Selasa, 02 Desember 2014


KASIH SAYANG TANDA JIWA SEHAT DAN TENANG

“ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ......“( Q.S. Al Fath 29 )

Pada hakekatnya ibadah sholat dapat membentuk pribadi yang berakhlak mulia, pribadi yang suka pada kelembutan dan kasih sayang, pribadi yang nampak dari pancaran wajah dari bekas sujudnya ( sholat ).
“ .......Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan Nya, tanda tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.......”. ( Q.S. Al Fath 29 )
Dengan demikian tanda bekas sujud bukan berarti dahinya hitam semata, karena ada yang berdahi hitam karena aktif sholat malam, namun pada wajahnya terkesan sangar, nampak garang, karena pada jiwanya merasa seakan dia yang paling benar, dia yang paling suci, sehingga menganggap orang lain masih kotor dan bergelimang dosa.
Karena jiwa yang merasa super inilah sehingga membuahkan sikap : Kurang senyum, kurang ramah ( ramah hanya pada kelompoknya saja ), kurang perduli, kurang akrab, sikap yang jauh dari kelembutan dan kasih sayang, sehingga membuat orang pada kurang simpatik.

       ALLAH SUKA KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN
       Padahal Allah sebagai Dzat Yang Maha Pencipta     mempunyai sifat belas kasih, sehingga menyukai “ kasih sayang dan kelembutan “, akankah hamba Nya pantas tidak mematuhi tuntunan Tuhan Pencipta Nya ?.
      Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasihan dan suka   kasih sayang, lemah lembut dalam segala hal ”. ( H.R. Bukhari & Muslim )

DIKASIHI KARENA BELAS KASIH
Rasulullah s.a.w. sendiri dalam menyebarkan agama Islam selalu dikemas dalam kelembutan dan kasih sayang, sehingga banyak yang tersentuh dan memeluk Islam.
Karena fithrah jiwa memang suka kepada kelembutan bukan kekasaran.
Beliau memiliki jiwa yang peka, sehingga mudah tersentuh, mudah menangis, ini pertanda jiwa yang peka, jiwa yang lembut.
Sikap beliau terbukti ketika cucunya hampir meninggal dan diserahkan kepada beliau kemudian beliau menangis, sehingga Sa’d bertanya keheranan, yang kemudian dijawab : “ Ini adalah suatu rahmat yang Allah Ta’ala limpahkan kedalam hati hamba Nya dan sesungguhnya Allah akan mengasihani hamba hamba Nya yang mempunyai sifat belas kasihan “.
Dari Usamah bin Zaid r.a. bahwasanya ketika cucu Rasulullah s.a.w. yang hampir meninggal dunia itu diserahkan kepadanya, maka kedua mata beliau mencucurkan air mata, kemudian Sa’d bertanya kepada belaiu : “ Wahai Rasulullah kenapa tuan bersikap demikian ? “, beliau menjawab : “ Ini adalah suatu rahmat yang Allah Ta’ala limpahkan kedalam hati hamba Nya dan sesungguhnya Allah akan mengasihani hamba hamba Nya yang mempunyai sifat belas kasihan “. ( H.R. Bukhari Muslim )

MEMBERI MINUM ANJING
Begitu luasnya ajaran Islam sehingga kasih sayang tidak hanya diberlakukan terhadap manusia saja bahkan terhadap hewanpun diajarkan pula.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Pada suatu saat ada seorang laki laki berjalan, kemudian ditengah tengah perjalanan ia merasa haus sekali, ia mendapatkan sebuah sumur maka ia turun kedalamnya dan minum dari padanya. Kemudian ia keluar tiba tiba ada seekor anjing yang menjilat jilat tanah karena kehausan, kemudian orang itu berkata : “ Anjing ini benar benar kehausan sebagaimana saya “. Kemudian ia turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh, kemudian ia menggigit sepatunya dan naik keatas kemudian diberinya anjing tadi minum. Kemudian Allah memuji perbuatan orang tersebut karena telah menolong anjing, kemudian Allah mengampuni dosanya “. Para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah apakah kalau kita menolong binatang juga mendapat pahala  ? “. Beliau menjawab : “ Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa itu mendatangkan pahala “.  ( H.R. Bukhari Muslim )
Begitu tinggi dan mulianya memberi minum anjing hewan yang dianggap rendah, namun disisi Allah justru memiliki nilai yang tinggi sampai Allah memuji dan memberi ampunan.

MASUK NERAKA LANTARAN KUCING
Begitu perdulinya ajaran Islam dalam mengasihi binatang, sampai ada seorang wanita masuk neraka gara gara mengurung kucing tanpa diberi makan dan minum sehingga mengalami kematian.
“Ada seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga mati, maka ia masuk neraka, karena ketika ia mengurung tidak diberi makan dan minum, dan tidak dilepas untuk mencari makan sendiri dari binatang binatang bumi yang menjadi makanannya “. ( H.R. Bukhari & Muslim )

JIWA PERLU VITAMIN DENGAN BERKASIH SAYANG
Fithrah jiwa suka kepada sikap lembut dan kasih sayang, dengan bersikap kasih sayang jiwa berkembang subur, bermental sehat, nyaman dan tenang.
Beda dengan jiwa yang sadis, kaku dan sangar, jiwa semakin menderita tidak berkembang, bagai tubuh kurus kering kurang vitamin.

SEHAT JASMANI RUHANI DAN LINGKUNGAN
Ternyata sehat tidak hanya meliputi tubuh saja, namun jiwa butuh sehat juga.
Profesor Doctor Zakiyah Darojat dalam bukunya Islam dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut W.H.O. ( Badan kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek : sehat jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.

SEHAT RUHANI
Para pakar kesehatan W.H.O. pada tahun 1959, merumuskan bahwa orang yang memiliki sehat mental atau ruhani memiliki delapan ciri diantaranya :
“ Mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting juga mempunyai keinginan untuk disayangi “.
Bukankah pada abad 14 Allah sudah berfirman :
" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ". ( Q.S. Al Fath 29 )
Bahkan Nabi s.a.w. juga bersabda " Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasih dan suka kasih sayang, dan lemah lembut dalam segala urusan ". (  H.R. Bukhari dan muslim )

       BUKAN UMATKU
       Begitu rendahnya nilai bagi yang tidak memiliki rasa belas kasih, sehingga tidak dianggap bukan golongan Nabi s.a.w.
       " Tidak tergolong umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang kecil (muda) dan tidak menghargai (menghormati) kepada yang tua ”( H.R. Abu Dawud & Turmudzi )

       JANGAN PERTURUTKAN NAFSU
       Agar jiwa berkembang subur menjadi sehat mental, menjadi jiwa yang tenang, maka biasakan dalam keseharian meredam sikap angkuh dan kasar, sikap dzalim yang memperturutkan nafsu yang merugikan, yang bisa membuat jauh dari pergaulan dan disisihkan.
       Maka beruntunglah bagi yang mau kembali ke ajaran agama secara kaffah ( keseluruhan ), dengan selalu berpegang kepada firman Nya dan mengikuti jejak Nabi Nya.


KISAH TAULADAN
AL FARUQ
Ibn Abbas bertanya kepada Umar Ibn al Khaththab tentang mengapa ia diberi julukan " al Faruq " (spemisah). Maka Umar pun menuturkan : " Hamzah masuk Islam tiga hari sebelumku, kemudian Allah pun membukakan dadaku untuk menerima Islam pula. Waktu itu aku mengucapkan : " Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Memiliki nama nama yang indah ".
Sejak saat itu, tiada pekerti siapa pun yang paling aku cintai selain tindak tanduk Rasulullah saw. Aku pun lalu bertanya di mana Rasulullah saw. berada. Saudara perempuanku menjawab bahwa beliau berada di rumah al Arqam Ibn al Arqam di ash Shafa.
Aku pun menuju kesana, dan aku temui disana Hamzah dan sahabat sahabatnya sedang duduk di dalam rumah.
Rasulullah pun berada dalam rumah itu pula. Aku ketuk pintu rumah itu, dan orang orang itu segera berkumpul. Hamzah bertanya : " Siapa yang datang ini ?". Mereka menjawab : " Umar ".
Mendengar itu Nabi segera keluar, lalu membentangkan baju luarnya, sedangkan beliau saat itu mengenakan celana yang sedikit menutup lututnya.
Lalu beliau bertanya kepadaku : " Apa maksud kedatangan anda ini, wahai Umar ? ". Aku segera mengucapkan syahadat : " Saya bersaksi tiada Tuhan selian Allah. Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi Nya, dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad itu hamba dan utusan Nya ". Mendengar ikrarku itu, para sahabat mengumandangkan takbir yang gemanya sampai ke masjid (Bait al Haram).
Selanjutnya aku bertanya kepada Nabi : " Ya Rasulullah, bukankah kita ini berada dalam kebenaran baik mati maupun hidup dalam membela Islam ini ? ".  "Benar ", jawab Nabi, " Anda sekalian berada dalam kebenaran, hidup atau mati ". " Kalau begitu, mengapa kita mesti sembunyi sembunyi ?. Demi Dzat Yang mengutus tuan, kita mesti keluar ".
Kami kemudian keluar mengiringkan Rasulullah s.a.w. dalam dua barisan : Hamzah berada pada barisan pertama, dan aku dalam barisan kedua ibarat pasukan perang sampai akhirnya kami masuk masjid.
Aku pandangi orang orang Quraisy yang ada disitu, lalu kepada Hamzah, aku belum pernah melihat orang Quraisy demikian gentar seperti yang kusaksikan saat itu. Dan sejak itulah Rasulullah saw. menjulukiku al Faruq ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar