Sabtu, 21 Maret 2015


HEWAN SAJA BERIMAN


Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada Nya lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
                         ( Q.S. Ali Imran 83 )

Semua mahluk ( yang dicipta ) yang ada di langit dan bumi pada menyerah / tunduk ( aslama ) pada Pencipta Nya, kenyataan ini tidak bisa dipungkiri.
Sebagai bukti bumi selalu beredar pada garis edarnya ( manzilah ), termasuk penghuninya : Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, lembu dan kambing selalu makan rerumputan bukan lainnya, lebah selalu menghisap sari bunga, kuda siap jadi tunggangan dan puas walau hanya sekedar diberi makan dedak yang dihidangkan padanya.
Demikian pula yang di langit : Matahari selalu beredar pada garis edarnya, termasuk  planet planetnya. Air menguap karena panas, kemudian naik berkumpul dan dihimpun angin kemudian diturunkan sebagai air hujan, semua tunduk dan patuh pada ketetapan yang Mencipta dan Mengaturnya. Termasuk meteor, bintang bintang , galaxy ( gugusan bintang ), dan super galaxy.
Dengan adanya keteraturan yang selalu tetap ini, menunjukkan bahwa pasti ada yang mengaturnya, yang bersifat mutlak yakni : Yang Maha Tunggal, yang Maha Esa dan Maha Kuasa adanya !.  

PERNYATAAN KEESAAN ALLAH
Agar kelak manusia tidak mengingkari Ke Esaan Tuhannya, maka Allah mengadakan perjanjian dengan jiwa mereka : " Bukankah Aku ini Tuhanmu ? ", mereka menjawab : " Betul ( Engkau Tuban kami ), kami menjadi saksi ". Dengan demikian pada setiap jiwa manusia pasti ada pengakuan adanya Tuhan Yang Esa ini. 
“ Dan ( ingatlah ), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka ( seraya berfirman ) : " Bukankah Aku ini Tuhanmu ? ", mereka menjawab : " Betul ( Engkau Tuban kami ), kami menjadi saksi ". ( Kami lakukan yang demikian itu ) agar di hari qiamat kamu tidak mengatakan : " Sesungguhnya kami ( bani Adam ) adalah orang orang yang lengah terhadap ini ( Ke Esaan Tuhan ) ".   ( Q.S. Al A’raaf 172 )

KESAKSIAN HUD HUD TENTANG KEESAAN ALLAH
Bukti bahwa semua mahluk mengimani Ke Esaan Allah, diantaranya ketika zaman Nabi Sulaiman memegang tampuk kerajaan, ketika Nabi Sulaiman menginspeksi barisan tentaranya, yang terdiri dari manusia, jin dan burung, maka burung hud hud ( semacam burung platuk ) belum nampak hadir, kemudian hud hud datang terlambat dan melapor :
 Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita ( ratu Balqis ) yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah. Dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan perbuatan mereka, kemudian menghalangi mereka dari jalan ( Allah ), sehingga mereka tidak dapat petunjuk. “ Agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar ". ( Q.S. An Naml 23-26 )                                            
Walau hud hud seekor burung, tapi faham ke Esaan Allah, sehingga melapor keadaan ratu Balqis yang menyembah matahari, dan hud hud tahu jika Balqis berbuat demikian ini lantaran disesatkan setan, sehingga Balqis tidak mendapat hidayah.
Bahkan dengan tandasnya hud hud menyatakan : Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar ". Subhaanallah, hanya karena keterbatasan manusia yang tak memahami bahasanya, sehingga tak tahu bahwa burung juga mengakui ke Esaan Allah.

BURUNG SHOLAT DAN BERTASBIH
Dan yang sangat mengejutkan bahwa Allah menyatakan burung juga bertasbih dengan mengembangkan sayapnya, dan juga sholat menurut caranya dengan ilham dari Allah. Allaahu Akbar.
“ Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah : kepada Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan ( juga ) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing masing telah mengetahui ( cara ) sholat dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.  ( Q.S. An Nuur 41 )
Akankah manusia kurang percaya, dan masihkah mereka menyekutukan Allah ?, dengan mempercayai jimat, mantra, ramalan para normal, meminta berkah pada kuburan ?.
Alangkah rendah dan hina posisi manusia, burung saja beriman, patuh dengan bertasbih dan sholat pada Nya.    

