LUAR BIASA KEISTIMEWAAN SHOLAT SHUBUH
" Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir
sampai gelap malam dan ( dirikanlah pula shalat ) subuh. Sesungguhnya shalat
subuh itu disaksikan ( oleh malaikat ) ".
( Q.S. Al Israa' 78 )
Diantara sholat 5
waktu yang diwajibkan, sholat shubuh nampaknya yang paling " berat ",
walau jumlah rekaatnya paling sedikit.
Mengapa ?, karena sholat
shubuh dilaksanakan pada saat enak enaknya orang sama tidur. Kenyataan ini bisa
dibuktikan dengan memantau keadaan sholat berjamaah dimasjid.
Bahkan para siswa yang belajar
disekolah Islampun cukup banyak yang tidak melaksanakannya, dengan alasan susah
bangunnya. Kenyataan ini pernah kami buktikan, dengan mengajukan pertanyaan
pada para murid.
Dari kenyataan tersebut diatas, jika didata menurut peringkat jumlah
jamaah, maka Sholat maghrib menduduki tingkat teratas, kemudian sholat Isya', sholat
Shubuh, sholat Dzuhur dan Asar.
PAHALA
SHOLAT SHUBUH
Sholat Shubuh
termasuk Sholat istimewa, karena sholat Shubuh merupakan tempat bertemunya para
Malaikat yang telah bertugas pada malam hari, dan yang akan bertugas pada siang
hari (Sesungguhnya Sholat Shubuh itu disaksikan oleh Malaikat). Bahkan pahala
yang diberikan bagi yang berjamaah cukup tinggi.
Rasulullah s.a.w.
besabda : " Barangsiapa yang
mengerjakan shalat Isya’ secara berjamaah seakan akan ia shalat setengah malam, dan barang siapa
yang mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah, seakan akan
ia shalat semalam suntuk ". ( H.R. Imam Muslim )
MENGURANGI
GANGGUAN JANTUNG
Disamping shalat
Shubuh membuahkan pahala berlimpah, shalat Shubuh ternyata juga memiliki
manfaat medis yang menakjubkan. Dr. dr. Barita Sitompul, SpJP dalam tulisannya
mengatakan bahwa shalat Shubuh bermanfaat mengurangi kecenderungan terjadinya
gangguan jantung (kardiovaskular).
Kesimpulan ini
disasarkan atas tiga hal penelitian atau studi yang berbeda beda, baik itu riset dasar,
epidemiologis maupun riset fisiologi.
Pada penelitian
epidemiologis klinis dalam skala besar yang melibatkan jumlah ribuan pasien
(Penelitian MILIS, Penelitian GISSI 2) dan studi studi lain di luar
negeri yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang valid, maka dikatakan
puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi
sampai jam 12 siang. Mengapa demikian ? Karena pada saat itu sudah terjadi
perubahan pada sistem tubuh, di mana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis
(istilah China
: YANG) dan penurunan tegangan saraf parasympatys (YIN).
Tegangan simpatis
yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat,
denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Namun jika tegangan
saraf parasimpatis meningkat, maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut
jantung dan nadi kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran
darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak,
sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan
istirahat.
TEKANAN DARAH BERANGSUR NAIK
Pada pergantian
waktu pagi buta ( mulai pukul 3 dini hari ) sampai pukul 12 siang itulah secara
diam diam
tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan kadar hormon noradrenalin,
suatu zat kimia dalam tubuh yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan
pembuluh darah (efek vasokontriksi), serta meningkatkan sifat pembekuan darah
(meningkatkan agregasi trombosit, yaitu sifat saling menempel satu sama lain
pada sel trombosit agar darah membeku, ingat saja kalau kita mengalami
perdarahan karena pisau, maka tidak lama darah akan membeku dan luka tertutup),
dan ini terjadi pada dini hari saat kita tertidur lelap.
Hal ini terjadi pada
semua manusia setiap hari. Inilah yang disebut sebagai ritme circadia (ritme
keseharian), yang secara kodrati diberikan Allah kepada Manusia.
PENELITIAN
Namun apa kaitannya
keterangan diatas dengan kalimat adzan : ash shalatu khairun minan naum (
shalat lebih baik dari tidur ) ?. Pendekatan ilmiah untuk menerangkan hal ini dapat diuraikan secara tidak langsung
melalui penelitian Dr. Furgot dan Zawadsky pada tahun 1980, dalam penelitiannya
mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah
yang sedang diselidikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang
normal yang tidak dibuang sel sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan
melebar bila ditetesi suatu zat kimia yang disebut asetilkolin. Pada penelitian
ini dengan dikeluarkannya sel sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah
itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu
saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. Jadi, itulah yang
menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, suatu penemuan baru yang
sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti namun tidak ketemu. Penelitian
ini segera diikuti penelitian yang lain di seluruh dunia untuk mengetahui zat
apa yang ada di dalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan
dan melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian, maka zat tadi
ditemukan oleh Dr. Ignarro dan Dr. Murad, lalu disebut NO / Nitrik Oksida.
Ketiga peneliti itu
Dr. Furchgott, Dr. Ignarro, dan Dr. Murad mendapat hadiah NOBEL ( suatu
penghargaan bagi mereka yang menemukan suatu yang spektakuler bagi kehidupan
manusia ) dalam bidang kedokteran tahun 1998.
Zat NO selalu
diproduksi oleh tubuh kita, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu
diproduksi, namun produksinya dapat ditingkatkan oleh obat ( antara lain oleh
obat golongan nitrat, semacam obat untuk penyakit jantung ), tetapi juga dapat
ditingkatkan dengan bergerak dan oleh raga. Efek Nitrik Oksida ( NO ) yang lain
adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat
agregasi atau sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.
HIKMAH LUAR
BIASA GERAKAN DIPAGI BUTA
Jadi, kalau kita
bangun tidur pada pagi buta lalu bergerak, saat di mana tamu yang tidak kita
inginkan yaitu hormon noradrenalin selalu saja datang pada saat tersebut, maka
hal itu akan memberikan pengaruh yang baik pada pencegahan gangguan penyakit
jantung ( kardiovaskuler ). Naiknya
kadar NO dalam darah karena bergerak ( exercise, olah raga ) antara lain yaitu
karena berwudlu, sholat sunnah dan shalat Subuh, apalagi bila disertai berjalan
ke masjid, merupakan proteksi bagi pencegahan terjadinya kardiovaskuler.
Apalagi jika setelah
salat Shubuh ia tidak tidur lagi, tetapi mengerjakan apa saja, yang juga dengan
bergerak. Lebih baik lagi bila mereka berolah raga. Selain itu patut dicatat
bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini
meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). ( www.
waspada. co. www. tawakkal. Or. Id. )
ALLAH MAHA
TAHU
Demikanlah
kekuasaan Allah, ciptaan Nya selalu bekerja dalam berpasang-pasangan, siang dan
malam, panas dan dingin, zat NO melawan zat anti NO. Disini letak hikmah Allah
swt menyerukan shalat Subuh,
hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini, karena
tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya
sendiri walaupun melalui rentang waktu ribuan tahun.
Petunjuk bagi
kemaslahatan umat adalah tanda kasih sayang-Nya pada hamba Nya.
Bukti manfaat instruksi Allah itu baru datang 1400 tahun kemudian.
Allahu
Akbar, maka semakin jelas terterbukti kebenarnnya bahwa kalimat adzan yang
dikumandangkan ketika shubuh : “ Ashsholaatu
khoirumminannaum ( sholat lebih baik dari pada tidur ) “.
KISAH TAULADAN
MELAKSANAKAN SHOLAT
SEBELUM DIBUNUH
Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w.
mengutus 10 mata mata dipimpin
Ashim bin Tsabit al Anshari. Mereka berhenti diantara Asafan dan Makkah daerah Bani Luhayan.
Kemudian
Bani Luhayan mengirim sekitar 100 orang pemanah untuk mengejar mata mata Rasulullah. Dengan melacak sisa
makanan biji kurma yang mereka tinggalkan.
Merasa
rombongannya diikuti Bani Luhayan, mereka berlindung di sebuah kebun. Bani
Luhayan berkata : " Turun dan menyerahlah, kami berjanji tidak akan
membunuh kalian ". Ashim bin Tsabit berkata : " Aku tidak akan
menyerah pada orang kafir ". Dan berdo'a : " Ya Allah, beritakan
kondisi kami ini kepada Nabi Mu
".
Bani
Luhayan melempari utusan Rasulullah dengan tombak, sehingga Ashim terbunuh.
Utusan Rasulullah tinggal tiga orang, mereka setuju membuat perjanjian. Mereka
adalah Hubaib, Zaid bin Dasnah dan seorang lelaki yang kemudian ditombak pula
setelah mengikatnya. Laki laki
berkata : " Ini adalah penghianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan
berkompromi kepadamu karena aku telah memiliki teladan ( sahabat sahabatku yang terbunuh ) ".
Kemudian
Bani Hudhail membawa pergi Hubaib dan Zaid bin Dasnah, mereka berdua dijual.
Ini terjadi setelah peperangan Badar. Bani Harits bin Amr bin Nufail yang
membeli Hubaib. Karena Hubaib adalah orang yang membunuh al Harits bin Amir pada peperangan Badar.
Kini Hubaib menjadi tawanan Bani al Harits
yang telah bersepakat untuk membunuhnya.
Suatu
hari Hubaib meminjam pisau silet dari salah seorang anak perempuan al Harits untuk
mencukur kumisnya. Tiba tiba
anak laki lakinya duduk dipangkuannya sehingga
membuat kehawatiran ibunya. Hubaib berkata : " Apakah kamu khawatir aku
akan membunuh anakmu ? ".
Wanita
itu berkata : " Demi Allah aku tidak pernah melihat tawanan sebaik Hubaib.
Demi Allah pada suatu hari, aku melihat Hubaib makan setangkai anggur padahal
kedua tangannya di belenggu dengan besi, sementara di Mekkah sedang tidak musim
buah. Sungguh itu merupakan rizki yang
di anugrahkan Allah kepada Hubaib ".
Ketika Bani al Harits akan membunuh Hubaib, ia berkata
: " Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan shalat dua rakaat ". Mereka
mengijinkan shalat dua rakaat. Hubaib berkata : " Demi Allah sekiranya
kalian menuduhku berputus asa pasti aku menambah shalatku ". Lalu Hubaib
memanjatkan doa : " Ya Allah susutkanlah jumlah bilangan mereka,
musnakanlah mereka sehingga tidak ada seorang pun dari keturunannya yang hidup
lalu mengucap syair : " Mati bagiku bukan masalah, selama aku mati dalam
keadaan Islam, Dengan cara apa saja Allahlah tempat kembaliku, Semua itu aku
kurbankan demi Engkau Ya Allah, Jika engkau berkenan, berkahilah aku berada
dalam tembolok burung karena lukaku (Syahid) ". Hubaib adalah orang Islam
pertama yang melakukan shalat sebelum dibunuh.
Nabi Muhammad s.a.w.
memberitahu para sahabat pada hari disiksanya Hubaib, bahwa kaum Quraisy
mengutus beberapa orang untuk mencari bukti bahwa Ashim bin Tsabit telah
terbunuh dalam peristiwa tersebut, dengan mencari potongan tubuh Ashim. Karena
Ashim yang membunuh salah seorang pembesar Quraisy. Tetapi Allah melindungi
jenazah Ashim dengan mengirim sekawanan lebah, sehingga mereka tidak berhasil
memotong bagian tubuh jenazah Ashim sedikit pun. ( H.R.
Bukhari dan Abu Dawud )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar