Rabu, 29 Oktober 2014


                                    JANGAN BIARKAN JIWA TERSIKSA

 “ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan Nya. Tanda tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud ( air mukanya menampakkan keimanan, kesucian dan keramahan ).….”. 
( Q.S. Al Fath 28 )

Islam bisa berkembang luas diseluruh dunia, berkat pendekatan, berkat sentuhan, berkat kehalusan budi, bukan dengan kekasaran, kekerasan, apalagi pemaksaan.
Dengan kelembutan  dan kehalusan akhlak, akan mudah tersentuh untuk menerima kebenaran, karena jiwa pada hakekatnya suka pada kelembutan dan kehalusan, maka Nabi s.a.w. mengajarkan bahwa Allah suka pada segala sesuatu yang dilakukan dengan kelembutan.
Dengan kelembutan, kehalusan jiwa akan terasa nyaman, tenang dan bahagia, bahkan jiwa akan tersiksa bila diajak sebaliknya, karena memang demikian fithrahnya. 
Agar jiwa tidak tersiksa, hal hal dibawah ini perlu diperhatikan dan diwaspadai.
            
IBADAH MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH
Agama Islam sangat menekankan pada nilai nilai akhlak, pada perilaku yang santun dan terpuji. Sehingga sepak terjang umat Islam dapat dikenal berkat perilakunya yang mulia, yang bermanfaat, sehingga membuat orang lain selamat.
Ibadah pada hakekatnya membentuk akhlakul karimah ( akhlak mulia ), sebagaimana pada firman Allah tersebut diatas : " tandanya nampak pada wajah mereka karena bekas sujud ( sholat ) ".
Berkat ibadahnya pula akan menjadikan tercegah dari kekeji an dan kemunkaran.
" ..... Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ". ( Q.S. Al Ankabut 45 )

BAGAI KUMBANG, SELAMAT DAN MENYELAMATKAN 
Rasulullah s.a.w. ribuan tahun silam sudah memberikan gambaran identitas seorang muslim, sebagai satu figur yang sejuk, aman dan menyelamatkan, sehingga membuat orang lain terhindar dari gangguan lidah dan tangannya.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin  Al ‘Ash r.a. berkata, Rasulullah  s.a.w. bersabda : “ Orang Islam adalah orang yang mana kaum muslimin terhindar dari gangguan lidah dan tangannya, sedangkan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah “. ( Riwayat Bukhari dan Muslim )
Kehadiran seorang muslim bak seekor kumbang, bila datang takkan merusak dan menyerang, justru mengambil dzat gula yang ada di bunga dan memindahkan serbuknya guna dikawinkan, bahkan diperutnya mengandung madu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Akankah manusia yang lebih mulia dari kumbang, kalah dengan kumbang ?. 
             
BERMANFAAT
Seorang muslim akan bermanfaat bila jiwanya dijaga dan dipelihara, bukan dibiarkan menuruti nafsu yang cenderung kepada kefasikan.
Maka sejak awal Nabi s.a.w. sudah memberikan rambu rambu larangan jangan sampai dilanggar, karena akan merusak pada perkembangan jiwa.

JANGAN MENGEJEK
Agama Islam akan tegak dan berkembang bila akhlak dijunjung tinggi para pemeluknya, tanpa akhlak jangan diharap islam akan berkembang, sikap para pemeluknya akan ikut menentukan pandangan orang pada nilai agama yang dipeluknya. 
Maka hal hal yang harus dihindari adalah sikap suka mengejek, karena termasuk kejahatan.
Dari Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia mengejek saudaranya sesama muslim “. ( Riwayat Muslim )
Sifat mengejek dilakukan karena dirinya merasa lebih pintar, merasa lebih sempurna, sifat ini sangat berbahaya karena akan sulit menerima masukan dan nasehat, sehingga jiwanya terumbar tak terkontrol.
Jika sifat suka mengejek ini diumbar terus menerus, akan membuat jiwanya sakit, artinya jiwanya tidak akan berkembang sehat, karena merasa benar sendiri, sehingga membuatnya sikap suka mengejek orang lain. 
Dengan demikian akan membuat orang makin tidak suka kepadanya, orang sama menjauhi, karena takut diejek, dihina, disepelehkan, bahaya dan rugi kan !.
    
JANGAN MENYAKITI
Lantaran terlampau cintanya kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya, sehingga lupa kepada kebenaran. Berakibat sikap dzalim jadi langganan, jika sudah demikian orang lain jelas jadi korban, buat dia yang penting menghasilkan.
Bukankah sikap menyakiti termasuk memikul kebohongan dan termasuk melakukan dosa yang nyata !.  
“ Dan orang orang yang menyakiti orang orang yang beriman baik laki laki maupun perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata ”. ( Q.S. Al Ahzab 58 )
Akibat tidak biasa memelihara jiwanya, prilakunya tidak terkontrol, berbuat dzalim jadi langganan. Padahal termasuk dosa besar, betapa bahayanya akibat tidak bisa memelihara keluhuran jiwa !.

JAUHI PRASANGKA DAN HASUD
Bila jiwa ingin tenang dan bahagia, jauhi pula sikap suka berprasangka, suka mencari cari kesalahan orang lain, suka berdebat, saling hasud, saling benci, namun tanamkan rasa persaudaraan.
Sehingga akan jauh dari sifat menganiaya, menghina dan mengejek. Begitu detail Nabi s.a.w. mengajarkan tentang memelihara keluhuran jiwa. 
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Jauhilah olehmu sekalian berprasangka itu karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta dusta pembicaraan, serta janganlah kamu sekalian meraba raba dan mencari cari kesalahan orang lain, janganlah kamu sekalian saling berdebat, saling hasud menghasud, saling benci membenci dan belakang membelakangi, tetapi jadilah kamu sekalian hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan kepadamu. Orang Islam yang satu adalah saudara Islam yang lain, ia tidak boleh menganiayanya, menghinanya dan mengejeknya. Takwa itu berada disini, takwa itu berada di sini…”. ( H.R. Muslim )
Hati jangan dikotori dengan prasanggka, hasud, benci membenci, karena akan sangat menyakitkan. 
Jika sifat ini tidak dijauhi akan membuat jiwa makin sakit, jiwa kecewa, merana, karena jiwa pada dasarnya tidak suka dan akan menderita bila diajak kepada sifat sifat tersebut.
Maka biasakan melatih hati kembali kepada tuntunan yang diajarkan Nabi s.a.w., pasti akan nyaman, akan tenang !.   

HATI JADI PATOKAN
Begitu berharganya kehormatan seorang Muslim, sehingga harus dijaga jangan sampai diejek, karena dianggap jahat, bahkan haram mengganggu darahnya. 
dikatakan Nabi s.a.w. dianggap sebagai kejahatan bila mengejek saudaranya sesama muslim, apalagi sampai melukai atau membunuhnya hukumnya haram.
Beliau menunjuk ke arah dadanya, lantas bersabda : “……. Seorang itu cukup dianggap jahat bila ia mengejek saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, kehormatan dirinya dan harta bendanya. Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada keadaan tubuhmu dan tidak memandang kepada bentukmu serta juga tidak memandang kepada amal amal perbuatanmu tetapi Allah memandang kepada hatimu ”. ( H.R.Muslim )           
Oleh karena itu mari sama merenung, sudahkah kita kembali kehati atau jiwa, jiwa sebagai penentu sikap atau prilaku, sebab dari jiwa inilah segalanya akan ditentukan.
Maka jiwa harus benar benar dijaga, dipelihara, sudahkah kembali kepada tuntunan yang mengajarkan  kehalusan budi ?, ketinggian ahlak ?, ahlak yang mulia ?. 
Saling menghormati, menyayangi, memulyakan sesama muslim, menjauhi prasangka, jauh dari hasud dan sebangsanya jika belum mumpung jiwa masih dikandung badan, mari segera memperbaiki, untuk bekal kelak dikemudian hari.
Camkan akhir kalimat hadits tersebut diatas :
"....Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada keadaan tubuhmu dan tidak memandang kepada bentukmu serta juga tidak memandang kepada amal amal perbuatanmu tetapi Allah memandang kepada hatimu ”. 
Begitu tinggi nilai hati atau jiwa, yang akan menentukan nilainya disisi Allah !.

LEBIH UTAMA DARI PUASA SHOLAT DAN SHODAQAH
Sifat yang tak kalah pentingnya adalah menjaga perdamaian, artinya menjauhi sikap permusuhan, oleh karena itu jiwa yang suka damai derajatnya sangat tinggi disisi Allah !.
Jiwa yang tidak suka damai menunjukkan jiwa yang sakit pula, karena cenderung kepada keonaran, ketidak tentraman, ketidak nyamanan, ini kelainan jiwa namanya.
Karena pentingnya rasa damai, sampai dinilai lebih utama dari ibadah puasa, sholat dan shodaqoh.    
Nabi s.a.w. bersabda : “ Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan sodakoh ? “, sahabat menjawab :  “ Tentu mau “, Sabda Nabi s.a.w. : “ Yaitu mendamaikan diantara kamu, karena rusaknya perdamaian diantara kamu adalah menjadi pencukur, yakni perusak agama “. ( H, R. Abu Dawud dan Turmudzi )
“ Sesungguhnya orang orang mukmin itu adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat ”. ( Q.S. Al Hujurat 10 )
Namun sayang banyak umat Islam yang lalai dan mengesampingkannya, semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua agar sadar dan mau kembali kepada tuntunan agama, tidak memperturutkan hawa nafsu yang dikendalikan setan yang terkutuk, amin.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                
                                                    KISAH TELADAN
                                           MALAIKAT MENDENGAR BACAAN QUR’ANNYA

Diriwayatkan dari Abdullah bin Khabbab bahwasannya Abu Said al Khudri meriwayatkan hadits kepadanya bahwa Usaid bin al Hudhair ketika suatu malam membaca Al Qur’an ditempat penambatan, tiba tiba kudanya melompat. Kemudian ia membaca lagi, lalu kudanya melompat, Ia meneruskan bacaannya maka kudanya meloncat lagi.
Usaid berkata : “ Aku khawatir jika kuda ini akan menginjak Yahya, anaku. Maka aku bangkit mendekati kuda tersebut. Tiba tiba aku merasa berada di bawah naungan, seolah olah diatas kepalaku terdapat pelana yang melindungiku kemudian naik ke udara sehingga bayangan itu tidak nampak olehku “.
Usaid berkata, “ Kemudian pada pagi hari aku menemui Rasulullah s.a.w. untuk memberitahukannya : “ Wahai Rasulullah, tadi malam aku berada di penambatan sambil membaca Al Qur’an, tanpa aku duga kudaku melompat “.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Itu malaikat yang sedang mendengarkan bacaanmu, sekiranya engkau terus membacanya niscaya pada pagi hari orang orang dapat melihat malaikat itu yang tidak pernah menampakkan dirinya “.




Minggu, 26 Oktober 2014



HIJRAH NABI S.A.W.

  
“ Ketika orang kafir merencanakan makar untukmu ( Muhammad ) untuk memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu, mereka merencanakan dan Allah juga merencanakan, dan Allahlah sebaik baik perencana”. ( Q.S. Anfal 30 )

Setiap pergantian tahun baru Masehi pasti disongsong dan diperingati dengan sangat meriah oleh kalangan manapun termasuk umat islam sendiri ?!. Padahal perhitungan tahun Masehi dimulai dari hari kelahiran Nabi Isa a.s.
Alhamdulillah mulai tahun ini Majlis ulama Indonesia ( M.U.I. ) ikut turun tangan mensyiarkan  tahun baru Hijriyah, sehingga makin meriah.
Untuk itu kami mencoba memberikan sekilas pemahaman tentang peristiwa hijrah dan tuntunan yang berkaitan dengannya.

      PROLOG
Ketika awal Nabi berdakwah tidaklah semulus yang kita bayangkan seperti da’wah da’wah pada saat ini.
Himpitan, fitnahan, cemoohan, terror sampai siksaan selalu terjadi pada diri Nabi dan sahabatnya. Pemukulan, pembakaran, pembunuhan merupakan sajian setiap saat bagi kaum muslimin, diantaranya terhadap sahabat bilal, karena para penyiksa sudah pada payah, bosan dan putus asa. 

BERTAHAN 
Akhirnya Bilal di ikat diterik panas matahari pada bagian dada dan perut di sulut dengan besi yang panas berpijar, agar bilal mau berubah keyakinan kepada ajaran nenek moyangnya ( penyembah berhala ) namun Bilal tetap saja bungkam.    
Justru yang keluar dari mulutnya hanyalah kata “ Ahad ” ( Esa )Sangking jengkelnya akhirnya bilal di terlentangkan tubuhnya dan ditindih batu dipadang terik padang pasir yang menyengat, namun bilal tetap teguh pada pendiriannya.

HIJRAH
Karena tekanan tekanan kaum kafir Quraisy setiap hari semakin meningkat, barulah Nabi memerintahkan kepada sahabatnya untuk secara diam diam berhijrah secara bertahap, adapun Nabi hijrah paling akhir, ini membuktikan beliau pimpinan yang tidak egois, pimpinan yang tidak mau menang sendiri, justru mengutamakan keselamatan umatnya

      MENGATUR SIASAT
Kaum kafir quraisy semakin meningkatkan perlawanannya kepada Nabi Muhammad s.a.w., mereka mengumpulkan para pembesarnya untuk mengatur strategi agar Nabi Muhammad s.a.w terhalang da’wahnya dengan cara menahan (memenjara), atau membunuhnya. 
Bahkan disayembarakan kepada siapa saja yang dapat memegang atau membunuh Muhammad diberi hadiah 100-200 ekor unta. 

      MENGEPUNG
Menjelang keberangkatan Nabi hijrah, kaum  kafir quraisy mengepung rumah Nabi, beliaupun mengatur strategi, dimalam hari ketika para algojo sudah sama lengah dan mengantuk, Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk bertukar tempat tidur dengan tempat tidur Nabi, sehingga nampak Nabi masih tidur, rupanya Ali sangat faham dengan resiko ini, namun karena kecintaannya pada Nabi, beliau siap.             

       NABI BERANGKAT
Akhirnya dengan bedo’a kepada Allah, Nabi Muhammad s.a.w keluar rumah dan bergabung dengan Abu Bakar yang sudah siap menunggunya, karena sudah direncanakan sebelumnya. Disamping berdo’a dan tawakal, Nabipun mengatur strategi cukup canggih :
Sebelum berangkat ke Madinah ( sebelah utara Mekkah ) beliau mengecoh dengan menuju kearah yang berlawanan, kearah selatan ( Gua Tsur sebagai tempat transit ). Ini mengandung hikmah :
1. Sebagai tempat peristirahatan sementara
2.Sambil memantau situasi kota Mekkah, ini sangat perlu mengingat jarak kota Mekkah Madinah cukup jauh ( ± 400 km )

      TEAM SUKSES
     Selama beliau berada didalam Gua Tsur ( 3 hari ) diatur    para personil dan tugasnya sebagai berikut :
1. Asmak sebagai pengantar makanan
2. Amir bin Fuhairah ( penggembala ternak Abu Bakar ) bertugas menggembala kambing dan memerah susunya untuk diberikan pada Nabi dan Abu Bakar, selain memberi minum, bertugas pula menghapus jejak kaki para petugas yang pulang pergi dari Mekkah ke Gua Tsur agar jejak tak terlacak kaum kafir quraisy
3  Yang tak kalah pentingnya adalah tugas Abdullah bin Abu Bakar yang bertugas memantau gerakan kaum kafir quraisy Mekkah guna disampaikan kepada Nabi di dalam Gua. 
4 Pemandu perjalanan, karena Nabi s.a.w. dan Abu Bakar melewati route yang tidak biasa dilalui, agar tidak terlacak. 
   
 DILINDUNGI
    Setelah Nabi masuk ke dalam Gua, Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang dan Maha Pelindung tidak akan membiarkan hambanya yang sangat mulia terlacak dari kejaran kaum quraisy. 
   Maka Allah dengan kuasa Nya mengatur laba laba dan burung hamam, laba laba diperintah Allah untuk membuat sarang  sehingga menutup pintu gua Tsur. Adapun burung hamam membuat sarang, bertelur dan mengeraminya di pintu masuk gua Tsur.

  JANGAN TAKUT
 Rupanya berkat ketajaman nalurinya, ada juga pendekar quraisy yang sampai ke gua Tsur. Melihat gelagat ini Abu Bakar sempat keder dan khawatir jika nyawa Nabi yang dicintainya terancam. 
 Kemudian Nabi Muhammad s.a.w dengan tenang bersabda : Jangan takut Allah beserta kita ”. 

TERKECOH
Ketika para pendekar melihat bahwa pintu gua tertutup sarang laba laba dan ada pula burung hamam yang mengeram, dibenaknya terlintas Tidak mungkin Muhammad masuk didalam gua ini? ”. Rationya terpatahkan pada kehebatan Allah dalam menyiasati makar kaum kafir quraisy, ini merupakan bukti kebesaran firman Allah dalam Surat Al Anfal ayat 30 tersebut. 
Andaikan para pendekar mau menunduk dan melihat kedalam gua, pastilah akan terlihat Nabi dan Abu Bakar. Allaahu Akbar.

KE MADINAH
Setelah situasi aman, diawal bulan Rabiul Awal beliau memulai perjalanan hijrahnya menuju ke arah Madinah dengan dipandu seorang pemandu. 
Namun ditengah jalan masih ada seorang pendekar quraisy yang sempat mengendus keberadaan Nabi, namun ketika mendekat tiba tiba kaki kudanya terjerembab ke dalam pasir, kejadian ini terjadi berulang ulang, akhirnya Suraqoh bin Malik ketakutan dan meminta ampun kepada Nabi s.a.w., oleh Nabi s.a.w. permintaan tersebut dikabulkan dan diberikan jaminan keamanan dengan syarat pertemuan tersebut jangan disampaikan kepada siapapun, apabila Suraqoh bin Malik dapat memegang janjinya akan dihadiahi Mahkota raja Persia.

MENEPATI JANJI
Tujuh tahun setelah Nabi dapat menaklukkan kota Mekkah dengan aman ( Fathu Mekkah ), Umar Ibnul Khattab dapat menaklukkan kerajaan Persia. Mahkota rajapun diberikan kepada Nabi s.a.w. Nabi ingat janjinya pada Suraqoh bin Malik, maka Suraqoh bin Malik dipanggil dan Mahkota rajapun diberikan padanya. 
Subhaanallah demikian mulianya akhlaq Rasulullah yang selalu menunaikan janjinya, walaupun janji beliau sudah berlangsung tahunan yang lampau.

         IBADAH YANG BERKAITAN DENGAN BULAN  MUHARRAM
Dari Ibnu Habbas r.a berkata :
Nabi s.a.w datang ke Madinah, dan dilihatnya orang orang Yahudi berpuasa pada hari “Asyura” ( Kesepuluh ). Maka Nabi bertanya : “ Ada apa ini ? ” mereka menjawab : “ Ini hari baik, disaat mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Nabi Musa ”. Maka sabda Nabi s.a.w. : “ Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu ”. Kemudian beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa. ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Dari Ibnu Abbas r.a :
“ Tatkala Rasulullah s.a.w berpuasa pada hari " Asyura ” (kesepuluh) dan beliau memerintahkan berpuasa, mereka ( para sahabat ) berkata : “ Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani ! ”. Maka Nabi bersabda : “ Jika datang tahun depan, Insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan ( Tasu’a ) ”. Kata Ibnu Abbas : Maka belum lagi datang tahun depan, Rasulullah s.a.w wafat. ( H.R. Bukhari dan Muslim )

       DINGATKAN
Ketika Nabi s.a.w. memerintahkan puasa Asyuro, mengapa para sahabat berkata : “ Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani ! ”, karena para sahabat ingat sabda Nabi s.a.w. : " Barang siapa menyerupakan suatu kaum, maka dia termasuk kaum itu ". 
Akhirnya agar pelaksanaan puasa tidak sama dengan kaum yahudi, maka Nabi s.a.w. menambahnya satu hari sebelumnya ( tasu'a / kesembilan ). 
Untuk itulah mari kita syiarkan, kita anjurkan pada kerabat, sanak famili dan keluarga agar melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram tersebut, agar tuntunan Nabi semakin nampak dan iman semakin bertambah.

            SETAN MEMUTAR BALIK      
     Peristiwa besar yang demikian bersejarah dan mulia, yang merupakan momen awal dimulainya meletakkan dasar membangun masyarakat Islam, justru diputar balik oleh setan menjadi sesuatu yang menakutkan !.
Bukankah pada bulan Muharram ini juga banyak memuat peristiwa peristiwa penting yang dialami para Nabi : 1. Nabi Nuh berlabuh dengan selamat 2. Nabi Yunus dikeluarkan Allah dari perut ikan paus. 3. Nabi Ibrahim keluar dengan selamat dari tungku pembakaran raja Namrud. 4. Nabi Musa a.s. berhasil dengan selamat menyeberangi laut merah dari kejaran Firaun.
Bulan Muharram yang mengandung peristiwa besar ini mengapa justru harus ditakuti ?. Itulah hasil buah tipu daya setan yang menjerumuskan !.   

        KEPERCAYAAN FATAL 
Menurut kepercayaan umum ( berdasar ajaran leluhur ) bulan Muharram disebut juga dengan bulan Syuro ( dari kata Asyuro ) dalam penanggalan Jawa, dimana bulan ini sangat dilarang ( tabu ) untuk mengadakan kegiatan misalnya : mengkhitan, bepergian jauh, mengadakan resepsi pernikahan, peresmian toko dan lain lain. Karena dapat berakibat membawa kesialan, kecelakaan dan sebagainya ?.

MENYIMPANG
Atas dasar kepercayaan yang tidak  berdasar  inilah banyak orang yang tidak berani mantu pada bulan Suro ini, na'udzu billahi mindzaalik ( kami berlindung kepada Allah dari yang demikian itu ).
Bahkan pada bulan Suro ini banyak dilakukan acara yang justru sangat bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya : Menjamas gaman (memandikan keris), membuat bubur suro agar selamat, ruwatan masal ( acara menolak balak ) dengan ritual mengadakan pagelaran wayang kulit, pemotongan rambut kemudian dibuang ke laut dan selamatan agar dihindarkan dari bencana !?
Masya Allah ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Kaum muslimin hendaklah waspada terhadap jebakan jebakan setan !, pada hakekatnya mereka melakukan ritual yang tidak berdasar, hanya mengikuti kata kata nenek moyang mereka ?
 “ Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata : “ Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakannya dan Allah memerintahkan kami mengerjakannya. Katakanlah sesungguhnya Allah tidak memerintahkan perbuatan yang keji, mengapa kamu mengadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ”. ( Q.S. Al A’raaf 28 )

TIPU DAYA SETAN
Rupanya tipu daya setan sekarang semakin marak, lebih lebih ditunjang adanya tayangan TV, media pers dan lain lain, yang ikut menayangkan seolah olah acara tersebut memang benar adanya dan perlu dilestarikan. 
Mari kita selalu berpegang teguh pada sunnah Nabi dan firman Allah, agar kita tidak terjebak ke dalam jebakan setan, karena setan punya misi sebagaimana firman Allah :
 “ Iblis berkata Tuhan karena engkau melaknat aku, tentu aku akan menampakkan baik ( terhadap perbuatan jelek ) bagi mereka di bumi dan tentu aku akan menyesatkan mereka semua ”. ( QS. Al Hijr 39 )
Semoga Allah selalu melindungi kita dari godaan godaan setan yang terkutuk. Amin.


KISAH TAULADAN
BERKAT TAAT PADA IBUNDA BERHASIL MERAIH SPESIALIS BEDAH

Adalah seorang anak sholih hidup di Surabaya, sangat taat pada kedua orang tuanya, ketika S.D. sang ayah meninggal dunia.            
Kematian sang ayah tak menyurutkan tekadnya untuk tetap sekolah, dengan cara berjualan kurma di Ampel Gubah di ujung kampungnya.
Karena sayangnya kepada sang bunda, berjualan kurma tetap dilakukan guna memenuhi kebutuhan sekolah sampai di tingkat S.M.P hingga S.M.A. Ketika lulus S.M.A bercita cita kuliah ke I.T.B., karena dia suka tehnologi dan tidak suka pelajaran yang bersifat hafalan. Namun ketika meminta izin, sang ibu justru berkata : “ Saya ingin punya anak seorang dokter “.
Berkat keinginan sang bunda yang selalu terngiang ditelinganya, takut pula bila sang ibu kecewa. Maka seketika keinginannya berubah, padahal dia sangat takut bila melihat darah, akhirnya dia mendaftar di Universitas Airlngga di fakultas kedokteran.
Berkat ketaatannya pada sang ibunda, dengan izin Allah akhirnya titel dokter berhasil disandangnya, walau semula fakultas kedokteran justru tidak diingininya.
Setelah lulus kuliah di Universitas Airlangga Surabaya, ada pendaftaran untuk mengikuti bea siswa program S.2., khusunya bagi yang berprestasi dan tidak punya, fikirnya apa salahnya bila ikut guna meringankan beban ibunya. Namun diluar dugaan, ketika meminta izin justru sang bunda menasehati dengan tegasnya, sekaligus merupakan cambuk bagi kehidupan masa depannya : “ Afif biasakan dirimu jadi manusia suka memberi jangan suka meminta, jangan jadikan dirimu merasa tak punya, jangan menanamkan pada dirimu rasa rendah diri, jadilah manusia yang optimis ! “. 
Begitu mulia petuah sang bunda dengan memberikan motifasi bernuansa agama, nuansa sebagai manusia muslim yang suka berusaha, suka memberi tidak suka meminta, agar bermanfaat bagi sesama, begitu tinggi dan mulia nasehat sang bunda. Sehingga membuat Afif benar benar termotifasi, untuk selalu berjuang dan berusaha.
Akhirnya Afif meneruskan kuliah di program S.2. di bagian specialis bedah dengan biaya dari sang bunda. Dan Alhamdulillah sekarang berhasil menjadi dokter specialis bedah. 
Begitu mulia jadinya bila seorang anak patuh pada orang tua. Sebagai Dzat Yang Maha Segalanya, Allah Maha Kuasa pula menentukan takdirnya.       

MUTIARA DO'A
DO’A  UNTUK KELUARGA

Ya Tuhan kami anugrahkanlah kepada kami isteri isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang taqwa “.  ( Q.S. Al Furqan 74 )



Sabtu, 25 Oktober 2014


              BETAPA RUMITNYA MENGATUR RIZKI                              
“ Dan tidak ada suatu mahluk melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam mahluk itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfuzh ).  ( Q.S. Hud 6 )                                                                                           
Karena sifat Nya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang semua makhluk ciptakaan Nya, dipelihara, dan dijamin rizkinya.
Bayangkan betapa berat, rumit dan sulitnya Allah membagi dan menentukan rizki bagi makhluk yang berbagai macam dan jenisnya, belum lagi jumlahnya yang begitu besar baik di langit maupun di bumi. Namun karena Kuasa Nya semua dilakukan Nya secara sendiri, karena sifat Nya Yang Esa !.
Di bumi saja baik dipermukaan maupun didalamnya, ada manusia, jin, hewan, tanaman yang beraneka macam. Namun karena Kuasa Nya semua makhluk dijamin, diatur dan ditentukan rizkinya, bahkan semuanya telah ditulis di Laugh Mahfudz. Allahu Akbar betapa rumit dan teliti Nya Allah mengatur rizki para makhluk ciptaan Nya.

BETAPA RUMIT DAN SIBUKNYA
Allah, tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ( makhluk Nya ) tidak mengantuk dan tidak tidur .....”( Q.S. Al Baqarah 255 )
Allah sebagai Dzat Yang Maha Esa dan Kekal ada Nya, selalu sibuk mengurus makhluk ciptaan Nya, karena Kuasanya tidak merasa lelah, tanpa ngantuk apalagi tidur !. Maka kepada Dzat yang demikian inilah sepatutnya  bersyukur dan berhak diibadahi !. 

DI LAUT
Betapa tidak ?!. pernahkan membayangkan betapa besar Kemurahan dan Kekuasaan Nya dalam mengurus rizki makhluk Nya ?. 
Pernahkan membayangkan ikan paus yang begitu besar ukurannya ?, bagaimana caranya makannya ?, berapa banyak makanan yang dikonsumsi ?, sanggupkah manusia memelihara apalagi memberi makan seekor ikan paus ?, padahal jumlahnya di laut begitu banyak. Belum lagi jenis ikan yang lain dengan berbagai macam jenis dan makanannya. 
Padahal garis keliling bumi 40.000. K.M, luas lautnya 2/3 luas bumi. Betapa sibuk dan rumitnya Allah mengatur, namun karena sifat Nya Yang Maha Kaya, Maha Memelihara dan Maha Kuasa Nya Dia mampu melakukan Nya.

DAGING IKAN, PERHIASAN, BAHTERA
Alangkah banyaknya rizki yang disediakan Allah bagi manusia : Daging ikan yang bermacam ragam dan manfaatnya, perhiasan ( mutiara, karang ), rumput laut, bahtera yang dapat berlayar, dan lain lain benda yang bisa menghasilkan keuntungan.               
“ Dan Dia lah, Allah yang menundukkan lautan ( untukmu ), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar ( ikan ), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari ( keuntungan ) dari karunia Nya, dan supaya kamu bersyukur. ( Q.S. An Nahl 14 )

DI DARAT
Belum lagi yang di darat, berbagai macam hewan dan tanaman, dengan berbagai macam pula makanannya, masing masing sudah ditentukan jenis makanannya dan ditetapkan pula rizkinya.
Apalagi lagi yang namanya manusia, makhluk termulia, yang paling banyak kebutuhan hidupnya, termasuk pula bermacam jenis makanannya, alangkah pandai dan murah Nya Allah dalam mengatur dan menentukan rizki para Makhluk Nya.

DI ANGKASA
Demi kelangsungan hidup makhluk Nya, diatur Nya kisaran angin guna mengawinkan serbuk sari bunga tumbuhan, agar bisa tumbuh. Sebagian disimpan Nya sebagai air minum yang sangat dibutuhkan makhluk Nya.
“ Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan ( tumbuh tumbuhan ) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya. ( Q.S. Al Hijr 22 )
Pernahkah membayangkan betapa panas dan gersangnya bumi bila tiada tumbuhan !!!, begitu cermat dan telitinya Allah menata kehidupan, demi Kasih dan Sayang Nya terhadap makhluk Nya. Yaa Allah alangkah Murahnya Engkau Yaa Allah.

BINATANG TERNAK
Guna kebutuhan makan diciptakan pula hewan dan ditundukkan pula bagi manusia, sehingga mudah digembala, mudah disembelih. Bahkan guna melindungi dari cuaca dingin, diciptakan pula bulu hewan agar bisa dipakai pakaian sebagai penghangat
“ Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada ( bulu ) yang menghangatkan dan berbagai bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. ( Q.S. An Nahl 5 )

ALAT PENGANGKUT
Karena keterbatasan tenaga manusia, diciptakan dan ditundukkan pula berbagai macam hewan yang jinak ( kuda, keledai, bighal, lembu, kerbau ) bagi manusia, agar bisa dimanfaatkan sebagai alat pengangkut.
Dan ia memikul beban bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran kesukaran ( yang memayahkan ) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang “. ( Q.S. An Nahl 7 )

KENDARAAN
Karena keterbatasan tenaga manusia, diciptakan Nya : Kuda, bighal, keledai sebagai alat tranportasi agar memudahkan manusia dalam mencapai tujuan dengan h cepat dan tidak melelahkan. 
Disamping sebagai alat transportasi, juga merupakan perhiasan ( kebangaan ), karena kelebihan rizki dari Karunia Nya.
Dan ( Dia telah menciptakan) kuda, bighal ( peranakan kuda dan keledai ) dan keledai, agar kamu menungganginya dan ( menjadikannya ) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya( Q .S. An Nahl 8 )

AIR MINUM DAN PENUMBUH TANAMAN
Dari udara Allah mengatur pula kisaran angin dan air, diaturnya agar bisa turun ke bumi sebagai kebutuhan minum yang sangat dibutuhkan segenap makhluk Nya. Juga sebagai penyiram dan penyubur tumbuhan, bayangkan ketika musim kemarau, tanaman pada kering dan gersang, tumbuhan pada mati karena tiada hujan.
Dengan tumbuh segarnya tanaman, hewan bisa merumput dengan lahapnya.
Dia lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya ( menyuburkan ) tumbuh tumbuhan, yang pada ( tempat tumbuhnya ) kamu menggembalakan ternakmu( Q.S. An Nahl 10 )

PATUT DISYUKURI
Melihat Kemurah Nya yang tiada terbilang, seharusnya kita meningkatkan dan memperbanyak membaca kalimat tahmid ( Alhamdulillah : segala puji bagi Allah ) sebagai rasa syukur kepada Nya.
“ Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S. An Nahl 18 )
Ya Allah betapa sibuknya Engkau mengurusi dan menyantuni hamba Mu, jadikan kami hamba yang selalu ingat dan pandai bersyukur kepada Mu, Amin. 



KISAH TAULADAN
IMAM MUSLIM SANG AHLI HADITS

Nama asli Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Warad Al Qusya’iri An Naisaburi, panggilan Abu Husain. Lahir di Qusyair pada tahun 204 H ( 820 M ), menetap di Naisabur, Khurasan, Iran.
Postur tubuhnya tegap sempurna, surbannya selalu terurai di pundaknya. Dia menuntut ilmu di desanya Khurasan, Ray, Irak, Mekkah, Madinah, Syam dan Mesir. Mengoleksi lebih dari 300.000.hadits selama 15 tahun, menulis kitab shohih Muslim memuat 12.000 Hadits.
Guru gurunya tidak kurang dari 220 syaikh, diantaranya Al Bukhari, Imam Ahmad, Ibnu Rahawaih, Yahya bin Ma’in, Ad Darimi, Ibnu Humaid. Murid muridnya antara lain Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Abu Hatim, Ar Razi, Al Farra’.
Muhammad bin Basyar berkata : ” Penghafal di dunia ini ada empat, Muhammad bin Ismail ( Imam Bukhari ) di Bukhara, Muslim di Naisabur, Abu Zur’ah di Ray, Abdullah Ad Darimi di Samarkand “.
Imam Adzdzahabi berkata : “ Dia seorang Imam Kabir, Hafidz dan menjadi hujjah yang jujur “. Karya karyanya antara lain : As Shahih, Al Kuna wa al Asma, Thabaqat. Wafat Di Naisabur pada usia 261 H.
Imam Nawawi ( penulis kitab Riyadlush shalihin ) berkata : “ Sekalipun dia pernah mendampingi dan belajar kepada Imam Bukhari, tetapi namanya selalu disejajarkan dengan Imam Bukhari. 
Sering kita dapati sebuah Hadits dikatakan  Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahkan Imam Nawawi mengatakan pula dalam syarahnya : “ Para Ulama sepakat mengatakan bahwa Imam Muslim adalah kitab hadits yang paling dipercaya disamping shohih Bukhari. 
Para Ulama sepakat mengakui kebesarannya, siapa mendalamkan pandangan terhadap Shahih Muslim, akan tahu bahwa Imam Muslim seorang Imam ( pemuka ), yang tiada tandingannya. 
Tidak sedikit para ahli hadits berpredikat Imam yang meriwayatkan hadits dari Imam Muslim, seperti Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Khuzaimah, Abdul wahab Al fara’ dan masih banyak lagi.
Sebagai imam ahli hadits dia berhasil mengumpulkan 300.000. hadits, kemudian dengan cermat diperiksanya hadits sebanyak itu satu demi satu, dengan sistim yang sangat ketat, yang sekarang dapat dipelajari dalam “ Ilmu musthalah hadits “. 
Dari hasil penelitiannya, hanya sebanyak 7.275. hadits yang termasuk kategori “ Shohih “. Tetapi yang dituangkannya dalam shahih Muslim hanya 4.000. hadits. Imam Muslim sangat teliti dan cermat dalam menyusun kitab shahihnya.
Imam Muslim wafat pada hari Ahad 24 Rajab 261 H. ( 875 M ) di tempat kelahirannya Naisabur, Khurasan, Iran. Semoga Allah menerima amal beliau. Amin.     

Kamis, 23 Oktober 2014




               SAMPAI MANA KUMANFAATKAN UMURKU ?
      
“ Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan akan tidak tinggal ( di dunia ) melainkan ( sebentar saja ) di waktu sore atau pagi hari.
   ( An Nazi’at 46 )
             
Usia manusia bermacam macam, ada yang berusia pendek ada yang panjang, namun ketika bangkit di hari kebangkitan, mereka sama merasa betapa pendeknya hidup didunia, karena dahsyat dan lamanya suasana hari kebangkitan.  
Umur atau usia agaknya sulit diprediksi, karena mutlak rahasia Ilahi, adakalanya seorang dokter memprediksi usia seorang pasien tak akan berumur panjang lagi, berdasar hitungan dan prakiraan ilmu yang telah ditekuni, namun takdir berkata lain lagi, sehingga sang pasien justru  bisa berumur panjang dan sehat kembali.

KEMATIAN ANAK
Seorang teman yang putra kecilnya tersedak butiran kacang, dia berusaha menyelamatkan dengan membawanya ke rumah sakit dokter Sutomo surabaya, namun takdir berkata lain, sesampai di pintu gerbang rumah sakit jiwanya tak tertolong. 
Sampai sang ayah shok, tidur terlentang tak bergerak sambil matanya terus membelalak tanpa berkedip sesaatpun. Ketika kami mencoba mengingatkan sambil berbisik ketelinganya, dia tetap saja tak bereaksi, begitu hebatnya tekanan jiwa yang dideritanya.

WAFATNYA SANG DERMAWAN
Ada pula seorang teman, beliau seorang pengusaha muslim yang sukses dan dikenal dermawan ( Bp H. Ahyat Ilyas ), pagi hari beliau berangkat ke kantornya di kota Gersik dalam keadaan sehat, dengan mengendarai mobil sendiri, tiba tiba saja ketika di jalan tol hilang kesadaran, sehingga dia tidak tahu apa yang terjadi, tahu tahu sudah berada di rumah sakit Darmo.
Ketika orang melihat foto mobilnya yang rusak berat sama berkomentar : “ Aneh ya kok masih hidup ? “. Ketika kami jenguk beliau masih diruang I.C.U. sambil mengangkat tangan tanda menyambut kedatangan saya. 
Ahirnya setelah beberapa tahun beliau opname, Allah memanggil ke haribaan Nya. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.
Itulah bermacam cara kematian jika takdir sudah ditetapkan, tak ada yang dapat dan sanggup memajukan atau mengundurkan.
“ ......Maka apabila telah tiba waktunya ( kematian ) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak ( pula ) mendahulukannya. ( Q.S. An Nahl 61 )

NIKMATI DAN SYUKURI
Ketika manusia dalam kondisi sehat, banyak yang tak menyadari betapa banyak karunia Allah dinikmati, berkat kemurahan Nya yang tak terhingga.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar benar telah mencurahkan air ( dari langit ), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik baiknya. Kemudian Kami tumbuhkan biji bijian di bumi itu, anggur dan sayur sayuran, zaitun dan kurma, kebun kebun ( yang ) lebat, dan buah buahan serta rumput rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang binatang ternakmu. ( Q.S. ‘Abasa 24-32 )
Alangkah hinanya manusia bila tak pandai mensyukurinya, padahal dengan tidak disadari semakin hari jatah sisa usianya makin berkurang !. 

EMPAT PERTANYAAN
Dengan usia manusia bisa menikmati hidup, tanpa usia mati artinya. Namun sayang banyak yang pada lengah dan menyia nyiakan soal usia ini. 
Bahkan saking nekatnya tatkala sehat banyak yang dengan sombongnya berkata : “ Mumpung masih muda mari di puas puaskan dengan berhappy happy ! “.
Padahal usia merupakan amanah yang kelak bakal ditanya di hari kiamat.    
“ Dari Abi Barzah al Aslamy berkata : “ Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tidak akan bergerak kaki seseorang pada hari kebangkitan sehingga ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya untuk apa ia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana dihasilkan dan untuk apa saja ia belanjakan dan tentang jasadnya untuk apa ia gunakan ? “.  ( H.R. Tirmidzi )

MANFAATKAN UMUR
Betapa jeli dan teliti Allah menghitung terhadap amal perbuatan hamba Nya, sehingga walau seberat dzarrah ( atom ) diketahui dan dibalas Nya. Tak sekecilpun perbuatan yang lepas dari pengamatan Nya.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya pula.  ( Q. Al Zalzalah 7-9 )
Maka sungguh beruntung bagi yang sadar dan selalu memanfaat umurnya untuk selalu berbuat kebaikan, bukan menyia nyiakan.

SEBAIK BAIK MANUSIA
Sebagai utusan Nabi ahir zaman, empat abad silam beliau telah menyampaikan ciri manusia yang paling baik :
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejelek jelek manusia ialah yang panjang umurnya dan jelek amalnya “. ( H.R. Ahmad )
Tinggal manusia memilih : “ Berumur panjang baik amalnya atau panjang umur namun jelek amalnya ?.

BERUNTUNG
Karena pentingnya mengejar kebaikan, demi mengisi usia yang terbatas seorang ulama bernama Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi, biasa disebut Imam Nawawi, karena berasal dari desa Nawa ( Damaskus ) sampai tidak sempat kawin karena sibuknya menulis buku dan mengajar. Beliau ahli di bidang fiqih dan ilmu hadits, sehingga banyak meninggalkan tulisan yang sangat bermanfaat bagi umat manusia, diantaranya kitab “ Riyadlus sholihin “ yang cukup terkenal
Beliau wafat sekitar umur 48 tahun, walau berusia pendek namun sangat bermanfaat bagi manusia, tulisan beliau banyak dipakai rujukan para kiai dan santri, demi tersebarnya syiar agama. Semoga Allah menerima amal sholih beliau, Amiin.
Begini hikmah bila memahami hakekat umur, sehingga hidupnya hanya diisi dengan kebaikan, sehingga hidupnya sangat bermanfaat bagi manusia.
Maha suci Allah yang di tangan Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun “. ( Q.S. Al Mulk 1-2 )

RUGI
Sangat beda dengan keadaan Abu Lahab seorang tokoh quraisy yang hidupnya selalu memusuhi Rasulullah s.a.w., sehingga usaha dan harta bendanya tidak ada gunanya, bahkan nama dan kejelekannya diabadikan dalam Al Quran.
“ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak... “. ( Q.S. Al Lahab 1-3 )

IMAN DAN AMAL SHOLIH
Mengingat pentingnya waktu sampai Al Quran mengingatkan, karena akan merugi bila tak pandai memanfaatkannya !.         “ Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran “. ( Q.S. Al Ashr 1-3 ) 
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang pandai memanfaatkan umur. Amiin.


KISAH TAULADAN
FALSAFAH ANGKA

Manusia berasal dari ketiadaan, kemudian lahir, tumbuh dewasa, tua dan kembali menjadi tiada ( mati ). 
Jadi manusia pada hakekatnya berasal dari ketiadaan, bagai angka nol.
Beda dengan bilangan satu yang menunjukkan eksistensi Tuhan yang satu. Satu adalah asal dari segala angka, dua adalah angka satu sebanyak dua, tiga adalah angka satu sebanyak tiga. Yang asli hanyalah angka satu.
 Bila angka nol dijajar, jadi dua nol, sepuluh nol bahkan berjajar sampai ribuan, nilainya tetap saja nol. Bilangan nol tak punya makna, nol adalah kehampaan. 
Tetapi bila angka nol dijajar dibelakang angka satu, satu nol menjadi sepuluh, tiga nol jadi seribu, enam nol jadi sejuta, dan seterusnya.
Sesungguhnya hidup pada hakekatnya tak punya makna, jika hanya berorientasi pada selain Allah. Dengan demikian bila hidup hanya semata mata  mengejar harta, jabatan, gelar, kekuasaan dan wanita, berarti semuanya bernilai nihil, kehampaan alias kepalsuan.
Bukankah segala sesuatu selain Allah adalah nol !, berawal dari ketiadaan dan kembali menjadi tiada. Artinya hidup akan bermakna dan punya nilai jika semuanya perbuatan berorientasi untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah, Dzat yang Maha Tunggal, Yang Maha Pencipta.
Bukankah Allah berfirman : “ Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam “ ( Q.S. Al An’aam 162 ).
Dengan demikian hidup akan bermakna bila didasari niat beribadah , bagai angka satu, bukan seperti angka nol yang tak punya bobot dan makna.
Maka sangat beruntung yang faham tujuan hidup, sehingga hidupnya tidak sia sia, hidupnya penuh amal yang bermanfaat bagi dirinya dan makhluk lainnya.
Sehingga kelak menghadap kepada Allah dengan bekal penuh amalan dalam rangka ibadah ( mengabdi ) kepada Nya, sehingga jiwanya puas dan tenang, karena akan mendapat balasan syurga yang  dijanjikan.