JIN MENYESATKAN MANUSIA
Karena licinnya syaitan sehingga berhasil memperdaya manusia sampai mengikuti perintah dan petunjuknya, sehingga tergelincir dan menjauhi ajaran tauhid sehingga terjerumus kedalam lembah kemusyrikan demi mengejar kelezatan kelezatan duniawi.
“ Dan ( ingatlah ) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya ( dan Allah berfirman ) : " Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia ", kemudian berkatalah kawan kawan mereka dari golongan manusia : " Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan kesenangan dari sebagian ( yang lain ) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami ". Allah berfirman : " Neraka Itulah tempat tinggal kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki ". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.  ( Q.S. Al An’am 128 )                                       
                

MENGINGKARI KEESAAN ALLAH          
Berkat kesaksian jiwanya dengan Allah, tiap manusia pasti mengakui Ke Esaan Tuhan Nya. Pengakuan ini terbukti ketika diajukan pertanyaan kepada orang kafir Quraisy.
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka ( kafir quraisy ) : " Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan ? ", tentu mereka akan menjawab : " Allah ". Maka betapakah mereka ( dapat ) dipalingkan ( dari jalan yang benar )( Q.S. Al Ankabut 61 )
Namun karena pengaruh lingkungan sejak lahir yang dipengaruhi keyakinan para leluhurnya yang melenceng dari ajaran Tauhid, sehingga mereka pada menyembah berhala.

KEMBALI KE TAUHID
Akankah yang sudah memeluk Islam ini masih kurang puas dan mencampuri keyakinannya  dengan kemusyrikan ?, mari kembali ke ajaran tauhid, jangan dicemari ke Islaman ini dengan ajaran nenek moyang yang tiada dasar dari agama, sangat berbahaya akibatnya !. Masak kalah dengan burung dan mahluk lainnya yang masih memiliki iman dan selalu tunduk kepada Nya.

BAHAYA SYIRIK
“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu ( Muhammad ) dan kepada ( Nabi Nabi ) yang sebelummu. " Jika kamu mempersekutukan ( Tuhan ), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi ( masuk neraka ) “. ( Q.S. Az Zumar 65 )

KISAH TAULADAN
MENGINCAR ABU JAHAL
            
Di saat berkecamuknya perang Badr yang begitu sengit, nampak sosok sahabat Nabi yang bernama ‘Abdurrahman bin ‘Auf, yang sempat mengisahkan peristiwa yang dialaminya ketika itu. 
“ Ketika aku berada ditengah tengah barisan dalam peperangan Badr, aku menoleh kekanan dan kiri, ternyata aku berada diantara dua orang pemuda Anshar, keduanya masih sangat muda. Aku menghayal sekiranya aku masih seperti keduanya yang tegap itu. Tiba tiba salah seorang dari keduanya membisikkan kepadaku : “ Wahai pamanku apakah engkau berkenan memberi tahu kami orang yang bernama Abu Jahal ? “.
Aku menjawab : “ Ya, apa urusanmu dengannya wahai anak saudaraku “.
Dia menjawab : “ Ada yang memberi tahuku bahwa dia menghina Rasulullah s.a.w. Demi jiwaku yang berada digenggaman yang Maha Kuasa, sekiranya aku dapat bertemu dengannya maka aku akan terus menghajarnya sehingga kita tahu siapa yang lebih dulu mati diantara kita ".
Teman yang satu juga membisikkan kepadaku sebagaimana yang dibisikkan kawannya.
Tidak berapa lama aku melihat Abu Jahal berada ditengah tengah kerumunan orang, aku berkata : “ Coba kalian lihat itulah orang yang kalian berdua tanyakan kepadaku ! “.
Kedua pemuda ini langsung mengambil pedang dan menebaskannya kearah Abu Jahal, sehingga kedua pemuda itu berhasil membunuhnya.
Kemudian keduanya mendatangi Rasulullah s.a.w. dan menceritakan apa yang mereka lakukan. Rasulullah s.a.w. bertanya : “ Siapa diantara kalian yang berhasil membunuhnya ? “.
Masing masing menjawab : “ Saya yang membunuh “.
Rasulullah s.a.w. bertanya : “ Apakah pedang kalian sudah kalian bersihkan ? “.
Mereka menjawab : “ Belum “.
Kemudian Rasulullah s.a.w. memperhatikan pedang kedua pemuda tersebut dan bersabda : “ Kalian berdua telah membunuh Abu Jahal “.
Selanjutnya beliau memutuskan harta rampasannya diberikan kepada Mu’adz bin Amr bin Jamuh.
Masyaa Allaah demikian indah dan mulya sosok kedua pemuda ini, dikala para pemuda sama senang bersuka ria dengan menghamburkan hartanya, justru Mu’adz bin Amr bin Jamuh dan rekannya berjuang membela agama, dengan membunuh Abu Jahal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar