Kamis, 12 Maret 2015


MENGAPA BENCANA SILIH BERGANTI ?

" Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu ( supaya mentaati Allah ), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ( ketentuan Kami ), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya ". ( Q. S. Al Isra' 16 )
              
Alhamdulillah kita dianugerahi negara yang indah, negara yang cukup segalanya : Keindahan dan kekayaan alamnya, aneka budayanya, keramah tamahan penduduknya. iklimnya yang sejuk terasa, karena ditunjang letaknya yang secara geografis dilewati garis katulistiwa, sehingga menjadi sub tropis adanya.
Macam fauna dan florapun lengkap dan indah, hampir semua tanaman tumbuh dengan suburnya, gemah ripah loh jinawi kata orang jawa. Bermacam tambang hampir semua ada, lautanpun demikian pula. Tertebar luas mengandung bermacam ragam ikan dan karang yang menakjubkan. Sehingga mengundang para wisatawan sama berdatangan, tertarik karena sama takjub dan terheran heran.
Begitu luasnya negari ini, terdiri dari ribuan pulau yang berserak disana sini, seolah untaian mutiara zamrud khatulistiwa yang indah sekali. Allah yang demikian bijak menata dan memberi, dengan sistim keseimbangan disana sini.

AKIBAT ULAH MANUSIA
Namun sayang keseimbangan ini, tidak dijaga dengan lestari, bahkan justru didzalimi !. Karena dorongan nafsu akan materi. Sehingga kian hari sistim keseimbangan tak diperdulikan lagi.
" Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari ( akibat ) perbuatan mereka, agar mereka kembali ( ke jalan yang benar ) ". ( Q.S. Ar Rum 41 )
Allah yang Maha Pemurah, Penyayang dan Maha Pandai telah menata alam ini dengan sistim keseimbangan secara tepat, bila keseimbangan ini dijaga akan selamat dan bermanfaat. Namun bila sebaliknya justru akan timbul petaka sebagai akibat.
" Kamu sekali kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ? ".  ( Q.S. Al Mulk 3 )
Iklim yang makin panas, air yang makin kotor, bumi yang makin gersang, air sungai dan lautan yang makin keruh karena terkontaminasi, ini semata mata karena ulah tangan manusia sendiri, yang hanya mau mengexploitasi, tanpa mau perduli menjaga keseimbangan ini, sehingga tatanan alam yang sudah dirancang seimbang Sang Ilahi, jadi tak seimbang lagi !.

NIKMATI DAN SYUKURI
Seharusnya karunia Allah yang berupa negeri yang makmur ini, patut disyukuri, dengan tetap menjaga keseimbangannya agar tetap lestari.  
" Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ". ( Q.S. Al Qoshosh 77 )
Rupanya anak negeri tidak hati hati dan memahami, apalagi mematuhi sinyal Sang Ilahi, sehingga bukannya mensyukuri, melainkan lebih memperturutkan dan mengutamakan hawa nafsu demi materi.

DZALIM DEMI MATERI
" Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu ( supaya mentaati Allah ) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ( ketentuan kami ), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya ".  ( Q.S. Al Isra' 16 )
Karena lihainya bisikan setan, menjadikan para pembuat kebijakan lupa pada peringatan,  sehingga hanya mengutamakan kepentingan, mengejar materi guna menumpuk kekayaan, tanpa perduli kemaslahatan !.  
Tanah lapang yang semestinya untuk resapan dikesampingkan, bahkan diizinkan guna didirikan plaza dan pertokoan.
Hutan yang merupakan paru paru alam, yang menjadikan iklim sejuk dan nyaman, justru dibabat dan digunduli jadi gersang, sehingga menimbulkan banjir bandang yang mengerikan, akibat air hujan tak ada yang menahan.
Air limbah perusahaan yang seharusnya diolah agar bersih sebelum dibuang, justru bisa lolos dari pengawasan, berakibat air sungai tercemar kotoran, sehingga P.D.A.M. dibuat kewalahan dan kesulitan dalam pengolahan, sehingga berdampak buruk pada kesehatan. Dengan demikian tak salah bila ada yang menyebut P.D.A.M. jadi : Perusahaan  Daerah Air Muram, ironis dan lucu kan.       
Ketimpangan ketimpangan diatas merupakan bagian kecil dari contoh kedzaliman, yang hampir menyentuh semua lini kehidupan dinegeri ini, mengapa ?.
Jawaban tepatnya karena ada udang dibalik batu, sesuatu yang menggiurkan !. Sejumlah uang yang menjanjikan, dengan uang yang semula dilarang jadi bisa diatur dan diusahakan !. Karena uang bisa membutakan, yang salah bisa jadi nampak benar, yang haram bisa jadi nampak halal, yang dzalim bisa jadi nampak adil. Kemunkaran bisa jadi nampak indah dan menggiurkan, bahkan dibela mati matian dengan berbagai dalih demi kebijakan !.

SUNNATULLAH BERLAKU
Jika sistim sudah berubah, dengan tanpa memperdulikan ketetapan Allah, diganti dan diubah demi memperturutkan hawa nafsu. Berarti sudah merusak keseimbangan yang telah ditetapkan, maka tinggal menunggu akibat fatal dan mengerikan : " .....maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ( ketentuan kami ), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnnya ". ( Q.S. Al Isra' 16 )
Bencana silih berganti yang melanda negeri ini, tergantung anak negeri, mau apa tidak menyadari, bahwa yang terjadi adalah akibat ulah dan prilakunya sendiri, jangan salahkan alam ciptaan Sang Ilahi.
Senyampang belum berlanjut sampai diluluh lantakkan, semoga saja mau berhenti dan menyadari, hususnya para pemimpin yang mengatur negeri ini. Dengan bertaubat dan mau menghindari kedzaliman yang  sudah dijalani sehari hari, apakah masih kurang cukup bukti, dengan tetap mengumbar kedzaliman ini ! .
Peringatan Allah tidak hanya berhenti sampai disini, Bahkan akan diganti dengan penghuni lain yang lebih baik sebagai pengganti. Na'udzu billaahi mindzaalik.
" Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya) ". ( Q.S. Al Anbiya' 11 )

IMAN DAN TAQWA SEBAGAI SOLUSI
" Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat ayat Kami ) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya ". ( Q. S. Al A' raf 96 )

Dengan demikian hanya dengan iman dan taqwalah solusinya agar negara bisa aman sejahtera jauh dari bencana.  


KISAH TAULADAN
LAYAK JADI PEMIMPIN

Khalid bin Shafwan berkata : " Sulaiman bin Abdul Malik bertanya kepadaku ".  " Bagaimana al  Ahnaf bisa menjadi pemimpin bagi kaummu sedang ia bukan orang yang paling mulia dan bukan pula orang yang memiliki banyak harta ? ". Maka kujawab : " Engkau mau memilih yang mana, aku mempunyai banyak jawaban, mau yang tiga hal, dua atau satu ? ".
Sulaiman bertanya : " Kalau yang karena tiga hal, apa itu ? ". Aku jawab : " Ia tidak dengki, tidak tamak, dan tidak menolak sebuah kebenaran jika memang harus diterima ". Lalu dia bertanya lagi : " Kalau yang dua jawaban, apa itu ? ". Aku menjawab : " Ia selalu menebarkan kebaikan dan menghindari kejahatan ".
Kemudian ia bertanya lagi : " Kalau yang satu apa jawabannya ? ". Maka saya jelaskan : " Ia tidak menjadikan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya pada saat ia diberi kesempatan untuk berkuasa ". Maka Sulaiman berkata : " Engkau memang hebat  ! ". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar