MISTERI BULAN SURO
“ ( Ingatlah ) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya :
" Patung patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya ? ”. Mereka
menjawab : " Kami mendapati bapak bapak kami menyembahnya ". Ibrahim
berkata : " Sesungguhnya kamu dan bapak bapakmu berada dalam kesesatan
yang nyata ". ( Q.S. Al Anbiyaa’ 52-54 )
Karena kuasa Nya Allah sengaja mencipta setan berjenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kapada yang lain “ perkataan yang indah indah untuk menipu. Maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada adakan
Begitu jelas dan tandas Allah berfirman, tinggal memilih apa mengikuti bisikannya atau meninggalkannya.
MENCARI KAWAN
Setan menggoda dengan perkataan yang indah indah untuk menipu manusia, guna sebagai kawan kelak di neraka, begitu liciknya setan.
" Karena
Sesungguhnya syaitan syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala nyala ". ( Q.S. Fathir 6 ).
Maka
sangat beruntung bagi yang selalu berpegang teguh pada firman Nya, sehingga
tidak kebingungan dalam menapaki kehidupan.
MEMBANGKITKAN ANGAN ANGAN KOSONG
Diantara
tipuannya untuk menyesatkan manusia, dengan cara membangkitkan angan angan
kosong.
" Dan aku benar
benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan angan kosong pada
mereka, dan memerintahkan mereka ( memotong telinga binatang ternak ) lalu
benar benar mereka memotongnya ". ( Q.S. Annisa' 119 )
Termasuk
menakut nakuti adanya bulan suro yang dianggapnya sakral, penuh larangan :
jangan mantu di bulanan suro nanti akan celaka !, dan sebagainya. Sehingga bagi
yang kurang kuat keimanannya pasti akan percaya dan terjebak. Sehingga
menyimpang jauh dari tuntunan agama !.APA KATA NENEK MOYANG
Mempercayai kesakralan bulan suro merupakan kepercayaan tidak berdasar, tidak punya landasan, hanya berdasar apa kata nenek moyang.
“ Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata : “ Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakannya dan Allah memerintahkan kami mengerjakannya. Katakanlah sesungguhnya Allah tidak memerintahkan perbuatan yang keji, mengapa kamu mengadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ”. ( Q.S. Al A’raaf 28 )
Sebagai
perbandingan kami sajikan kesakralan bulan suro menurut kepercayaan jawa
:
SARAT
AURA MISTIS DARI ALAM GHAIB
Bulan Sura adalah bulan pertama
dalam kalender Jawa. merupakan tahun baru menurut penanggalan Jawa. Tradisi dan kepercayaan Jawa melihat bulan Sura sebagai bulan sakral.
Bagi yang memiliki talenta sensitifitas indera keenam (batin) sepanjang bulan
Sura aura mistis dari alam gaib begitu kental melebihi bulan bulan lainnya.
PERCAYA
ADANYA ALLAH
Masyarakat Jawa mempunyai kesadaran makrokosmos,
bahwa Tuhan menciptakan kehidupan di alam semesta. Dalam tradisi Jawa sekalipun yang dianggap paling klenik sekalipun,
prinsip dasar yang sesungguhnya tetaplah percaya kepada Tuhan
yang maha esa. Di awal atau di akhir setiap kalimat doa dan mantra
selalu diikuti kalimat, saka kersaning Gusti, saka kersaning Allah.
FISIK
DAN NON FISIK
Lingkungan alam memiliki dua
dimensi, yakni fisik dan metafisik (gaib). Pemahaman masyarakat Jawa akan lingkungan atau dimensi gaib sebagai
bentuk “keimanan“.
DAPAT
BERINTERAKSI DENGAN YANG GHAIB
Bahkan sebagian masyarakat Jawa, gaib tidak hanya diimani saja,
tetapi lebih dari itu seseorang dapat membuktikannya dengan bersinggungan atau
berinteraksi secara langsung dengan yang gaib sebagai bentuk pengalaman gaib.
MISTERI BULAN SURO
Bulan Sura juga merupakan bulan baru yang berlaku di jagad gaib. Alam
gaib yang dimaksudkan adalah: jagad makhluk
halus, jin, setan (dalam konotasi Jawa, hantu), siluman, binatang gaib, serta jagad
leluhur, alam arwah dan bidadari.
MALAM
JUMAH KLIWON LELUHUR TURUN KE BUMI
Malam Jum’at Kliwon dilihat sebagai malam suci paling agung yang biasa
digunakan para leluhur “turun ke bumi” untuk njangkung dan njampangi (membimbing) anak turunnya yang menghargai
dan menjaga hubungan dengan para leluhurnya.
BULAN
SURO DEDEMIT MENCARI KORBAN
Bulan Sura merupakan bulan paling sakral bagi jagad makhluk halus. Mereka dapat “dispensasi” melakukan
seleksi alam. Bagi siapa yang tidak eling dapat terkena dampaknya.
BULAN
SURO DURAKA DEDEMIT MENCARI KORBAN
Dalam siklus hitungan waktu
tertentu yang merupakan rahasia besar Tuhan, terdapat suatu bulan Sura yang bernama sura
duraka, karena bulan di mana terjadi tundan dhemit, maksudnya suatu waktu di mana terjadi akumulasi para dedemit mencari “korban” para
manusia yang tidak eling
lan waspada.
BULAN
SURA DURAKA BANYAK MUSIBAH
Karena pada bulan bulan Sura
biasa para dedhemit yang keluar tidak sebanyak pada saat bulan sura duraka.Sehingga pada bulan Sura Duraka biasanya ditandai banyak sekali musibah
dan bencana melanda jagad manusia.
TRADISI
MASYARAKAT JAWA DI BULAN SURO
Atas beberapa uraian pandangan
masyarakat Jawa tersebut kemudian muncul kearifan yang menjadi tradisi masyarakat
Jawa selama bulan Sura. Sedikitnya ada 5 macam ritual yang dilakukan
menjelang dan selama bulan Sura seperti berikut ini :
RITUAL MENJELANG DAN SELAMA BULAN SURO
1.Siraman
malam 1 Sura; mandi besar dengan menggunakan air serta dicampur kembang setaman.
Sebagai bentuk “sembah raga” (sariat) dengan tujuan
mensucikan badan. Mandi dilakukan tidak di bawah atap rumah, langsung “beratap langit”, maksudnya secara langsung menyatukan jiwa raga ke dalam gelombang harmonisasi alam
semesta.
2.Tapa Mbisu (membisu), tirakat sepanjang bulan Sura berupa sikap selalu mengontrol ucapan
mulut agar mengucapkan hal hal yang baik saja.
3 Menggiatkan Ziarah, selain berdoa, ziarah sebagai tindakan untuk menghormati para leluhur (menjadi pepunden)
dengan merawat makam.
4.Menyiapkan
sesaji bunga setaman dalam wadah berisi air bening. Diletakkan di
dalam rumah. Bunga mawar merah, mawar putih, melati, kantil, kenanga. Masing masing
bunga memiliki makna doa doa agung kepada Tuhan YME yang tersirat di dalamnya. Kemudian ditaburkan ke pusara para leluhur.
5.Jamasan
pusaka, dalam rangka merawat warisan dan kenang kenangan dari para leluhurnya.
Pusaka memiliki segudang makna di balik wujud fisik bendanya.
6.Larung
sesaji, merupakan ritual sedekah alam. Uborampe ritual disajikan (dilarung) ke
laut, gunung, atau ke tempat tempat tertentu. larung sesaji merupakan bentuk
interaksi harmonis antara manusia dengan unsur alam semesta.
KEMBALI
KE SEJARAH
Setelah
menelaah kepercayaan masyarakat Jawa, kita bisa memahami mengapa mereka mempunyai
kepercayaan semacam itu.
Bukankah
sebelum agama Islam masuk ke tanah air, nenek moyang kita masih beragama hindu
yang sarat dengan animisme, sehingga akrab dengan adanya ruh dan
memujanya, bahkan bisa berinteraksi dengan pemeluknya, juga pemahaman terhadap
wingit yang merupakan hal gaib.
MISI
PARA WALI BELUM TUNTAS
Sekitar
abad ke lima datanglah para wali dari daratan Gujarat Hindia, yang menda’wahkan
agama Islam dengan cara santun dan bijaksana, sehingga masyarakat Jawa sedikit
demi sedikit memeluknya namun belum begitu merata.
Karena
belum terjangkaunya da’wah secara merata, karena luasnya tanah air Indonesia,
sehingga pemahaman terhadap agama belum begitu mendalam. Sehingga berakibat
kepercayaannya tidak mendalam alias campur baur.
BERBAGAI
PENYIMPANGAN
Karena
belum tuntasnya penyiaran agama, sehingga pemahaman terjadi campur aduk antara
kepercayaan lama ( Hindu ) dan yang baru ( Islam ), diantara penyimpangan yang
dilakukan dan jauh dari ajaran Islam adalah :
1. Ya percaya kepada Allah, ya
percaya kepada dedemit menurut versinya. 2. Berinteraksi dengan ruh leluhur. 3.
Malam jumat kliwon ruh para leluhur membimbing anak turunnya. 4. Bulan suro
duraka dedemit mencari korban. 5. Siraman malam 1 suro mandi dengan air kembang
setaman. 6. Tapa bisu. 7. Menggiatkan ziarah kubur. 8. Menyiapkan sesaji bunga
setaman dalam rumah sebagai penghargaan terhadap leluhur, kemudian disiramkan
ke makam leluhur, 9.Menjamas pusaka. 10. Larung sesaji.sebagai bentuk interaksi
harmoni antara manusia dengan unsur alam.
