MENGUAP DAN BERSIN
“ Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan :
" Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat Ku),
maka sesungguhnya adzab Ku
sangat pedih ". (
Q.S. Ibrahim 7 )
Berbagai
macam rasa syukur diungkapkan, sebagai bentuk ungkapan rasa terima kasih kepada
Tuhan, yang telah mengaruniai berbagai kenikmatan.
Namun ada yang salah kaprah
dalam pelaksanaan, sehingga pada umumnya terpancang pada acara makan makan.
Padahal
cara bersyukur tidak hanya dengan makan makan saja, ada yang berupa sujud
syukur, sujud syukur ketika mendapat khabar menggembirakan : Lulus ujian,
diterimanya lamaran, selamat dari kecelakaan.
BERSIN
Ada juga
yang nampak ringan, namun banyak yang kurang memperhatikan, bersin misalnya,
betapa lega dan nikmatnya ketika bersin terlaksana dengan puasnya, betapa kecewa
ketika akan bersin namun seakan tersendat megap megap dengan susahnya.
Betapa
banyak karunia Nya walau hanya berupa bersin, karena luasnya ajaran agama
diajarkan pula tata cara mensyukurinya.
ETIKA
BERSIN DAN YANG MENDENGAR
Ketika bersin agama
mengajarkan agar mengucapkan kalimat tahmid, (
Alhamdulillah ) demikian pula yang mendengarnya ada tata cara
menjawabnya, dengan demikian akan nampak tanda ke Muslimannya.
Dari
Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Jika salah seorang kamu
bersin, hendaklah dia mengucapkan : “ Alhamdulillah ( segala puji bagi Allah )
“, dan hendaknya saudara atau temannya yang mendengarnya hendaknya mengucapkan : “ Yarhamukallah ( Semoga Allah merahmati
saudara ). Jika temannya telah mengucapkan : “ Yarhamukallah “, hendaknya dia
mengucapkan lagi : “ Yahdikumullah wa yushlihu baa lakum ( Semoga Allah memberi
hidayah dan kebaikan kepada saudara ) “. (
H.R. Bukhari )
Begitu indahnya
situasi kekompakan lingkungan yang saling mendo’akan karena salah seorang
mendapat karunia berupa bersin yang melegakan.
DIDO’AKAN NABI
Dari Anas r.a. katanya : “ Ada dua orang bersin di dekat
Nabi s.a.w. kemudian Nabi mendo’akan salah seorang dari mereka dan tidak
mendo’akan yang lain. Orang itu berkata : “ Ya Rasulullah anda mendo’akan orang
ini tetapi tidak mendo’akan saya “, Rasulullah s.a.w. : “ Orang ini memuji Allah
( mengucapkan Alhamdulillah ) sedang engkau tidak “. ( H.R. Bukhari )
Begitu
mulianya yang melaksanakan tuntunan agama, sehingga Nabi s.a.w. mendo’akannya,
karena ketika bersin dia memuji Allah sedang yang lain tidak, sehingga Nabi
s.a.w. tidak mendo’akannya.
KISAH
PEMBAWA HIKMAH
Begitu besar manfaat
mengamalkan ajaran agama, karena banyak mengandung hikmah dibaliknya.
Suatu saat
dalam kereta api ada seorang bersin dan mengucap “ Alhamdulillah “, dengan
tidak diduga ada orang lain menjawabnya dengan do’a, kemudian yang bersin
menjawabnya dengan do’a sebagai tuntunan agama.Tahu
hikmahnya ?, akhirnya yang bersin mendekat dan berkenalan karena merasa bahwa
mereka adalah sama seagama.
Akhirnya
pembicaraan semakin dekat, berkat
pembicaraan persaudaraan semakin akrab dan ...... akhirnya perkenalan
berlanjut dan persaudaraan semakin akrab dan erat.
Akhirnya keduanya
saling berkunjung dalam rangka mempererat persaudaraan, dari saling berkunjumg
hubungan berlanjut ke jenjang menjalin kekeluargaan dalam bentuk besanan, akhirnya
terjadilah pernikahan antara putra putri mereka berdua, Alhamdulillah, begini
bila ajaran Islam diamalkan dalam keseharian, sehingga mendapat hikmah
dibaliknya, betapa nikmat rasanya. Subhaanallaah.
MENGUAP
Bersin
disukai Allah, sangat beda dengan menguap,
karena berasal dari setan sampai Allah membencinya sehingga Nabi s.a.w.
memerintah agar menahannya sedapat mungkin.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. : “ Allah
mencintai bersin dan membenci menguap, karena itu jika seseorang bersin
kemudian memuji Allah, maka setiap orang Islam lain yang mendengar hendaklah
mendo’akannya. Menguap itu adalah dari setan. Hendaklah orang menahan
menguapnya sedapat mungkin !, jika dia mengucapkan : “ wah “ maka setan tertawa
mendengarnya “. ( H.R. Bukhari )
BEGITU JELEKNYA
Coba
perhatikan ketika orang sedang menguap dengan puasnya tanpa menutup mulutnya,
apalagi diiringi suara : “ Wuuu-aaaah “ tanpa memperdulikan sekitarnya, betapa tidak
etis dan jelek kelihatannya, itu baru secara visual.
Apalagi Nabi
s.a.w. menyampaikan bahwa menguap berasal dari setan dan Allah sangat tidak
menyukai.
Betapa
beruntungnya memahami ajaran agama, sehingga kita tahu hal hal ghoib yang
disampaikan oleh Nabi s.a.w. sehingga ketika menguap bisa mengantisipasi
jebakan setan dan juga nampak etis sehingga dan tidak memalukan.
SETAN TERTAWA
Ternyata
betapa jeleknya yang menguap sampai mengeluarkan suara “ wuuu-aaah “, betapa
tidak ?, karena setan sama tertawa.
Bayangkan
sampai ditertawakan setan betapa hina posisinya !. Bukankah setan merupakan
musuh kita bahkan sampai mentertawakannya.
TERUS MENGANGA
Tahu
hikmah mengapa harus menahan mulut ketika menguap ?, banyak kasus terjadi
dimana ada orang menguap dengan puasnya tanpa ditahannya.
Akhirnya
karena membuka mulut dengan seenaknya, mulutnya tidak bisa menutup dan
.......terus membuka.
Apa yang
terjadi karena mulut terus menganga ?, maka dengan terpaksa jalan satu satunya harus
dibawa ke rumah sakit untuk mengatasinya.
Begini
akibat bila ajaran agama tidak dilaksanakan, sehingga harus mengeluarkan biaya
untuk bisa membuka mulutnya.
KISAH TAULADAN
KHALID BIN WALID PRIBADI DAN STRATEGI PERANGNYA
Khalid bin
Walid adalah panglima yang lihai menghadapi musuh, dapat menangkis tiap
manouver militer musuh dan menghalau prajurit yang melakukan desersi dari
pasukannya. Al Hafizh bin Katsir menilai Khalid sebagai orang yang tidak pernah
tidur, dan tidak membiarkan seorangpun diantara pasukannya yang tertidur.
Berkat ketaqwaan dan semangat jihad yang menggebu sampai Khalid berkata : “ Tiada malam yang
dihadiahkan kepadaku seorang pengantin wanita atau dikabari berita kelahiran
seorang putraku, lebih aku sukai dari malam yang sangat dingin dalam sebuah
misi perang dan pagi harinya aku menyerbu pasukan musuh “.
Suatu saat
panglima pasukan Romawi berkata kepada Khalid : “ Kami mengetahui kalian tidak
akan keluar dari wilayah kalian kecuali karena kelaparan dan susah payah. Jika
kalian mau aku akan memberi setiap prajurit 10 dinar, pakaian dan makanan,
dengan syarat kalian harus pulang dan meninggalkan wilayah kami. Tahun
berikutnya aku juga akan mengirim sebanyak itu pula.
Khalid
dengan tegasnya menjawab : “ Bukan kelaparan yang mendorong kami keluar dari
wilayah kami seperti yang anda duga, tetapi kami adalah peminum darah, kami
tahu bahwa tidak ada darah yang paling segar dan paling baik kecuali darah
orang Romawi, karena itulah kami datang ke wilayah anda “.
Ketika
pemimpin pasukan Romawi bertekad untuk memerangi kaum Muslimin, Abu Bakar
berkata : “ Demi Allah aku akan menumpas mereka dengan Khalid ! “. Dalam perang
Al Yarmuk Khalid menugaskan pasukan wanita di garis belakang dengan tujuan
untuk membunuh prajurit yang melarikan diri dari medan perang.
Ketika Umar
menjabat sebagai khalifah diantara kebijakannya mencopot Khalid bin Walid
sebagai panglima agar tidak terjadi fitnah, mengingat dalam keemimpinan Khalid
sering meraih kemenangan sehingga Khalid di dipuji dan diagung agungkan,
sehingga bisa menimbulkan kultus individu yang membahayakan. Kebijakan Umar
yang cukup extrim ini dita’ati Khalid. Namun kemudian Umar bermaksud
mengangkatnya kembali namun Khalid menolaknya.
Menjelang
wafat dia berkata : “ Aku menyaksikan
sekian banyak prajurit, dan ditubuhku tidak ada tempat melainkan
terdapat banyak bekas tikaman pedang, tombak dan panah. Dan inilah aku yang
akan mati diatas tempat tidurku sebagaimana matinya seekor onta “. Sempat
meriwayatkan 18 hadits, wafat di Himsh
pada 21 H.
Sampai sekarang
strategi perang Khalid bin Walid menjadi bahan study dan dipelajari dipelbagai
universitas di Jerman dan Inggeris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar