ZIARAH KUBUR
“ Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang orang yang gugur
di jalan Allah, ( bahwa mereka itu ) mati, bahkan ( sebenarnya ) mereka itu
hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya “. ( Q.S. Al baqarah
154 )
Ziarah
kubur merupakan tuntunan agama, karena sangat bermanfaat agar penziarah selalu
ingat akan kematian yang setiap saat akan menghadangnya.Abu
Hurairah r.a. berkata : " Nabi s.a.w. berziarah ke kubur ibunya kemudian
menangis yang menyebabkan orang orang yang ada disekelilingnya ikut menangis.
Maka sabdanya : " Aku memohon idzin kepada Tuhanku agar aku diperkenankan
memohon ampun bagi ibuku, maka tidak diidzinkan. Kemudian aku mohon idzin untuk
berziarah ke kuburnya, maka diidzinkannya. Oleh karena itu ziarahlah ke kubur,
sebab hal itu dapat mengingatkan mati ". ( H.R. Jama'ah Ahli Hadits ) Dengan
mengingat mati akan menjadikan hidup lebih berhati hati, sehingga melakukan kebaikan selalu
disukai
dan kemaksiatan mudah dihindari.
MOTIF
ZIARAH
Dalam
berziarah ( berkunjung ) bermacam motif dilakukan :Ada yang menjadikan ahli kubur
sebagai " washilah ( perantara ) dalam
berdo’a ", karena merasa dirinya masih jauh dengan Allah, sehingga meminta
bantuan kepada ahli kubur ( wali, orang
keramat, orang pangkat, pahlawan ) yang dianggapnya lebih dekat kepada Allah,
agar bisa membantu menyampaikan do’anya kepada Allah.Adapula yang meminta ( ngalap ) berkah, agar memperoleh kesaktian. Bahkan ada yang meminta wangsit ( petunjuk ), dengan mengharap mimpi atau penampakan dari ahli kubur yang dia menganggapnya
punya karomah ( kemulyaan ). Ada yang hanya khusus berdo’a untuk
ahli kubur.
WASHILAH
Yang berfaham bahwa
ziarah kubur sebagai washilah, berdasar ayat tersebut diatas, karena menganggap
bahwa ahli ahli kubur masih hidup sebagai layaknya didunia, sehingga bisa mereka bisa membantu
berdo’a kepada Allah, dengan dasdasar ini mereka beranggapan : “ Apa salahnya meminta banbantuan do’a pada mereka, kan mereka orang yang punya karomah (
kemulyaan ) dan dekat kepada Allah “.
Padahal ayat tersebut menjelaskan : Bahwa
orang yang mati dalam berjihad fii sabiilillah dalam keadaan hidup disisi
Allah, hidup disini artinya hidup di
alam lain, bukan alam sepseperti di dunia !. Dimana mereka ( di alam kubur ) mmmendapat
kenikmatan kenikmatan di sisi Allah dan hanya Allah sajalah yang mengetahui
bagaimana keadaan hidup nya : “…bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya “. ( Q.S. Al baqarah 154 )
TIDAK BISA MENDENGAR
Bahkan Allah memperingatkan Rasulullah s.a.w. “ Dan tidak ( pula ) sama orang
orang yang hidup dan orang ora yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepkepada siapa yang dikehendaki Nya dan kamu ( Mu Muhammad ) sekali kali
tiada sanggup memenjadikan orang yang didalam kubur dapat memendengar ( memberi petunjuk ). Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi periperingatan “. (
Q.S. Faathir 22-23 )BilaBila mendengar saja sudah tidak
dapat, apalagi membantu mendo'akan !.Bahkan secara tegas Allah menjelaskan tentang posisi terhadap hamba Nya : “ Dan apabila hamba hamba Ku bertanya kepadamu (
Mu Muhammad ) tentang Aku, maka ( jawablah )
: “ Bahwasanya Aku Aku adalah dekat, Aku
mengabulkan permohonan orang yanyang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka
henhendaklah mereka itu memenuhi ( segala
perintah Ku ) dan henhendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran “. ( Q.S. Al Baqarah 186 )
Dengan demikian yang
ziarah kubur dengan motif washilah sansangat jauh menyimpang dari tuntunan agama,
apalagi yanyang minta wangsit dan ngalap berkah !
ADAB
ZIARAH KUBUR
Dalam ziarah kubur jangan melakukan
kemusyrikan, dan jangan meminta ( bantuan do’a, barokah, wangsit dan sebangsanya )
kepada ahli kubur !. " Dan janganlah memohon kepada selain Allah,
yang tidak dapat memberi manfa'at dan membahayakan ka mu, maka apabila kamu
mengerjakan juga, niscayalah kamu tergolong orang orang yang menganiaya ". ( Q.S. Yu Yunus 106 )
MELEPAS ALAS
KAKI
Mengenakan alas kaki ketika
memasuki pintu gerbang makam masih diperkenankan, namun ketika
melalui areal pemakaman alas kaki hendaknya dilepas !. Dari Basyir bin Khashashiyah, bahwa
Rasulullah s.a.w. melihat seorang lelaki berjalan dengan terumpah di atas
kubur, maka sabda Beliau : " Hai orang berterumpah ( sandal ), lepaskanlah
terumpahmu ! ". ( H.R. Abu Dawud, Ahmad,
Empat Ahli Hadits kecuali Tirmidzi dan
Hakim )
JANGAN DUDUK DIATAS
KUBUR
Dalam berziarah perlu berhati hati,
jangan sampai menginjak, melewati apalagi duduk diatas makam, karena sangat besar resiko dan dosanya.
Banyak yang tidak menyadari bahwa pada
hakekatnya pemakaman adalah tempat kaum muslimin sedang beristirahat menanti saat
dibangkitkan, oleh karena itu hendaklah menjaga dan berhati hati dalam
berziarah. Areal
pemakaman karena pada hakekatnya kita berada kawasan kaum muslimin yang sedang
beristirahat dalam menanti hari kebangkitan.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa
Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sungguh seorang dari padamu duduk di atas
bara api hingga membakar pakaiannya sampai tembus ke kulitnya, lebih baik dari
pada duduk duduk di atas kuburan ". ( H.R.
Jama'ah selain Bukhari dan Tirmidzi )
DUDUK MENGHADAP KIBLAT
Sesampainya di lokasi ( tempat
ahli kubur ), hendaknya duduk disamping makam sambil menghadap ke kiblat.Dari hadits
Bara' bahwasanya Rasulullah s.a.w. duduk menghadap Qiblat ketika pergi
berziarah kubur. (
H.R. Abu Dawud )
MENDO’AKAN AHLI KUBUR
Dalam berziarah
hendaklah berdo’a untuk ahli kubur.
Dari Buraidah, katanya :
" Adalah Rasulullah saw. mengajar mereka bilamana mereka pergi ke kuburan,
agar membaca : “ Assalaamu 'alaikum ahlad diyaar minal mukminiina wal
muslimiin, wa innaa insyaa Alloohu lalaahiquun. As alullooha lanaa wa lakumul
'aafiyah ( Semoga selamat sejahtera bagimu
penghuni perumahan dari orang orang mukmin dan orang orang Muslim. Dan kami pun
akan menyusul, insyaa Allah. Kami memohon kepada Allah 'afiyah ( kebaikan )
bagi kami dan bagi kamu ) ". ( H.R. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah )
WANITA JANGAN SERING ZIARAH
Walau ziarah kubur
merupakan tuntunan, namun bagi wanita jangan sering melakukannya. Wanita adalah
makhluk yang halus
perasaannya, sehingga dikhawatirkan
akan melakukan hal hal yang mendekati kemusyrikan ( mencium nisan, menangis
sambil mengadu kepada ahli kubur, mengambil tanah makam dibawa pulang dan
sebagainya ).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. melaknat ( mengutuk ) perempuan perempuan yang selalu /
sering ziarah kubur. (
H.R. Ahmad )
KISAH TAULADAN
JAWABAN DIPLOMATIS
Diantara sifat
yang dimiliki para Nabi adalah amanah ( jujur ) dan fathonah ( cerdas ), dengan demikian dalam berbicara diatur dan ditatanya sehingga jauh dari asal bicara apalagi dusta.Sebelum diangkat menjadi Nabi kejujuran dan kecerdasannya dikenal luas
dikalangan masyarakat Quraisy jahiliyah dengan gelar Al Amin ( dapat dipercaya ).Dengan berbekal
jujur dan cerdas akan membantu kepercayaan umat terhadap misi beliau.
Suatu saat Nabi s.a.w. berdiri didepan
rumahnya, tiba tiba seorang pemuda lari terengah engah dengan luka berdarah
kemudian meminta perlindungan dan langsung masuk kedalam rumah beliau untuk
bersembunyi.Tidak lama kemudian datanglah seorang
laki laki dengan pedang terhunus yang masih basah dengan lumuran darah dengan
tergesa gesa sambil bertanya : “ Hai
Muhammad apakah engkau melihat seseorang lewat di tempat ini ? “.
Nabi s.a.w. sejak kedatangan orang
pertama memperoleh firasat buruk, segera mengambil sikap dengan posisi mundur
satu langkah dari posisi semula sambil menjawab : “ Sejak berdiri disini aku
tidak melihat siapapun selain engkau “.Beliau menyadari
jika tidak mundur berarti dusta, namun jika tidak mundur dan menjawab dengan
jujur maka nyawa orang yang minta perlindungan pada beliau akan terancam. Demikian hati hati dan bijak beliau dalam bersikap dan berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar