Selasa, 11 November 2014

HIDUP ADALAH UJIAN


HIDUP ADALAH UJIAN

 Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " Kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? “.  ( Q.S. Al Angkabut 2 )

Karena Bijak dan Kuasa Nya, kehidupan manusia di dunia sengaja dirancang tidak semulus kehidupan syurga, karena kehidupan syurga tanpa problema, tanpa susah payah, tanpa keluh kesah, tanpa silang sengketa, cuaca tanpa gerah, hanya dipenuhi kenikmatan semata bahkan kekal selamanya.

MAHA BIJAKSANA
Karena Bijak dan Kuasa Nya, kehidupan dunia tidak dibuat mulus selamanya agar ada romantikanya, dengan demikian ada lapangan kerja, ilmu pengetahuan akan berkembang pula.
Bayangkan bila manusia pada sehat semua, rumah sakit tidak akan ada, dokter tidak dapat nafkah, apotik demikian juga, betapa banyak pengangguran jadinya. 
Bayangkan bila manusia sama baik semua, bapak polisi akan kehilangan kerja, hakim, jaksa, pengacara pada nganggur semua. Begitu pandainya Allah menciptakan romantika.  

KEHIDUPAN DUNIA SEBAGAI BATU LONCATAN
Dengan demikian kehidupan dunia merupakan batu loncatan guna menggapai syuga, oleh karenanya dalam menapaki kehidupan dunia jangan coba berharap selalu mulus dan mudah, kehidupan dunia selalu dipenuhi liku liku dan rintangan, maka hadapi dengan dada lapang, dengan kesabaran, ikhtiari dalam rangka menghadapi ujian Nya, jauhi keluh kesah yang akan membuat derita dan putus asa, yang membahayakan jiwa.  
Maka dalam kehidupan pasti ada romantikanya : ada kaya ada miskin, ada sehat ada sakit, ada rugi ada laba, ada pintar ada bodoh, ada yang pangkat ada yang tidak, ada sukses ada kegagalan dan seterusnya.
Kehidupan dunia bagai kuliah, ada ujiannya juga, bila lulus gelar sarjana akan disandangnya.

HIDUP ADALAH UJIAN
Bagi yang tidak faham, kehidupannya akan dipenuhi kekecewaan, mudah resah, mudah putus asa, karena tidak mengerti hakekatnya. 
Maka sangat beruntung bagi yang memahaminya, karena selalu berpegang kepada firman Tuhan Nya.             
" Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun “.( Q.S. Al Mulk 2 )
Dengan demikian jelas bahwa hidup di dunia merupakan ujian, ujian untuk memperbanyak berbuat baik. 
Yang faham hakekat hidup, pasti akan selalu berada dalam koridor kebaikan. Yang tidak faham pasti akan berbuat semaunya, yang penting puas, karena menuruti hawa nafsunya belaka walau melanggar kebaikan, betapa ruginya.  

MACAM UJIAN
“ Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. ( Q.S. Al Anbiyaa 35 )
Ujian tidak selamanya berupa kejelekan ada juga berupa kebaikan. 
Ujian berupa kejelekan : sakit, rugi, dipecat, dirampok, kebakaran, kematian, sangat tidak mengenakkan memang, betapa tidak ?, karena jiwa seakan menderita, karena beban berat yang dihadapinya.
Demikian pula dengan ujian berupa kebaikan : sehat, untung, naik pangkat, walau nampak baik namun tetap ujian juga namanya. 
Artinya dengan kesehatan apakah dimanfaatkannya untuk berbuat baik atau maksiat. Ketika mendapat untung apakah hartanya dimanfaatkan untuk kebaikan ( menafkahi keluarga, sedekah, zakat )  apa maksiat. Ketika naik jabatan akankah jabatannya dimanfaatkan untuk kebaikan atau khianat. 

TELAH DITETAPKAN
Musibah apapun yang terjadi di atas bumi pada hakekatnya telah ditetapkan oleh Sang Ilahi Rabbi, bila memahami ketetapan ini, hati tak kan mudah kecil hati, karena ketetapan Sang Ilahi sudah menetapkan Nya sebelum menciptakan bumi.  
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Q.S. Al Hadid 22 )
Bila sudah memahami ketetapan Allah ini, maka musibah apapun yang dialami tak kan membuat kecewa di hati, sikap menyesali akan sia sia sekali, tiada arti, karena ketentuan sudah ditetapkan Sang Ilahi. Maka hadapi dengan keridloan hati, Insyaa Allah akan diampuni.

AGAR TAK KECEWA ATAU TERLAMPAU GEMBIRA
Begitu nikmat terasa bagi yang memahami firman Nya, pasti akan ada hikmah dibaliknya. 
Artinya kegagalan, ketidak nyamanan, secara mutlak merupakan ketetapan Nya, maka jangan berduka dengan ketetapan Nya, pasti akan kecewa !. Maka sikap terbaik terima dengan ridlo dan lapang dada. 
Demikian pula bila menerima karunia Nya, agar tidak terlampau gembira sehingga lupa mensyukurinya. Begitu nikmatnya bila memahami tuntunan Nya.
  (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu tidak         berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “.( Q.S. Al Hadid 23 )       

ORANG SABAR
Dengan demikian satu satunya jalan dalam menghadapi ujian adalah dengan sikap sabar, sabar artinya tahan uji, tahan uji dalam menerima ketidak enakan maupun tahan uji dalam menerima karunia Nya.
“ Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang orang yang mendapat petunjuk. ( Q.S. Al Baqarah 155-157 )
Orang sabar mempunyai ciri, ketika menerima musibah mengucapkan : “ Innaa lilaahi wa innaa ilaihi rooji’uun ( sesungguhnya kami dari Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya ). 
Bila menyadari bahwa segalanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada Nya, maka jiwa akan terasa lapang karena memang demikian hakekat sebenarnya.
Bukankah yang dimiliki manusia pada hakekatnya merupakan titipan Nya ?. Pantaskah bila diminta Nya, kita tidak rela, bukankah itu hanya titipan Nya ?.
Begitu mulia orang sabar, lebih lebih Allah akan menyertainya.  
“ ........Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar “. ( Q.S. Al Baqarah 153 ).

HIKMAH DIBALIK MUSIBAH
“ .....Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui( Q.S. Al Baqarah 216 )                    
Maka satu satunya sikap hendaklah ridlo dengan ujian Nya, karena pasti akan ada hikmah dibaliknya. 
DR. Buya Hamka sebagai seorang ulama yang piawai dalam ceramah dan piawai pula tulisannya pernah dipenjara oleh penguasa orde lama, tahu hikmah dibaliknya ?, dalam penjara beliau bisa menyelesaikan kitab tafsir " Al Azhar " nya. Allahu Akbar, begitu tinggi dan mulia kehendak Yang Yang Kuasa. 
Karena lemahnya manusia dikira dengan dipenjara menjadi susah dan hina, justru beliau menghasilkan karya yang sangat bermanfaat bagi umat Nya. Allahu Akbar.  
Maka jadikan hidup yang penuh ujian ini selalu diisi dengan kebaikan, ujian apapun jalani dengan cara kebaikan, bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “ Setiap perbuatan baik adalah sodaqoh “.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang sabar, dan suka kepada kebaikan, Amiin.



 KISAH TAULADAN
BERKAT BUTA JADI SARJANA

Hiduplah seorang anak perempuan ketika kecilnya dianugerahi tubuh sehat sempurna, atas kehendak Yang Kuasa suatu saat terjadi musibah, sebuah gunting mencederai matanya, sehingga membuat matanya luka dan berakhir menjadi buta.
Namun takdir Allah dihadapi dengan tabah, bagi dia apalah arti seorang hamba bila tidak rela dengan takdir Nya, betapa tidak santunnya.
Walau buta dia tak patah semangat, agar hidupnya bermanfaat, dia mempelajari huruf Braille ( ditemukan seorang buta berkebangsaan Perancis ), dengan tekunnya tiap hari meraba kertas yang berhuruf timbul berupa titik yang merupakan lambang huruf.
Berkat kesabaran dan ketekunannya, akhirnya dia mampu membaca huruf Braille dengan lancar, bahkan kuliah sampai mencapai gelar sarjana di bidang bahasa Jerman, subhanallah.
Uniknya Allah mempertemukan jodohnya dengan suami yang tuna netra pula, bahkan dikarunia dua orang putra dan hidup bahagia.
Walau buta namun bila takdir diterima dengan rela, itulah hikmahnya. Sekiranya dia tidak ditakdirkan buta akankah dia jadi sarjana mungkin lain lagi ceritanya.
Itulah kehendak Nya, manusia tidak tahu maksud sebenarnya Nya.
“ .....Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui “( Q.S. Al Baqarah 216 )                   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar