Kamis, 10 September 2015



ka'bah rUMAH IBADAH TERTUA !

“ Sesungguhnya rumah yang mula mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia ”.           
( Q.S. Ali Imran 96 )

Ayat tersebut merupakan bantahan terhadap Ahli kitab yang mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis..
Ka’bah berbentuk kubus, dibangun memakai batu biru keras, tinggi 15 m. Panjang sisi Ka’bah yang berpintu, sama dengan sisi belakangnya : 12 m. Tinggi pintu Ka’bah 2 m dari lantai, naik dengan tangga seperti tangga mimbar, terbuat dari kayu berlapis perak hadiah pengusaha India, dipergunakan jika pintu akan dibuka, tidak lebih 15 kali dalam setahun.

RUMAH IBADAH TERTUA
Pembangunan Ka'bah dilakukan sejak zaman Nabi Adam a.s. Ada sumber menyebutkan, Ka'bah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan. Pembangunannya memerlukan waktu lama karena dilakukan dari masa ke masa.

HAJAR ASWAD
Pada sudut sebelah kanan pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad ( batu hi
tam ), tinggi 1,5 m dari lantai thawaf. Hajar Aswad merupakan batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan, berwarna hitam kemerahan, di batu terdapat warna merah dengan garis garis kuning bekas penempelan potongan potongan Hajar Aswad yang pecah. Diameternya kurang lebih 30 cm, dikelilingi bingkai perak setebal 10 cm.

NAMA SUDUT KA’BAH
Sudut ( rukun ) Ka’bah mempunyai nama sesuai arah menghadapnya. Yang menghadap  “ Utara dinamakan rukun Iraki ( negara Irak )  “, yang ke  Barat rukun Syam ( negara Syam ) “, ke “ Selatan rukun Yamani “, ke “ Timur rukun Hajar Aswad “, karena Hajar Aswad berada disini.

BATU TERTUA BISA MENGAMBANG
Penelitian mengungkapkan bahwa Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia juga bisa mengambang di air. Di musium Inggris terdapat tiga buah potongan batu tersebut, pihak musium mengatakan : bongkahan batu batu  bukan berasal dari sistem tata surya kita.

BERASAL DARI SYURGA
Dalam salah satu Hadist, Rasulullah s.a.w. bersabda : " Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu dan dosa dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam ". ( Disarikan dari ilmuawi.blogspot.com )

HIJIR ISMAIL
Pada sisi Ka’bah yang terdapat talang emas,  terdapat bangunan pagar tebok setengah lingkaran kedua ujungnya berada di rukun Iraki ( utara ) dan rukun Syam ( barat ). Ruang antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini pada masa Nabi Ibrahim a.s. termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang menyatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.

BAGIAN DALAM
Dalam ka’bah terdapat almari tepat di depan pintu Ka’bah. Di atasnya terdapat alat pewangi dari asap kayu gaharu sebagai  pengharum ruang Ka’bah. Biasanya dilakukan setelah pencucian Ka’bah. Dalam almari tersimpan semacam kapur pewangi beraroma mawar untuk membaluri dinding Ka’bah, dilakukan setelah dinding dinding Ka’bah dicuci air zam zam dicampur air mawar. ( Disarikan dari www KisahMuslim. Com )

SIAPA YANG MENGGANTUNGNYA ?
Neil Amstrong merupakan orang pertama yang menginjakan kaki di bulan, dia membuktikan bahwa  “ kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong pertama kali melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia sempat berkata : “ Planet Bumi ternyata menggantung di area sangat gelap, siapa yang menggantungnya ? ”.

MENGELUARKAN RADIASI
Para astronot menemukan bahwa planet Bumi mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang 21 hari kemudian website tersebut lenyap, ini jelas ulah dari hati yang dengki, yang tidak menyukai kebenaran agama Islam yang semakin nampak terbukti !.             
Setelah melakukan penelitian, ternyata radiasi berpusat di kota Mekah , tepatnya dari Ka’bah ! “. Yang mengejutkan radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

DAERAH NETRAL
Di antara kutub utara dan selatan, terdapat area disebut “ Zero Magnetism Area “, artinya apabila menggunakan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya orang yang tinggal atau datang di Mekah,  akan betah hidup lebih lama, lebih sehat dan tidak banyak dipengaruhi banyak kekuatan gravitasi, energi misterius ini merupakan fakta yang telah terbukti secara ilmiah.


TEMPAT MUSTAJAB BERDO’A
Berdasar sebuah riwayat, Ka'bah merupakan bangunan pertama yang diciptakan sejak penciptaan Bumi. Ka’bah  memiliki keutamaan, antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad disebut Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa. Ka’bah memang memiliki keistimewaan dan keutamaan, itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, akan merasa nikmat dan betah hidup lebih lama, lebih sehat, karena tidak banyak dipengaruhi banyak kekuatan gravitasi. Bahkan  ketika mengelilingi Ka’bah ( thowaf ), seakan akan fisik para jamaah seperti di charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini telah dibuktikan secara ilmiah.

GRAVITASI SANGAT TINGGI
Ka'bah dan sekitarnya merupakan area dengan gaya gravitasi tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka'bah. Selain tekanan gravitasi tinggi, juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi pula. Inilah yang menyebabkan Shalat di Masjidil Haram tidak terasa panas meskipun tanpa atap. Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.

SEBAGAI KIBLAT
Ka'bah merupakan kiblat Shalat bagi umat Muslim sedunia, terletak di dalam Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.  Pada musim Haji setiap tahunnya dipadati jutaan kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia, disamping juga melaksanakan Umrah. Begitu hebatnya daya tarik Ka’bah, sehingga yang datang ke Mekkah pada umumnya akan menangis terharu melihatnya, begitu hebat kekuasaan Allah pada tuntunan yang disyariatkan Nya, Allahu akbar !.
Semoga kaum Muslimin diberi kemampuan bisa berkunjung kesana, Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar