Selasa, 29 September 2015


TIAP MANUSIA DISERTAI QARIN
“ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya “. ( Q.S. Az Zukhruf 36 )                                                         
Bahwa setiap manusia disertai 2 Malaikat ( Raqib dan Atid ) yang bertugas mecatat amal perbuatannya sudah sama dimaklumi.   
Namun sebenarnya masih ada lagi 2 pendamping( qarin ), yakni  qarin berupa Malaikat dan Jin. Keberadaan qarin dijelaskan secara gamblang baik dalam Al Quran maupun Hadits Rasulullah s.a.w.    [ Blog M

SIAPA QARIN ?
Secara bahasa ” qarin ” artinya teman, pasangan atau pendamping, qarin merupakan teman yang selalu mendampingi manusia. 
Qarin sudah ada sejak manusia lahir, sehingga qarin seakan merupakan pasangan ( saudara ) kembarnya. Sebagai pasangan, qarin sanag faham betul seluk beluk atau  hal ihwal  pasangannya secara detail. 

TIAP MANUSIA ADA QARINNYA
Keberadaan qarin dijelaskan dalam hadist Nabi, dari Abdulah bin Mas' ud Rasullulah s.a.w. bersabda :  Du
“ Tidaklah setiap orang dari kalian kecuali telah diberitakan kepadanya qarin dari jin dan qarin dari Malaikat “, para sahabat bertanya : “ Dan untukmu wahai Rasulullah? “, Rasulullah menjawab : “ Untukku juga hanya saja Allah telah menolongku, sehingga qarinku masuk islam dan tidak menyuruhku kecuali pada kebaikan “.   ( H.R. Muslim )

QARIN MALAIKAT DAN JIN
DR.Umar Sulaiman al Asyqar berkata : “ Yang dimaksud  qarin Malaikat pada hadist ini bukan Malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugaskan qarin Malaikat ini untuk mengarahkan kepada petunjuk kebaikan., sedang qarin jin memprovokasi dan menggiringnya kepada keburukan“.
Qarin atau partner yang selalu menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah , sebagaimana ditegaskan Rasulullah s.a.w. :
“ Sesungguhnya syetan itu punya bisikan untuk anak Adam sebagaimana Malaikat juga punya bisikan. Adapun bisikan syetan mengajak kepada keburukan dan mendustakan yang haq (benar). Sedangkan bisikan Malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang haq. Barang siapa yang mendapati dalam dirinya ajakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa itu datangnya dari Allah, hendaklah dia memuji Allah (baca Alhamdulillah). Tapi kalau dia mendapati yang lain (ajakan keburukan), maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dari godaan syetan yang terkutuk. Lalu beliau membaca ayat 268 surat al Baqarah : “ Syetan menjanjikan ( menakut nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan ( kikir ). Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada Nya dan karunia. Dan Allah Maha luas ( Karunia Nya ) dan Maha Mengetahui “.
   ( H.R.Tirmidzi dan Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya )

SALINGMEMPENGARUHI
Qarin Malaikat dan qarin jin saling berebut mempengaruhi manusia, Rasulullah s.a.w. bersabda :
Dari Jabir bin Abdullah : Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), Malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan : “Akhiri dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan : “Akhiri dengan keburukan”. Apabila dia menyebut nama Allah sampai tertidur, maka Malaikat mengusir syetan dan syetan akan bermalam seraya menyesali kekalahannya “ ( H.R Ibnu Hibban dan Hakim  dishahihkan oleh adz-Dzahabi )
Kompetisi saling mempengaruhi terus berlanjut saat manusia terbangun dari tidurnya. Maka dari itu jangan lupa selalu berdo’a di saat hendak tidur maupun bangun.

MENGAKUI KEBERADAAN QARINNYA
Tiap manusia mengakui keberadaan qarinnya : “ Berkatalah salah seorang di antara mereka : " Sesungguhnya aku dahulu ( di dunia ) mempunyai seorang teman “.  ( Q.S. As Saffat 51 )                                                                              
LEPAS TANGAN
Bukan setan bila tak pandai berkelit, bila telah menjerumuskan :
“ Yang menyertai dia berkata ( pula ) : " Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh". ( Q.S. Qaaf 27 )

BERUMUR PANJANG
Qarin berumur panjang karena dari bangsa jin. Oleh karena itu bila orang yang di dampinginya telah meninggal, qarin kerap kali menampakkan wujudnya seperti ujud orang yang dulu di dampinginya.

PENAMPAKAN
Qarin berperilaku persis seperti orang yang di dampinginya, jika yang di dampingi orang sholih,  dia akan berperilaku persis seperti orang tsb. walau orangnya sudah wafat. Karena itu ketika orang tersebut sudah wafat akan masih nampak terlihat sedang mengaji dan beribadah dsb.

BUKAN KAROMAH
Sebagian orang menyangka kejadian aneh tersebut merupakan
karomah orang sholih yang wafat tersebut, padahal itu perbuatan qarin pendampinginya, karena qarin tahu persis perilakunya.

JIN PENDAMPING RASULULLAH  [ Blog Misteri Beda Dunia 
]Jin pendamping (Qarin) Rasulullah s.a.w. bernama Habib al Huda, beragama Islam, menurut para ulama sampai sekarang beliau masih hidup tinggal di Baqi’, beliau mempunyai majelis pengajaran tafsir dan hadits Rasulullah s.a.w.  yang didatangi jin jin muslim. Hal ini bisa terjadi karena umur rata2 Jin bisa mencapai sampi ratusan dan ribuan tahun.

KERASUKAN
Orang yang kerasukan mengaku bahwa dia adalah sosok orang yang sudah meninggal, sengaja meminjam raganya untuk berkomunikasi dengan orang yang masih hidup, karena konon arwahya masih penasaran karena ada pesan yang belum tersampaikan.
Ketika seseorang kerasukan dan mengaku sosok orang yg telah meninggal itu adalah Qorinnya ( jin pendamping ) almarhum / mah. Jadi tahu betul seluk beluk almarhum / almarhumah sewaktu hidup.


KHADAM BUKAN QARIN MALAIKAT

Bila ada yang melakukan ritual menyimpang dari tuntunan agama, dengan maksud agar Malaikat jadi khadam ( pelayan ) nya, kemudian datang sosok ghaib menyusup ke dalam dirinya, bisa dipastikan sosok tersebut bukanlah Malaikat tetapi jin atau syetan, walau berpakaian serba putih putih, berjubah panjang  dan bersorban. Karena jin bisa menyerupai sosok siapa saja kecuali sosok Rasulullah s.a.w.

KISAH NYATA
Suatu saat peruqyah syar’iyyah menerapi seorang pasien, sebelumnya pasien bercerita kalau dirinya melakukan amalan dari seorang kyai dengan membaca surat Al Jin setiap habis shalat lima waktu, selama 3 bulan berturut turut, apabila diamalkan akan didatangi Malaikat yang bersedia menjadi khadam ( pelayan ) nya.
Sewaktu terapi dimulai pasien menjerit kesakitan dan mengaku Malaikat Jibril. Sang Ustadz menyanggahnya bahwa dia bukan Malaikat Jibril tetapi jin. Ketika dibacakan surat Ash Shaffaat, jeritannya makin kencang kemudian minta ampun atas kedustaannya. Lalu dia mengaku sebagai seorang kyai yang sudah lama meninggal. Ustadz pun menyanggahnya : ” Kamu pendusta besar ”, kemudian Ustadz  membaca  empat ayat terakhir surat Al Hasyr si Jin berteriak kesakitan. Dia mengaku jin datang saat pasien mengamalkan amalan sesat tersebut dan dia berjanji segera keluar, kemudian si pasien siuman kembali.

JAUHI AMALAN SESAT
Ada orang yang pada tergiur melakukan berbagai amalan sesat dengan harapan agar dapat khadam ghoib dsb. misalnya dengan  membaca 2 kalimat syahadat dengan satu nafas, kemudian menunggu sejenak dengan konsentrasi, maka beberapa saat akan datang khodam yang akan membantu masalah hidup.
Dengan melafadzkan beberapa mantra, ada yang berbahasa Arab dan ada yang berbahasa Jawa. Amalan harus dibaca di atas jam 12 malam di tempat sepi dan terbuka. Ada juga dengan amalan tertentu menggunakan bacaan dari Al Qur’an. Ada juga anggapan bahwa setiap huruf dalam Al Qur’an ada khodamnya, ini jelas salah dan sesat. Ini ajaran  sering dipakai oleh orang yang mengaku sakti dan mengklaim kesaktiannya berasal dari khadam Malaikat bukan jin.
Bahkan khasiat yang ditawarkan pun beragam, ada yang dikatakan sebagai khadam penarik dana ghaib, pelindung dan perisai diri dari kejahatan, penolak bencana, membentengi diri dari kejahatan, penolak bencana, membentengi diri dari gangguan sihir dan jin. Mengobati berbagai macam penyakit, memudahkan jodoh, menjadikan kulit kebal senjata tajam, dan lain sebagainya.


MALAIKAT MAKHLUK TAAT
Malaikat bukan makhluk sembarangan bertindak karena dia selalu taat kepada Allah, sehingga tak sembarangan mau dipanggil jadi khadam.
Allah berfirman : “ Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “.   ( Q.S. At Tahrim 6 ) 

Rabu, 23 September 2015


ADAKAH TUYUL ?


“ Dan bahwasanya ada beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki laki di antara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan “. 
( Q.S. Jin 6 )

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian masyarakat mempercayai adanya makhluk halus yang disebut tuyul, untuk mengenal alam pertuyulan dibawah ini kami sajikan beberapa hal yang berhubungan dengan tuyul.

MITOS TUYUL
Tuyul dipercaya memiliki kelebihan dan spesifikasi sbb. :  
1.Sebagai pencuri uang, dalam jumlah tertentu dan dipercaya tidak bisa mengambil uang yang dibendel ( diikat karet atau distaples ).
2.Berujud seram, bergigi, bertelinga runcing, kepala botak, tinggi sekitar 20 cm, berlendir seperti bayi baru lahir serta beringus.
3. Diperjual belikan,  dengan harga mahal oleh dukun dengan orang yang menginginkan kekayaan tanpa usaha. Bisa mencapai 5-10 juta rupiah, tergantung kualitas. Tuyul berkualitas berasal dari kawasan Kuningan, Jawa Barat, Tulung Agung, Jawa Timur dan Karang Pucung, Cilacap.
4.Suka mainan anak anak, di tempat tidurnya disediakan : boneka, mobil mobilan, kelereng, buku gambar dll. 5. Suka bermain kepiting ( yuyu ).
6. Takut cermin, jika cermin diletakkan dekat uang yang di simpan, tuyul tidak berani mendekati, karena menyangka bayangan yang dilihat adalah tuyul lain peliharaan sang pemilik uang. 7. Suka menetek, karena berasal bayi korban aborsi, dia  membutuhkan air susu ibu juga.
8. Suka digendong, karena suka digendong, biasanya sang majikan suka meletakkan kedua tangannya kebelakang (sedang menggendong tuyulnya)
9. Suka makan nasi sisa majikan.  Majikan menyisakan makan malam untuk tuyulnya, juga disuapi kemudian tangannya  tidak dicuci, karena digunakan menggendongnya,  dilakukan jam 9 malam dan 4.30 pagi
10. Suka ngambek, jika pemilik tidak menservicenya dengan baik, tuyul tidak mau mencuri dan mencari makan ke rumah orang lain. 11. Suka rumah bercat warna warni. Dengan demikian pemelihara tuyul akan mengecat rumahnya berwarna warni agar tuyul senang dan kerasan. 12. Bekerja hanya 10 tahun.  Masa kerjanya terbatas, karena tuyul  beranjak dewasa, mungkin tobat dan belajar mengaji ?. 13. Majikannya wanita, pemelihara tuyul harus seorang wanita karena tuyul butuh  menetek juga layaknya bayi.

TUYUL TERPEGANG ?
Walau keberadaan tuyul misterius, namun ada fenomena aneh terjadi di Jombang, dimana ada seorang gadis bisa menangkapnya.
Jombang,  Pipit yang duduk di bangku kelas 8 SMPN 1 Sumobito, dusun Joho Clumprit, desa / Kecamatan Sumobito. Gadis berjilbab ini mendadak menjadi sorotan setelah mengaku menangkap 9 tuyul awal bulan Ramadan, Rabu (17/6). Seminggu kemudian menangkap lagi 2 tuyul yang datang ke rumahnya. Ratusan warga berbondong mendatangi ingin melihatnya. Namun.... ..banyak yang pada kecewa karena “ sosok tuyul tak nampak sama sekali dalam toples tersebut. 

PANDANGAN ISLAM TENTANG MAKHLUK HALUS
Makhluk halus diakui keberadaannya dalam agama,  sebagaimana firman Nya : “ Dan Kami telah menciptakan jin sebelum ( Adam ) dari api yang sangat panas “. ( Q.S. Al Hijr 27 )

MAMPU MEMINDAH BENDA BERAT DALAM WAKTU SINGKAT
Jin memiliki bermacam  keahlian dan kemampuan  berbeda dengan manusia, karena dibuat  dari bahan yang berbeda pula.
“ Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin : " Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar  benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya ". ( Q.S. An Naml 39 )

JIN MENCURI DI ZAMAN NABI
Kasus makhluk halus mencuri tidak hanya muncul di masyarakat jawa. Di zaman Nabi pun pernah terjadi. Diantaranya peristiwa yang dialami Abu Hurairah r.a., ketika ditugasi Rasulullah s.a.w. menjaga zakat . Malam harinya datang seorang pencuri mengambil makanan, kemudian  ditangkap Abu Hurairah : “ Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah s.a.w. ”. Orang ini minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan makanan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini, siang harinya Nabi s.a.w. bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi s.a.w. bersabda : Dia dusta dia akan kembali lagi ”.
Di malam kedua datang lagi, kemudian ditangkap Abu Hurairah, dia merengek, kemudian dilepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan : “ Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Kemudian dia mengajarkan bacaan ayat kursi sebelum tidur. Di pagi hari kejadian ini dilaporkan kepada Nabi s.a.w., kemudian beliau bersabda : “ Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta ”.  ( H.R. Bukhari )                                                     
Yang ditangkap Abu Hurairah adalah “ jin yang menjelma menjadi bentuk lain “. Ketika menjelaskan hadis ini, al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan : “ Jin terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya…”.  ( Fathul Bari, 4/489 )


BERSEKUTU DENGAN JIN

Bersekutu dengan jin bisa dilakukan, sebagaimana firman Allah diatas : “ Dan bahwasanya ada beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki laki di antara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan “.  ( Q.S. Jin 6 )

Bersekutu dengan jin bisa membuat orang tidak mempan senjata, bisa menembus dan merayap tembok, mencuri barang tanpa diketahui,  bisa menghilang, meramal kejadian akan datang dsb. 


DIKERJAI JIN

Dari keluar biasaan ini pelaku seakan mampu memerintah dan menguasai jin, padahal justru sebaliknya !!!, dia yang dikerjain dan dikuasai jin dengan melakukan “ dosa besar dan kemusyrikan dalam ritualnya “, sehingga berakibat terjerumus kedalam dosa dan kesalahan  :

.....Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan “. ( Q.S. Jin 6 )                                                                                                          

BAGAIMANA MENGANTISIPASI MAKHLUK GHAIB

Untuk mengantisipasi kejahatan makhluk ghaib perhatikan sabda Nabi s.a.w. : “ Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu jumpai Dia di hadapanmu…”. ( H.R. Ahmad, Tirmidzi  dishahihkan al Albani )

Maksudnya hendaklah memperhatikan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Disamping melaksanakan ibadah wajib hendaknya memperhatikan yang sunnah sunnah juga :

Dari Jabir bin Abdillah r.a., Nabi s.a.w. bersabda : " Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak : “ Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam “. Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan :  “ Kalian mendapatkan tempat menginap “, dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya : “ Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam' ".  ( H.R. Muslim )

Demikian pula dalam hal bejana, agar ditutup / diikat, dalam menutup pintu, semua kegiatan hendaknya disertai membaca basmallah.

“ Tutuplah bejana, ikatlah geribah ( tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit ), tutuplah pintu, matikanlah lentera ( lampu api ), karena sesungguhnya setan tidak mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas bejananya sebatang ranting dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan ”. ( H.R. Muslim ) 

Dengan melaksanakan tuntunan yang seolah nampak sepele ini, justru membuat makhluk halus tidak mampu mencuri / menggangunya.           

KESIMPULAN        
Allah mencipta jin dengan berbagai macam jenisnya, diantaranya ifrit, mungkin tuyul juga termasuk didalamnya. Namun apapun jenis dan macamnya yang penting kita selalu berlindung dan bertawakkal kepada Nya sepenuhnya, Insyaa Allah akan selamat berkat lindungan Nya.

       

Sabtu, 19 September 2015


INDAHNYA ETIKA PERANG DALAM AGAMA

“ Dan perangilah di jalan Allah orang orang yang memerangi kamu, ( tetapi ) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampaui batas “.  ( Q.S. Al Baqarah 190 )
              
Karena tinggi dan mulianya ajaran agama, Rasulullah s.a.w. tidak pernah menjadikan perang sebagai satu satunya cara, perang hanya dilakukan sebagai pilihan akhir dalam  membela diri.
Karena berharganya nilai kemanusiaan dalam agama, sehingga perang hanya dilakukan antar pasukan, selain pasukan tidak ikut jadi sasaran. Sehingga perang dalam Islam tidak menghancurkan bangunan, tanaman, hewan, apalagi rakyat sipil.
Bahkan para tawanan perang diperlakukan sangat manusiawi dan sarat kesopanan, karena perang bukan sebagai pelampiasan balas dendam.

TIDAK MERUSAK TIDAK MENGHALANGI HAK IBADAH
Walau perang diliputi emosi, namun prajurit Islam tahu diri karena perang dilakukan dalam koridor ibadah, sehingga bisa menahan diri.               
Dengan demikian etika sangat dijunjung tinggi, aturan dilarang membunuh para biarawan di biara biara dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah, sangat dipegang teguh dan ditaati.
Dilarang menghancurkan desa dan kota, tidak merusak ladang dan kebun dan tidak menyembelih sapi. (Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud)
Nabi Muhammad s.a.w. juga memberikan perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Oleh karena Itu Nabi memberikan hak penyembah berhala Thamamah Al Hanafi yang tertangkap dalam pertempuran tidak berpindah agama. Nabi meminta para sahabat untuk berdialog bersama Al Hanafi sang penyembah berhala sehingga merasa terjamin keselamatannya.

TAWANAN DIPERLAKUKAN SANGAT MANUSIAWI
Nabi s.a.w. juga mengeluarkan instruksi untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas perang Badar pada 624 Masehi, sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.

BERBAGI MAKANAN        
" Pagi dan Malam mereka memberikanku roti, bahkan jika ada seorang Muslim yang memiliki sepotong roti dia akan berbagi denganku," tulis Ibnu Ishaq seorang penulis biografi awal Nabi Muhammad s.a.w. saat mengutip kisah seorang tawanan perang.            

PAKAIAN TAWANAN DIPERHATIKAN                
Dalam pertempuran Badar, Nabi Muhammad s.a.w. tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak. 
" Setelah Perang Badar para tawanan perang dibawa, di antara mereka adalah Al Abbas bin Abdul Muthalib. Karena dia tidak memiliki baju, kemudian Nabi s.a.w. mencari kemeja untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubay memiliki ukuran yang sama, kemudian Nabi s.a.w. memberikannya kepada Al Abbas untuk dipakainya ". ( H.R. Bukhari )                                                                                           
MELINDUNGI YANG MINTA PERLINDUNGAN     
"...Jika di antara orang orang musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui ". ( Q.S. At Taubah 6 )

BERMACAM LARANGAN             
" Dengarkan wahai orang orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat musuh. Jangan membunuh anak anak atau perempuan, atau orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya, terutama pepohonan yang subur. Jangan membunuh hewan ternak musuh, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka ". ( The Rightly Guided Khalifas, Islamic Web )     
Dari Buraidah r.a dia berkata : " Rasulullah s.a.w. bersabda : " Berperanglah fi sabilillah dengan menyebut nama Allah, perangilah orang orang yang kafir kepada Allah, berperanglah dan jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat dan janganlah membunuh anak anak ".                                        ( H.R. Muslim )
PERANG MUSTHALIQ
Pada Perang Bani Musthaliq, Allah memberi kemenangan untuk kaum muslimin. 100 rumah dari Bani Musthaliq berhasil dikuasai, namun Rasulullah s.a.w. tidak membunuh mereka. Bahkan Rasulullah s.a.w. membebaskan mereka dan mendudukkan tokoh mereka, Jauriyah binti al Harits r.a. sebagai wanita mulia di hadapan kaum muslimin.

DILARANG MEMBUNUH YANG BERSYAHADAT
Dalam suatu peperangan Usamah bin Zaid mengangkat pedangnya, kemudian orang musyrik yang dihadapi mengucapkan syahadat, namun Usamah tetap membunuhnya, kemudian datanglah seorang kepada Nabi s.a.w. bertanya dan mengabarkan kepada beliau.                  
Kemudian Rasulullah s.a.w. memanggil Usamah dan bertanya : “ Mengapa engkau lakukan itu ? ”. Usamah menjawab : “ Wahai Rasulullah dia telah menyakiti umat Islam dan telah membunuh fulan dan fulan. Usamah menyebutkan beberapa nama dan aku telah mengalahkannya, ketika dia melihat pedangku, barulah dia mengucapkan laa ilaaha illallah ”.

NABI MARAH
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Jadi engkau membunuhnya ? ”, “ ya ”, jawab Usamah. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Apa yang akan engkau pertanggung jawabkan dengan kalimat laa ilaaha illallah pada hari kiamat nanti ? ”.  Usamah berkata : “ Wahai Rasulullah, doakan ampunan untukku ”. Rasulullah tetap mengatakan : “ Apa yang akan engkau pertanggung jawabkan dengan kalimat laa ilaaha illallah pada hari kiamat nanti ? ”, dan beliau terus menerus mengulangi kalimat tersebut ”.            ( H.R.. Muslim )
Inilah sikap Rasulullah s.a.w. terhadap orang yang memeranginya. Namun beliau tetap bersikap adil, padahal Usamah bin Zaid adalah orang kesayangan beliau. Begitu indah dan mulia ajaran Islam, sehingga walau dalam peperangan hak azazi manusia tetap dihargai dan dijunjung tinggi. Allaahu Akbar.
                                                              

                KISAH TAULADAN

HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB “ SINGA ALLAAH “

Nama lengkap Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, seorang paman Nabi dan saudara sepersusuannya. Memeluk Islam pada tahun kedua kenabian, ikut Hijrah bersama Rasulullah s.a.w. dan ikut dalam perang Badar, meninggal pada saat perang Uhud, Rasulullah s.a.w. memberi gelar Asadullah  ( Singa Allah ).

Ibnu Atsir berkata dalam kitab  “ Usud al Ghabah, dalam perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh 31 orang kafir Quraisy, sampai pada suatu saat beliau tergelincir sehingga terjatuh kebelakang dan tersingkaplah baju besinya dan langsung ditombak.

Kemudian oleh Hindun karena rasa dendamnya tanpa memperdulikan rasa kemanusiaan, maka dirobek perutnya, hatinya dikeluarkan dan dikunyahnya hati Hamzah kemudian dimuntahkannya.

Ketika Rasulullah s.a.w. melihat keadaan tubuh pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib, Beliau sangat marah kemudian Allah menurunkan firmannya :

” Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang orang yang sabar “. ( Q.S. An Nahl 126 )

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam kitab,” Sirah Ibnu Ishaq ” dari Abdurahman bin Auf bahwa Ummayyah bin Khalaf berkata kepadanya : “ Siapakah salah seorang pasukan kalian yang dadanya dihias dengan bulu bulu itu ? ”, aku menjawab : “ Dia adalah Hamzah bin Abdul Muthalib ”.

Kemudian Umayyah berkata : “ Dialah yang membuat kekalahan kepada kami ”.

Abdurahman bin Auf menyebutkan bahwa ketika perang Badar, Hamzah berperang disamping Rasulullah s.a.w. dengan memegang 2 bilah pedang.

Diriwayatkan dari Jabir bahwa ketika Rasulullah s.a.w. melihat Hamzah terbunuh, maka beliau menangis. Dia wafat pada tahun 3 H,  Rasulullah s.a.w. memberi gelar Sayidus Syuhada ”.




                       

AMAL SHOLIH NUTRISI JIWAtƒ
Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal sholih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  ( Q.S. Al Baqarah 277 )

Kesehatan atau kebugaran tubuh bisa diusahakan dengan pola makan yang baik dan gerak badan. Karena tubuh bisa dilihat secara nyata. Kesehatan tidak hanya meliputi jasmani saja namun jiwa juga, betapa sulit untuk mencapainya karena jiwa bersifat abstrak, tidak bisa dilihat.

AKIBAT BILA JIWA TIDAK SEHAT
Padahal kesehatan jiwa tidak kalah pentingnya, karena dari jiwa inilah segalanya dirasakan, apabila tidak dirawat akan berbahaya. Karena hanya akan mengutamakan kepentingan dirinya tanpa perduli kepentingan orang lain, sehingga mudah bersikap dzalim yang akan merugikan orang lain.
Karena ingin meraup kekayaan, bahan bakar ditimbunnya, sehingga para nelayan tidak bisa melaut mencari ikan. Antrian bahan bakar pada memanjang. Lantaran tergiur banyaknya uang sogokan, keputusan pengadilan jadi timpang, sehingga timbul perkelahian akibat kecewa putusan pengadilan.
Karena rasa cemburu berlebihan, berakibat alat vital sang suami dipotongnya. Karena cintanya ditolak dengan nekatnya meloncat dari lantai maal sehingga menemui kematian yang mengerikan. Karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, diambilnya jalan pintas dengan bunuh diri.
Begitu tragis bila jiwa sakit, sehingga mudah memutuskan jalan keluar dengan cara fatal, itu baru didunia, belum urusan akherat yang akan diterimanya, kasihan yang tidak bisa memahami cara merawat kesehatan jiwanya.

SEHAT JASMANI, RUHANI DAN LINGKUNGAN
Profesor Doctor Zakiyah Darojat dalam bukunya Islam dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut W.H.O. ( Badan kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek : sehat jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.
Betapa beruntungnya yang beriman, karena dalam hidupnya punya pedoman, yakni Al Quran yang bersumber dari Yang Maha Esa dan Maha Rahman, yang Maha Tahu rahasia hidup dan kehidupan.  

IMAN
Dengan berpedoman kepada Al Quran, jiwa memiliki landasan yang kokoh. ibarat bangunan punya fondasi yang kuat sehingga tidak mudah roboh.
Iman artinya percaya adanya Allah Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Maha Melihat, Maha Mengetahui yang kelak akan meminta pertanggung jawaban dan akan membalas perbuatannya di hari kebangkitan. Dengan keimanan perbuatannya akan terkendali, akan hati hati. Dengan demikian prilakunya  selalu selektif, selalu memilih yang baik baik, suka beramal sholih. Bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “ Setiap perbuatan baik adalah shodaqah “.    

SHODAQAH DAN AMAL SHOLIH
Dengan demikian shodaqoh merupakan aktivitas dan kesenangannya.
Dari Abu Musa r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Setiap Muslim itu wajib bershodaqoh “. Ada seorang sahabat bertanya : “ Bagaimana seandainya ia tidak mempunyai apa apa ? “. Beliau menjawab : ” Hendaknya berbuat dengan kedua tangannya sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk dirinya dan dapat untuk dishodaqohkan “. Ia bertanya : “ Bagaimana seandainya ia tidak bisa berbuat seperti itu ?. Beliau menjawab : “ Hendaknya ia membantu orang yang sangat membutuhkan bantuan itu “. Ia bertanya : “ Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk memberi bantuan ? “. Beliau menjawab : “ Hendaknya ia memerintah orang lain untuk berbuat baik “. Ia bertanya lagi : “ Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu ? “. Beliau menjawab : “ Hendaknya ia mencegah dirinya dari perbuatan keji, karena mencegah dirinya dari perbuatan keji itu termasuk shodaqoh “.  ( H.R Bukhari Muslim )
Dari hadits tersebut urutan berbuat baik yang merupakan shodaqah adalah : 1. Berbuat dengan kedua tangannya kemudian hasilnya dimanfaatkan untuk dirinya dan disedekahkan untuk orang lain. 2. Memerintah berbuat baik. 3. Membantu orang lain. 4. Mencegah berbuat keji.
Begitu luas bidang shodaqah, bahkan di hadits yang lain meminggirkan halangan di jalan juga termasuk bidang shodaqah.   

KESEHATAN JIWA MENURUT W.H.O.
Para pakar kesehatan dunia ( W.H.O. ) pada tahun 1959, merumuskan bahwa orang yang memiliki sehat mental atau ruhani memiliki ciri : 1.Dapat menyesuaikan secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk. 2. Dapat memperoleh kepuasan dari perjuangan. 3. Merasa lebih puas untuk memberi daripada  menerima. 4. Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas. 5. Dapat berhubungan dengan orang orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.6. Dapat menerima kekecewaan untuk pelajaran di hari kemudian. 7. Dapat menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif. 8. Mempunyai daya kasih sayang yang besar dan mempunyai keinginan untuk disayangi. 
Ternyata rumusan tersebut sangat sesuai dengan tuntunan shodaqah yang disampaikan Rasulullah s.a.w. 14 abad yang lalu. Bila rumusan W.H.O. hanya bersifat di dunia, amal sholih justru menjangkau sampai kehidupan akherat, begitu luasnya ajaran Islam.                            

KESEHATAN JIWA MENURUT W.H.O. DAN AGAMA
1.Dapat menyesuaikan walau kenyataan itu buruk
Bukankah agama mengajarkan sikap sabar yang dapat meredam terhadap kenyataan yang buruk.
2.Memperoleh kepuasan dari perjuangan
Dengan sikap ikhlas bukankah akan membuahkan sikap puas, karena balasan pahala yang bakal diterimanya kelak.
3.Lebih puas memberi dari pada menerima
Bukankah Nabi s.a.w. mengajarkan “ Tangan di atas ( memberi ) lebih mulia dari yang dibawah  ( menerima ) “.  
4. Bebas dari rasa tegang dan cemas
Bukankah dengan beramal sholih akan terbebas dari rasa takut dan khawatir ( S. Al Baqarah 277 ).   
5. Saling tolong menolong dan saling memuaskan
Bukankah dalam surat Al Maidah 2 Allah berfirman : “ .... Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa..... “.  
6.Dapat menerima kekecewaan
Dengan sikap sabar bukankah kekecewaan akan bisa dihadapinya, bahkan Allah akan menyertainya ( S. Al Baqarah 153 ).
7.Dapat menjuruskan rasa permusuhan
Bukankah Al Quran menunjukkan ciri orang yang bertaqwa : “ Memaafkan kesalahan orang “ ( Q.S. Ali Imran 134 ), dengan memaafkan bukankah rasa dendam bisa diredam.
8. Mempunyai daya kasih sayang
Dalam surat Al Fath ayat 29 Allah berfirman : “ ... tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridloan Nya.... “.
Maka lengkap dan sempurna sudah, ajaran agama yang demikan indah. Tinggal mau melaksanakan amal sholih yang dapat menyejukkan jiwa, atau meninggalkan


KISAH TAULADAN
KHADIJAH BINTI KHUWAILID

Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik wanita ahli syurga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid, dia beriman kepadaku ketika orang orang ingkar, membenarkanku ketika orang orang mendustakanku, membantuku dengan hartanya ketika orang orang tidak mau memberi bantuan dan Allah Subhanahu wa ta’ala memberiku anak darinya ketika wanita lain tidak memberiku anak ”.
        Lahir 68 sebelum Hijrah. Hidup dilingkungan keluarga terhormat dan terpandang, berakhlak mulia, berkemauan tinggi, pemikirannya suci. Sehingga di zaman jahiliyah bergelar “Ath Thahirah”.
Tergolong hartawan hidup dari usaha perniagaan, untuk menjalankan perniagaannya memiliki beberapa pegawai laki laki, diantaranya Muhammad (sebelum menjadi Nabi ). Di usia ke empat puluh menikah dengan Muhammad ( belum diangkat menjadi rasul ). berusia 25 tahun. Dengan demikian Khadijah merupakan istri pertama.
Pernikahannya dikaruniai beberapa putera : 1.Qosim, 2. Abdullah, 3.Zainab, 4.Ruqayah, 5.Ummu Kultsum dan 6.Fathimah. Namun putera laki lakinya meninggal dunia sebelum dewasa.
Selama menjadi istri Khadijah merupakan sosok yang taat dan percaya pada suami, selalu memberikan dukungan dan bantuan dengan penuh semangat dan tekad yang kuat. Sementara suaminya selalu  memberikan perhatian yang besar kepada aktivitas perniagaannya, selalu mengajak Khadijah bermusyawarah dan bertukar pendapat dalam segala urusan serta mendengarkan setiap pendapatnya dengan seksama.
Khadijah sangat senang bahwa suaminya bisa menggantikan tugasnya serta menyerahkan segala urusan perniagaan kepada sang suami untuk mengembangkan dan mengurusi jalannya perniagaan. Sementara Khadijah mengerahkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk mengurusi rumah tangga, serta berusaha keras untuk membahagiakan suami dan anak anaknya.
Walau usianya lebih tua dan hartanya berlimpah dia tetap sebagai seorang istri yang taat pada suami dan tunduk pada aturan Allah.
Khadijah merupakan contoh sebagai wanita yang bukan hanya pandai mencari harta semata, namun pandai pula tampil sebagai pendamping suami yang sholihah.

nya yang bisa merugikan kesehatan dan perkembangan jiwanya.