Senin, 24 November 2014



                                           MENGUAP DAN BERSIN

“ Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih ". ( Q.S. Ibrahim 7 )
              
Berbagai macam rasa syukur diungkapkan, sebagai bentuk ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan, yang telah mengaruniai berbagai kenikmatan. 
Namun ada yang salah kaprah dalam pelaksanaan, sehingga pada umumnya terpancang pada acara makan makan.
Padahal cara bersyukur tidak hanya dengan makan makan saja, ada yang berupa sujud syukur, sujud syukur ketika mendapat khabar menggembirakan : Lulus ujian, diterimanya lamaran, selamat dari kecelakaan.

BERSIN
Ada juga yang nampak ringan, namun banyak yang kurang memperhatikan, bersin misalnya, betapa lega dan nikmatnya ketika bersin terlaksana dengan puasnya, betapa kecewa ketika akan bersin namun seakan tersendat megap megap dengan susahnya.
Betapa banyak karunia Nya walau hanya berupa bersin, karena luasnya ajaran agama diajarkan pula tata cara mensyukurinya.         

ETIKA BERSIN DAN YANG MENDENGAR
Ketika bersin agama mengajarkan agar mengucapkan kalimat tahmid, (  Alhamdulillah ) demikian pula yang mendengarnya ada tata cara menjawabnya, dengan demikian akan nampak tanda ke Muslimannya.   
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Jika salah seorang kamu bersin, hendaklah dia mengucapkan : “ Alhamdulillah ( segala puji bagi Allah ) “, dan hendaknya saudara atau temannya yang mendengarnya hendaknya mengucapkan : “ Yarhamukallah ( Semoga Allah merahmati saudara ). Jika temannya telah mengucapkan : “ Yarhamukallah “, hendaknya dia mengucapkan lagi : “ Yahdikumullah wa yushlihu baa lakum ( Semoga Allah memberi hidayah dan kebaikan kepada saudara ) “. ( H.R. Bukhari )
Begitu indahnya situasi kekompakan lingkungan yang saling mendo’akan karena salah seorang mendapat karunia berupa bersin yang melegakan.

DIDO’AKAN NABI
Dari Anas r.a. katanya : “ Ada dua orang bersin di dekat Nabi s.a.w. kemudian Nabi mendo’akan salah seorang dari mereka dan tidak mendo’akan yang lain. Orang itu berkata : “ Ya Rasulullah anda mendo’akan orang ini tetapi tidak mendo’akan saya “, Rasulullah s.a.w. : “ Orang ini memuji Allah ( mengucapkan Alhamdulillah ) sedang engkau tidak “. ( H.R. Bukhari )
Begitu mulianya yang melaksanakan tuntunan agama, sehingga Nabi s.a.w. mendo’akannya, karena ketika bersin dia memuji Allah sedang yang lain tidak, sehingga Nabi s.a.w. tidak mendo’akannya.

KISAH PEMBAWA HIKMAH
Begitu besar manfaat mengamalkan ajaran agama, karena banyak mengandung hikmah dibaliknya.
Suatu saat dalam kereta api ada seorang bersin dan mengucap “ Alhamdulillah “, dengan tidak diduga ada orang lain menjawabnya dengan do’a, kemudian yang bersin menjawabnya dengan do’a sebagai tuntunan agama.Tahu hikmahnya ?, akhirnya yang bersin mendekat dan berkenalan karena merasa bahwa mereka adalah sama seagama.
Akhirnya pembicaraan semakin dekat,  berkat pembicaraan persaudaraan semakin akrab dan ...... akhirnya perkenalan berlanjut  dan persaudaraan  semakin akrab dan erat.
Akhirnya keduanya saling berkunjung dalam rangka mempererat persaudaraan, dari saling berkunjumg hubungan berlanjut ke jenjang menjalin kekeluargaan dalam bentuk besanan, akhirnya terjadilah pernikahan antara putra putri mereka berdua, Alhamdulillah, begini bila ajaran Islam diamalkan dalam keseharian, sehingga mendapat hikmah dibaliknya, betapa nikmat rasanya. Subhaanallaah.

MENGUAP
Bersin disukai Allah, sangat beda dengan menguap, karena berasal dari setan sampai Allah membencinya sehingga Nabi s.a.w. memerintah agar menahannya sedapat mungkin.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. : “ Allah mencintai bersin dan membenci menguap, karena itu jika seseorang bersin kemudian memuji Allah, maka setiap orang Islam lain yang mendengar hendaklah mendo’akannya. Menguap itu adalah dari setan. Hendaklah orang menahan menguapnya sedapat mungkin !, jika dia mengucapkan : “ wah “ maka setan tertawa mendengarnya “.  ( H.R. Bukhari )

BEGITU JELEKNYA
Coba perhatikan ketika orang sedang menguap dengan puasnya tanpa menutup mulutnya, apalagi diiringi suara : “ Wuuu-aaaah “ tanpa memperdulikan sekitarnya, betapa tidak etis dan jelek kelihatannya, itu baru secara visual.
Apalagi Nabi s.a.w. menyampaikan bahwa menguap berasal dari setan dan Allah sangat tidak menyukai.
Betapa beruntungnya memahami ajaran agama, sehingga kita tahu hal hal ghoib yang disampaikan oleh Nabi s.a.w. sehingga ketika menguap bisa mengantisipasi jebakan setan dan juga nampak etis sehingga dan tidak memalukan.                 
SETAN TERTAWA
Ternyata betapa jeleknya yang menguap sampai mengeluarkan suara “ wuuu-aaah “, betapa tidak ?, karena setan sama tertawa.
Bayangkan sampai ditertawakan setan betapa hina posisinya !. Bukankah setan merupakan musuh kita bahkan sampai mentertawakannya.

TERUS MENGANGA
Tahu hikmah mengapa harus menahan mulut ketika menguap ?, banyak kasus terjadi dimana ada orang menguap dengan puasnya tanpa ditahannya.
Akhirnya karena membuka mulut dengan seenaknya, mulutnya tidak bisa menutup dan .......terus membuka.
Apa yang terjadi karena mulut terus menganga ?, maka dengan terpaksa jalan satu satunya harus dibawa ke rumah sakit untuk mengatasinya.
Begini akibat bila ajaran agama tidak dilaksanakan, sehingga harus mengeluarkan biaya untuk bisa membuka mulutnya.
   

                                                           
                                                           KISAH TAULADAN
KHALID BIN WALID PRIBADI DAN STRATEGI PERANGNYA

Khalid bin Walid adalah panglima yang lihai menghadapi musuh, dapat menangkis tiap manouver militer musuh dan menghalau prajurit yang melakukan desersi dari pasukannya. Al Hafizh bin Katsir menilai Khalid sebagai orang yang tidak pernah tidur, dan tidak membiarkan seorangpun diantara pasukannya yang tertidur. 
Berkat ketaqwaan dan semangat jihad yang menggebu  sampai Khalid berkata : “ Tiada malam yang dihadiahkan kepadaku seorang pengantin wanita atau dikabari berita kelahiran seorang putraku, lebih aku sukai dari malam yang sangat dingin dalam sebuah misi perang dan pagi harinya aku menyerbu pasukan musuh “.  
Suatu saat panglima pasukan Romawi berkata kepada Khalid : “ Kami mengetahui kalian tidak akan keluar dari wilayah kalian kecuali karena kelaparan dan susah payah. Jika kalian mau aku akan memberi setiap prajurit 10 dinar, pakaian dan makanan, dengan syarat kalian harus pulang dan meninggalkan wilayah kami. Tahun berikutnya aku juga akan mengirim sebanyak itu pula.
Khalid dengan tegasnya menjawab : “ Bukan kelaparan yang mendorong kami keluar dari wilayah kami seperti yang anda duga, tetapi kami adalah peminum darah, kami tahu bahwa tidak ada darah yang paling segar dan paling baik kecuali darah orang Romawi, karena itulah kami datang ke wilayah anda “.
Ketika pemimpin pasukan Romawi bertekad untuk memerangi kaum Muslimin, Abu Bakar berkata : “ Demi Allah aku akan menumpas mereka dengan Khalid ! “. Dalam perang Al Yarmuk Khalid menugaskan pasukan wanita di garis belakang dengan tujuan untuk membunuh prajurit yang melarikan diri dari medan perang. 
Ketika Umar menjabat sebagai khalifah diantara kebijakannya mencopot Khalid bin Walid sebagai panglima agar tidak terjadi fitnah, mengingat dalam keemimpinan Khalid sering meraih kemenangan sehingga Khalid di dipuji dan diagung agungkan, sehingga bisa menimbulkan kultus individu yang membahayakan. Kebijakan Umar yang cukup extrim ini dita’ati Khalid. Namun kemudian Umar bermaksud mengangkatnya kembali namun Khalid menolaknya.
       Menjelang wafat dia berkata : “ Aku menyaksikan  sekian banyak prajurit, dan ditubuhku tidak ada tempat melainkan terdapat banyak bekas tikaman pedang, tombak dan panah.       Dan inilah aku yang akan mati diatas tempat tidurku sebagaimana matinya seekor onta “. Sempat meriwayatkan  18 hadits, wafat di Himsh pada 21 H. 
Sampai sekarang strategi perang Khalid bin Walid menjadi bahan study dan dipelajari dipelbagai universitas di Jerman dan Inggeris. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar