TIAP MANUSIA DISERTAI QARIN
“ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha
Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka
syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya “. ( Q.S. Az Zukhruf 36 )
Bahwa setiap
manusia disertai 2 Malaikat ( Raqib dan Atid ) yang bertugas mecatat amal
perbuatannya sudah sama dimaklumi.
Namun sebenarnya
masih ada lagi 2 pendamping( qarin ), yakni
qarin berupa Malaikat dan Jin. Keberadaan qarin dijelaskan secara gamblang
baik dalam Al Quran maupun Hadits Rasulullah s.a.w. [ Blog M
SIAPA QARIN ?
Secara bahasa ” qarin ” artinya teman, pasangan atau pendamping, qarin merupakan teman
yang selalu mendampingi manusia.
Qarin sudah ada sejak manusia lahir, sehingga
qarin seakan merupakan pasangan ( saudara ) kembarnya. Sebagai pasangan, qarin sanag faham betul
seluk beluk atau hal ihwal pasangannya secara detail.
TIAP MANUSIA ADA QARINNYA
Keberadaan qarin dijelaskan dalam hadist
Nabi, dari Abdulah bin Mas' ud Rasullulah s.a.w. bersabda : Du
“ Tidaklah setiap
orang dari kalian kecuali telah diberitakan kepadanya qarin dari jin dan qarin
dari Malaikat “, para sahabat bertanya : “ Dan untukmu wahai Rasulullah? “, Rasulullah
menjawab : “ Untukku juga hanya saja Allah telah menolongku, sehingga qarinku
masuk islam dan tidak menyuruhku kecuali pada kebaikan “. ( H.R. Muslim )
QARIN MALAIKAT DAN JIN
DR.Umar Sulaiman al Asyqar berkata :
“ Yang dimaksud qarin Malaikat pada hadist ini bukan Malaikat
yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugaskan qarin Malaikat
ini untuk mengarahkan kepada petunjuk kebaikan., sedang qarin jin memprovokasi
dan menggiringnya kepada keburukan“.
Qarin atau partner yang selalu
menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah , sebagaimana ditegaskan
Rasulullah s.a.w. :
“ Sesungguhnya syetan itu punya bisikan untuk anak Adam sebagaimana Malaikat
juga punya bisikan. Adapun bisikan syetan mengajak kepada keburukan dan
mendustakan yang haq (benar). Sedangkan bisikan Malaikat mengajak kepada
kebaikan dan membenarkan yang haq. Barang siapa yang mendapati dalam dirinya
ajakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa itu datangnya dari Allah, hendaklah dia memuji
Allah (baca Alhamdulillah). Tapi kalau dia mendapati yang lain (ajakan
keburukan), maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dari
godaan syetan yang terkutuk. Lalu beliau membaca ayat 268 surat al Baqarah : “ Syetan menjanjikan ( menakut nakuti
) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan ( kikir ). Sedang
Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada Nya dan karunia. Dan Allah Maha luas
( Karunia Nya ) dan Maha Mengetahui “.
( H.R.Tirmidzi dan Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya )
SALINGMEMPENGARUHI
Qarin Malaikat dan qarin jin saling berebut
mempengaruhi manusia, Rasulullah s.a.w. bersabda :
Dari Jabir bin Abdullah : “ Apabila manusia berbaring di
pembaringannya (akan tidur), Malaikat dan syetan segera menghampirinya.
Malaikat membisikkan : “Akhiri dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan :
“Akhiri dengan keburukan”. Apabila dia menyebut nama Allah sampai tertidur,
maka Malaikat mengusir syetan dan syetan akan bermalam seraya menyesali
kekalahannya “ ( H.R Ibnu Hibban dan Hakim
dishahihkan oleh adz-Dzahabi )
Kompetisi saling mempengaruhi terus berlanjut
saat manusia terbangun dari tidurnya. Maka dari itu jangan lupa selalu berdo’a
di saat hendak tidur maupun bangun.
MENGAKUI KEBERADAAN QARINNYA
Tiap manusia mengakui keberadaan
qarinnya : “ Berkatalah salah seorang di
antara mereka : " Sesungguhnya aku dahulu ( di dunia ) mempunyai seorang
teman “. ( Q.S. As Saffat 51 )
LEPAS TANGAN
Bukan
setan bila tak pandai berkelit, bila telah menjerumuskan :
“ Yang menyertai dia berkata ( pula
) : " Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada
dalam kesesatan yang jauh". (
Q.S. Qaaf 27 )
BERUMUR PANJANG
Qarin berumur panjang karena dari bangsa
jin. Oleh karena itu bila orang yang di dampinginya telah meninggal, qarin
kerap kali menampakkan wujudnya seperti ujud orang yang dulu di dampinginya.
PENAMPAKAN
Qarin berperilaku persis seperti
orang yang di dampinginya, jika yang di dampingi orang sholih, dia akan berperilaku persis seperti orang tsb.
walau orangnya sudah wafat. Karena itu ketika orang tersebut sudah wafat akan masih
nampak terlihat sedang mengaji dan beribadah dsb.
BUKAN KAROMAH
Sebagian
orang menyangka kejadian aneh tersebut merupakan
karomah orang sholih yang wafat tersebut, padahal itu perbuatan
qarin pendampinginya, karena qarin tahu persis perilakunya.
JIN PENDAMPING RASULULLAH [ Blog Misteri Beda Dunia
]Jin pendamping (Qarin) Rasulullah s.a.w.
bernama Habib al Huda, beragama Islam, menurut para ulama sampai sekarang
beliau masih hidup tinggal di Baqi’, beliau mempunyai majelis pengajaran tafsir
dan hadits Rasulullah s.a.w. yang
didatangi jin jin muslim. Hal ini bisa terjadi karena umur rata2 Jin bisa
mencapai sampi ratusan dan ribuan tahun.
KERASUKAN
Orang yang kerasukan mengaku bahwa dia
adalah sosok orang yang sudah meninggal, sengaja meminjam raganya untuk
berkomunikasi dengan orang yang masih hidup, karena konon arwahya masih
penasaran karena ada pesan yang belum tersampaikan.
Ketika seseorang kerasukan dan
mengaku sosok orang yg telah meninggal itu adalah Qorinnya (
jin pendamping ) almarhum / mah. Jadi tahu betul seluk beluk almarhum
/ almarhumah sewaktu hidup.
KHADAM BUKAN QARIN MALAIKAT
Bila ada yang melakukan ritual menyimpang
dari tuntunan agama, dengan maksud agar Malaikat jadi khadam ( pelayan ) nya, kemudian
datang sosok ghaib menyusup ke dalam dirinya, bisa dipastikan sosok tersebut
bukanlah Malaikat tetapi jin atau syetan, walau berpakaian serba putih putih, berjubah
panjang dan bersorban. Karena jin bisa
menyerupai sosok siapa saja kecuali sosok Rasulullah s.a.w.
KISAH NYATA
Suatu saat peruqyah syar’iyyah
menerapi seorang pasien, sebelumnya pasien bercerita kalau dirinya melakukan amalan
dari seorang kyai dengan membaca surat Al Jin setiap habis shalat lima waktu,
selama 3 bulan berturut turut, apabila diamalkan akan didatangi Malaikat yang
bersedia menjadi khadam ( pelayan ) nya.
Sewaktu terapi dimulai pasien menjerit
kesakitan dan mengaku Malaikat Jibril. Sang Ustadz menyanggahnya bahwa dia
bukan Malaikat Jibril tetapi jin. Ketika dibacakan surat Ash Shaffaat,
jeritannya makin kencang kemudian minta ampun atas kedustaannya. Lalu dia
mengaku sebagai seorang kyai yang sudah lama meninggal. Ustadz pun
menyanggahnya : ” Kamu pendusta besar ”,
kemudian Ustadz membaca empat ayat terakhir surat Al Hasyr si Jin berteriak
kesakitan. Dia mengaku jin datang saat pasien mengamalkan amalan sesat tersebut
dan dia berjanji segera keluar, kemudian si pasien siuman kembali.
JAUHI AMALAN SESAT
Ada orang yang pada tergiur melakukan
berbagai amalan sesat dengan harapan agar dapat khadam ghoib dsb. misalnya dengan
membaca 2 kalimat syahadat dengan satu
nafas, kemudian menunggu sejenak dengan konsentrasi, maka beberapa saat akan
datang khodam yang akan membantu masalah hidup.
Dengan melafadzkan beberapa mantra, ada
yang berbahasa Arab dan ada yang berbahasa Jawa. Amalan harus dibaca di atas
jam 12 malam di tempat sepi dan terbuka. Ada juga dengan amalan tertentu menggunakan
bacaan dari Al Qur’an. Ada juga anggapan bahwa setiap huruf dalam Al Qur’an ada
khodamnya, ini jelas salah dan sesat. Ini ajaran sering dipakai oleh orang yang mengaku sakti
dan mengklaim kesaktiannya berasal dari khadam Malaikat bukan jin.
Bahkan khasiat yang ditawarkan pun
beragam, ada yang dikatakan sebagai khadam penarik dana ghaib, pelindung dan
perisai diri dari kejahatan, penolak bencana, membentengi diri dari kejahatan,
penolak bencana, membentengi diri dari gangguan sihir dan jin. Mengobati
berbagai macam penyakit, memudahkan jodoh, menjadikan kulit kebal senjata
tajam, dan lain sebagainya.
MALAIKAT MAKHLUK TAAT
Malaikat bukan makhluk sembarangan bertindak karena dia selalu taat kepada Allah, sehingga tak sembarangan mau dipanggil jadi khadam.
Allah berfirman : “ Hai orang orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “. ( Q.S. At Tahrim 6 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar