Sabtu, 29 November 2014





SYIRIK TANDA LEMAH JIWA
 BERPRILAKU TAK TERARAH

“ Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna ( nama nama yang baik ). Bertasbih kepada Nya apa yang di langit dan bumi, dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. ( Q.S. Al Hasyr 23-24 )
                
Allah adalah satu satunya ilah ( Tuhan / sesembahan ) Yang Maha Esa, Tunggal adanya, satu satunya Dzat tiada duanya, tidak ada yang menyamainya., karena Dia adalah Sang Pencipta, Yang Memelihara, Yang Memiliki dan Yang Menguasai ( dalam bahasa arab disebut Rabb/Tuhan ).         

KHOLIQ DAN MAKHLUQ
Allah adalah Kholiq ( Pencipta ), yang dicipta disebut makhluq. Pencipta dan yang dicipta jelas beda adanya, alam semesta beserta isinya adalah makhluk Nya ( ciptaan Nya ). Karena Kuasa Nya dalam mencipta tak membutuhkan siapa siapa, diciptakan Nya semua makhluk secara sendiri, tanpa bantuan siapapun, tanpa sekutu !.

SYIRIK
Oleh karenanya sangat keliru dan hina bila ada yang kurang mantap dalam mengimani Nya, sehingga masih mepercayai makhluq ciptaan Nya memiliki kekuatan ghoib ( Makam keramat, para normal, batu akik, keris, sabuk, azimah / jimat, jenglot, hari baik / tidak baik dan sebangsanya ).
Bila masih berkeyakinan benda ciptaan Allah memiliki kekuatan ghoib ( bisa mendatangkan rizki, memberi selamat, memberi barokah, menolak balak dan sebangsanya ). Berarti menganggap ciptaan Nya punya kekuatan setingkat dengan Pencipta Nya, ini syirik ( menyekutukan ) namanya ( pelakunya disebut musyrik ) !. Na’udzu billaahi min dzaalik.

IRONIS
Ironisnya banyak yang mengaku beriman namun masih melakukan kesyirikan dengan dalih dalam rangka ikhtiar ( ikhtiar memang diharuskan selama tidak menyimpang ). Padahal ketika sholat selalu diawali dengan mengucap kalimat takbir ( Allaahu Akbar : Allah Maha Besar ), bahkan tiap perubahan gerakan sholat kalimat takbir selalu diucapkan ( tiap 1 rekaat 7 kali, sehari 17 rekaat, berarti tiap hari dibaca 17 x 7 = 119 kali ) apakah kalimat ini belum membekas dalam jiwanya ?.
Bahkan tiap rekaat selalu dibaca kalimat :
Iyyaa ka na’budu wa iyyaa ka nasta’iin
( Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan ).
Berarti kalimat ini dibaca 17 kali dalam sehari, namun setelah sholat prikaunya justru bertentangan dengan yang dibacanya Setiap menyelesaikan persoalan selalu saja mencari hari baik dan tidak baik, selalu saja ke para normal, jimat selalu dibawanya !. Disatu sisi mengaku beriman, disisi lain prilakunya justru bertentangan !. 

BERJIWA LABIL DAN LEMAH
Iman yang tidak mantap akan membuahkan keraguan, jiwanya selalu bimbang dan resah, karena berpegang kepada keyakinan yang salah,  sehingga mudah goyah dalam menghadapi tiap persoalan. Maka keyakinan kepada Allah perlu diperkokoh dan dimantapkan. Seharusnya hanya kepada Allah lah segala urusan dipasrahkan ( tawakkal ) !.  

DOSA BESAR
Syirik sangat besar resikonya, sehingga tergolong dosa besar, karena iman tidak bisa dicampur adukkan ( ya kepada Allah ya mempercayai kekuatan ghoib lainnya ).   
“ Dan ( ingatlah ) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : " Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan ( Allah ) adalah  benar benar kedzaliman ( dosa ) yang besar ". ( Q.S. Luqman 13 )

TIDAK TERAMPUNI
Karena besarnya dosa syirik, berakibat dosanya tidak diampuni.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari ( syirik ) itu, bagi siapa yang dikehendaki Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar “. ( Q.S. An Nisa’ 48 )
Artinya ketika meninggal dosa syirikya masih belum sempat ditaubati, maka dosa syiriknya tak akan diampuni, dosa syiriknya akan dibawa mati, dan adzab neraka akan menghadangnya dineraka nanti.

MENGHAPUS AMAL
Saking besarnya resiko syirik sampai amalnyapun ikut terhapus :
“ Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( nabi nabi ) yang sebelummu : "Jika kamu mempersekutukan ( Allah ), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi “. (  Q.S. Az Zumar 65 )

HARAM SYURGA NERAKA TEMPATNYA
Karena amalnya terhapus, lebih lebih syirik tergolong dosa besar, sehingga Allah mengharamkannya masuk syurga, dan neraka tempatnya karena prilaku dzalimnya.  
“ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan )Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang orang dzalim itu seorang penolongpun “. ( Q.S Al Maidah 72)                        

HANYA TAUBAT SATU SATUNYA
Mungkin ada yang pernah melakukan kemusyrikan, karena pengaruh lingkungan, mungkin juga karena kekurang fahaman. Bagi Allah yang Maha Pengampun dan Maha Rahman, masih ada waktu dan kesempatan bagi hamba Nya untuk bertaubat dan mohon ampunan. Satu satunya jalan dengan : mengakui dan menyadari kesalahan ( tak melakukan lagi kemusyrikan ), dan segera bertaubat kepada Nya dengan penuh penyesalan, dengan selalu dan memperbanyak istighfar ( minta ampun, dengan mengucap kalimat : Astaghfirulloohal ‘Adziim ( aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung ) sambil mengingat kesalahan yang pernah dilakukan. Insyaa Allah, Allah akan mengampuni kesalahan yang pernah dilakukan

KISAH NYATA
                   Prof. DR. Zakiyah Darojat adalah seorang muslimah dan seorang psykiater yang banyak menangani pasien yang terganggu jiwanya, dibawah ini salah satu catatan beliau dalam menangani kisah pasiennya :            Suatu hari kami didatangi seorang istri yang cantik dan muda, tetapi raut wajahnya membayangkan penderitaan luar biasa, kemudian dia berkisah : “ Dahulu kami hidup sederhana saya selalu mengurus rumah tangga, memasak, mencuci, menyapu dan sebagainya. Semuanya saya kerjakan sendiri tanpa pembantu rumah tangga. Hidup kami kala itu tenang walau suami saya dari semula tidak mengenal Tuhan. Tetapi sekarang rizki banyak diberi Tuhan, rumah besar dengan perabotan yang bagus, mobil telah terbilang dan di rumah banyak pembantu, saya senang

MATERIALIS SUKA MAIN WANITA
Tidak ada yang harus saya kerjakan, tetapi sekarang saya justru jadi menderita, saya tak  menginginkan benda, tak menghendaki kemewahan, asalkan ketentraman rumah tangga terjaga. Namun suami saya semakin hari semakin jauh dari kesopanan, sikapnya makin angkuh dan menganggap segala sesuatu diukurnya dengan uang. Moralnya makin merosot, suka bermain dengan para gadis remaja dan wanita elite yang tak setia pada suaminya dan suka mencari kesenangan sesuka hatinya.

MEMPERCAYAI BENDA KERAMAT
Suatu hal yang sangat menyolok pada suami saya, ia sangat percaya pada benda benda pegangan ( jimat ). Banyak sekali model jimat yang dipunyainya, ada yang berhasiat memudahkan mencari rizki, ada yang untuk menangkal bahaya dan bermacam macam lagi yang sukar bagi saya menerimanya. 
Suami saya sangat percaya pada benda benda tersebut, jika salah satu hilang atau tidak ditemukan ia menjadi cemas dan marah, karena ia merasa bahwa dengan tidak adanya penangkal ( jimat ) itu, kehidupannya akan menurun, bahkan ia merasa akan binasa karenanya.

TIDAK KUAT
Ingin saja saya meminta cerai rasanya, tetapi kalau mengingat anak saya yang berbilang jumlahnya, tidak sampai hati saya melihat anak saya tidak punya ayah. Begitulah keadaan saya dari hati kehari, sehingga nafsu makan saya hilang, tiap malam mata sulit dipejamkan. Itulah yang menyebabkan saya tidak hentinya pergi kedokter, namun badan masih selalu terasa sakit “.


JAUH DARI AGAMA
Dari orang terdekat wanita tadi kami ketahui bahwa suaminya memang telah begitu jauh dari agama, setiap istrinya minta izin untuk menghadiri pengajian selalu dilarang dan diejeknya dengan kata kata penghinaan yang dilontarkan pula kepada muballighnya. 
Kelakuannya diluar rumah sangat buruk, dia telah menjadi fasik dan merasa senang menggauli setiap wanita. ( Islam dan kesehatan mental oleh : Prof. DR. Zakiyah Darojat, penerbit Gunung Agung Jakarta )            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar