Minggu, 26 Oktober 2014



HIJRAH NABI S.A.W.

  
“ Ketika orang kafir merencanakan makar untukmu ( Muhammad ) untuk memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu, mereka merencanakan dan Allah juga merencanakan, dan Allahlah sebaik baik perencana”. ( Q.S. Anfal 30 )

Setiap pergantian tahun baru Masehi pasti disongsong dan diperingati dengan sangat meriah oleh kalangan manapun termasuk umat islam sendiri ?!. Padahal perhitungan tahun Masehi dimulai dari hari kelahiran Nabi Isa a.s.
Alhamdulillah mulai tahun ini Majlis ulama Indonesia ( M.U.I. ) ikut turun tangan mensyiarkan  tahun baru Hijriyah, sehingga makin meriah.
Untuk itu kami mencoba memberikan sekilas pemahaman tentang peristiwa hijrah dan tuntunan yang berkaitan dengannya.

      PROLOG
Ketika awal Nabi berdakwah tidaklah semulus yang kita bayangkan seperti da’wah da’wah pada saat ini.
Himpitan, fitnahan, cemoohan, terror sampai siksaan selalu terjadi pada diri Nabi dan sahabatnya. Pemukulan, pembakaran, pembunuhan merupakan sajian setiap saat bagi kaum muslimin, diantaranya terhadap sahabat bilal, karena para penyiksa sudah pada payah, bosan dan putus asa. 

BERTAHAN 
Akhirnya Bilal di ikat diterik panas matahari pada bagian dada dan perut di sulut dengan besi yang panas berpijar, agar bilal mau berubah keyakinan kepada ajaran nenek moyangnya ( penyembah berhala ) namun Bilal tetap saja bungkam.    
Justru yang keluar dari mulutnya hanyalah kata “ Ahad ” ( Esa )Sangking jengkelnya akhirnya bilal di terlentangkan tubuhnya dan ditindih batu dipadang terik padang pasir yang menyengat, namun bilal tetap teguh pada pendiriannya.

HIJRAH
Karena tekanan tekanan kaum kafir Quraisy setiap hari semakin meningkat, barulah Nabi memerintahkan kepada sahabatnya untuk secara diam diam berhijrah secara bertahap, adapun Nabi hijrah paling akhir, ini membuktikan beliau pimpinan yang tidak egois, pimpinan yang tidak mau menang sendiri, justru mengutamakan keselamatan umatnya

      MENGATUR SIASAT
Kaum kafir quraisy semakin meningkatkan perlawanannya kepada Nabi Muhammad s.a.w., mereka mengumpulkan para pembesarnya untuk mengatur strategi agar Nabi Muhammad s.a.w terhalang da’wahnya dengan cara menahan (memenjara), atau membunuhnya. 
Bahkan disayembarakan kepada siapa saja yang dapat memegang atau membunuh Muhammad diberi hadiah 100-200 ekor unta. 

      MENGEPUNG
Menjelang keberangkatan Nabi hijrah, kaum  kafir quraisy mengepung rumah Nabi, beliaupun mengatur strategi, dimalam hari ketika para algojo sudah sama lengah dan mengantuk, Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk bertukar tempat tidur dengan tempat tidur Nabi, sehingga nampak Nabi masih tidur, rupanya Ali sangat faham dengan resiko ini, namun karena kecintaannya pada Nabi, beliau siap.             

       NABI BERANGKAT
Akhirnya dengan bedo’a kepada Allah, Nabi Muhammad s.a.w keluar rumah dan bergabung dengan Abu Bakar yang sudah siap menunggunya, karena sudah direncanakan sebelumnya. Disamping berdo’a dan tawakal, Nabipun mengatur strategi cukup canggih :
Sebelum berangkat ke Madinah ( sebelah utara Mekkah ) beliau mengecoh dengan menuju kearah yang berlawanan, kearah selatan ( Gua Tsur sebagai tempat transit ). Ini mengandung hikmah :
1. Sebagai tempat peristirahatan sementara
2.Sambil memantau situasi kota Mekkah, ini sangat perlu mengingat jarak kota Mekkah Madinah cukup jauh ( ± 400 km )

      TEAM SUKSES
     Selama beliau berada didalam Gua Tsur ( 3 hari ) diatur    para personil dan tugasnya sebagai berikut :
1. Asmak sebagai pengantar makanan
2. Amir bin Fuhairah ( penggembala ternak Abu Bakar ) bertugas menggembala kambing dan memerah susunya untuk diberikan pada Nabi dan Abu Bakar, selain memberi minum, bertugas pula menghapus jejak kaki para petugas yang pulang pergi dari Mekkah ke Gua Tsur agar jejak tak terlacak kaum kafir quraisy
3  Yang tak kalah pentingnya adalah tugas Abdullah bin Abu Bakar yang bertugas memantau gerakan kaum kafir quraisy Mekkah guna disampaikan kepada Nabi di dalam Gua. 
4 Pemandu perjalanan, karena Nabi s.a.w. dan Abu Bakar melewati route yang tidak biasa dilalui, agar tidak terlacak. 
   
 DILINDUNGI
    Setelah Nabi masuk ke dalam Gua, Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang dan Maha Pelindung tidak akan membiarkan hambanya yang sangat mulia terlacak dari kejaran kaum quraisy. 
   Maka Allah dengan kuasa Nya mengatur laba laba dan burung hamam, laba laba diperintah Allah untuk membuat sarang  sehingga menutup pintu gua Tsur. Adapun burung hamam membuat sarang, bertelur dan mengeraminya di pintu masuk gua Tsur.

  JANGAN TAKUT
 Rupanya berkat ketajaman nalurinya, ada juga pendekar quraisy yang sampai ke gua Tsur. Melihat gelagat ini Abu Bakar sempat keder dan khawatir jika nyawa Nabi yang dicintainya terancam. 
 Kemudian Nabi Muhammad s.a.w dengan tenang bersabda : Jangan takut Allah beserta kita ”. 

TERKECOH
Ketika para pendekar melihat bahwa pintu gua tertutup sarang laba laba dan ada pula burung hamam yang mengeram, dibenaknya terlintas Tidak mungkin Muhammad masuk didalam gua ini? ”. Rationya terpatahkan pada kehebatan Allah dalam menyiasati makar kaum kafir quraisy, ini merupakan bukti kebesaran firman Allah dalam Surat Al Anfal ayat 30 tersebut. 
Andaikan para pendekar mau menunduk dan melihat kedalam gua, pastilah akan terlihat Nabi dan Abu Bakar. Allaahu Akbar.

KE MADINAH
Setelah situasi aman, diawal bulan Rabiul Awal beliau memulai perjalanan hijrahnya menuju ke arah Madinah dengan dipandu seorang pemandu. 
Namun ditengah jalan masih ada seorang pendekar quraisy yang sempat mengendus keberadaan Nabi, namun ketika mendekat tiba tiba kaki kudanya terjerembab ke dalam pasir, kejadian ini terjadi berulang ulang, akhirnya Suraqoh bin Malik ketakutan dan meminta ampun kepada Nabi s.a.w., oleh Nabi s.a.w. permintaan tersebut dikabulkan dan diberikan jaminan keamanan dengan syarat pertemuan tersebut jangan disampaikan kepada siapapun, apabila Suraqoh bin Malik dapat memegang janjinya akan dihadiahi Mahkota raja Persia.

MENEPATI JANJI
Tujuh tahun setelah Nabi dapat menaklukkan kota Mekkah dengan aman ( Fathu Mekkah ), Umar Ibnul Khattab dapat menaklukkan kerajaan Persia. Mahkota rajapun diberikan kepada Nabi s.a.w. Nabi ingat janjinya pada Suraqoh bin Malik, maka Suraqoh bin Malik dipanggil dan Mahkota rajapun diberikan padanya. 
Subhaanallah demikian mulianya akhlaq Rasulullah yang selalu menunaikan janjinya, walaupun janji beliau sudah berlangsung tahunan yang lampau.

         IBADAH YANG BERKAITAN DENGAN BULAN  MUHARRAM
Dari Ibnu Habbas r.a berkata :
Nabi s.a.w datang ke Madinah, dan dilihatnya orang orang Yahudi berpuasa pada hari “Asyura” ( Kesepuluh ). Maka Nabi bertanya : “ Ada apa ini ? ” mereka menjawab : “ Ini hari baik, disaat mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Nabi Musa ”. Maka sabda Nabi s.a.w. : “ Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu ”. Kemudian beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa. ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Dari Ibnu Abbas r.a :
“ Tatkala Rasulullah s.a.w berpuasa pada hari " Asyura ” (kesepuluh) dan beliau memerintahkan berpuasa, mereka ( para sahabat ) berkata : “ Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani ! ”. Maka Nabi bersabda : “ Jika datang tahun depan, Insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan ( Tasu’a ) ”. Kata Ibnu Abbas : Maka belum lagi datang tahun depan, Rasulullah s.a.w wafat. ( H.R. Bukhari dan Muslim )

       DINGATKAN
Ketika Nabi s.a.w. memerintahkan puasa Asyuro, mengapa para sahabat berkata : “ Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani ! ”, karena para sahabat ingat sabda Nabi s.a.w. : " Barang siapa menyerupakan suatu kaum, maka dia termasuk kaum itu ". 
Akhirnya agar pelaksanaan puasa tidak sama dengan kaum yahudi, maka Nabi s.a.w. menambahnya satu hari sebelumnya ( tasu'a / kesembilan ). 
Untuk itulah mari kita syiarkan, kita anjurkan pada kerabat, sanak famili dan keluarga agar melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram tersebut, agar tuntunan Nabi semakin nampak dan iman semakin bertambah.

            SETAN MEMUTAR BALIK      
     Peristiwa besar yang demikian bersejarah dan mulia, yang merupakan momen awal dimulainya meletakkan dasar membangun masyarakat Islam, justru diputar balik oleh setan menjadi sesuatu yang menakutkan !.
Bukankah pada bulan Muharram ini juga banyak memuat peristiwa peristiwa penting yang dialami para Nabi : 1. Nabi Nuh berlabuh dengan selamat 2. Nabi Yunus dikeluarkan Allah dari perut ikan paus. 3. Nabi Ibrahim keluar dengan selamat dari tungku pembakaran raja Namrud. 4. Nabi Musa a.s. berhasil dengan selamat menyeberangi laut merah dari kejaran Firaun.
Bulan Muharram yang mengandung peristiwa besar ini mengapa justru harus ditakuti ?. Itulah hasil buah tipu daya setan yang menjerumuskan !.   

        KEPERCAYAAN FATAL 
Menurut kepercayaan umum ( berdasar ajaran leluhur ) bulan Muharram disebut juga dengan bulan Syuro ( dari kata Asyuro ) dalam penanggalan Jawa, dimana bulan ini sangat dilarang ( tabu ) untuk mengadakan kegiatan misalnya : mengkhitan, bepergian jauh, mengadakan resepsi pernikahan, peresmian toko dan lain lain. Karena dapat berakibat membawa kesialan, kecelakaan dan sebagainya ?.

MENYIMPANG
Atas dasar kepercayaan yang tidak  berdasar  inilah banyak orang yang tidak berani mantu pada bulan Suro ini, na'udzu billahi mindzaalik ( kami berlindung kepada Allah dari yang demikian itu ).
Bahkan pada bulan Suro ini banyak dilakukan acara yang justru sangat bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya : Menjamas gaman (memandikan keris), membuat bubur suro agar selamat, ruwatan masal ( acara menolak balak ) dengan ritual mengadakan pagelaran wayang kulit, pemotongan rambut kemudian dibuang ke laut dan selamatan agar dihindarkan dari bencana !?
Masya Allah ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Kaum muslimin hendaklah waspada terhadap jebakan jebakan setan !, pada hakekatnya mereka melakukan ritual yang tidak berdasar, hanya mengikuti kata kata nenek moyang mereka ?
 “ Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata : “ Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakannya dan Allah memerintahkan kami mengerjakannya. Katakanlah sesungguhnya Allah tidak memerintahkan perbuatan yang keji, mengapa kamu mengadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ”. ( Q.S. Al A’raaf 28 )

TIPU DAYA SETAN
Rupanya tipu daya setan sekarang semakin marak, lebih lebih ditunjang adanya tayangan TV, media pers dan lain lain, yang ikut menayangkan seolah olah acara tersebut memang benar adanya dan perlu dilestarikan. 
Mari kita selalu berpegang teguh pada sunnah Nabi dan firman Allah, agar kita tidak terjebak ke dalam jebakan setan, karena setan punya misi sebagaimana firman Allah :
 “ Iblis berkata Tuhan karena engkau melaknat aku, tentu aku akan menampakkan baik ( terhadap perbuatan jelek ) bagi mereka di bumi dan tentu aku akan menyesatkan mereka semua ”. ( QS. Al Hijr 39 )
Semoga Allah selalu melindungi kita dari godaan godaan setan yang terkutuk. Amin.


KISAH TAULADAN
BERKAT TAAT PADA IBUNDA BERHASIL MERAIH SPESIALIS BEDAH

Adalah seorang anak sholih hidup di Surabaya, sangat taat pada kedua orang tuanya, ketika S.D. sang ayah meninggal dunia.            
Kematian sang ayah tak menyurutkan tekadnya untuk tetap sekolah, dengan cara berjualan kurma di Ampel Gubah di ujung kampungnya.
Karena sayangnya kepada sang bunda, berjualan kurma tetap dilakukan guna memenuhi kebutuhan sekolah sampai di tingkat S.M.P hingga S.M.A. Ketika lulus S.M.A bercita cita kuliah ke I.T.B., karena dia suka tehnologi dan tidak suka pelajaran yang bersifat hafalan. Namun ketika meminta izin, sang ibu justru berkata : “ Saya ingin punya anak seorang dokter “.
Berkat keinginan sang bunda yang selalu terngiang ditelinganya, takut pula bila sang ibu kecewa. Maka seketika keinginannya berubah, padahal dia sangat takut bila melihat darah, akhirnya dia mendaftar di Universitas Airlngga di fakultas kedokteran.
Berkat ketaatannya pada sang ibunda, dengan izin Allah akhirnya titel dokter berhasil disandangnya, walau semula fakultas kedokteran justru tidak diingininya.
Setelah lulus kuliah di Universitas Airlangga Surabaya, ada pendaftaran untuk mengikuti bea siswa program S.2., khusunya bagi yang berprestasi dan tidak punya, fikirnya apa salahnya bila ikut guna meringankan beban ibunya. Namun diluar dugaan, ketika meminta izin justru sang bunda menasehati dengan tegasnya, sekaligus merupakan cambuk bagi kehidupan masa depannya : “ Afif biasakan dirimu jadi manusia suka memberi jangan suka meminta, jangan jadikan dirimu merasa tak punya, jangan menanamkan pada dirimu rasa rendah diri, jadilah manusia yang optimis ! “. 
Begitu mulia petuah sang bunda dengan memberikan motifasi bernuansa agama, nuansa sebagai manusia muslim yang suka berusaha, suka memberi tidak suka meminta, agar bermanfaat bagi sesama, begitu tinggi dan mulia nasehat sang bunda. Sehingga membuat Afif benar benar termotifasi, untuk selalu berjuang dan berusaha.
Akhirnya Afif meneruskan kuliah di program S.2. di bagian specialis bedah dengan biaya dari sang bunda. Dan Alhamdulillah sekarang berhasil menjadi dokter specialis bedah. 
Begitu mulia jadinya bila seorang anak patuh pada orang tua. Sebagai Dzat Yang Maha Segalanya, Allah Maha Kuasa pula menentukan takdirnya.       

MUTIARA DO'A
DO’A  UNTUK KELUARGA

Ya Tuhan kami anugrahkanlah kepada kami isteri isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang taqwa “.  ( Q.S. Al Furqan 74 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar