KASIH
SAYANG TANDA JIWA SEHAT DAN TENANG
“ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang
yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka ......“. ( Q.S. Al Fath 29 )
Pada
hakekatnya ibadah sholat dapat membentuk pribadi yang berakhlak mulia, pribadi
yang suka pada kelembutan dan kasih sayang, pribadi yang nampak dari pancaran
wajah dari bekas sujudnya ( sholat ).
“
.......Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan Nya, tanda tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud.......”. ( Q.S. Al Fath 29 )
Dengan
demikian tanda bekas sujud bukan berarti dahinya hitam semata, karena ada yang
berdahi hitam karena aktif sholat malam, namun pada wajahnya terkesan sangar,
nampak garang, karena pada jiwanya merasa seakan dia yang paling benar, dia
yang paling suci, sehingga menganggap orang lain masih kotor dan bergelimang
dosa.
Karena
jiwa yang merasa super inilah sehingga membuahkan sikap : Kurang senyum, kurang
ramah ( ramah hanya pada kelompoknya saja ), kurang perduli, kurang akrab,
sikap yang jauh dari kelembutan dan kasih sayang, sehingga membuat orang pada
kurang simpatik.
ALLAH
SUKA KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN
Padahal
Allah sebagai Dzat Yang Maha Pencipta mempunyai sifat belas kasih, sehingga
menyukai “ kasih sayang dan kelembutan “, akankah hamba Nya pantas tidak
mematuhi tuntunan Tuhan Pencipta Nya ?.
Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasihan dan suka kasih
sayang, lemah lembut dalam segala hal ”. ( H.R. Bukhari & Muslim )
DIKASIHI
KARENA BELAS KASIH
Rasulullah
s.a.w. sendiri dalam menyebarkan agama Islam selalu dikemas dalam kelembutan
dan kasih sayang, sehingga banyak yang tersentuh dan memeluk Islam.
Karena
fithrah jiwa memang suka kepada kelembutan bukan kekasaran.
Beliau
memiliki jiwa yang peka, sehingga mudah tersentuh, mudah menangis, ini pertanda
jiwa yang peka, jiwa yang lembut.
Sikap
beliau terbukti ketika cucunya hampir meninggal dan diserahkan kepada beliau
kemudian beliau menangis, sehingga Sa’d bertanya keheranan, yang kemudian
dijawab : “ Ini adalah suatu rahmat yang Allah Ta’ala limpahkan kedalam hati
hamba Nya dan sesungguhnya Allah akan mengasihani hamba hamba Nya yang
mempunyai sifat belas kasihan “.
Dari
Usamah bin Zaid r.a. bahwasanya ketika cucu Rasulullah s.a.w. yang hampir
meninggal dunia itu diserahkan kepadanya, maka kedua mata beliau mencucurkan
air mata, kemudian Sa’d bertanya kepada belaiu : “ Wahai Rasulullah kenapa tuan
bersikap demikian ? “, beliau menjawab : “ Ini adalah suatu rahmat yang Allah
Ta’ala limpahkan kedalam hati hamba Nya dan sesungguhnya Allah akan mengasihani
hamba hamba Nya yang mempunyai sifat belas kasihan “. ( H.R. Bukhari Muslim )
MEMBERI MINUM ANJING
Begitu
luasnya ajaran Islam sehingga kasih sayang tidak hanya diberlakukan terhadap
manusia saja bahkan terhadap hewanpun diajarkan pula.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda : “ Pada suatu saat ada seorang laki laki berjalan, kemudian ditengah
tengah perjalanan ia merasa haus sekali, ia mendapatkan sebuah sumur maka ia
turun kedalamnya dan minum dari padanya. Kemudian ia keluar tiba tiba ada
seekor anjing yang menjilat jilat tanah karena kehausan, kemudian orang itu
berkata : “ Anjing ini benar benar kehausan sebagaimana saya “. Kemudian ia turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya
dengan air sampai penuh, kemudian ia menggigit sepatunya dan naik keatas
kemudian diberinya anjing tadi minum. Kemudian Allah memuji perbuatan orang
tersebut karena telah menolong anjing, kemudian Allah mengampuni dosanya “.
Para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah apakah kalau kita menolong binatang
juga mendapat pahala ? “. Beliau menjawab : “ Menolong setiap makhluk
yang mempunyai limpa itu mendatangkan pahala “. ( H.R. Bukhari Muslim )
Begitu tinggi dan mulianya memberi minum anjing hewan yang dianggap rendah, namun disisi Allah justru memiliki nilai yang tinggi sampai Allah memuji dan memberi ampunan.
MASUK
NERAKA LANTARAN KUCING
Begitu
perdulinya ajaran Islam dalam mengasihi binatang, sampai ada seorang wanita
masuk neraka gara gara mengurung kucing tanpa diberi makan dan minum sehingga
mengalami kematian.
“Ada seorang wanita disiksa karena kucing yang
dikurungnya hingga mati, maka ia masuk neraka, karena ketika ia mengurung tidak
diberi makan dan minum, dan tidak dilepas untuk mencari makan sendiri dari
binatang binatang bumi yang menjadi makanannya “. ( H.R. Bukhari & Muslim )
JIWA
PERLU VITAMIN DENGAN BERKASIH SAYANG
Fithrah
jiwa suka kepada sikap lembut dan kasih sayang, dengan bersikap kasih sayang
jiwa berkembang subur, bermental sehat, nyaman dan tenang.
Beda
dengan jiwa yang sadis, kaku dan sangar, jiwa semakin menderita tidak
berkembang, bagai tubuh kurus kering kurang vitamin.
SEHAT JASMANI RUHANI DAN LINGKUNGAN
Ternyata
sehat tidak hanya meliputi tubuh saja, namun jiwa butuh sehat juga.
Profesor Doctor Zakiyah Darojat dalam bukunya Islam
dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut W.H.O. ( Badan
kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek : sehat
jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.
SEHAT RUHANI
Para pakar kesehatan W.H.O. pada tahun 1959,
merumuskan bahwa orang yang memiliki sehat mental atau ruhani memiliki delapan
ciri diantaranya :
“ Mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting
juga mempunyai keinginan untuk disayangi “.
Bukankah pada abad 14 Allah sudah berfirman :
" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang
orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka ". ( Q.S. Al Fath 29 )
Bahkan
Nabi s.a.w. juga bersabda : " Sesungguhnya Allah
sangat berbelas kasih dan suka kasih sayang, dan lemah lembut dalam segala
urusan ". ( H.R. Bukhari dan muslim )
BUKAN
UMATKU
Begitu
rendahnya nilai bagi yang tidak memiliki rasa belas kasih, sehingga tidak
dianggap bukan golongan Nabi s.a.w.
" Tidak tergolong umatku orang yang tidak
belas kasihan kepada yang kecil (muda) dan tidak menghargai (menghormati)
kepada yang tua ”. ( H.R. Abu Dawud & Turmudzi )
JANGAN PERTURUTKAN NAFSU
Agar jiwa berkembang subur menjadi sehat
mental, menjadi jiwa yang tenang, maka biasakan dalam keseharian meredam sikap
angkuh dan kasar, sikap dzalim yang memperturutkan nafsu yang merugikan, yang
bisa membuat jauh dari pergaulan dan disisihkan.
Maka beruntunglah bagi yang mau kembali
ke ajaran agama secara kaffah ( keseluruhan ), dengan selalu berpegang kepada
firman Nya dan mengikuti jejak Nabi Nya.
KISAH
TAULADAN
AL FARUQ
Ibn Abbas bertanya kepada Umar Ibn al Khaththab
tentang mengapa ia diberi julukan " al Faruq " (si pemisah). Maka Umar pun menuturkan : " Hamzah
masuk Islam tiga hari sebelumku, kemudian Allah pun membukakan dadaku untuk
menerima Islam pula. Waktu itu aku mengucapkan : " Dialah Allah, tiada
Tuhan selain Dia, Yang Memiliki nama nama yang indah ".
Sejak saat itu, tiada pekerti siapa pun yang paling
aku cintai selain tindak tanduk Rasulullah saw. Aku pun lalu bertanya di mana
Rasulullah saw. berada. Saudara perempuanku menjawab bahwa beliau berada di
rumah al Arqam Ibn al Arqam di ash Shafa.
Aku pun menuju kesana, dan aku temui disana Hamzah dan
sahabat sahabatnya sedang duduk di dalam rumah.
Rasulullah pun berada dalam rumah itu pula. Aku ketuk
pintu rumah itu, dan orang orang itu segera berkumpul. Hamzah bertanya :
" Siapa yang datang ini ?". Mereka menjawab : " Umar ".
Mendengar itu Nabi segera keluar, lalu membentangkan
baju luarnya, sedangkan beliau saat itu mengenakan celana yang sedikit menutup
lututnya.
Lalu beliau bertanya kepadaku : " Apa maksud
kedatangan anda ini, wahai Umar ? ". Aku segera mengucapkan syahadat :
" Saya bersaksi tiada Tuhan selian Allah. Yang Maha Esa dan tiada sekutu
bagi Nya, dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad itu hamba
dan utusan Nya ". Mendengar ikrarku itu, para sahabat
mengumandangkan takbir yang gemanya sampai ke masjid (Bait al Haram).
Selanjutnya aku bertanya kepada Nabi : " Ya
Rasulullah, bukankah kita ini berada dalam kebenaran baik mati maupun hidup
dalam membela Islam ini ? ". "Benar ", jawab Nabi,
" Anda sekalian berada dalam kebenaran, hidup atau mati ". "
Kalau begitu, mengapa kita mesti sembunyi sembunyi ?. Demi Dzat Yang mengutus tuan, kita mesti keluar ".
Kami kemudian keluar mengiringkan Rasulullah s.a.w. dalam dua barisan : Hamzah berada pada barisan
pertama, dan aku dalam barisan kedua ibarat pasukan perang sampai akhirnya kami
masuk masjid.
Aku pandangi orang orang Quraisy yang ada disitu,
lalu kepada Hamzah, aku belum pernah melihat orang Quraisy
demikian gentar seperti yang kusaksikan saat itu. Dan sejak itulah Rasulullah
saw. menjulukiku al Faruq ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar