Jumat, 04 September 2015


KASIH SAYANG TANDA JIWA SEHAT DAN TENANG

 “ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ......“. ( Q.S. Al Fath 29 )                                                            
Pada hakekatnya ibadah sholat dapat membentuk pribadi yang berakhlak mulia, pribadi yang suka pada kelembutan dan kasih sayang, pribadi yang nampak dari pancaran bekas sujud ( sholat ).
“ .......Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan Nya, tanda tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.......”.   ( Q.S. Al Fath 29 )                                                         
Dengan demikian tanda bekas sujud bukan berarti dahinya hitam semata, karena ada yang berdahi hitam karena aktif sholat malam, namun pada wajahnya terkesan sangar, nampak garang, karena pada jiwanya merasa seakan dia yang paling benar, dia yang paling suci, sehingga menganggap orang lain masih kotor dan bergelimang dosa.
Karena jiwa yang merasa super inilah sehingga membuahkan sikap : Kurang senyum, kurang ramah ( ramah hanya pada kelompoknya saja ), kurang perduli, kurang akrab, mahal senyum, tidak suka tegur sapa, sikap jauh dari kelembutan dan kasih sayang, sehingga membuat orang pada kurang simpatik.
           
 AL     ALLAH  SUKA KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN    
.    Padahal Allah sebagai Dzat Yang Maha Pencipta mempunyai sifat belas kasih, sehingga menyukai “ kasih sayang dan kelembutan “, akankah hamba Nya pantas tidak mematuhi tuntunan Tuhan Pencipta Nya ?. “ Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasihan dan suka kasih sayang, lemah lembut dalam segala hal ”. ( H.R. Bukhari & Muslim )                                                              
DIKASIHI KARENA BELAS KASIH
Dari Usamah bin Zaid r.a. bahwasanya ketika cucu Rasulullah s.a.w. yang hampir meninggal dunia itu diserahkan kepadanya, maka kedua mata beliau mencucurkan air mata, kemudian Sa’d bertanya kepada belaiu : “ Wahai Rasulullah kenapa tuan bersikap demikian ? “, beliau menjawab : “ Ini adalah suatu rahmat yang Allah Ta’ala limpahkan kedalam hati hamba Nya dan sesungguhnya Allah akan mengasihani hamba hamba Nya yang mempunyai sifat belas kasihan “. ( H.R. Bukhari Muslim )                                                        
SEHAT JASMANI RUHANI DAN LINGKUNGAN
Ternyata sehat tidak hanya meliputi tubuh saja, namun jiwa butuh sehat juga, Profesor Doctor Zakiyah Darojat dalam bukunya Islam dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut W.H.O. ( Badan kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek : sehat jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.

SEHAT RUHANI
Para pakar kesehatan W.H.O. pada tahun 1959, merumuskan bahwa orang yang memiliki sehat mental atau ruhani memiliki delapan ciri diantaranya : “ Mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting juga mempunyai keinginan untuk disayangi “. Bukankah pada abad 14 Allah sudah berfirman : " Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ". ( Q.S. Al Fath 29 )
Bahkan Nabi s.a.w. juga bersabda : " Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasih dan suka kasih sayang, dan lemah lembut dalam segala urusan ". (  H.R. Bukhari dan muslim )              

BUKAN UMATKU
Begitu rendahnya nilai bagi yang tidak memiliki rasa belas kasih, sehingga tidak dianggap bukan golongan Nabi s.a.w. “ Tidak tergolong umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang kecil (muda) dan tidak menghargai (menghormati) kepada yang tua ”.  ( H.R. Abu Dawud & Turmudzi )                                 

PENTINGNYA JABAT TANGAN
“ Hendaklah engkau suka berjabat tangan, karena berjabat tangan itu dapat menghilangkan tipu daya ( uneg uneg ) dalam hati ”. ( H.R. Baihaqi )                                                     
BELAS KASIH KEPADA YANG MUDA MENGHORMATI YANG TUA
Ajaran kemanusiaan sangat mendasar diajarkan, sebelum HAM digembar gemborkan, agama islam bahkan sangat menghargai dan memperhatikan kepada anak kecil (muda).  “ Tidak tergolong umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang kecil (muda) dan tidak menghargai (menghormati) kepada yang tua ”. ( H.R. Abu Dawud & Turmudzi )

SIKAP TERHADAP TETANGGA                                     
Dalam urusan bertetangga hendaknya sangat hati hati, karena masih banyak yang belum memahami. Urusan bertetangga erat sangkut pautnya dengan masalah iman, beliau dengan tandas menyatakan :  
Demi Allah, dia tidak beriman! Demi Allah dia tidak beriman! Seorang sahabat bertanya : “Siapakah dia ya Rasulullah?” Jawab Nabi s.a.w : “Orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya ”. ( H.R. Bukhari )                                                                                                                                                        
TERHADAP HEWAN
Sifat kasih sayang tidak terbatas diajarkan hanya antar manusia saja, bahkan terhadap hewanpun diberikan tuntunan. Subhanallah.
“ Bahwa Allah mewajibkan berbuat baik terhadap segala sesuatu, apabila kalian membunuh (binatang) hendaklah bunuh dengan baik, dan andaikata kalian menyembelih, sembelihlah yang baik, hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan pisaunya dan segerakanlah mempercepat kematian sembelihannya “. ( H.R. Muslim )            

MEMBERI MINUM ANJING  
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Pada suatu saat ada seorang laki laki berjalan, kemudian ditengah tengah perjalanan ia merasa haus sekali, ia mendapatkan sebuah sumur maka ia turun kedalamnya dan minum dari padanya. Kemudian ia keluar tiba tiba ada seekor anjing yang menjilat jilat tanah karena kehausan, kemudian orang itu berkata : “ Anjing ini benar benar kehausan sebagaimana saya “. Kemudian ia turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh, kemudian ia menggigit sepatunya dan naik keatas kemudian diberinya anjing tadi minum. Kemudian Allah memuji perbuatan orang tersebut karena telah menolong anjing, kemudian Allah mengampuni dosanya “. Para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah apakah kalau kita menolong binatang juga mendapat pahala  ? “. Beliau menjawab : “ Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa itu mendatangkan pahala “.   ( H.R. Bukhari Muslim )

MASUK NERAKA LANTARAN KUCING   
“Ada seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga mati, maka ia masuk neraka, karena ketika ia mengurung tidak diberi makan dan minum, dan tidak dilepas untuk mencari makan sendiri dari binatang binatang bumi yang menjadi makanannya “. ( H.R. Bukhari & Muslim )       
Begitu penting dan luasnya ajaran agama tentang “ kasih sayang “, sehingga tidak hanya diberlakukan terhadap manusia saja, namun juga hewan. Dengan demikian sangat beruntung yang mengamalkannya, berarti dalam jiwanya terdapat sifat kelembutan, bukan kekasaran, ini sebagai pertanda bahwa jiwanya sehat.


KISAH TAULADAN

MeNGUTAMAKAN CINTANYA KEPADA NABI

Tatkala Abu Sufyan. menjadi pemimpin pasukan kufur dan yakin kemenangan berada di fihak kaum Quraisy, dia menaiki sebuah bukit sambil bereriak : “ Apakah di antara kalian ada Muhammad, Ada Abu Bakr, Ada Umar ? ”. Para sahabat menjawab bahwa orang orang tersebut masih hidup, “ Allah penolong kami sedang kalian tidak memiliki penolong “. Abu Sufyan berseru lagi : “ Kita akan kembali bertemu di medan perang pada tahun depan di Badar ”.
Abu Sufyan  mengatakan demikian karena masing masing telah meraih kemenangan, kaum muslimin di Perang Badar, kaum kafir  di perang Uhud.  Maka para sahabat menjawab dan menyambut ajakan ini dengan mengatakan :  “ Ya kita berjanji akan bertemu di Badar pada tahun depan ”.
Setelah orang orang kafir puas dengan kemenangannya mereka pulang ke Mekah akan tetapi mereka berhenti, bermaksud kembali menyerang kaum muslimin di kota Madinah karena mereka merasa belum meraih kemenangan secara mutlak  sebab mereka belum membunuh Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar. Kemudian Rasulullah pergi mencari jenazah Hamzah dan mendapatinya dalam keadaan tersayat-sayat maka beliau mengafaninya dan menyolatinya. Para sahabat dalam keadaan sakit, luka luka, menderita kekalahan, dan lemas mereka mengurusi 70 jenazah para syuhada. Mereka mengadu kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya terasa berat bagi kami jika menggali setiap jenazah masing-masing satu galian kubur.” Maka Rasulullah memerintahkan mereka untuk menggali kuburan yang luas dan rapi untuk dua atau tiga orang jenazah.
Sebahagian sahabat ingin membawa jenazah kerabat mereka untuk dimakamkan di Madinah akan tetapi Rasulullah memerintahkan mereka agar memakamkan jenazah di tempat mereka mati syahid.
Saat Rasulullah s.a.w. para sahabat melewati sekelompok wanita bani Najjar. Di antaranya ada yang bapaknya terbunuh, saudaranya dan suaminya. Tatkala salah seorang wanita mendengar berita kematian saudara, bapak, suami yang dicintainya dia justru menanyakan tentang keadaan Rasulullah s.a.w.  sambil berkata :, “ Bagaimana dengan kabar Rasulullah ”. Maka mereka menjawab : “ Rasulullah dalam keadaan baik ”. 

Tatkala mereka melihat Rasulullah s.a.w. mereka berkata : “ Semua musibah yang menimpa adalah ringan selain musibah yang menimpamu wahai Rasulullah ”. Begitu hebatnya kecintaan mereka terhadap Rasulullah s.a.w.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar