadh.
Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya berkata : “ Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih, demi Allah aku dalam keadaan baik, sesungguhnya aku akan meninggal, demi Allah aku mencium semerbak wangi surga ”.

PESAN PADA DOKTER
Setibanya diruang gawat darurat, seorang dokter berusaha untuk menanganinya, akan tetapi pemuda itu berkata : “ Wahai saudaraku !, sungguh aku akan mati, aku telah mencium wangi surga, karena itu janganlah engkau merepotkan dirimu, aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku di sisiku ”.

BERSYAHADAT
Setelah kedua orangtuanya berada di sisinya, pemuda itu menyampaikan selamat tinggal kepada keduanya untuk selamanya, kemudian melantunkan kalimat syahadat : Asyhadu allaa Ilaaha Illallaah wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah ( Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang haq selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah ) ”.

PEMUDA SHOLIH
Melihat fenomena ini, DR. Kholid merasa pasti sesuatu yang istimewa pada pemuda ini. Kemudian bertanya kepada kedua prang tuanya apa gerangan amalannya ketika hidup.
Maka orang tuanya menceritakan bahwa dia suka membangunkan sholat shubuh kedua orang tuanya, suka membaca Al Quran dan aktif sholat malam.
Bahkan yang mengherankan ketika wafat jari telunjuknya menunjuk keatas bagai orang sedang tasyahhud ketika sholat ( attakhiyyat ).
Masyaa Allah demikian indah kematian seorang pemuda yang tekun beribadah, sehingga tahu saat kematiannya, dengan tabah dan tenangnya dihadapinya saat kematian yang datang menjemputnya, bahkan telah mencium bau syurga. Subhaanallah !.
Kematian pasti kan tiba, tak perduli siapa saja.
Maka beruntung bagi yang selalu ingat dan mempersiapkannya.
Karena Malaikat pencabut nyawa akan bersikap santun dalam mencabut nyawanya.
Betapa nikmat dan mulia kematiannya.
Lebih lebih kelak ketika menghadap Sang Pencipta Nya.
" Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai Nya.Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba hamba Ku. Masuklah ke dalam syurga Ku. ( Q.S. Al Fajr 27-30 )

                                                                        KISAH TAULADAN
BUAH KURMA TAK KUNJUNG HABIS
           
 Peristiwa ini dikisahkan oleh bukhari dari jabir, ia berkata : “ Sewaktu bapakku meninggal, ia masih mempunyai hutang yang banyak, kemudian aku mendatangi Rasulullah s.a.w. untuk melaporkan kepada beliau mengenai hutang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah s.a.w. : “ ya Rasulullah bapakku meninggalkan banyak hutang, aku sendiri tidak mempunyai apa apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma, tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah, hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk terhadapku “.
Kemudian Rasulullah s.a.w. langsung mengajakku pergi ke kebun kurmaku, sesampainya di sana, beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo’a. Kemudian beliau duduk sambil berkata padaku : “ Ambillah buahnya “. Mendengar perintah Rasulullah s.a.w. tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba tiba berbuah. Buah kurma itu aku petik sampai cukup jumlahnya untuk menutup hutang bapakku, bahkan sampai lebih, dan kelebihanya sebanyak yang aku pakai untuk membayar hutang ”.
Kejadian diatas sangat menakjubkan sekali, pohon kurma yang tidak berbuah tiba tiba menjadi berbuah seketika dan bisa dipetik buahnya dan tidak kunjung habis. Disinilah letak kemukjizatan Rasulullah s.a.w. yang tidak mungkin mampu dilakukan oleh manusia biasa.
Mustahil memang, pohon kurma yang sudah dua tahun tidak berbuah, tiba-tiba menjadi berbuah dengan seketika dan dipetik tidak kunjung habis buahnya. Hanya keimanan yang bisa menjawabnya, sebab sesuatu yang mustahil dalam pandangan manusia, bisa terjadi bila Allah menghendaki. Dan inilah kenyataan yang ada yang menjadi mukjizat Rasulullah s.a.w.