KARENA BELUM MENDALAMNYA IMAN
Karena lemahnya iman mereka meyakini dan melakukan ritual
berdasar apa kata nenek moyangnya, sehingga melakukan ritual yang tidak
berdasar :
“ Dan apabila mereka melakukan
perbuatan keji mereka berkata : “ Kami mendapati nenek moyang kami
mengerjakannya dan Allah memerintahkan kami mengerjakannya. Katakanlah
sesungguhnya Allah tidak memerintahkan perbuatan yang keji, mengapa kamu
mengadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ”. ( Q.S. Al A’raaf 28 )
LICINNYA TIPUAN SETAN
Karena
lemahnya keimanan pula setan masuk mempengaruhi berupa penampakan yang
dikiranya ruh leluhurnya, sehingga mereka menyangka bisa berinteraksi dengan
ruh leluhurnya. Bukankah ruh tidak bisa keluar lagi dari alamnya, sehingga bisa
keluluyuran !.
“ Dan bahwasanya ada
beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki laki di antara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan
“. ( Q.S. Al Jin 6 )
Dengan
berinteraksi dengan jin yang menyerupakan sosok leluhurnya yang telah
meninggal, maka setan ( bangsa ) jin akan menambah dosa dan kesalahan.
Bukankah
dengan melarung sesaji ( makanan ), merupakan bentuk kemubadldliran ( membuang
buang makan ), yang merupakan kawan setan !.
" Dan mereka
(orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah
lah yang menciptakan jin jin itu ". ( Q.S. Al An'Am 100 )
ALLAH PENCIPTA DAN PEMELIHARA
Sebagai
Dzat Yang Maha Kuasa Alam dicipta dan dipelihara Nya.
“.......Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu.
(yang memiliki sifat sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu, tidak ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu “.
( Q.S. Al An’am 101-102 )
Kepada
Dzat yang demikian Kuasa inilah seharusnya diibadahi, bukan kepada alam ciptaan
Nya, sehingga sampai melarung makanan dilaut sebagai persembahan kepada alam,
betapa lucu dan anehnya ?!.
JANGAN IKUT IKUTAN
Atas
kepercayaan dan ritual yang mereka lakukan, Allah mengingatkan :
“ Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggung jawabannya “. ( Q.S. Al Israa’ 36 )
Betapa
besar resiko dosanya kelak bagi yang mempercayai dan mengamalkan ritual yang
tidak berdasar tuntunan, sehingga terjerumus ke dalam kemusyrikan !. Semoga
Allah memberi hidayah kepada mereka yang salah arah, sehingga mau kembali
ke jalan yang benar, Amin.
KISAH TAULADAN
KARENA SIKAP
ADILMU KAU TIDUR TENANG TANPA PENGAWALAN
Suatu ketika, kaisar Romawi mengutus beberapa utusan ke Madinah guna
menghadap Umar ra. Mereka diutus untuk melihat bagaimana sepak terjang dan
kepemimpinan sang khalifah.
Setelah sampai di Madinah, mereka tidak menemukan istana raja, maupun
bentuk bangunan yang menunjukkan adanya sebuah kerajaan.
Kemudian sang utusan bertanya kepada para penduduk, “ Dimana raja kalian
?”. Para penduduk menjawab ”. Kami tidak mempunyai raja, yang kami miliki
hanyalah seorang Amir ( pemimpin ) yang saat ini sedang berada diluar kota
Madinah “.
Kemudian utusan tersebut keluar kota dan mencari keberadaan Umar.
Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan Umar sedang tidur sendirian di
bawah pohon dengan beralaskan tanah dan tidak berbantalkan apapun, serta tidak
ada seorang pun menjaganya.
Ketika mereka melihat sang khalifah, hati mereka menjadi sangat tertegun
bercampur takjub. Mereka berkata dalam hatinya : “ Orang yang karena
kehebatannya tidak terikat dengan aturan istana. Seorang pemimpin besar dengan
keadaan yang seperti ini ! Akan tetapi karena engkau sangat adil, maka engkau
bebas dan aman, dan engkau pun tidur dengan tenang, wahai Umar !.
Sedangkan raja kami sangat keji, sehingga meskipun ia telah dijaga
ketat, ketika tidur pun ia selalu merasa was was dan selalu terjaga.
Aku bersaksi bahwa agamamu adalah agama yang benar. Kalau saja aku
datang ke sini bukan sebagai utusan, maka aku pasti akan memeluk islam. Namun,
aku pasti akan kembali lagi untuk mememluk islam “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar