HEWAN SAJA BERIMAN
“ Maka
apakah
mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada Nya lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan “.
( Q.S. Ali Imran 83 )
Semua mahluk ( yang dicipta ) yang ada di langit dan bumi
pada menyerah / tunduk ( aslama ) pada Pencipta Nya, kenyataan ini tidak bisa
dipungkiri.
Sebagai
bukti bumi selalu beredar pada garis edarnya ( manzilah ), termasuk penghuninya
: Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, lembu dan kambing selalu makan
rerumputan bukan lainnya, lebah selalu menghisap sari bunga, kuda siap jadi
tunggangan dan puas walau hanya sekedar diberi makan dedak yang dihidangkan
padanya.
Demikian pula
yang di langit : Matahari selalu beredar pada garis edarnya, termasuk planet planetnya. Air menguap karena panas,
kemudian naik berkumpul dan dihimpun angin kemudian diturunkan sebagai air hujan,
semua tunduk dan patuh pada ketetapan yang Mencipta dan Mengaturnya. Termasuk meteor,
bintang bintang , galaxy ( gugusan bintang ), dan super galaxy.
Dengan adanya keteraturan yang selalu tetap ini,
menunjukkan bahwa pasti ada yang mengaturnya, yang bersifat mutlak yakni : Yang
Maha Tunggal, yang Maha Esa dan Maha Kuasa adanya !.
PERNYATAAN KEESAAN ALLAH
Agar kelak
manusia tidak mengingkari Ke Esaan Tuhannya, maka Allah mengadakan perjanjian
dengan jiwa mereka : " Bukankah
Aku ini
Tuhanmu ? ", mereka menjawab :
" Betul
( Engkau
Tuban kami ),
kami
menjadi saksi ". Dengan demikian pada setiap jiwa manusia pasti ada
pengakuan adanya Tuhan Yang Esa ini.
“ Dan
( ingatlah ),
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka ( seraya
berfirman ) :
" Bukankah
Aku ini
Tuhanmu ? ", mereka menjawab :
" Betul
( Engkau
Tuban kami ),
kami
menjadi saksi ".
( Kami
lakukan yang demikian itu )
agar di hari qiamat
kamu tidak mengatakan :
" Sesungguhnya
kami ( bani Adam )
adalah orang orang
yang lengah terhadap ini ( Ke Esaan Tuhan ) ". ( Q.S. Al A’raaf 172 )
KESAKSIAN HUD HUD TENTANG KEESAAN ALLAH
Bukti bahwa semua mahluk
mengimani Ke Esaan Allah, diantaranya ketika zaman Nabi Sulaiman memegang
tampuk kerajaan, ketika Nabi Sulaiman menginspeksi barisan tentaranya, yang
terdiri dari manusia, jin dan burung, maka burung hud hud ( semacam burung
platuk ) belum nampak hadir, kemudian hud hud datang terlambat dan melapor :
“ Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita ( ratu
Balqis ) yang
memerintah mereka, dan dia
dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku
mendapati dia
dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah. Dan
syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan perbuatan
mereka,
kemudian
menghalangi mereka dari jalan ( Allah ),
sehingga mereka tidak dapat petunjuk. “ Agar
mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan
di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan. Allah,
tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar ". ( Q.S. An Naml
23-26 )
Walau hud
hud seekor burung, tapi faham ke Esaan Allah, sehingga melapor keadaan ratu
Balqis yang menyembah matahari, dan hud hud tahu jika Balqis berbuat demikian
ini lantaran disesatkan setan, sehingga Balqis tidak mendapat hidayah.
Bahkan
dengan tandasnya hud hud menyatakan
: “ Allah,
tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar ". Subhaanallah, hanya karena keterbatasan manusia yang tak
memahami bahasanya, sehingga tak tahu bahwa burung juga mengakui ke Esaan
Allah.
BURUNG SHOLAT DAN BERTASBIH
Dan yang sangat mengejutkan
bahwa Allah menyatakan burung juga
bertasbih dengan mengembangkan sayapnya, dan juga sholat menurut caranya
dengan ilham dari Allah. Allaahu Akbar.
“ Tidaklah
kamu tahu bahwasanya Allah :
kepada Nya
bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan ( juga )
burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing masing telah
mengetahui ( cara ) sholat dan tasbihnya, dan
Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan “. ( Q.S. An Nuur 41 )
Akankah
manusia kurang percaya, dan masihkah mereka menyekutukan Allah ?, dengan
mempercayai jimat, mantra, ramalan para normal, meminta berkah pada kuburan ?.
Alangkah
rendah dan hina posisi manusia, burung saja beriman, patuh dengan bertasbih dan
sholat pada Nya.
JIN MENYESATKAN MANUSIA
Karena
licinnya syaitan sehingga berhasil memperdaya manusia
sampai mengikuti perintah dan petunjuknya, sehingga tergelincir dan
menjauhi ajaran tauhid sehingga terjerumus kedalam lembah kemusyrikan demi
mengejar kelezatan kelezatan
duniawi.
“ Dan ( ingatlah ) hari
diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya ( dan
Allah berfirman ) :
" Hai
golongan jin, sesungguhnya
kamu telah banyak menyesatkan manusia ", kemudian berkatalah kawan kawan
mereka
dari golongan manusia :
" Ya
Tuhan kami,
sesungguhnya
sebahagian daripada kami
telah dapat kesenangan kesenangan dari sebagian (
yang lain ) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami ".
Allah berfirman :
" Neraka
Itulah tempat tinggal kamu, sedang kamu kekal di
dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki ". Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui “. ( Q.S.
Al An’am 128 )
MENGINGKARI KEESAAN ALLAH
Berkat kesaksian jiwanya
dengan Allah, tiap manusia pasti mengakui Ke Esaan Tuhan Nya. Pengakuan ini
terbukti ketika diajukan pertanyaan kepada orang kafir Quraisy.
Dan sesungguhnya jika
kamu tanyakan kepada mereka ( kafir quraisy ) : " Siapakah
yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan ? ", tentu mereka akan
menjawab :
" Allah ". Maka betapakah
mereka ( dapat )
dipalingkan ( dari
jalan yang benar ) “. (
Q.S. Al Ankabut 61 )
Namun
karena pengaruh lingkungan sejak lahir yang dipengaruhi keyakinan para
leluhurnya yang melenceng dari ajaran Tauhid, sehingga mereka pada menyembah
berhala.
KEMBALI KE TAUHID
Akankah yang sudah memeluk Islam
ini masih kurang puas dan mencampuri keyakinannya dengan kemusyrikan ?, mari kembali ke ajaran
tauhid, jangan dicemari ke Islaman ini dengan ajaran nenek moyang yang tiada
dasar dari agama, sangat berbahaya akibatnya !. Masak kalah dengan burung dan
mahluk lainnya yang masih memiliki iman dan selalu tunduk kepada Nya.
BAHAYA SYIRIK
“ Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu ( Muhammad ) dan kepada ( Nabi Nabi ) yang
sebelummu. " Jika
kamu mempersekutukan ( Tuhan ),
niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang
yang merugi ( masuk neraka ) “. (
Q.S. Az Zumar 65 )
KISAH TAULADAN
MENGINCAR ABU JAHAL
Di
saat berkecamuknya perang Badr yang begitu sengit, nampak sosok sahabat Nabi
yang bernama ‘Abdurrahman bin ‘Auf, yang sempat mengisahkan peristiwa yang
dialaminya ketika itu.
“ Ketika aku berada ditengah tengah
barisan dalam peperangan Badr, aku menoleh kekanan dan kiri, ternyata aku
berada diantara dua orang pemuda Anshar, keduanya masih sangat muda. Aku
menghayal sekiranya aku masih seperti keduanya yang tegap itu. Tiba tiba salah
seorang dari keduanya membisikkan kepadaku : “ Wahai pamanku apakah engkau berkenan
memberi tahu kami orang yang bernama Abu Jahal ? “.
Aku
menjawab : “ Ya, apa urusanmu dengannya wahai anak saudaraku “.
Dia
menjawab : “ Ada yang memberi tahuku bahwa dia menghina Rasulullah s.a.w. Demi jiwaku
yang berada digenggaman yang Maha Kuasa, sekiranya aku dapat bertemu dengannya
maka aku akan terus menghajarnya sehingga kita tahu siapa yang lebih dulu mati
diantara kita ".
Teman yang satu juga membisikkan kepadaku sebagaimana yang dibisikkan
kawannya.
Tidak berapa lama aku melihat Abu Jahal berada ditengah tengah kerumunan
orang, aku berkata : “ Coba kalian lihat itulah orang yang kalian berdua
tanyakan kepadaku ! “.
Kedua pemuda ini langsung mengambil pedang dan menebaskannya kearah Abu
Jahal, sehingga kedua pemuda itu berhasil membunuhnya.
Kemudian keduanya mendatangi Rasulullah s.a.w. dan menceritakan apa yang
mereka lakukan. Rasulullah s.a.w. bertanya : “ Siapa diantara kalian yang
berhasil membunuhnya ? “.
Masing masing menjawab : “ Saya yang membunuh “.
Rasulullah s.a.w. bertanya : “ Apakah pedang kalian sudah kalian bersihkan
? “.
Mereka menjawab : “ Belum “.
Kemudian Rasulullah s.a.w. memperhatikan pedang kedua pemuda tersebut dan
bersabda : “ Kalian berdua telah membunuh Abu Jahal “.
Selanjutnya beliau memutuskan harta rampasannya diberikan kepada Mu’adz bin
Amr bin Jamuh.
Masyaa Allaah demikian indah dan mulya sosok kedua pemuda ini, dikala
para pemuda sama senang bersuka ria dengan menghamburkan hartanya, justru
Mu’adz bin Amr bin Jamuh dan rekannya berjuang membela agama, dengan membunuh
Abu Jahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar