Kamis, 27 November 2014





LUPA ASAL BERAKHIR FATAL

“ Dan ( ingatlah ) tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmat Ku ), maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih “. ( Q.S. Ibrahim 7 )
            
Mawas diri menelusuri riwayat hidup sangat baik dan banyak hikmahnya, agar dapat bersikap lebih bijaksana, lebih lebih bila nasib tidak seperti yang diharapkannya, jiwanya takkan mudah kecewa dan merana, karena faham tujuan hidupnya.
Atau bahkan bila nasib berfihak pada dirinya ia takkan mudah tinggi hati, bahkan semakin pandai mensyukuri nikmat Ilahi, dengan selalu memperbanyak sedekah pada kaum lemah yang menderita sekali, khususnya pada para famili.
Dengan introspeksi akan membuat hidup lebih bermakna, tidak sia sia , karena faham bahwa hidup penuh romantika, kadang diatas kadang dibawah. Dengan demikian  membuat hidupnya penuh ampunan dan pahala, sebagai bekal menuju syurga.

KISAH NYATA
Suatu kisah pernah terjadi yang menimpa tiga orang yahudi, yang dua tak pandai mensyukuri yang satu sangat pandai berterima kasih, sehingga sangat beda sekali nasib akhir yang dialami, sebagaimana dikisahkan oleh Nabi dibawah ini.       
Dari Abu Hurairah r.a. katanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. berceritera : “ Ada tiga orang bani israil penderita cacat : penderita kusta, si kepala botak dan si buta.

PENDERITA KUSTA
Allah Ta’ala bermaksud menguji mereka, kemudian Allah mengirim seorang Malaikat kepadanya, mula mula didatanginya penderita kusta sambil berkata : “ Apakah yang paling engkau suka ? “, jawabnya : “ Warna dan kulit yang bagus, serta kesembuhan dari penyakit yang menyebabkan orang merasa jijik kepadaku “. Maka diusapnya orang itu kemudian sembuh. Dan diberinya warna dan kulit yang indah.
Malaikat bertanya: “ Harta apa yang engkau suka ? “, Jawabnya : “ Unta “.
Kemudian diberinya unta bunting yang akan melahirkan, sambil Malaikat mendo’akannya : “ Semoga Allah memberi berkah bagimu dengan pemberian ini “.

KEPALA BOTAK
Kemudian Malaikat mendatangi orang berkepala botak sambil berkata : “ Apa yang paling engkau suka ? ”, jawabnya : “ Rambut yang indah dan hilangnya aib yang menyebabkan orang benci kepadaku “. Maka diusapnya orang itu, kemudian hilanglah aib dirinya, kemudian diberinya pula rambut yang indah.
Tanya Malaikat  : “ Harta apa yang paling engkau sukai “, Jawabnya : “ Sapi “. Maka diberinya orang tersebut sapi bunting sambil berkata : “ Semoga Allah memberkahimu dengan pemberian ini “.

BUTA
Kemudian Malaikat mendatangi orang buta, sambil berkata : “ Apa yang paling engkau sukai ? “, jawabnya : “ Semoga Allah mengembalikan penglihatanku agar aku dapat melihat orang banyak “. Maka diusapnya orang buta tersebut, sehingga ia dapat melihat. Malaikat berkata : “ Harta apa yang paling engkau suka “, “ Kambing serta anaknya “ jawabnya. Kemudian diberinya kambing serta anaknya.
Maka berkembang biaklah ternak pemberian Malaikat, sehingga unta menjadi satu lembah penuh, sapi menjadi satu lembah penuh, dan kambing penuh satu lembah.

DIUJI
Beberapa waktu kemudian Malaikat mendatangi mantan penderita kusta, dengan penampilan seperti dulu, kata Malaikat : “ Aku seorang miskin dan kehabisan perbekalan dalam perjalananku yang masih jauh, sekarang tidak ada yang dapat mengantarkan aku sampai ketujuan melainkan hanya pertolongan Allah melalui pertolongan anda, karena itu kumohon padamu dengan nama Allah yang telah memberi anda warna dan kulit yang bagus serta ternak unta. Sudilah anda memberiku sekedar perbekalan untuk sampai ke tujuanku “.

TAK PANDAI BERSYUKUR
Jawab mantan penderita kusta : “ Aku banyak tanggungan “, kata Malaikat : “ Aku seakan masih ingat kepadamu, bukankah engkau si penderita kusta yang dijijiki orang dahulu ?, tadinya engkau miskin kemudian diberi Allah rizki “. Orang tersebut menjawabnya : ” Harta ini kuwarisi dari nenek moyangku orang yang terhormat “. Kata Malaikat : “ Kalau engkau dusta maka Allah akan mengembalikanmu kepada keadaanmu semula “.
Kemudian didatanginya pula mantan si kepala botak dengan penampilan seperti awal pertama kali berjumpa, sambil berkata seperti yang dikatakan kepada mantan penderita kusta, orang ini menolak permintaan Malaikat seperti halnya penderita kusta.      
Malaikat berkata : “ Jika engkau dusta Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula “.

PANDAI BERSYUKUR
Kemudian didatanginya pula mantan orang buta, dengan rupa dan keadaan seperti ketika bertemu pada awalnya. Kata malaikat : “ Aku miskin dan aku ibnu sabil ( anak jalan ). Aku kehabisan perbekalan dalam perjalanan, tidak ada yang dapat menyampaikan aku ke tujuan, melainkan hanya Allah, kemudian anda. Maka kumohon padamu atas nama Allah yang telah mengembalikan penglihatanmu, semoga engkau sudi memberikan seekor kambing supaya aku dapat sampai ke tujuanku.
Jawab orang buta :  “ Dahulu aku buta kemudian Allah mengembalikan penglihatanku dan diberinya aku ternak ini, ambillah seberapa engkau perlukan dan tinggalkan sisanya menurut kehendakmu. Demi Allah aku tidak keberatan sedikit jua pun terhadap apa yang engkau ambil karena Allah “.
Jawab Malaikat : “ Tahanlah hartamu sesungguhnya aku hanya mengujimu, sesungguhnya engkau diridloi Allah, sedangkan kedua sahabatmu dimurkai Allah “. ( H.R. Muslim ) 

HIKMAH PANDAI BERSYUKUR
Karena  orang yang menderita penyakit kusta dan berkepala botak lupa pada awal mula riwayatnya, dan tak pandai mensyukurinya, berakibat Allah membuat penyakitnya kembali seperti sediakala.
Beda dengan si buta yang masih ingat riwayat asalnya dan pandai mensyukurinya, ia tetap bisa melihat dan hidupnya makin barokah, ini berkat pandainya mensyukuri nikmat Tuhan Nya, sehingga nikmat semakin ditambah dan hidup dalam keadaan bahagia. 
Begini hikmah bagi orang yang pandai mengingat masa lalunya, sehingga bisa merasakan betapa beratnya jadi orang susah, sehingga dapat berbagi rasa, dengan memberikan sebagian rizki yang telah diperolehnya.
Dengan demikian jiwanya terasa puas dan lega, karena telah melaksanakan perintah Tuhan Nya, menolong sesama dengan dasar saling cinta dan ikhlas semata. Sehingga membuat Allah ridlo pada Nya, dengan menambahkan nikmat sebanyak banyaknya.                                                     


KISAH TAULADAN
RASULULLAH MENYEMBUHKAN TANGAN WANITA
            
 ‘Aisyah r.a. meriwayatkan, suatu saat seorang wanita yang tangannya lumpuh datang pada Nabi s.a.w. sambil memohon dengan iba : “ Ya Nabi Allah berdo’alah kepada Allah untuk kesembuhan tanganku ini “, “ Mengapa tanganmu menjadi lumpuh begini ? “, tanya Nabi s.a.w.
Wanita tersebut menjawab : “ Aku bermimpi seakan hari ahir telah terjadi, neraka jahim telah dinyalakan dan syurga pun telah diperlihatkan. 
Dalam neraka jahim  aku melihat ibuku sedang menggapai gapaikan tangannya, sebelah kanannya menggengam sepotong lemak, kirinya sepotong kain. Sepotong kain dan gajih dipergunakan untuk menangkal api neraka yang menjilat tubuhnya. Aku sangat kasihan sekali sehingga aku bertanya kepadanya : “  Wahai ibu mengapa engkau berada dalam neraka ?, padahal ibu termasuk wanita yang taat  pada Allah dan suami juga selalu meridloi keberadaanmu ? “. 
Jawab ibunya : “ Ketika di dunia aku termasuk wanita bakhil “, “ Mengapa ibu membawa sepotong kain dan lemak ? “. “ Cuma dua potong itulah yang pernah kusedekahkan sewaktu di dunia “.
Aku bertanya lagi : “ Dimana bapak ? “, Jawab ibu : “ Bapakmu adalah seorang dermawan sekarang berada disyurga bersama para dermawan “. “ Kemudian aku mendatangi bapakku, aku melihat bapakku sedang berada di telagamu, “ ya Rasulullah ia sedang memberi minum orang banyak dari telaga Rasulullah “. Mendengar suaraku bapakku menjawab : “ Wahai anakku Allah telah mengharamkan air telaga ini untuk orang bakhil dan orang yang senang berbuat dosa, sedang ibumu sewaktu di dunia bukan orang yang senang bersedekah, sehingga ia masuk neraka “.
Mendengar penjelasan bapakku aku diam, namun aku kasihan pada ibuku, kemudian dengan sembunyi sembunyi aku mengambil air telaga Kautsar tanpa seizin bapakku, kemudian kuserahkan pada ibu.
Tiba tiba aku mendengar suara : “ Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena telah memberi minum pada orang yang bakhil dan berbuat maksiat dari telaga Rasulullah “.
Karena terkejut mendengar suara aku pun terbangun. Ketika sadar aku mendapati tanganku jadi lumpuh “, kata wanita tadi mengakhiri ceritanya.
‘Aisyah r.a. melanjutkan ceritanya : ” Setelah Rasulullah s.a.w. mendengar kisah yang disampaikan wanita tadi, beliau meletakkan tongkatnya pada tangan wanita tersebut  sambil berkata : “ Dengan haknya mimpi yang diceritakan wanita ini semoga Engkau menyembuhkan tangannya dari kelumpuhan “, maka tangan wanita itupun sembuh seketika dengan izin Nya“. ( 50 mukjizat Rasulullah, Fuad Kauma, gema insani )















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar